Anda di halaman 1dari 46

PEMERIKSAAN, PENILAIAN

PERSYARATAN K3 FAKTOR
ERGONOMI
DASAR PEMIKIRAN &
PERMASALAHAN
• Manusia mempunyai keterbatasan dalam
melakukan adaptasi terhadap lingkungan
fisik, beban kerja fisik & psikologis
• Tanpa penerapan konsep-konsep
ergonomi di tempat kerja, ternyata
meningkatkan risiko terjadinya
kecelakaan- dan penyakit akibat kerja
FPJ – FJP MODEL
FITTING THE PERSON TO FITTING THE JOB TO THE
THE JOB PERSON
• Seleksi & Skrining • Ergonomic–Work Design
• Latihan ketrampilan • Safety Engineering
• Safety Training • Environmental Control
• Latihan Kebugaran • Organizational Change
• Pendidikan Kesehatan
• Back Care education
• Stress Management
Faktor Penentu Kinerja

1. Kapasitas kerja
2. Beban kerja
3. Lingkungan kerja
LANJUTAN
1. Kapasitas Kerja
- kesehatan
- ketrampilan
- disiplin
- dsb

2. Beban kerja
- fisik / mental

3. Lingkungan kerja
- nyaman / tak nyaman
Aspek Ergonomi

1. Aspek manusia dalam bekerja


- daya kerja fisik
- organ tubuh
- biomekanik
- fungsi pancaindera
LANJUTAN
2. Aspek sarana kerja
- meringankan
- mengurangi kerja paksa
- memperbaiki sikap

3. Aspek lingkungan kerja


- fisik
- kimia
- dsb
Tujuan Penerapan Konsep
Ergonomi

a. Keselamatan & kesehatan Kerja :


- Mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
kerja
- Menurunkan insidens berbagai penyakit
akibat kerja
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
suatu pekerjaan :
- Peningkatan kemudahan penggunaan
sistem
- Penurunan kesalahan
- Peningkatan produktifitas
c. Reliability & kualitas :

- Bagi industri tertentu, tujuannya bukan


terutama produktivitas tetapi reliabilitas
(kepercayaan)
Contoh : industri penerbangan, tambang
d. Kepuasan kerja & pengembangan pribadi
- Meningkatkan kenyamanan
- Peningkatan keamanan
- Pengurangan kelelahan dan stres
- Kesempatan untuk pengembangan diri
PENGGUNAAN DATA
ANTHROPOMETRI

- CLEARENCE
- REACH
- POSTURE
- STRENGTH
SIKAP TUBUH SANGAT PENTING
1. Sumber beban muskulo –skeletal
2. Berhubungan erat dng keseimbangan dan
stabilitas
3. Merupakan dasar dari kemampuan bergerak
dan observasi visual
4. Merupakan sumber informasi

Sikap tubuh yang salah merupakan awal kelainan


muskuloskeletal
Sikap Tubuh Yang Baik
• Tidak membungkuk
• Tidak jongkok
• Tidak memutar tubuh
• Tinggi tempat kerja antara tinggi pusat dan
tinggi sikut
• Tidak meraih obyek/alat kerja melebihi tinggi
bahu
• Letak obyek pada lapang pandang (30 derajat
dari masing-masing mata – 60 derajat)
Perancangan Sistem kerja

1. Sikap tubuh tgt bentuk, susunan, ukuran dan


penempatanmesin

2. Sikap duduk
- otot  sedikit membungkuk
- tulang  tidak membungkuk, otot perut
tidak melemah
-- Selingan
3. Arah Penglihatan
- berdiri : 23 – 27 derajat ke bawah
- duduk : 32 – 34 “

4. Tempat duduk yg ergonomis


FAKTOR RISIKO PEKERJAAN
Terdapat 7 faktor risiko pekerjaan, yaitu :
1. Kerja fisik berat
2. Sikap kerja statis
3. Membungkuk dan berputar
4. Mengangkat, mendorong dan menarik
5. Kerja berulang
6. Getaran
7. Psikologis dan psikososial
Pekerjaan yang mempunyai risiko
1. Kerja otot : statis / dinamis
2. Beban kerja
3. Mengangkat dan mendorong
4. Mengangkat dengan punggung dan kaki
tertekuk
4. Angkat dan Angkut

5. Asimetri dan putaran

6. Postur janggal

7. Beban Mental
8. Kerja shift
- 2 – 2 – 2 atau 2 – 2 – 3
artinya:
- 2 hr pagi, 2 hr siang, 2/3
malam
libur 2 atau 3 hari
HOUSE KEEPING
1.Penyimpanan dan Penanganan barang
. Penyimpanan yg teroganisir
- barang berlebihan  singkirkan
- hindari menaruh barang dilantai
- hemat ruanga dng rak bertingkat
- sediaka rumah untuk setiap barang atau
alat kerja
2. Pengangkutan dan Penanganan yg lebih
pendek dan lebih sedikit

- makin banyak digunakan hrs makin dekat


- gunakan penyimpanan jalan
- usahakan agar peralatan mudah dipindahkan
ke tempat yg diperlukan
- jangan mengangkat beban yg berat ke tempat
yg lebih tinggi
- angkat bahan pada ketinggian kerja
- usahakan pengangkatan lebih efisien dan aman
DESAIN STASIUN KERJA
1. Bahan, peralatan dalam jangkauan yg mudah
2. Perbaikan postur kerja untuk meningkatkan
efisiensi
3. Ruangan kaki secukupnya untuk bergerak
4. Gunakan jepitan, klem untuk menghemat
tenaga
5. Perbaiki petunjuk / kontrol untuk menekan
kesalahan
BANGUNAN DAN LINGK. TEMPAT KERJA
1. lindungi pabrik dari panas dan dingin dari luar
2. perbaiki refleksi panas dari dinding dan atap
3. gunakan kerindangan untuk pelindung panas
matahari
4. aliran udara alami perbaiki ventilasi
5. hilangkan atau isolasi sumber polusi
6. perbaiki lantai tempat kerja
7. cegah kebakaran dan kecelakaan listrik
PENCAHAYAAN
1. Manfaatkan pencahayaan alami
2. Cegah silau
3. Latar blk pekerjaan yg cocok
4. Tempat yg tepat untuk sb.cahaya
5. Hindari bayang bayang
6. Pemeliharaan secara teratur
BAHAYA POTENTIAL
ERGONOMI
Postur Netral

Postur Netral Berdiri Postur Netral Duduk & VDT


Mengetik Intensif

• Pilah pekerjaan
mengetik dalam waktu
terputus
• Atur waktu istirahat
• Lakukan peregangan
Mengetik > 4 jam perhari • 5 menit tiap 1 jam
• 10 menit tiap 2 jam
• Eliminate any reflection on your monitor. • Position any additional equipment in
accessible places.
CARA BERKOMPUTER YG BAIK
1. variasi dlm bekerja (20 – 20 – 20)
2. ambil nafas, jangan menahan
3. kedip mata dengan penuh & sering
4. periksa mata rutin
5. iluminasi yg sesuai
6. suhu 24 – 26 derajat, Rh 65-80%
Exercises for the office
• One of the biggest injury risk factors is static posture.
• Try to spend at least 5 minutes every hour away from your computer.
• Remember to ONLY stretch to the point of mild tension.
• Try to incorporate the stretches into your daily routine.
• This slide provides some illustrations of simple active stretches to perform at the office.

Hand Exercises
• Tightly clench your hand into a fist and release, fanning out the fingers. Repeat 3 times
Back and Shoulder Exercises
• Stand up straight, place your right hand on your left shoulder and
move your head back gently. Do the same thing for the right
shoulder
Head and Neck Exercises
• Move head sideways from left to right and
back to left
• Move head backwards and then forward
Sikap tubuh sangat penting
karena :
1. Sumber beban muskulo-skeletal
2. Mempunyai hubungan erat dengan
keseimbangan dan stabilitas
3. Merupakan dasar dari kemampuan bergerak
dan observasi visual
4. Merupakan sumber informasi

Sikap tubuh yang salah merupakan awal kelainan


muskuloskeletal
PENGUKURAN KELELAHAN

1. Pengukuran tanda vital


- tekanan darah
- nadi
- pernafasan
- suhu
2. Pengukuran waktu reaksi
- reaksi thd rangsangan
- Daniel app.

3. Electrocardiogram (EEG)
- penilaian tepat
4. Bourdon Wiersma
- untuk kelelahan mental

5. Flicker Fusion Test


- kelelahan mata

6. Tremor Detector
6. Riken Fatique test
- test perobahan air liur

7. Psychomotor test
- menggunakan reaction time
(Lakassidaya)
- test kerdipan mata dan
pendengaran
8. Industrial fatigue Research Committee
(Subyectif Rating Rate)

- terdapat 30 pertanyaan
- a. 10 pertanyaan I  aktivitas lemah
b. 10 “ II  motivasi
c. 10 “ III  fisik lemah

( LATIHAN )
Penilaian nyeri Bahu
1. Anamnese
2. Px Fisik
- nyeri tekan
- test provokasi
Pemeriksaan

1. Appley scratch test


- jari tangan disuruh menggaruk
sekitar belikat
- gagal  test positif
2. Yergason test
- siku ditekuk, ditahan
- disuruh adduksi, sakit  positif

3. Moseley test
- test lengan jatuh
4. Test Penunjang
a. Rontgen

b. Elektromiographi

c. Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
LANJUTAN KUESIONER

Anda mungkin juga menyukai