Dalam kuliah tamu kali ini membahas mengenai “Peran BKKBN dalam Pengendalian
Baby Boom di Masa Pandemi Covid-19”. Berikut outline dalam materi kuliah tamu
pada tanggal (Kamis, 5 November 2020)
Outline Materi :
A. Keterkaitan Penduduk dan Pembangunan
B. Latar Belakang
C. Kondisi PUS dan WUS Disaat Pandemi COVID-19
D. Potensi Baby Boom
E. Perubahan Iklim dan Ledakan Penduduk
F. Advokasi dan KIE
G. Program Pencegahan Baby Boom
H. Strategi Edukasi PRO PN PKBR Versi Online
Berikut materi yang akan dijelaskan oleh Bapak Dani Saputra (BKKBN Sumatera
Selatan).
A. Keterkaitan Penduduk dan Pembangunan
Sekarang kita mulai sadar ternyata baik tidaknya hasil pembangunan bagus
tidaknya nanti hasil pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah ternyata itu
sangat berpengaruh pada proses pendudukan. Dalam proses pembangunan dapat
dilihat dari baik dan buruknya dari hasil pembangunan yang dibuat oleh pemerintah
dan hal ini sangat bergantung pada “Proses Kependudukan”. Lalu dalam proses
kependudukan itu sendiri dipengaruhi oleh 3 hal penting sebagai berikut :
1. Fertilitas (Kelahiran)
2. Mortalitas (Kematian)
3. Migrasi
Dan dalam hal ini merupakan hal yang harus betul-betul diperhatikan agar proses
kependudukan dapat terkendali seperti yang diharapkan dan tidak terjadi lonjakan
yang dapat tiba-tiba terjadi. Dan jika “Proses Kependudukan” dapat dikendalikan dan
berhasil dikerjakan dengan baik maka kependudukan di Indonesia tidak akan terjadi
lonjakan. Sebagai contoh, jika fertilitas di Indonesia tidak dapat dikendalikan maka
jumlah penduduk yang ada di Indonesia semakin besar. Dan hal ini merupakan hal
yang ditakutkan, dikarenakan pembangunan yang ada juga akan terhambat dan
kemungkinan tidak dapat terlaksana dengan baik. Jumlah penduduk yang besar dan
banyak akan berdampak negatif (terjadinya lonjakan) pada kebutuhan barang dan
jasa yang ada, dan yang paling penting adalah kebutuhan bahan pangan,
pendidikan, dan kesehatan yang akan dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu juga
akan memperngaruhi “Outcome Kependudukan”. Outcome dalam kependudukan
tergantung dari :
1. Jumlah penduduk
2. Laju pertumbuhan
3. Sturktur umur
4. Sebaran penduduk
Selain itu proses dari outcome kependudukan juga akan berpegaruh ke proses
pembangunan yang ada di Indonesia. “Proses Pembangunan” terdiri dari :
1. Konsusmsi barang dan jasa (seperti makanan, kesehatan, pendidikan, dan
perumahan)
2. Tabungan dan investasi
3. Pendayagunaan SDM
4. Pendayagunaan SDA
5. Pendayagunaan teknologi
6. Dsb.
Sebagai contoh. Jika di Indonesia total penduduk 100.000.000 berarti jumlah dari
ketersediaan makanan, kesehatan, pendidikan, dan perumahan juga harus sesuai
dengan jumlah penduduk yang ada. Jika jumlah penduduk banyak maka barang,
kebutuhan jasa, kesehatan, dan pendidikan juga semakin meningkat. Selain itu juga
investasi pemerintah juga akan sangat terganggu kita bisa melihat dinegara kita
dengan jumlah penduduk ampir 300 jutaan maka tabungan atau investasi
pemerintah dalam membangun sarana-sarana kesehatan, pendidikan, perumahan
juga akan terganggu. Outcome Pembangunan terdiri dari :
1. Distribusi pendapatan
2. Lapangan pekerjaan
3. Status pendidikan
4. Status kesehatan dan gizi
5. Kualitas lingkungan
6. Dsb.
B. Latar Belakang
Melihat Begitu pentingnya proses kependudukan, maka BKKBN pada tahun 2020
ini mulai mencoba menyusun suatu proyek perubahan untuk Sumatera Selatan.
Proyek tersebut dinamakan “Program 100 Hari Kerja Pertama” merupakan salah
satu proyek perubahan dari Sumatera Selatan yang ingin kita garap adalah
penurunan atau angka kelahiran dari seorang ibu selama masa subur ini akan
berdasarkan hasil susenas tahun 2019 adalah 2,3 persen. Dan berikut program
kerja yang ada di BKKBN :
1. Proyek Perubahan Sumsel (Proyek 1000 Hari Kerja)
2. Program Unggulan atau Utama (Pelayanan KB Serentak [GERTAK]
Diseluruh Fasilitas Kesehatan dan Jejaringnya) PKKBR
3. Pandemi COVID-19 (Kebijakan : Stay At Home, Sosial Distancing, dan
Phisical Dsitancing) (Dampak : Putus Pakai Kontrasepsi)
4. Strategi Inovasi Cerdas dan Kreatif (Bentuk Tim Inovasi Libatkan Milenial
Tiap Bidang)
Dan kondisi dari TFR disuatu wilayah denga mengaitkan dengan teori yang
dikemukakan oleh Kingsley Davis ternyata ada 11 faktor yang mempengaruhi
kondisi suatu wilayah. Di Sumatera Selatan dalam rangka pelayanan KB serentak
dan Pelananan Serentak (GERTAK) di Seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Jejaringnya (PKKBR). Yang nantinya diharapkan para remaja-remaja usia menuju
dewasa dan akan menikah melakukan kegiatan Persiapan Kehidupan Berkeluarga
Bagi Remaja (PKBR). Adanya sosialisasi salah satunya adalah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk
dapat dimaksimalkan dan menginformasikan kepada kaum milenial terhadap
program yang BKKBN lakukan.