NIM : 31602000013
• Faktor Internal :
a. Faktor somatis : sex, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi
b. Faktor psikis : kepercayaan, motivasi, keinginan, kepuasan, dll.
• Faktor Eksternal :
a. Jenis pekerjaan
b. Peralatan
c. Bahan baku
d. Proses produksi
e. Pembagian jam kerja, istirahat
f. Lingkungan kerja
• Kesegaran Jasmani
a. Ditinjau dari fisiologi : kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan adaptasi
terhadap pembebanan fisik yg diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yg
berlebihan.
b. Definisi lain tentang kj : kemampuan untuk pelaksanaan tugas sehari2 dgn giat dan
kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yg berarti masih tersisa kapasitas utk
menikmati waktu & menghadapi hal2 tak terduga.
➢ Komponen kesegaran jasmani :
1. Nutrisi
2. Komposisi tubuh
3. Kecukupan istirahat
4. Kekuatan otot
5. Ketahanan otot dan kardiovaskuler
6. Kecepatan
7. Kelenturan tubuh
➢ Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kondisi kesehatan
4. Olahraga
5. Faktor genetic
➢ Uji kesegaran jasmani :
a. Menghitung nadi kerja : pembebanan maksimum untuk dewasa muda
= 200/menit dan untuk usia >40 th batas max. = 170/menit.
b. Harvard step up test.
• Parameter Praktis Untuk Menentukan Kemampuan Kerja Maksimum
NADI KERJA : diusahakan tidak melebihi 30-40 denyut/menit di atas denyut nadi
sebelum bekerja dan nadi akan turun seperti nadi sebelum kerja dalam waktu kurang dari
15 mnt. Pembebanan fisik dikatakan optimal jika nadi kerja menetap selama waktu kerja
(stady state) dg kriteria ini naker dpt bekerja 8 jam/hr atau 40 jam/mgg.
➢ Penyebab MSDs
1. Peregangan otot berlebihan (over exertion) berakibat cidera otot skeletal.
2. Aktivitas berulang tanpa relaksasi.
3. Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi
tubuh berakibat ketidak sesuain antara alat dan stasiun kerja dg ukuran tubuh
pekerja).
4. Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran, mikroklimat.
5. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan
fisik dan ukuran tubuh (antropometri).
➢ Mencegah terjadinya MSDs :
1. Rekayasa teknik; eliminasi, substitusi,ventilasi.
2. Rekayasa manajemen : diklat, pengaturan waktu kerja, pengawasan yg intensive.
3. Pemakaian APD.
• Penyebab kelelahan :
a. Lingkungan kerja
b. Intensitas & lamanya waktu kerja fisik & mental
c. Permasalahan fisik tubuh, tanggung jawab, kekhawatiran atau konfilk
d. Rasa nyeri dan penyakit
e. Nutrisi
f. Monoton
A. Faktor fisika
1. Kebisingan
a. Bunyi yang tidak kita inginkan atau yang tidak dikehendaki.
b. Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni frekuensi dan intensitasnya.
c. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut hertz (Hz), yaitu
jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya.
d. Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu
logaritmis yang disebut desibel (dB).
➢ Pengendalian Kebisingan
a. Penggantian (substitusi)
(mengganti mesin lama dengan yang baru dengan tingkat kebisingan rendah)
b. Pemisahan (separation).
(Memindahan mesin ke tempat yang jauh dari pekerja)
c. Pengendalian administrative.
(Melakukan shift kerja, mengurangi waktu kerja, melakukan training serta
alternatif terakhir menggunakan alat pelindung diri).
2. Penerangan
a. Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang jatuh pada satuan luas
permukaan.
b. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga
kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat, dan upaya tidak perlu serta
membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.
➢ Pengendalian penerangan
a. Modifikasi sistem penerangan (mengganti warna lampu, merubah posisi lampu,
mengganti tudung lampu)
b. Modifikasi pekerjaan (membawa pekerjaan lebih dekat ke mata)
c. Pemeliharaan dan kebersihan lampu Peneyediaan penerangan local
d. Penggunaan korden dan perawatan jendela Optimalkan pencahayaan alami
e. Gunakan warna cerah pada dinding dan langit-langit
3. Radiasi
Radiasi yang ada ditempat kerja dan empunyai pengaruh kepada pekerja adalah :
a. Radiasi elektromagnetis yaitu gelombang mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar
ultraviolet, sinar X
b. Radiasi radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif.
➢ Pengendalian bahaya penggunaan sinar laser
a. Indoktrinasi rutin dari karyawan terhadap bahaya dan pengamanannya
b. Pengetahuan lengkap tentang alat-alat laser
c. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata dan kulit
d. Pengawasan memadai
4. Getaran
Sebab dari gejala akibat getaran yaitu sebagai berikut :
a. Efek mekanis kepada jaringan (gangguan kenikmatan kerja, terganggunya tugas
yang terjadi bersama-sama dan cepat lelah, bahaya terhadap kesehatan
b. Rangsangan reseptor syaraf didalam jaringan
5. Cuaca
a. adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu
radiasi.
b. Tekanan panas adalah kombinasi keempat faktor tersebut dihubungkan dengan
produksi panas pada tubuh.
c. Suhu nikmat kerja di Inonesia antara 24- 26 derajat Celsius.
B. Faktor Biologi
Setiap unsur-unsur kehidupan (biologi) seperti debu organik, jamur, serangga, semut,
kutu, protozoa, bakteri, virus, atau enzim yang dapat menimbulkan reaksi alergi, luka
ataupun penyakit terhadap tubuh manusia.
• Iklim Kerja
a. Iklim kerja adalah suatu kondisi kerja yang merupakan perpaduan antara suhu udara,
kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi.
b. Heat Stress merupakan beban iklim kerja yang diterima tubuh manusia dan faktor non-
iklim meliputi panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan aklimatisasi.
1. Temperatur
Temperatur merupakan ukuran panas-dinginnya dari suatu keadaan dengan menggunakan
satuan ºC atau ºF.
➢ Temperatur Badan
– Core Temperature :
• Suhu konstan dengan sedikit berfluktuasi sekitar 37 derajat
• Exp : otak, jantung, perut bag dalam
– Shell Temperature :
• Terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi
tertentu
➢ Kemampuan manusia utk menyesuaikan diri :
– Dengan temperatur luar : perubahan diluar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi
panas dan 35% untuk kondisi dingin.
➢ Faktor yang mempengaruhi Suhu Tubuh:
a. Kecepatan metabolisme basal
b. Rangsangan saraf simpatis
c. Hormon pertumbuhan
d. Hormon tiroid
e. Hormon kelamin
f. Gangguan organ
g. Lingkungan
➢ Keseimbangan panas dalam tubuh manusia
S = M – E +R + C – W
Dimana :
• S : kondisi keseimbangan tubuh mns
• M : metabolisme tubuh
• E : panas yg hilang krn evaporasi
• R : pertukaran panas krn radiasi
• C : pertukaran panas akibat konveksi
• W: aktivitas kerja
2. Sirkulasi Udara
➢ Sirkulasi udara adalah proses pergantian udara di ruang dengan memasukkan udara dari
luar dan membuang udara di dalam.
➢ Sirkulasi udara dapat direkayasa dengan menggunakan sistem pengeluaran udara
(exhaust system) dan pemasukan udara (supply system) dengan menggunakan fan.
3. Kelembaban
➢ Kelembaban adalah ukuran banyaknya kadar air yang terkandung dalam udara.
➢ Kelembaban biasanya dinyatakan dengan persentase (%), dengan rumus:
M+R+C-E=0
Dimana :
M : Panas yang diperoleh dari proses metabolisme
R : Perubahan panas karena radiasi
C : Perubahan panas karena konveksi
E : Hilangnya tenaga akibat penguapan
➢ Semakin tinggi dan lembap lingkungan kerja, maka akan semakin banyak juga oksigen
yang diperlukan untuk metabolisme dan akan semakin cepat juga peredaran darah
dalam tubuh kita, sehingga denyut jantung akan semakin cepat. Ini berakibat
pengurangan energi yang sangat besar pada tubuh manusia sehingga pekerja akan cepat
Lelah.
• Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Jenis-jenis
Radiasi :
– Radiasi Pengion
– Radiasi Non-pengion
➢ Pencahayaan
a. Untuk melihat benda / obyek kerja
b. Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja
- Ukuran obyek - Derajat kontras obyek & sekelilingnya
- Luminensi
- Lama melihat
c. Satuan
- Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya
- Lumen (Lm): Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah.
- Luks (Lx): Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh cahaya 1 lumen.
- Lilin / m2 : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau obyek kerja dinyatakan
dalam lilin / m2.
➢ Kebisingan
Kebisingan juga dapat disebut sebagai bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan
decibel (dB).
a. Alat pengukur kebisingan
1. Sound Level Meter
2. Oktaf Band Analyser
3. Narrow Band Analyser
4. “Tape Recorder” Frekwensi 20 – 20 KHz
5. Impact Noise Analyser
6. Personal Noise Dosis Meter
➢ Getaran
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor,
sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Alat untuk mengukur getaran dinamakan vibrasi
meter. Gangguan yang disebabkan getaran mekanis :
1. Mempengaruhi konsentrasi bekerja
2. Mempercepat datangnya kelelahan
3. Dapat menimbulkan beberapa penyakit (gangguan mata, saraf peredaran, dan lain-
lain)
a. Pencegahan
1. Rancangan untuk minimasi penggunaan alat-alat vibrasi
2. Reduksi penggunaan alat
3. Substitusi alat dengan mesin
4. Batasi waktu pemaparan & gunakan waktu istirahat
5. Penggunaan alat terus menerus harus istirahat 10 menit setiap jam
6. Pemeriksaan fisik sebelum dan sesudah kerja
7. Pekerja dengan riwayat abnormalitas sirkulasi darah / sindrom Raynaud tidak boleh
pakai alat
8. Deteksi penyakit sejak dini
➢ Bau
Bau-bauan dalam kaitannya dengan kesehatan kerja adalah bau-bauan yang tidak enak
di lingkungan kerja dan mengganggu kenyamanan kerja.
a. Pengendalian:
– Pembakaran terhadap sumber bau-bauan
– Proses menutupi yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara zat-zat yang berbau
– Absorbsi (penyerapan)
– Penambahan bau-bauan kepada udara yang berbau
– Alat pendingin ruangan sebagai cara deodorisasi di tempat kerja
Nama : AGUNG APRILIYANTO
Nim : 31602000013
SOAL-SOAL ERGONOMI
Jawab :
• Mengurangi kelincahan
• Memperpanjang waktu reaksi
• Lamanya pengambilan keputusan
• Mengganggu kecermatan kerja otak
• Mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris
• Memudahkan untuk dirangsang
• Suhu yang tinggi mengakibatkan heat cramps, heat exhaustion, heat stroke, miliaria.
• Pencegahan bekerja disuhu yang panas adalah perlunya aklimatisasi Dampak dari
bekerja
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hipotermia !
Jawab :
Hipotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas
disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur – angsur tetapi pasti dibawah 350C
dan jika tidak ada pertolongan dapat menyebabkan cidera serius bahkan kematian
Jawab :
1. Eliminasi
3. Limitasi
4. Pengendalian administrative,
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Penggunaan APD
Jawab :
• Pemeliharaan peralatan
• penggunaan APD
• Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit langit kedap suara, jauhkan sumber
Jawab :
• Dapat menimbulkan beberapa penyakit ( gangguan mata, saraf peredaran, dan lainlain )
20. Bagaimana penanggulangan terhadap bau yang disebabkan oleh kegiatan kerja ?
Jawab :
– Proses menutupi yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara zat-zat yang berbau.
– Absorbsi (penyerapan),