Anda di halaman 1dari 14

Nama : AGUNG APRILIYANTO

NIM : 31602000013

RANGKUMAN MATERI 1-5


ERGONOMI
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan dengan pekerjaan,
dengan segala aspek dan ruang lingkupnya. Pekerjaan yg tidak ergonomis menyebabkan
ketidak nyamanan, biaya tinggi,penurunan performa,efisiensi,daya kerja dan kecelakaan.
• Tujuan ergonomi :
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi
dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola
dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek : teknis, ekonomis,
antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan, sehingga tercipta
kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

• Konsep keseimbangan ergonomi :


a. Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja => over stress, discomfort, lelah, cidera,celaka,
sakit, produktivitas.
b. Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja => under stress, bosan, lesu, tidak produktif.
c. Harapannya adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas => performa optimal.

• Faktor Internal :
a. Faktor somatis : sex, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi
b. Faktor psikis : kepercayaan, motivasi, keinginan, kepuasan, dll.

• Faktor Eksternal :
a. Jenis pekerjaan
b. Peralatan
c. Bahan baku
d. Proses produksi
e. Pembagian jam kerja, istirahat
f. Lingkungan kerja

• Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja :


a. Faktor internal : faktor somatis dan psikis
b. Faktor eksternal :
➢ Tugas-tugas yg bersifat fisik : beban yang diangkat/diangkut, sikap kerja, alat dan
sarana kerja, kondisi/medan kerja,dll.
➢ Tugas yg bersifat psikis : tingkat kesulitan, tanggung jawab dll.
➢ Organisasi kerja : lamanya waktu kerja, kerja bergilir, sistem pengupahan, sistem
kerja, istirahat, sistem pelimpahan tugas/wewenang.
➢ Lingkungan kerja (beban tambahan) : fisik, kimia, biologi, fisiologi dan psikologi.
• Pengorganisasian Kerja
Pengorganisasian kerja menyangkut waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja
lembur, sistem kerja harian/borongan, masuk kerja, sistem pengupahan, insentif dapat
berpengaruh terhadap produktivitas. Jam kerja yg berlebihan, kerja lembur di luar batas
kemampuan akan mempercepat kelelahan, menurunkan ketepatan, kecepatan dan ketelitian
kerja tubuh perlu keseimbangan yg ritmis antara asupan energi & istirahat.
• Pengaturan waktu kerja dan istirahat :
a. Mutlak disesuaikan dengan kapasitas kerja, beban kerja, jenis pekerjaan, dan faktor
lingkungan.
b. Jam kerja yg pendek tidak adekwat.
c. Jam kerja yg panjang tidak efisien, mempercepat kelelahan, menurunya
ketelitian,berkurangnya kecepatan, meningkatnya angka kesakitan dan kecelakaan.
d. Ahli fisilogi merekomendasi bahwa kerja optimal 8jam/hari atau 40 jam/minggu.
e. Istirahat pendek dengan sedikit kudapan ditengah-tengah 4 jam pertama dan kedua
menjamin output dipertahankan.
f. Tujuan istirahat : mencegah terjadinya kelelahan, pemulihan/penyegaran dan memberi
kesempatan waktu kontak sosial &spiritual.

• Kesegaran Jasmani
a. Ditinjau dari fisiologi : kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan adaptasi
terhadap pembebanan fisik yg diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yg
berlebihan.
b. Definisi lain tentang kj : kemampuan untuk pelaksanaan tugas sehari2 dgn giat dan
kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yg berarti masih tersisa kapasitas utk
menikmati waktu & menghadapi hal2 tak terduga.
➢ Komponen kesegaran jasmani :
1. Nutrisi
2. Komposisi tubuh
3. Kecukupan istirahat
4. Kekuatan otot
5. Ketahanan otot dan kardiovaskuler
6. Kecepatan
7. Kelenturan tubuh
➢ Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kondisi kesehatan
4. Olahraga
5. Faktor genetic
➢ Uji kesegaran jasmani :
a. Menghitung nadi kerja : pembebanan maksimum untuk dewasa muda
= 200/menit dan untuk usia >40 th batas max. = 170/menit.
b. Harvard step up test.
• Parameter Praktis Untuk Menentukan Kemampuan Kerja Maksimum
NADI KERJA : diusahakan tidak melebihi 30-40 denyut/menit di atas denyut nadi
sebelum bekerja dan nadi akan turun seperti nadi sebelum kerja dalam waktu kurang dari
15 mnt. Pembebanan fisik dikatakan optimal jika nadi kerja menetap selama waktu kerja
(stady state) dg kriteria ini naker dpt bekerja 8 jam/hr atau 40 jam/mgg.

• MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)


a. Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan bisa ringat sampai berat. Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yg lama akan menyebabkan
kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (MSDs).
b. MSDs di industri yang sering dikeluhkan adalah otot rangka : leher, bahu lengan,
tangan, jari, punggung, pinggang (Low Back Pain =LBP) dan otot-2 bagian bawah.

➢ Penyebab MSDs
1. Peregangan otot berlebihan (over exertion) berakibat cidera otot skeletal.
2. Aktivitas berulang tanpa relaksasi.
3. Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi
tubuh berakibat ketidak sesuain antara alat dan stasiun kerja dg ukuran tubuh
pekerja).
4. Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran, mikroklimat.
5. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan
fisik dan ukuran tubuh (antropometri).
➢ Mencegah terjadinya MSDs :
1. Rekayasa teknik; eliminasi, substitusi,ventilasi.
2. Rekayasa manajemen : diklat, pengaturan waktu kerja, pengawasan yg intensive.
3. Pemakaian APD.

• Penyebab kelelahan :
a. Lingkungan kerja
b. Intensitas & lamanya waktu kerja fisik & mental
c. Permasalahan fisik tubuh, tanggung jawab, kekhawatiran atau konfilk
d. Rasa nyeri dan penyakit
e. Nutrisi
f. Monoton

• Cara mengatasi kelelahan :


a. Sesuai kapasitas kerja fisik & mental
b. Desain ulang station kerja & lingkungan kerja
c. Sikap kerja yang alami
d. Kerja lebih dinamis dan bervariasi
e. Reorganisasi kerja
f. Kebutuhan kalori seimbang
g. Penambahan jam istirahat pendek dan pemberian snack
• Faktor-faktor lingkungan kerja :

A. Faktor fisika
1. Kebisingan
a. Bunyi yang tidak kita inginkan atau yang tidak dikehendaki.
b. Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni frekuensi dan intensitasnya.
c. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut hertz (Hz), yaitu
jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya.
d. Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu
logaritmis yang disebut desibel (dB).

➢ Pengendalian Kebisingan
a. Penggantian (substitusi)
(mengganti mesin lama dengan yang baru dengan tingkat kebisingan rendah)
b. Pemisahan (separation).
(Memindahan mesin ke tempat yang jauh dari pekerja)
c. Pengendalian administrative.
(Melakukan shift kerja, mengurangi waktu kerja, melakukan training serta
alternatif terakhir menggunakan alat pelindung diri).

2. Penerangan
a. Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang jatuh pada satuan luas
permukaan.
b. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga
kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat, dan upaya tidak perlu serta
membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.

➢ Pengendalian penerangan
a. Modifikasi sistem penerangan (mengganti warna lampu, merubah posisi lampu,
mengganti tudung lampu)
b. Modifikasi pekerjaan (membawa pekerjaan lebih dekat ke mata)
c. Pemeliharaan dan kebersihan lampu  Peneyediaan penerangan local
d. Penggunaan korden dan perawatan jendela  Optimalkan pencahayaan alami
e. Gunakan warna cerah pada dinding dan langit-langit

3. Radiasi
Radiasi yang ada ditempat kerja dan empunyai pengaruh kepada pekerja adalah :
a. Radiasi elektromagnetis yaitu gelombang mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar
ultraviolet, sinar X
b. Radiasi radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif.
➢ Pengendalian bahaya penggunaan sinar laser
a. Indoktrinasi rutin dari karyawan terhadap bahaya dan pengamanannya
b. Pengetahuan lengkap tentang alat-alat laser
c. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata dan kulit
d. Pengawasan memadai

4. Getaran
Sebab dari gejala akibat getaran yaitu sebagai berikut :
a. Efek mekanis kepada jaringan (gangguan kenikmatan kerja, terganggunya tugas
yang terjadi bersama-sama dan cepat lelah, bahaya terhadap kesehatan
b. Rangsangan reseptor syaraf didalam jaringan

➢ Getaran Mekanis terbagi dua


a. Getaran seluruh badan (whole body vibration)
b. Getaran alat lengan (toolhand vibration)

5. Cuaca
a. adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu
radiasi.
b. Tekanan panas adalah kombinasi keempat faktor tersebut dihubungkan dengan
produksi panas pada tubuh.
c. Suhu nikmat kerja di Inonesia antara 24- 26 derajat Celsius.

➢ Dampak dari bekerja pada suhu panas


a. Mengurangi kelincahan
b. Memperpanjang waktu reaksi
c. Lamanya pengambilan keputusan
d. Mengganggu kecermatan kerja otak
e. Mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris
f. Memudahkan untuk dirangsang
g. Suhu yang tinggi mengakibatkan heat cramps, heat exhaustion, heat stroke,
miliaria.
h. Pencegahan bekerja disuhu yang panas adalah perlunya aklimatisasi Dampak dari
bekerja pada suhu panas.
i. Heat Rash merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit
akibat tekanan panas. Penyakit ini berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana
keringat tidak mampu menguap dari kulit dan pakaian. Penyakit ini mungkin terjadi
pada sebgaian kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah diobati pada area
yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal untuk 4 sampai 6 minggu.
j. Heat Syncope adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari
gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat berada dalam lingkungan panas
pada waktu yang cukup lama. Dampak dari bekerja pada suhu panas.
k. Heat Cramp merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa nyeri dan
kejang pada kakai, tangan dan abdomen banyak mengeluarkan keringat. Hal ini
disebabkan karena ketidak seimbangan cairan dan garam selama melakukan kerja
fisik yang berat di lingkungan yang panas.
l. Heat Exhaustion merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan
tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan
seperti keringat melebihi dari air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya
adalah keringat sangat banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan
pendek dan cepat, pusing dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C – 40°C). Dampak
dari bekerja pada suhu panas.
m. Heat Stroke merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang
terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat
menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak jantung
cepat, suhu tubuh tinggi 40o C atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan
atau kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil, mual,
pusing, kebingungan mental dan pingsan.
n. Multiorgan-dysfunction Syndrome Continuum merupakan rangkaian
sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/ sebagian anggota tubuh akibat
heat stroke, trauma dan lainnya.

➢ Dampak dari bekerja pada suhu dingin


a. Frostbite
Forstbite adalah membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu
dingin yang berlebihan. Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0°C (32°F). Frostbite
dikenal dengan radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh menjadi rusak
karena terjadi pembekuan.

B. Faktor Biologi
Setiap unsur-unsur kehidupan (biologi) seperti debu organik, jamur, serangga, semut,
kutu, protozoa, bakteri, virus, atau enzim yang dapat menimbulkan reaksi alergi, luka
ataupun penyakit terhadap tubuh manusia.

➢ Penyakit akibat Faktor Biologi


a. Penyakit kuku dan mulut yang pindah dari ternak ke pada pekerja ternak.
b. Bakteri antrax mengenai pekerja diperjagalan, diperusahaan penyamak kulit.
c. Pemelihara Burung ada kemungkinan menderita penyakit psitaccosis yang
disebabkan ricketssia.
d. Penyakit jamur pada kuku sering diderita pada pekerja yang tempat kerjanya
lembab dan basah atau merendam tangan dan kaki seperti pencuci.
e. Cacingan sering diderita oleh pekerja tambang.
➢ Pengendalian
a. Pada Pekerja
1. Imunisasi
2. Sanitasi dan higiene perorangan
3. APD
b. Tempat Kerja
1. Desinfeksi
2. Perbaikan sistem ventilasi
Lingkungan Kerja Fisik
Segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan padanya.

• Iklim Kerja
a. Iklim kerja adalah suatu kondisi kerja yang merupakan perpaduan antara suhu udara,
kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi.
b. Heat Stress merupakan beban iklim kerja yang diterima tubuh manusia dan faktor non-
iklim meliputi panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan aklimatisasi.

1. Temperatur
Temperatur merupakan ukuran panas-dinginnya dari suatu keadaan dengan menggunakan
satuan ºC atau ºF.
➢ Temperatur Badan
– Core Temperature :
• Suhu konstan dengan sedikit berfluktuasi sekitar 37 derajat
• Exp : otak, jantung, perut bag dalam
– Shell Temperature :
• Terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi
tertentu
➢ Kemampuan manusia utk menyesuaikan diri :
– Dengan temperatur luar : perubahan diluar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi
panas dan 35% untuk kondisi dingin.
➢ Faktor yang mempengaruhi Suhu Tubuh:
a. Kecepatan metabolisme basal
b. Rangsangan saraf simpatis
c. Hormon pertumbuhan
d. Hormon tiroid
e. Hormon kelamin
f. Gangguan organ
g. Lingkungan
➢ Keseimbangan panas dalam tubuh manusia

S = M – E +R + C – W
Dimana :
• S : kondisi keseimbangan tubuh mns
• M : metabolisme tubuh
• E : panas yg hilang krn evaporasi
• R : pertukaran panas krn radiasi
• C : pertukaran panas akibat konveksi
• W: aktivitas kerja

2. Sirkulasi Udara
➢ Sirkulasi udara adalah proses pergantian udara di ruang dengan memasukkan udara dari
luar dan membuang udara di dalam.
➢ Sirkulasi udara dapat direkayasa dengan menggunakan sistem pengeluaran udara
(exhaust system) dan pemasukan udara (supply system) dengan menggunakan fan.

3. Kelembaban
➢ Kelembaban adalah ukuran banyaknya kadar air yang terkandung dalam udara.
➢ Kelembaban biasanya dinyatakan dengan persentase (%), dengan rumus:

M+R+C-E=0
Dimana :
M : Panas yang diperoleh dari proses metabolisme
R : Perubahan panas karena radiasi
C : Perubahan panas karena konveksi
E : Hilangnya tenaga akibat penguapan
➢ Semakin tinggi dan lembap lingkungan kerja, maka akan semakin banyak juga oksigen
yang diperlukan untuk metabolisme dan akan semakin cepat juga peredaran darah
dalam tubuh kita, sehingga denyut jantung akan semakin cepat. Ini berakibat
pengurangan energi yang sangat besar pada tubuh manusia sehingga pekerja akan cepat
Lelah.

• Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Jenis-jenis
Radiasi :
– Radiasi Pengion
– Radiasi Non-pengion

➢ Pencahayaan
a. Untuk melihat benda / obyek kerja
b. Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja
- Ukuran obyek - Derajat kontras obyek & sekelilingnya
- Luminensi
- Lama melihat
c. Satuan
- Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya
- Lumen (Lm): Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah.
- Luks (Lx): Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh cahaya 1 lumen.
- Lilin / m2 : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau obyek kerja dinyatakan
dalam lilin / m2.

➢ Kebisingan
Kebisingan juga dapat disebut sebagai bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan
decibel (dB).
a. Alat pengukur kebisingan
1. Sound Level Meter
2. Oktaf Band Analyser
3. Narrow Band Analyser
4. “Tape Recorder” Frekwensi 20 – 20 KHz
5. Impact Noise Analyser
6. Personal Noise Dosis Meter

➢ Getaran
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor,
sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Alat untuk mengukur getaran dinamakan vibrasi
meter. Gangguan yang disebabkan getaran mekanis :
1. Mempengaruhi konsentrasi bekerja
2. Mempercepat datangnya kelelahan
3. Dapat menimbulkan beberapa penyakit (gangguan mata, saraf peredaran, dan lain-
lain)
a. Pencegahan
1. Rancangan untuk minimasi penggunaan alat-alat vibrasi
2. Reduksi penggunaan alat
3. Substitusi alat dengan mesin
4. Batasi waktu pemaparan & gunakan waktu istirahat
5. Penggunaan alat terus menerus harus istirahat 10 menit setiap jam
6. Pemeriksaan fisik sebelum dan sesudah kerja
7. Pekerja dengan riwayat abnormalitas sirkulasi darah / sindrom Raynaud tidak boleh
pakai alat
8. Deteksi penyakit sejak dini

➢ Bau
Bau-bauan dalam kaitannya dengan kesehatan kerja adalah bau-bauan yang tidak enak
di lingkungan kerja dan mengganggu kenyamanan kerja.
a. Pengendalian:
– Pembakaran terhadap sumber bau-bauan
– Proses menutupi yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara zat-zat yang berbau
– Absorbsi (penyerapan)
– Penambahan bau-bauan kepada udara yang berbau
– Alat pendingin ruangan sebagai cara deodorisasi di tempat kerja
Nama : AGUNG APRILIYANTO

Nim : 31602000013

SOAL-SOAL ERGONOMI

1. Jelaskan tujuan adanya ergonomi dalam kehidupan sehari-hari !


Jawab :
Tujuan Ergonomi
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi
dan kepuasan kerja
• Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola
dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif
• Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek : teknis, ekonomis,
antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan, sehingga tercipta kualitas
kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
2. Jelaskan tentang bentuk dan besar tubuh mempengaruhi kerja manusia !
Jawab :
Semakin besar dan panjang ukuran otot, maka semakin banyak dan panjang jumlah serat
otot yg menyusunnya sehingga kemampuan kerja semakin besar.
3. Bagaimana klasifikasi beban kerja berdasarkan kebutuhan kalori ?
Jawab :
Beban kerja ringan : 100-200 Kkal/jam Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam Beban
kerja berat : >350-500 Kkal/jam
4. Sebutkan masing masing jenis istirahat !
Jawab :
Istirahat dibagi menjadi 4 yaitu :
• Istirahat spontan : istirahat pendek setelah pembebanan
• Istirahat curian : beban kerja tidak sesuai dgn kemampuan kerja
• Istirahat karena prosedur kerja
• Istirahat yang ditetapkan atas dasar perundang-undangan yg berlaku
5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan adanya system lima kerja di Indonesia !
Jawab :
Kelebihan system lima hari kerja yaitu mempunyai 2 hari libur untuk aktivitas sosial
/rekreasi. Di Amerika produktivitas meningkat 1,5-16,1 % Kekurangan system lima hari
kerja yaitu jam kerja setiap harinya lebih panjang sehingga menjadi tidak efisien
6. Apa saja masalah yang ditimbulkan dengan adanya shift malam ?
Jawab :
Gangguan tidur Gangguan sistem pencernaan makanan Gangguan kehidupan sosial
Gangguan mental
7. Apa saja komponen-komponen untuk kesegaran jasmani ?
Jawab :
Nutrisi, komposisi tubuh, kecukupan istirahat, kekuatan otot, ketahanan otot dan
kardiovaskuler, kecepatan, kelenturan tubuh
8. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani ?
Jawab :
Faktor-faktor kesegaran jasmani
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Kondisi kesehatan
d. Olahraga
e. Faktor genetic
9. Apa saja penyebab terjadinya Musculoskeletal Disorders (MsDs) ?
Jawab :
Peregangan otot berlebhan (over exertion) menyebabkan cidera otot skeletal
• Aktivitas berulang tanpa relaksasi
• Sikap kerja tdk alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh 
ketidak sesuain antara alat dan stasiun kerja dg ukuran tubuh pekerja
• Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran, mikroklimat
• Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan fisik dan
ukuran tubuh (antropometri)
10. Bagaimana cara mencegah terjadinya MsDs ?
Jawab :
• Rekayasa teknik; eliminasi, substitusi,ventilasi
• Rekayasa manajemen : diklat, pengaturan waktu kerja, pengawasan yg intensive
• Pemakaian APD
11. Bagaimana cara mengatasi kelelahan kerja ?
Jawab :
• Sesuai kapasitas kerja fisik & mental
• Desain ulang station kerja & lingkungan kerja
• Sikap kerja yang alami
• Kerja lebih dinamis dan bervariasi
• Reorganisasi kerja
• Kebutuhan kalori seimbang
12. Jelaskan pencahayaan yang bagus menurut konsep ergonomic !
Jawab :
Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga kerja
melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat, dan upaya tidak perlu serta membantu
menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.
13. Apa saja akibat dari penerangan yang kurang baik ?
Jawab :
Tidak dapat melihat benda-benda dengan jelas Kelelahan pada otot mata yang dapat
berakibat pada penurunan produktivitas kerja Kelelahan visual dengan gejala:nyeri atau
terasa berdenyut disekitar mata, pandangan kabur, mata dan pelupuk mata terasa perih,
sakit kepala.
14. Sebutkan dampak dari bekerja pada suhu panas !

Jawab :

• Mengurangi kelincahan
• Memperpanjang waktu reaksi
• Lamanya pengambilan keputusan
• Mengganggu kecermatan kerja otak
• Mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris
• Memudahkan untuk dirangsang
• Suhu yang tinggi mengakibatkan heat cramps, heat exhaustion, heat stroke, miliaria.
• Pencegahan bekerja disuhu yang panas adalah perlunya aklimatisasi Dampak dari
bekerja
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hipotermia !

Jawab :

Hipotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas
disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur – angsur tetapi pasti dibawah 350C
dan jika tidak ada pertolongan dapat menyebabkan cidera serius bahkan kematian

16. Bagaimana cara pengendalian radiasi ?

Jawab :

1. Eliminasi

2. Menjauhi sumber, mengembalikan sumber, deteksi sumber dan aktivitas

3. Limitasi

4. Pengendalian administrative,

5. Hindari kontak langsung dgn kacamata UV/Kobalt Biru

6. Pemeriksaan kesehatan

7. Penggunaan APD

17. Bagaimana ciri-ciri penerangan yang baik ?


Jawab :
– Sinar / cahaya cukup
– Sinar / cahaya tidak menyilaukan
– Tidak terdapat kontras yg tajam
– Brightness ( terangnya cahaya)
– Distribusi cahaya & penebaran cahaya
– Warna
18. Bagaimana cara penanggulangan kebisingan ?

Jawab :

• Pembatas akustik ( menempatkan peredam pada sumbernya )

• Pemeliharaan peralatan

• Perbaikan secara administrative

• penggunaan APD

• Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit langit kedap suara, jauhkan sumber

• Pengukuran & pemantauan kebisingan

• Pemeriksaan audiometric secara berkala

19. Sebutkan gangguan yang disebabkan oleh getaran mekanis !

Jawab :

Gangguan yang disebabkan getaran mekanis :

• Mempengaruhi konsentrasi bekerja

• Mempercepat datangnya kelelahan

• Dapat menimbulkan beberapa penyakit ( gangguan mata, saraf peredaran, dan lainlain )

20. Bagaimana penanggulangan terhadap bau yang disebabkan oleh kegiatan kerja ?

Jawab :

– Pembakaran terhadap sumber bau-bauan

– Proses menutupi yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara zat-zat yang berbau.

– Absorbsi (penyerapan),

– Penambahan bau-bauan kepada udara yang berbau

– Alat pendingin ruangan sebagai cara deodorisasi di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai