Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ERGONOMI

Tugas Ini Dibuat Sebagai Syarat


Dalam Mata Kuliah Ergonomi
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

OLEH

Nama : Nur Zihan Ariqa


NIM : 10011381924142
Peminatan : K3 2019
Dosen : Dr. Novrikasari, SKM, M.Kes
Desheila Andarini, SKM,M.Sc

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah dan Pengertian Ergonomi
Secara etimologi, Ergonomi ini berasal dari bahasa Yunani ialah dari kata
“ergon” yang artinya merupakan kerja serta “nomo” yang artinya peraturan atau
hukum. Dengan secara terminologi, penafsiran ergonomi merupakan suatu peraturan
mengenai bagaimana cara kerja, termasuk sikap kerja. Sedangkan pengertian
umumnya, ialah suatu ilmu yang menekuni sifat, kemampuan dan juga keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang tersebut bisa hidup serta
juga bekerja pada suatu sistem dengan baik dan juga mencapai tujuan yang diinginkan
dengan secara efektif, aman dan nyaman. Dalam dunia kerja ergonomi mempunyai
peran yang besar dan semua bidang pekerjaan membutuhkan ergonomi. Ergonomi
yang diterapkan di dunia kerja membuat pekerja merasa aman dalam melaksanakan
pekerjaan. Dengan adanya rasa aman tersebut maka akan berpengaruh pada
produktifitas kerja yang diharapkan dan mampu membuatnya meningkatt
(Firmansyah, 2020). Dibawah ini adalah pengertian Ergonomi yang dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut (Ibeng, 2021):

1. Tarwaka (2004)
Pengertian Ergonomi ialah ilmu, seni serta juga penerapan teknologi untuk dapat
menyerasikan antara segala fasilitas yang digunakan baik itu dalam beraktifitas
ataupun juga dalam istirahat atas dasar kemampuan serta juga keterbatasan
manusia baik fisik ataupun juga mental sehingga kualitas hidup secara
menyeluruh menjadi lebih baik (Ibeng, 2021).
2. International Labour Organization (ILO)
Ergonomi merupakan aplikasi ilmu pengetahuan biologi manusia dengan
pengetahuan rekayasa untuk mencapai beberapa penyesuaian serta timbal baik
dari pekerja dalam melakukan pekerjaannya, tujuannya bisa diukur dari efisiensi,
kesehatan, serta kesejahteraan (Defin. Ergon., n.d.).
3. Internatonal Ergonomic Association (IEA) 2010
Ergonomi merupakan studi anatomis, fisiologi, dan psikologi dari aspek manusia
dalam bekerja di lingkungannya. Konteks ini, mempunyai kaitan dengan efisiensi,
kesehatan, keselamatan, serta kenyamanan dari orang- orang di tempat bekerja, di
rumah, serta beberapa permainan. Hal itu secara umum, membutuhkan studi dari
system serta fakta kebutuhan manusia, mesin- mesin serta lingkungan yang saling
berhubungan dengan tujuan mengenai penyesuaiannya(Defin. Ergon., n.d.).
4. OSHA (2010)
Pengertian ergonomi menurut OSHA adalah praktik merancang peralatan dan
detail pekerjaan sesuai kapasitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya cedera pada pekerja (Ergonomi Adalah : Tujuan, Manfaat, Prinsip Dan
Ruang Lingkupnya, 2021).

B. Tujuan Ergonomi
Dikemukan Tarwaka dkk (2004), tujuan ergonomi dengan secara umum
diantaranya (Ibeng, 2021):
1. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan fisik serta mental dengan cara
pencegahan cidera dan juga penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik
serta mental, dan juga mengupayakan promosi &kepuasaan kerja.
2. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dengan melalui peningkatan
kualitas kontak sosial, mengelola serta juga mengkoordinir dengan secara tepat
dan juga meningkatkan jaminan sosial selama kurun waktu usia produktif ataupun
setelah produktif.
3. Untuk dapat menciptakan keseimbangan rasional diantaranya berbagai macam
aspek seperti misalnya aspek ekonomi, aspek teknis, antropologis serta juga
budaya tiap-tiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan
juga kualitas hidup yang tinggi.

Menurut Santoso (2004) terdapat 4 tujuan utama ergonomi, yaitu:


1. Memaksimalkan efisiensi karyawan
2. emperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja
3. Menganjurkan agar bekerja aman, nyaman dan bersemangat
4. Memaksimalkan bentuk kerja yang meyakinkan
C. Manfaat Ergonomi
Manfaat dari ergonomi yakni untuk pekerjaan agar cepat selesai, dengan resiko
kecelakaan lebih kecil, efisien terhadap waktu, dan lain-lain. Adapun berbagai manfaat
yang diperoleh dari ergonomi adalah sebagai berikut (Ergonomi - Pengertian, Tujuan,
Manfaat, Prinsip, Dan Ruang Lingkup, 2021):

1. Produktivitas kerja meningkat, misalnya kecepatan, ketepatan, dan keselamatan


serta mengurangi tenaga ketika bekerja
2. Efisien terhadap waktu mkasudnya waktu menjadi berkurang, begitu pula
dengan biaya pelatihan dan pendidikan.
3. Dapat mengoptimalisasi Sumber Daya Manusia(SDA) dengan meningkatkan
keterampilan yang dibutuhkan.
4. Efisiensi waktu agar tidak terbuang sia-sia.
5. Kenyamanan, keamanan karyawan ketika bekerja menjadi meningkat

D. Ruang Lingkup Ergonomi


Didalam lapangan kerja, ergonomi ini memiliki peran yang besar karena semua
bidang pekerjaan itu selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi tersebut diterapkan di
dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman didalam melakukan pekerjaan. Dengan
adanya rasa nyaman itu maka bermanfaat pada produktivitas kerja yang diharapkan
serta juga mampu semakin meningkat. Dengan secara garis besar ergonomi dalam
dunia kerja ini memperhatikan hal-hal diantaranya (Ibeng, 2021):
1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya
2. Bagaimana posisi serta juga gerakan tubuh yang digunakan saat bekerja
3. Peralatan yang mereka gunakan
4. Apa dampak atau efek yang ditimbul dari faktor diatas bagi kesehatan serta
kenyamanan pekerjaan.
Menurut (Sutalaksana, 1979) ruang lingkup dari ergonomi dibagi menjadi empat
kelompok utama, yaitu :
a. Biomekanik
Menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas manusia ketika bekerja dan cara
mengukur dari setiap aktivitas tersebut.
b. Display
Menitikberatkan pada bagian dari lingkungan yang mengkomunikasikan pada
manusia.
c. Lingkungan
Menitikberatkan kepada fasilitas-fasilitas dan ruangan-ruangan yang biasa
digunakan oleh manusia dan kondisi lingkungan kerja karena kedua hal
tersebut banyak mempengaruhi tingkah laku manusia.
d. Antropometri
Menitikberatkan pada nilai ukuran-ukuran yang sesuai dengan ukuran tubuh
manusia. Dalam hal ini terjadi penggabungan dan pemakaian data
antropometri dengan ilmu statistik yang menjadi prasarat utama. Pada tugas
akhir ini, pembahasan dibatasi hanya pada masalah ergonomi fisik atau
antropometri.

E. Aspek Ergonomi
Aspek ergonomi terdapat berbagai upaya seperti adanya keserasian antara task,
organisasi dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia, sehingga seseorang mampu bekerja dengan maksimal, dengan risiko
yang minima. Jadi semua aspek ergonomi tersebut juga merupakan faktor yang
bisa menimbulkan berbagai risiko. Komponen dari task seperti jenis pekerjaan,
beban kerja, tanggung jawab merupakan aspek ergonomi, juga sebagai faktor yang
dapat menimbulkan risiko psikososial. Organisasi seperti pengaturan giliran kerja,
jam kerja dan jam istirahat, hubungan antara pekerja atau dengan atasan atau
bawahan, sistem penggajian, penghargaan dan sangsi, demikian juga faktor
lingkungan kerja seperti faktor sosial, perbedaan ras, etnis, budaya, agama adalah
aspek ergonomi yang merupakan faktor yang dapat menimbulkan risiko
psychsosial. Apabila ditinjau dari pendekatan ergonomi total dimana dibahas
hubungan pekerja dengan task, organisasi dan lingkungan kerja maka aspek
ergonomi hampir sama dengan faktor risiko psikososial (Sutjana, 2018).
Menurut (Sutjana, 2018) dalam penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja
dilihat tiga aspek yaitu task, organisasi dan lingkungan diserasikan dengan
kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sebagai tenaga kerja (Bridger,
2003). Apabila ditinjau dari tiga aspek ergonomi tersebut dikaitkan dengan faktor
psikososial di tempat kerja yang dikemukakan oleh NIOSH maupun oleh ILO dan
WHO, maka aspek ergonomi dari risiko psikososial adalah sbb.
1. Task atau tugas yang diberikan kepada pekerja. Contohnya seperti : Beban
kerja; beban yang terlalu berat (overload), yang cepat menimbulkan
keluhan cepat lelah, keluhan muskuloskeletal, kecelakaan, penyakit akibat
kerja. Beban yang ringan (underload) menimbulkan kebosanan, kurang
waspada, akan cepat menimbulkan stres, kecelakaan kerja. Pekerjaan
dengan repetisi, cepat menimbulkan rasa lelah, keluhan otot,
ketegangan.Membutuhkan tanggung jawab yang tinggi (beban mental).
2. Organisasi. Contohnya seperti : Struktur organisasi, Hubungan
interpersonal di tempat kerja, Aspek temporal dari pekerjaan, Financial dan
aspek ekonomi, Sistem nilai di masyarakat (value image).
3. Faktor Lingkungan, lingkungan di tempat kerja berasal dari berbagai faktor
seperti lingkungan fisik, kimia, biologi, psikologi dan sosial budaya.
4. Faktor individu, sebagai kondisi pekerja sendiri yang akan berinteraksi
dengan kedua faktor di atas memiliki kemampuan, kebolehan dan batasan
serta sistem nilai masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Definisi Ergonomi. (n.d.). Definisi Ergonomi. Retrieved August 26, 2021, from
https://www.scribd.com/doc/72868525/Definisi-Ergonomi

Ergonomi - Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip, dan Ruang Lingkup. (2021, August 24).
https://materibelajar.co.id/pengertian-ergonomi/#Manfaat_Ergonomi

Ergonomi Adalah : Tujuan, Manfaat, Prinsip dan Ruang Lingkupnya. (2021, April).
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/04/ergonomi-adalah.html

Firmansyah, G. C. (2020). Studi Literatur Penggunaan Kursi Ergonomi Untuk Menurunkan


Keluhan Otot Rangka Dan Kelelahan. Paper Knowledge . Toward A Media History
Of Documents, 8–24. Http://Eprints.Poltekkesjogja.Ac.Id/3212/4/Chapter 2.Pdf

Ibeng, P. (2021, August 18). Pengertian Ergonomi : Tujuan, Ruang Lingkup, Fungsi,
Manfaat. Https://Pendidikan.Co.Id/Pengertian-Ergonomi/

Sutjana. (2018). Aspek Ergonomi Dari Risiko Psikososial Di Tempat Kerja. Aspek Ergonomi
Dari Risiko Psikososial Di Tempat Kerja.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jei/article/download/12021/8319/

Anda mungkin juga menyukai