Anda di halaman 1dari 6

Tjok Gede Aditya Budhi Kurniawan

3813100028
Ergonomi Antropometri

Pengertian Ergonomi Antropometri


Ergonomi
Antropometri
mempunyai
dua
pengertian
yaitu
dari
kata
Ergonomi
dan
Antropometri. Ergonomi adalah pengetahuan tentang
interaksi
antara
manusia
denganpekerjaannya.
Karena di dalam pekerjaannya manusia berhadapan
denganperalatan, bahan, tempat dan manusia
lainnya maka Ergonomi mengkajimanusia dalam
berinteraksi dengan unsur-unsur sistem kerja
tersebut,sedangkan Antropometri adalah mengkaji
permasalahan dalam bidang dimensitubuh manusia
karena sangat banyak persoalan yang timbul dari
tidak diperhatikannya aspek antropometri dari sistem
kerja.
Hal
ini
terjadi
mulai
darisekedar
ketidaknyamanan sampai rendahnya produktivitas
atau
kecelakaankerja
bahkan
bencana
bagi
lingkungannya.
Karena Ergonomi Antropometris memerlukan informasi tentangukuranukuran tubuh manusia untuk merancang sistem kerja yangAntropometris..
permasalahannya timbul disini karena setiap orang berbedaukurannya. Bisa saja
dijumpai dua orang yang tepat sama tinggi tubuhnya,tetapi tidak sama dalam
dimensi lainnya, seperti tinggi pinggang, besar genggaman atau lingkar kepala.
Jika sistem kerjanya di rancang khusus untuk seseorang seperti
perancangan tempat kerja seorang direktur berikut kursi dan mejanya,
makapersoalannya menjadi sederhana cukup dengan mendapatkan data
Antropometrisang direktur, rancangan sudah dapat dilakukan untuk
mendapatkan sistem kerjayang secara Antropometri pas betul dengan
pemakainnya.
Dalam
keadaan
lain,
dan
ini
yang
lebih
sering
terjadi,
diperhatikanseperangkat data Antropometri yaitu bagi sistem-sistem kerja. Untuk
pemakaian umum seperti dalam rancangan kursi kerja dan alat kerja yang
dipakai banyak orang di pabrik serta fasilitas-fasilitas umum.

Antropometri
A. Sumber Variasi Data Antropometri dan Cara Pengukurannya
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi
ukuran tubuhnya. Di sini beberapa faktor yang akanmempengaruhi ukuran tubuh
manusia, sehingga sudah semestinyaseorang perancang produk harus
memperhatikan faktor-faktor tersebutyang antara lain adalah :
1. Umur

Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan


bertambahbesar, seiring dengan bertambahnya umur, yaitu sejak
awalkelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahunan. Dari
suatupenelitian dilakukan oleh A.F Roche dan G.H. Davila (1972) di
USAdiperoleh
kesimpulan
bahwa
laki-laki
akan
tumbuh
dan
berkembangnaik sampai dengan usia 21,2 tahun, sedangkan wanita 17,3
tahun,meskipun ada sekitar 10% yang masih terus bertambah tinggi
sampaiusia 23,5 tahun (laki-laki) dan 21,1 tahun (wanita). Setelah itu,
tidak ada lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justeru akan
cenderungberubah menjadi penurunan ataupun penyusutan yang dimulai
sekitar umur 40 tahunan.
2. Jenis kelamin
Dimensi
ukuran
laki-laki
umumnya
akan
lebih
besar
dibandingkandengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh
tertentu,seperti pinggul, dan sebagainya.
3. Suku Bangsa
Setiap
suku,
bangsa
ataupun
kelompok
etnik
akan
memilikikarakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.
4. Posisi tubuh (posture)
Sikap
(posture)
ataupun
posisi
tubuh
akan
berpengaruh
terhadapukuran tubuh. Oleh sebab itu, posisi tubuh standar harus
diterapkanuntuk survey pengukuran. Dalam kaitan dengan posisi tubuh
dikenal 2 cara pengukuran, yaitu :
Pengukuran dimensi struktur tubuh (structure body dimension)
Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak
bergerak (tetap tegak sempurna ). Istilah lain dari pengukurantubuh
dengan cara ini dikenal dengan static anthropometry. Dimensi tubuh
yang diukur dengan posisi tetap antara lainmeliputi berat badan,
tinggi tubuh, dan posisi berdiri/duduk,panjang lengan, dan
sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambildengan percentile
tertentu, seperti 5-th, 50-th, dan 95-thpercentile.
Pengukuran dimensi fungsional tubuh (fungtional bodydimensions)
Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada
saatberfungsi
melakukan
gerakan-gerakan
tertentu
yang
berkaitandengan kegiatan yang harus diselasaikan. Hal ini pokok
yangditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh
iniadalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akanberkaitan
era dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukantubuh untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Berbedadengan cara
pengukuran pertama, structural body dimensions ,yang mengukur
tubuh dalam posisi tetap/statis (fixed), makacara pengukuran kali
ini dilakukan pada saat tubuh melakukangerakan-gerakan kerja atau
dalam posisi yang dimanis. Cara pengukuran semacam ini akan
menghasilkan data dynamicanthropometry. Antropometri dalam
posisi tubuhmelaksanakan fungsinya ataupun ruang kerja.

5. Cacat tubuh
Di mana data antropometri di sini akan diperlukan untuk
perancanganproduk bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki/tangan palsu,
dan lain-lain)
6. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan
Di mana faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi
yangberbeda-beda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi
pakaian.Dengan demikian dimensi tubuh orangpun akan berbeda dari
satutempat dengan tempat yang lain.
7. Kehamilan (pregnancy)
Di mana kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk
danukuran tubuh (khusus perempuan). Hal ini tersebut jelas
memerlukanperhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang
bagisegmentasi seperti ini.

B. Faal Kerja
Hal ini berkenaan dengan pemakaian energi tubuh sebagai akibataktifitas
kerja. Untuk semua kegiatannya, manusia membutuhkan energi tubuh
besarnya, energi sangat bergantungan pada ringanberatnya pekerjaan. Pada
dasarnya energi bersumber dari makanan yang dimakan,setelah melewati
berbagai tahap metabolisme pada sistem pencernaan,zat-zat yang
mengandung energi di simpan dalam bentuk lemak danglikogen. Untuk
keperluan-keperluan kerja industri pada umumnya,glikogenlah yang
mamainkan peran ini. Pasal-pasal berikut ini membahas lebih jauh tentang
beban kerja sebagaimana yang dirasakan oleh mata, telinga dan kulit
terhadapsuhu.
1. Beban Terhadap Mata
Diantara sifat-sifat mata dua diantaranya penting untuk disadari
yaitubahwa gangguan terhadap kemampuan kerja mata bisa datang
dalamwaktu tak lama setelah pekerjaan mulai dan terganggunya
matamerupakan potensi besar tidak produktifnya seluruh anggota
badanmeskipun anggota-anggota itu belum terbebani secara fisik
samasekali. Oleh sebab itu, apalagi tugas penginderaan terberat,
rancangansitem kerja harus dengan baik mengamankan fungsi

pengindraan mata.Dalam hal ini yang penting untuk diperhatikan


dalam rancangansistem kerja ialah : pencahayaan, jarak pandang,
warna, konsentrasipandang dan gerakan bola mata.
2. Beban Terhadap Telinga
Bunyi

bunyian
di
tempat
kerja
adalah
hal
yang
membebankantelinga pekerja. Dibanyak tempat kerja bunyi dapat
bersifatMenuntun
pekarja
melaksanakan
tugasnya
misalnya
dalammengetahui apakah suatu tugas sudah terposisi baik melalui
bunyiklik yang khas yang dikenal pekerja juga tahap-tahap
pemprosesanada yang bisa diketahui melalui bunyi yang timbul di
sekitar mesin.
3. Daya Tahan Terhadap Suhu Udara
Suhu suhu ekstrim yaitu panas juga dingin yang berlebihan jelas
mengganggu pekerjaan bahkan kesehatan panas yang tinggi terutama
bila dihadapi di saat melakukan pekerjaan berat pada kelembaban
tinggi dan tanpa aliran udara dapat menyebabkan dehidrasi,
kelelahanyang sangat (disa pingsan) dan ketidakwajaran kerja
jantung.Sebaliknya suhu yang rendang menyebabkan tubuh
menggigilsehingga mengganggu kemampuan kerja telapak.

C. Biomekanika Kerja
Biomekanika berhubungan dengan aspek-aspek mekanika darigerakangerakan anggota tubuh. Dalam dunia pekerjaan yang menjadibidang-bidang
perhatian adalah : kekuatan kerja otot, kecepatan danketelitian gerak
anggota-anggota badan dan daya tahan jaringan-jaringantubuh terhadap
beban. Pengetahuan-pengetahuan tentang hal ini sangatdiperhatikan setiap
perancang sistem kerja bukan saja supaya rancangansistem kerjanya
terhindar dari pembebanan di luar batas-batas kemampuantubuh, tetapi juga
agar tubuh pekerja terbebani secara mekanika dalamkondisi yang optimal.
1. Kekuatan Kerja Otot
Kekuatan harus di bebani dari daya tahan. Beberapa berat badan
yang dapat diangkat seseorang pada suatu saat (seperti ketika
memindahkanbarang dari lantai ke sebuah rak ) menggambarkan
kekuatannyasementara berapa lama pekerjaan menyangkut itu dapat
berlangsungadalah persoalan daya tahan karena keduanya di jalankan
oleh otot-otot tubuh yang sama, aktifitas biologis yang berlangsung
untuk yangsatu dan yang lainnya banyak berkaitan erat. Tetapi ada
perbedaanyang mendasar : pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat
anaerobik yaitu sangat sedikit atau tidak memerlukan oksigen
sebaliknya padadaya tahan. Karena keduanya dijalankan oleh otot-otot
tubuh yanglainnya banyak berkaitan erat tetapi ada perbedaan yang
mendasar,pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat maerobik yaitu
sangat sedikitatau tidak memerlukan oksigen sebaliknya pada daya
tahan.
2. Kecepatan dan Ketelitian.
Kecepatan gerak bergantung pula banyak faktor diantaranya
anggota badan mana yang bekerja. Namun secara biomekanika dapat
dilihatdari kebebasan gerak otot yang bersangkutan. Kecepatan

dapatmaksimum bila dalam melaksanakan geraknya otot bekerja


sepenuhtenaga yaitu pengerahan semua tenaga untuk bergerak
kearah sasaran,secara mekanika arah dari tenaga searah dengan jalur
gerak. Ketelitianadalah kebolehan lain yang di pentingkan dari
gerakan-gerakananggota badan dalam bekerja.
3. Daya Tahan Jaringan Tubuh Terhadap Beban
Setiap bagian jaringan tubuh memiliki daya tahan tertentu
terhadapbeban baik tekan, tarik, geser maupun putar. Jika seorang
terusmenerus berdiri lalu merasa lelah, bukanlah ia kehabisan tenaga
atau mengalami fatique otot, melainkan jaringan-jaringan sekujur
tubuhnya terutama telapak kaki sudah tidak tahan terhadap beban dari
tubuhnyasendiri. Karena itu kelelehan demikian lebih tepat bila
dinyatakan dengan Lelah gejala ini akan lebih cepat terasa bila
bebannya lebih berat misalnya karena tubuh yang gemuk atau
berbeban.Pada umumnyaLelah dapat dikurangi dengan :
Menghindarkan
beban
statis
yaitu
beban
yang
secarabersinambung bekerja pada jaringan tanpa bergerak
Menghindarkan
konsentrasi
beban
yaitu
terpusatnya
bebanpada satu bagian sempit jaringan
Menghindarkan beban yang terlalu besar, yang tak
mampuditahan jaringan.
Diantara jaringan-jaringan tubuh yang rentan terhadapkelelahan
jenis ini yang terdapat disekitar belikat. Karenadalam merancang kursi,
bagian ini hendaknya dihindarkan dariletak yang intesif dengan
sandaran. Daerah di bawah pinggangbagian belakang juga memiliki
sifat yang serupa
D. Penginderaan
Secara biologis manusia dikenal memiliki lima indra yaitu penglihatan,
pendengaran, peraba, pencium dan perasa. Lebihdari 85 % pekerja-pekerja
industri amat bergantung pada kerja mata, lalu diikuti oleh telinga.
Karenanya, kedua organ tubuh ini amat penting diperhatikan dalam
peracangan sistem kerja agar tidak terganggu oleh beban kerja yang berujud
tampakan dan bunyi. Sekujur permukaan tubuh merupakan peraba
lingkungan disekitar tubuh. Karenanya panas dan dinginnyaudara di indera
oleh kulit. Ujud-ujud fisik, selain diindera oleh mata di indera pula oleh kulit.
Keadaan lingkungan juga diindera oleh syaraf-syaraf hidung yaitu yang
berbentuk bau-bauan meskipun hidung jarang mendapatkan penugasan
didunia kerja mencium haruumnya anggur pada pabrik minumam anggur
adalah salah satu contoh dari sedikit industriyang memanfaatkannya.
Kepedulian terhadapnya dalam perancangan sistem kerja harusdiberikan
karena lingkungan yang menimbulkan bau-bauan tak sedap amat menganggu
kerja. Dalam dunia industri kerjaindera perasa yang berpusat tidak banyak
diperlukan. Tangandan kaki adalah bagian-bagian tubuh yang sangat
pekaterhadap dingin yang berlebihan. Memang terhadap dingintubuh dapat
dilindungi dengan pakaian yang tebal tetapibiasanya menyebabkan
berkurangnya keleluasaan bergerak.
E. Psikologi Kerja

Diantara masalah-masalah kejiwaan yang banyak dijumpai ditempat


bekerja adalah yang berkenaan dengan kecocokan pekerja dengan
pekerjaannya. Seseorang memiliki apa yang disebut sebagai faktor-faktor diri
yaitu sifat-sifat dirinya yang selalu dibawanya ketempat kerja. Ketidak
cocokan diantara dirinya dan pekerjaannya bisa menyebabkan hal-hal seperti
stress berlebihan dan frustasi yang dapat berujung pada rendahnya
produktifitas, rendahnya mutu hasil kerja dan tingginya tingkat kecelakaan
kerja, karena itu menempatkan pekerja mesti selektif dari segi-segi fisik dan
sosial keorganisasiannya harus pula di tata mendekati keadaan diri
pekerjanya.

Prinsip-prinsip Penataan Sistem Kerja


Prinsip-prinsip penataan sistem kerja berkenaan dengan manusia, peralatan,
bahan, produk dan lingkungan tempat kerja.
1. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Manusia/Pekerjaa. Aspek-aspek
fisik
Energi Tubuh
Gerakan gerakan kerja, Aspek Sosio psikologis
2. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Rancangan Peralatan, Perkakas
tangan, Rancangan display, Rancangan alat-alat kendali, Rancangan kursi
dan meja kerja.
3. Prinsip-prinsip Penataan berkenaan dengan rancangan bahan /produk
a. Bahan/produk hendaknya cukup ringan, sehingga mudah diangkut
atau di bongkar pasang di mesin.
b. Sediakan alat-alat bantu penanganan bahan/produk.
c. Beri pekerja pelindung, jika bahan/produk bersifat mengganggu
atau membahayakan. Untuk pemeriksaan mutu, pikirkan
kemudahan-kemudahannya.
4. Prinsip-prinsip penataan berkenaan dengan rancangan lingkungan kerja.
Pencahayaan.
Lingkungan bunyi.
Suhu dan Kelembaban

Anda mungkin juga menyukai