A.
1.
What is ergonomics?
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang tediri dari dua kata yaitu ergos
berarti kerja dan nomos berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas ergonomi
adalah suatu aturan atau norma dalam system kerja.
2.
Why is ergonomics?
3.
Where is ergonomics?
Secara umum penerapan ergonomi dapat dilakukan dimana saja, baik dilingkungan
rumah, di perjalanan, di lingkungan sosial maupun di lingkungan di tempat kerja.
4.
Ergonomi dapat di terapkan dimana saja dan kapan saja sehingga kita dapat
merasa sehat, aman da nyaman dalam melakukan aktivitas.
5.
6.
Untuk dapat menerapkan ergonomi secara tepat dan benar, maka kita harus
mempelajari dan memahami ergonomi secara detail.
B.
Definisi Ergonomi
Ergonomi atau human Enginering menurut Tarwaka, et, al (2004) merupakan suatu
ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara alat atau
fasilitas kerja, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan dan keterbatasan
baik fisik maupun mental manusia, sehingga manusia dapat bekerja secara optimal
tanpa pengaruh buruk dari pekerjaannya. Sedangkan menurut Wignyosoebroto,
Sritomo (1995) ergonomic adalah suatu pengetahuan yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia
untuk merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja
dalam sistem kerja tersebut dengan baik.
Sedangkan studi gerak menurut Sutalaksana, Iftikar Z, et al (2006) adalah suatu
analisa yang dilakukan terhadap gerakan dari bagian badan pekerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan melakukan analisa gerakan ini diharapkan
agar semua gerakan yang dilakukan oleh pekerja akan lebih efektif sehingga dapat
menghilangkan gerakan yang tidak diperlukan. Lebih lanjut Sutalaksana, Iftikar Z, et
al (1992) menjelaskan bahwa untuk memudahkan suatu analisa gerakan, seorang
peneliti terkenal Frank B. Gilbreth telah mengklasifikasikan 17 gerakan dasar yang
disebut dengan gerakan therblig.
Dalam perancangan sistem kerja, studi tentang ekonomi gerak perlu dipahami,
gerakan yang tidak diperlukan justru akan menimbulkan pemborosan karena waktu
kerja menjadi lama dan juga berpotensi menimbul kecelakaan kerja. Berkaitan
dengan ini Sutalaksana, Iftikar Z, et al (2006) menjelaskan prinsip-prinsip ekonomi
gerak yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakannya.
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala aktivitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka,
dkk, 2004 : 6).
Sedangkan menurut Nurmianto (1996 : 1), definisi ergonomi adalah studi tentang
aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anantomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan serta evaluasi
dari sebuah produk.
C.
Tujuan Ergonomi
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi menurut Tarwaka, dkk (2004: 7)
adalah sebagai berikurt:
1.
Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2.
Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,
mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3.
Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek
teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan
sehingga tercipta kualitas hidup yang tinggi.
D.
Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja => over stress, discomfort, lelah,
cidera,celaka, sakit, produktivitas
Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja => under stress, bosan, lesu, tidak
produktif
Harapannya adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas => performa
optimal
Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk
menyerasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan
segala keterbatasan manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal
tanpa pengaruh buruk dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara
tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan
sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi.
Dalam kata lain, tuntutan tugas tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga
tidak boleh terlalu berlebihan (overload). Karena keduanya, baik underload maupun
overload akan menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja
dengan tuntutan tugas tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 2.1 berikut.
a.
Usia / Umur
Umur seseorang berbanding langsung dengan kapasitas fisik sampai batas tertentu
dan mencapai puncaknya pada umur 25 tahun. Pada umur 50-60 tahun kekuatan
otot menurun sebesar 25%, kemampuan sensoris-motoris menurun sebanyak 60%.
Selanjutnya kemampuan kerja fisik seseorang yang berumur > 60 tahun tinggal
mencapai 50% dari umur orang yang berumur 25 tahun.
Jenis Kelamin
Wanita mempunyai kekuatan fisik 2/3 dari kemampuan fisik laki-laki, tetapi dalam
hal tertentu wanita lebih teliti dari laki-laki. Selain itu menurut Tarwaka dan
Sudiajeng (2004) yang mengutip dari Priatna (1990) menyatakan bahwa seorang
wanita lebih tahan terhadap suhu dingin daripada suhu panas. Hal tersebut
dikarenakan tubuh seorang wanita mempunyai jaringan dengan daya konduksi yang
lebih tinggi terhadap panas bila dibandingkan laki-laki.
Antropometri
Kekuatan otot
Kekuatan otot merupakan tenaga maksimum yang digunakan oleh suatu grup otot
dibawah kondisi yang ditetapkan. Terdapat 2 macam kekuatan otot, yaitu kekuatan
otot statis dan dinamis. Kekuatan otot statis tidak termasuk beberapa gerakan
selama pengerahan fisik. Sedangkan kekuatan otot dinamis memerlukan
pengerahan selama proses gerakan.
Ketahanan otot
Ketahanan otot merupakan kemampuan spesifik grup otot untuk terus dapat
melakukan pekerjaan sampai seseorang tidak mampu lagi untuk mempertahankan
pekerjaannya.
Ketahanan kardiovaskuler
tulang dan sendi dari tubuh manusia.berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan
sendi dan persendian, tendon dan jalinan tulang.
Anatomi terapan FT, yang terdiri atas : sistem otot, sistem tulang dan sendi serta
sistem saraf yang menyebabkan manusia dapat bergerak dan dapat melakukan AKS
(aktivitas kegiatan sehari-hari), tetapi tidak terlepas dari pengaruh lingkungan
manusia tersebut. Ada 5 pendekatan didalam mempelajari gerakan pada manusia,
yaitu :
1.
Pendekatan Anatomi ;
Dimana menggambarkan (menjelaskan) tentang struktur tubuh dan bagianbagiannya serta bagian-bagian tubuh yang potensial untuk menghasilkan gerakan.
2.
Pendekatan Fisiologis ;
Pendekatan psikologis ;
Pendekatan Mekanik ;
Dimana menjelaskan adanya gaya, waktu dan jarak yang berhubungan dengan
gerakan tubuh manusia.
5.
Pendekatan sosio-kultural ;
b.
Mutlak disesuaikan dengan kapasitas kerja, beban kerja, jenis pekerjaan, dan
faktor lingkungan
c.
Macam-macam istirahat
1.
2.
3.
4.
Shift malam
Menurut ILO : aktivitas kerja yg dilakukan malam hari melebihi waktu antara jam
23.00 dan jam 05.00
Kerja malam hari menurut ahli fisiologi tidak ergonomis
Demi efisiensi mesin dan SDM untuk meningkatkan produksi dalam mencapai
profit yg tinggi.
Jumlah jam kerja tidak melebihi 50 jam /mgg termasuk jam lemburnya
Tidak terdapat bahan kimia/bahan lain yg berbahaya
Bukan pada pekerja tua
Makanan tambahan cukup
Kendaraan antar jemput
d.
Performansi (Performance)
Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) > Kapasitas kerja (Work Capacity), maka
hasil akhirnya berupa: ketidaknyamananoverstress, kelelahan, kecelakaan, cidera,
rasa sakit dan tidak produktif.
Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) < Kapasitas kerja (Work Capacity), maka
hasil akhirnya berupa: undertress, kebosanan, kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak
produktif.
Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis
(task demand = Work capacity) sehingga tercapai kondisi lingkungan yang sehat,
aman, nyaman dan produktif.