Anda di halaman 1dari 13

ERGONOMIC JOB ANALYSIS

INDUSTRI KECIL
PADA PEKERJA PENJAHIT
Anggota Kelompok 1:
1. Dessy Puspita Amelia
2. Eva Erfiyana
3. Muhammad Taufiq Ridwan
4. Rosita Purnama Sari
5. Roslan
Latar Belakang
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit
binatang, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit
dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai
jarum tangan atau dengan mesin jahit.
Sampai pada saat ini masih banyak orang melakukan kegiatan
menjahit, baik bagi orang sehat jasmani maupun penyandang
cacat fisik. Mulai dari menjahit dilakukan secara manual
menggunakan tangan, menggunakan mesin jahit model lama,
maupun model terbaru.
Di Indonesia dan yang memiliki risiko kesehatan yang cukup
tinggi adalah industri tekstil/ usaha jahitan. Usaha ini dapat kita
temui hampir diseluruh pelosok tanah air, baik yang bersifat
perorangan maupun yang berada dalam satu naungan usaha.
Tujuan Dilakukan Analisis
Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat berpengaruh pada
tingkat produktivitas pekerja penjahit.
Salah satu permasalahan yang sering dikeluhkan hampir seluruh
pekerja adalah kelelahan otot, dan persendian.
Tujuan:
 Untuk menilai hubungan antara faktor ergonomi dengan
gangguan muskuloskeletal pada pekerja.
 Melakukan Ergonomic Job Analysis pada proses kerja yang
dilakukan pekerja bersangkutan.
 Memberikan masukan kepada pekerja terkait hasil Ergonomic
Job Analysis.
Pelaksanaan Kegiatan
Nama Usaha : Penjahit Barokah
Alamat : Jl. WiratamaRt.10Rw.06 No.60
Jumlah Pegawai : 1
Jumlah Produksi : ± 3-6 Pakaian/ hari
Jadwal Kerja : Pagi- Malam

Proses menjahit:
 Mengukur Pola
 Memotong Pola
 Menjahit
 Penyelesaian Akhir
Metode Kerja
1. Mengukur pakaian
Tahap pengerjaan awal ini memerlukan waktu sekitar 3
menit.
2. Memotong pola
Tahap pengerjaan ini memerlukan waktu kurang lebih
setengah jam.
3. Menjahit
Tahap ini adalah tahap yang memerlukan waktu dan
perhatian khusus lebih lama.
4. Penyelesaian akhir
Setelah selesai dijahit, pakaian dilicinkan dengan setrika di
atas papan setrika selama 10-15 menit.
Potensi Bahaya / Hazard
 Fisik
1. Pencahayaan.
2. Suhu Panas.
3. Kebisingan.
 Kimia
Debu Kain.
 Biologi
1. Jamur.
2. Bakteri.
 Ergonomi
1. Posisi duduk tidak ada sandarannya.
2. Gerakan repetitif menggunting .
3. Posisi statis .
 Psikososial
1. Stress/ gangguan emosi deadline barang.
2. Lingkungan pekerjaan monoton.

PAK (Penyakit Akibat Kerja)


Dehidrasi, Asma, LBP, NHL, ISPA, CTS.

KK (Kecelakaan Kerja)
3. Melihat Pola : Tidak Ada.
4. Menggunting : Luka gunting.
5. Menjahit : Terjatuh dari kursi.
Pengendalian
1. Melihat Pola  Administrasi: Pengurangan jam
• Eliminasi : - kerja.
• Subsitusi: Mengganti dengan  APD: Masker.
kursi yang ada sandaran. 3. Menjahit
• Isolasi: -  Eliminasi : -
• Administrasi: Pengurangan  Subsitusi: Mengganti Cahaya.
jam kerja.  Isolasi: Memberikan
• APD: Masker penghalang cahaya.
2. Menggunting  Administrasi: Mengurangi jam
 Eliminasi : - kerja.
 Subsitusi: Pengendalian  APD: Masker.
tekhnik perawatan.
 Isolasi: -
Tabel Risiko Sebelum Analisis
Tabel Risiko Sesudah Analisis
Waktunya diskusi…

Anda mungkin juga menyukai