Anda di halaman 1dari 68

Ergonomi dan

Fisiologi Kerja
Rifchma Priyadarshani
Direktorat Bina K3
Kemnaker RI
Statistik
• Australia: 2/3 pernah mengalami nyeri yg
membaik dengan perubahan postur
• USA: >50% pekerja mengalami RSIs, 15-
20 juta USD utk biaya berobat, 45-60 utk
biaya tidak langsung
• UK: 1.1 juta mengalami MSDs, 12,3 juta
hari kerja hilang
• Jepang: kasus PAK tertinggi
OSHA:
• Musculoskeletal injuries resulting from poor workplace ergonomics account for 34%
of all lost workday injuries and illnesses.
• Carpal tunnel syndrome accounts for 15% of all workplace injuries.
• 42% of carpal tunnel cases result in more than 30 days away from work
PENGERTIAN
• Ergon = kerja
• Nomos = aturan
• Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara
harfiah)
• Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia
dalam hubungan dengan pekerjaan, dengan segala
aspek dan ruang lingkupnya
International Ergonomic
Association
Konsep dasar ergonomi
• What is ergonomic ?
- Berasal dari bahasa Yunani,”ergon =
kerja,”nomos = aturan
-Biotechnology >>>> Scandinavia
-Personal research >>>> Amerika
Utara
-Human engineering >>>> Inggris &
USA
. Why is ergonomic ?
-Pekerjaan yg tidak ergonomis
menyebabkan ketidak nyamanan,
biaya tinggi,penurunan
performa,efisiensi,daya kerja dan
kecelakaan
Konsep dasar ergonomi

• Where is ergonomi applied ?


- Diterapkan dimana saja: di rumah, di tempat
kerja, di perjalanan dll.
. When is ergonomic ?
- Diterapkan kapan saja selama 24 jam
. Who must apply ergonomics ?
- Setiap individu maupun kelompok dari usia
bayi sampai dewasa
. How is ergonomics applied ?
- Semua disiplin ilmu
Ergonomi sebagai applied
sciences
• Enginering & Physical sciences
(mekanika, matematika,fisika dan kimia)

• Biological sciences ( anatomi dan fisiologi)

• Social & behavioral sciences (sosiologi,


psikologi, antropologi
BIOLOGICAL SCIENCES : ANATOMI, FAAL

ERGONOMI ENGINEERING & PHYSICAL SCIENCES :


MEKANIK, MATHEMATIK, FISIKA

SOCIAL & BEHAVIOUR SCIENCES :


SOSIOLOGI, PSIKOLOGI
FISIOLOGI

ANATOMI PSIKOLOGI

ERGONOMI

ENGINEERING MANAJEMEN

PERANCANGAN
Tujuan Ergonomi
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja

• Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas


kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat
guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu
usia produktif maupun setelah tidak produktif

• Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek :


teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja
yang dilakukan, sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup
yang tinggi
Konsep Keseimbangan Ergonomi
1. Work capacity : personal capacity,
fisiological capacity, psicological
capacity, biomechanical capacity
2. Task demand : material
characteristics, task/work place
characteristics, organizational
characteristics, Environmental
characteristics
3. Performance ditentukan oleh
kapasitas kerja/kemampuan kerja dan
tuntutan tugas
Konsep keseimbangan ergonomi
 Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja
=> over stress, discomfort, lelah,
cidera,celaka, sakit, produktivitas
 Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja
=> under stress, bosan, lesu, tidak
produktif
 Harapannya adalah antara tuntutan tugas
= kemampuan tugas => performa optimal
SISTEM MANUSIA
 Sub sistem : pernafasan,
pencernaan, peredaran darah,
penginderaan, kerangka, otot dan
syaraf

 Sub-sub sistem : mata, telinga,


hidung, lidah kulit, jantung, paru dll.
 Manusia merupakan faktor penentu
yang dipengaruhi oleh internal faktor
dan ekternal faktor
INTERNAL FAKTOR
 Faktor somatis : sex, umur, ukuran
tubuh, kondisi kesehatan, status gizi

 Faktor psikis : kepercayaan,


motivasi, keinginan, kepuasan, dll.
EKSTERNAL FAKTOR
 Jenis pekerjaan
 Peralatan
 Bahan baku
 Proses produksi
 Pembagian jam kerja, istirahat
 Lingkungan kerja
 Internal + Eksternal faktor  pendekatan
ergonomi
KAPASITAS KERJA
 Kemampuan
 Kebolehan
 Keterbatasan
 Ketiga komponan diatas dipengaruhi
oleh :bentuk dan besar tubuh, umur, sex,
ras, status kesehatan, nutrisi, kesegaran
jasmani, pendidikan, ketrampilan.
BENTUK DAN BESAR TUBUH
 Semakin besar dan panjang ukuran otot,
maka semakin banyak dan panjang jumlah
serat otot yg menyusunnya 
kemampuan kerja semakin besar
 1 cm otot menghasilkan tenaga 4 kg gaya
 Besar dan panjang otot dipebgaruhi :
faktor keturunan, gizi selama
pertumbuhan, latihan
 Cara kerja otot : statis atau dinamis,
efisiensi kerja otot ditentukan oleh adanya
koordinasi antara otot, susunan syaraf dan
pancaindera
 Kontraksi otot
• Stimulus  asetilkholin
Aktin + myosin ===== aktomyosin 
kontraksi
KERJA OTOT STATIS
 Tegangan bertambah, tetapi panjangnya
tetap  pembuluh darah terjepit
oksigen keotot terganggu 
menghambat perubahan asam laktat
menjadi glukosa  cepat lelah
 Merupakan kebalikan dari kerja otot
dinamis
FAKTOR UMUR DAN SEX
 Kapasitas kerja mencapai puncaknya
pada usia 25-30 th, dan menurun di
usia >30th. Penurunan physik pada
usia 60 tahun :.penurunan pada otot
25%, kemampuan syaraf 60 %, juga
terjadi penurunan pada pancaindera,
jantung, paru dan organ lain.
Kemampuan kerja physik usia >60 th
tinggal 50% dari usia muda.
 Kapasitas kerja laki dan wanita
berbeda karena perbedaan sistem
hormonal, kultur,pendidikan dan
kebiasaan
FAKTOR RAS
• Tiap suku bangsa mempunyai reputasi
tersendiri pada jenis pekerjaan yg cocok
dikarenakan perubahan yg terjadi secara
evolusioner dan akhirnya bersifat
heriditair.
Faktor kesehatan, kesegaran
jasmani dan nutrisi
• Merupakan kesatuan yang saling
menunjang dan saling terkait
dengan kemampuan fisik seseorang
• Kesegaran jasmani dapat dipelihara
dgn meningkatkan kemampuan otot
dan kecepatan dengan cara latihan
dan olah raga secara teratur
menyebabkan performa kerja dan
ketahanan kerja akan lebih baik
KETRAMPILAN
 Tujuan : kerja menjadi lebih efisien
 Didapat melalui proses pendidikan dan
latihan
 Fungsi latihan :pembinaan koordinasi
syaraf kearah otomatisasi/reflektoris,
kontraksi otot yg tidak perlu ditiadakan,
kosumsi energi berkurang, efisiensi waktu
BEBAN KERJA
 Tubuh manusia dirancang untuk
melakukan pekerjaan, massa otot
beratnya hampir ½ berat badan,
memungkinkan dpt menggerakan tubuh
 Setiap beban kerja yg diterima oleh
pekerja harus sesuai baik terhadap
kemampuan fisik, kognitif maupun
keterbatasan manusia
FAKTOR-2 YG
MEMPENGARUHI BEBAN
KERJA
1. Faktor internal : faktor somatis dan
psikis
2. Faktor eksternal
 Tugas-2 yg bersifat fisik : beban yang
diangkat/diangkut, sikap kerja, alat
dan sarana kerja, kondisi/medan
kerja,dll.
 Tugas yg bersifat psikis : tingkat
kesulitan, tanggung jawab dll.
 Organisasi kerja : lamanya waktu
kerja, kerja bergilir, sistem
pengupahan, sistem kerja, istirahat,
sistem pelimpahan tugas/wewenang
 Juga harus diingat adanya
Lingkungan kerja (beban tambahan)
: fisik, kimia, biologi, fisiologi dan
psikologi
PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut
Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health and
Safety.ILO Geneva.

Beban Konsumsi ventilasi Suhu Denyut


kerja 02 l/mnt paru l/mnt rectal jantung
ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100

sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125

berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150

Sangat 2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175


berat
Sgt berat 2,5-4,0 60-100 >39 >175
sekali
Beban kerja berdasarkan
kebutuhan kalori(Permenaker no
13 tahun 2011)

 Beban kerja ringan : 100-200 Kkal/jam


 Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam
 Beban kerja berat : >350-500 Kkal/jam
JENIS KEGIATAN
KERJA L (55KG) W (47 KG)

RINGAN 2400 KKAL 1900 KKAL

SEDANG 2800 KKAL 2200 KKAL

BERAT 3900 KKAL 3100 KKAL


KELELAHAN
YAITU :
KEADAAN TENAGA
KERJA YANG
MENGAKIBATKAN
TERJADINYA
PENURUNAN
VITALITAS DAN
PRODUKTIVITAS
KERJA AKIBAT
FAKTOR PEKERJAAN
Jenis Kelelahan

Kelelahan Otot Kelelahan Umum


Gejala : Gejala :
 Berkurangnya tekanan  Kelelahan seluruh tubuh
fisik  Kelelahan mental
 Makin rendahnya gerakan  Kelelahan syaraf dll
 Meningkatnya kesalahan
dll
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN
1. Intensitas dan durasi kerja fisik dan mental
2. Lingkungan kerja
3. Irama metabolisme tubuh
4. Masalah Psikologis
5. Penyakit
6. Gizi
7. dll
Kinerja fisik Psikologis
dan mental

Lingkungan
Kerja Penyakit

Metabolisme
tubuh Gizi

kelelahan

Penyembuhan
Sumber : Grandjean,1988,
Fitting the task to the man
Posisi yang menghasilkan
kelelahan
Misalnya :
 Mengangkat berulang-ulang pada posisi yang
mengharuskan pekerja mendongkak
 Pekerjaan dengan objek yang letaknya diatas
kepala pekerja dan dalam waktu yang lama
 Posisi tubuh membungkuk untuk waktu cukup lama
Pencegahan terhadap kelelahan
 Menggunakan secara benar waktu istirahat
kerja
 Melakukan koordinasi yang baik antara
pimpinan dan karyawan
 Mengusahakan kondisi lingkungan kerja sehat,
aman, nyaman dan selamat
 Mengusahakan sarana kerja yg ergonomis
 Memberikan kesejahteraan dan perhatian yg
memadai
 Merencanakan rekreasi bagi seluruh karyawan
Menilai Kelelahan
FLICKER FUSION
CTD
(CUMMULATIVE TRAUMA DISORDER)

Trauma dari keadaan yang tidak teratur


Muncul karena :
Terkumpulnya kerusakan kecil akibat trauma berulang
yang membentuk kerusakan cukup besar untuk
menimbulkan rasa sakit
Trauma jaringan timbul
karena:
 Overexertion
Proses penggunaan berlebihan
 Overstretching
Proses peregangan berlebih
 Overcompression
Proses penekanan berlebih
 Repetitive motion
Prose pekerjan berulang
Contoh-contoh CTD

 Tendinitis  Carpal Tunnel


(tendon yang meradang Syndrome
& nyeri)  Epicondylitis
 Rotator Cuff (peradangan pada
Tendinitis tendon di siku
(satu atau lebih RCT  White finger
pd bahu meradang) (pembuluh darah di
 Tenosynovitis jari rusak
(pembengkakan pd
tendon & sarung
tendon
Static Posture
• Static posture atau postur statis artinya
posisi tubuh kerja yang dipertahankan
dalam waktuyang lama tanpa banyak
pergerakan.
• •Postur statis juga mengacu pada
pengerahan tenaga fisik dengan postur
atau posisi yang sama selama
pengerahan tenaga.
Text Neck Problem

10- 27 40 49 60
12 lbs lbs lbs lbs
lbs
SIKAP KERJA
Sikap tubuh tidak alamiah

Gerakan tubuh tidak alamiah

Rasa sakit muncul

Cepat lelah

Waktu produksi panjang

Biaya produksi tinggi


SIKAP KERJA ERGONOMIS
1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK
ALAMIAH DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL
MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA
DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN
DUDUK SECARA BERGANTIAN
12 Prinsip dasar Ergonomi
• Bekerja dengan postur netral
• •Mengurangi gaya berlebih
• •Pastikan semua berada pada jangkauan
• •Bekerja pada ketinggian yang sesuai
• •Mengurangi pergerakan berlebih
• •Minimalisasi kelelahan dan beban statis
• •Minimalisasi titik kontak tekanan
• •Menyediakan kelonggaran
• •Gerak, olahraga, peregangan •Menjaga
lingkungan yang nyaman
• •Display dan control yang mudah dimengerti
• •Meningkatkanorganisasikerja
BERDIRI
JANGKAUAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kerja angkat-angkut

Beban yang
diperkenankan
Kondisi lingkungan
kerja
Keterampilan bekerja
Peralatan kerja serta
keamanannya
Prinsip kerja angkat-angkut
 Pegangan harus kuat
 Lengan berada sedekat-dekatnya dengan
badan dan dalam posisi lurus
 Punggung harus lurus
 Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu mengimbangi momentum yg terjadi
pada posisi mengangkat
 Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan
mendorong serta untuk gerakan dan
perimbangan
SISTEM KERJA
ANGKAT DAN ANGKUT

TK Dewasa TK Muda
Deskripsi
Pria Wanita Pria Wanita
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

Sekali-sekali 40 15 15 10-12

Terus- 15-18 10 10- 6-9


menerus 15
LINGKUNGAN KERJA
Faktor Fisik
1. Kebisingan : 85 dBA
2. Iklim Kerja : suhu kering : 24-26 oC
suhu basah : 21-30 oC
Kelembaban: 65 – 95 %
3. Getaran :
4 - 5 Hz Organ perut dan tulang belakang
40-80 Hz Ketajaman mata
•Faktor kimia : Gas, Uap, debu, asap dsb
• Faktor Fisiologis : sikap dan cara kerja dsb

• Faktor Psikologis : suasana kerja, hubungan


kerja dsb

• Faktor Biologis : bakteri, virus, jamur, cacing,dsb


PENGUJIAN ERGONOMI
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
 Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor risiko
1. Pengendalian secara Teknik
2. Pengendalian secara Administrasi
3. Desain Kantor Kerja
4. Pelatihan
1. Pengendalian secara Teknik
Teknik kontrol atau teknik adalah mekanisme yang lebih disukai
untuk mengendalikan bahaya ergonomis
Ini mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja,
dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga,
pengulangan, dan posisi yang aneh.
2. Pengendalian secara Administrasi
- Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan fi
yang berbeda.
- Membuat jadwal kerja / jadwal istirahat istirahat.
- Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang
sesuai/yang cocok.
3. Desain Kantor Kerja
Kantor kerja harus mudah disesuaikan untuk
mengakomodasi pekerja dalam melakukan tugas
4. Pelatihan
- Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali
faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk
meminimalkan resiko
- Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan pelatihan
ulang harus dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan
baru dengan risiko yang berbeda, atau risiko baru ditemukan
PRINSIP PENERAPAN ERGONOMI
 Bentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar
disesuaikan dng bentuk dan ukuran tubuh
tenaga kerja
 Menghindari kontraksi statis sedapat
mungkin tak melebihi 15 % kekuatan
maksimal
 Usahakan posisi dan sikap tubuh yg alamiah
waktu bekerja
 Sedapat mungkin menghindari sikap berdiri
diam saat bekerja
 Pengaturan irama kerja agar sesuai dengan
irama pemulihan
Kesimpulan
Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan
agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat,
nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan
dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak
pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan,
petunjuk teknis dan pedoman K3 di tempat kerja serta
menjalin kerjasama lintas program maupun lintas
sektor terkait dalam pembinaannya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai