PENGANTAR ERGONOMI
OLEH
1. Tarwaka (2004)
Pengertian Ergonomi ialah ilmu, seni serta juga penerapan teknologi untuk dapat
menyerasikan antara segala fasilitas yang digunakan baik itu dalam beraktifitas
ataupun juga dalam istirahat atas dasar kemampuan serta juga keterbatasan
manusia baik fisik ataupun juga mental sehingga kualitas hidup secara
menyeluruh menjadi lebih baik (Ibeng, 2021).
2. International Labour Organization (ILO)
Ergonomi merupakan aplikasi ilmu pengetahuan biologi manusia dengan
pengetahuan rekayasa untuk mencapai beberapa penyesuaian serta timbal baik
dari pekerja dalam melakukan pekerjaannya, tujuannya bisa diukur dari efisiensi,
kesehatan, serta kesejahteraan (Defin. Ergon., n.d.).
3. Internatonal Ergonomic Association (IEA) 2010
Ergonomi merupakan studi anatomis, fisiologi, dan psikologi dari aspek manusia
dalam bekerja di lingkungannya. Konteks ini, mempunyai kaitan dengan efisiensi,
kesehatan, keselamatan, serta kenyamanan dari orang- orang di tempat bekerja, di
rumah, serta beberapa permainan. Hal itu secara umum, membutuhkan studi dari
system serta fakta kebutuhan manusia, mesin- mesin serta lingkungan yang saling
berhubungan dengan tujuan mengenai penyesuaiannya(Defin. Ergon., n.d.).
4. OSHA (2010)
Pengertian ergonomi menurut OSHA adalah praktik merancang peralatan dan
detail pekerjaan sesuai kapasitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya cedera pada pekerja (Ergonomi Adalah : Tujuan, Manfaat, Prinsip Dan
Ruang Lingkupnya, 2021).
B. Tujuan Ergonomi
Dikemukan Tarwaka dkk (2004), tujuan ergonomi dengan secara umum
diantaranya (Ibeng, 2021):
1. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan fisik serta mental dengan cara
pencegahan cidera dan juga penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik
serta mental, dan juga mengupayakan promosi &kepuasaan kerja.
2. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dengan melalui peningkatan
kualitas kontak sosial, mengelola serta juga mengkoordinir dengan secara tepat
dan juga meningkatkan jaminan sosial selama kurun waktu usia produktif ataupun
setelah produktif.
3. Untuk dapat menciptakan keseimbangan rasional diantaranya berbagai macam
aspek seperti misalnya aspek ekonomi, aspek teknis, antropologis serta juga
budaya tiap-tiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan
juga kualitas hidup yang tinggi.
E. Aspek Ergonomi
Aspek ergonomi terdapat berbagai upaya seperti adanya keserasian antara task,
organisasi dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia, sehingga seseorang mampu bekerja dengan maksimal, dengan risiko
yang minima. Jadi semua aspek ergonomi tersebut juga merupakan faktor yang
bisa menimbulkan berbagai risiko. Komponen dari task seperti jenis pekerjaan,
beban kerja, tanggung jawab merupakan aspek ergonomi, juga sebagai faktor yang
dapat menimbulkan risiko psikososial. Organisasi seperti pengaturan giliran kerja,
jam kerja dan jam istirahat, hubungan antara pekerja atau dengan atasan atau
bawahan, sistem penggajian, penghargaan dan sangsi, demikian juga faktor
lingkungan kerja seperti faktor sosial, perbedaan ras, etnis, budaya, agama adalah
aspek ergonomi yang merupakan faktor yang dapat menimbulkan risiko
psychsosial. Apabila ditinjau dari pendekatan ergonomi total dimana dibahas
hubungan pekerja dengan task, organisasi dan lingkungan kerja maka aspek
ergonomi hampir sama dengan faktor risiko psikososial (Sutjana, 2018).
Menurut (Sutjana, 2018) dalam penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja
dilihat tiga aspek yaitu task, organisasi dan lingkungan diserasikan dengan
kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sebagai tenaga kerja (Bridger,
2003). Apabila ditinjau dari tiga aspek ergonomi tersebut dikaitkan dengan faktor
psikososial di tempat kerja yang dikemukakan oleh NIOSH maupun oleh ILO dan
WHO, maka aspek ergonomi dari risiko psikososial adalah sbb.
1. Task atau tugas yang diberikan kepada pekerja. Contohnya seperti : Beban
kerja; beban yang terlalu berat (overload), yang cepat menimbulkan
keluhan cepat lelah, keluhan muskuloskeletal, kecelakaan, penyakit akibat
kerja. Beban yang ringan (underload) menimbulkan kebosanan, kurang
waspada, akan cepat menimbulkan stres, kecelakaan kerja. Pekerjaan
dengan repetisi, cepat menimbulkan rasa lelah, keluhan otot,
ketegangan.Membutuhkan tanggung jawab yang tinggi (beban mental).
2. Organisasi. Contohnya seperti : Struktur organisasi, Hubungan
interpersonal di tempat kerja, Aspek temporal dari pekerjaan, Financial dan
aspek ekonomi, Sistem nilai di masyarakat (value image).
3. Faktor Lingkungan, lingkungan di tempat kerja berasal dari berbagai faktor
seperti lingkungan fisik, kimia, biologi, psikologi dan sosial budaya.
4. Faktor individu, sebagai kondisi pekerja sendiri yang akan berinteraksi
dengan kedua faktor di atas memiliki kemampuan, kebolehan dan batasan
serta sistem nilai masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Definisi Ergonomi. (n.d.). Definisi Ergonomi. Retrieved August 26, 2021, from
https://www.scribd.com/doc/72868525/Definisi-Ergonomi
Ergonomi - Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip, dan Ruang Lingkup. (2021, August 24).
https://materibelajar.co.id/pengertian-ergonomi/#Manfaat_Ergonomi
Ergonomi Adalah : Tujuan, Manfaat, Prinsip dan Ruang Lingkupnya. (2021, April).
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/04/ergonomi-adalah.html
Ibeng, P. (2021, August 18). Pengertian Ergonomi : Tujuan, Ruang Lingkup, Fungsi,
Manfaat. Https://Pendidikan.Co.Id/Pengertian-Ergonomi/
Sutjana. (2018). Aspek Ergonomi Dari Risiko Psikososial Di Tempat Kerja. Aspek Ergonomi
Dari Risiko Psikososial Di Tempat Kerja.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jei/article/download/12021/8319/