Anda di halaman 1dari 3

Anatomi Tubuh Pekerja

Anatomi tubuh merupakan bagian-bagian tubuh yang berkolaborasi untuk menghasilkan


gerak. Anatomi tubuh terbagi menjadi sendi, otot, tulang, dan jaringan tubuh. Bagian-bagian
anatomi tubuh saling berjalan sesuai fungsinya agar menciptakan gerak yang selaras dan
sesuai. Jika salah satu fungsi bagian anatomi tubuh sakit atau cidera akan menyebabkan
gerakan yang tak sesuai. Selain itu jika dalam melakukan gerakan tidak tepat maka juga akan
menyebabkan cidera atau sakit pada salah satu bagian anatomi tubuh yang terkadang dapat
sampai berdampak fatal. Maka anatomi tubuh pekerja ialah bagian tubuh berupa jaringan,
sendi, otot, dan tulang yang berkaloborasi secara selaras dan menciptakan gerak pada pekerja.
Anatomi tubuh memiliki istilah dasar yaitu:
a. Bidang yaitu terdiri dari median, sagittal, paramedia, frontal, dan transversal.
b. Arah yaitu terdiri dari transversal, sagittal, dan longitudinal.
c. Letak yaitu terdiri dari anterior, posterior, superior, inferior, lateral, kranial, kaudal,
ventral, dorsal, rostral, radial, tibial, dan distal.
Secara umum anatomi terbagi menjadi:
a. Tulang, berfungsi sebagai penopang dan membentuk tubuh. Tulang juga melindungi
organ-organ yang ada pada tubuh. Fungsi tulang lainnya ialah sebagai alat gerak.
b. Jaringan penghubung terdiri dari kartilago, tendon, dan ligament.
c. Otot, merupakan bagian yang berfungsi dalam melapisi dan melindungi tulang serta
peka terhadap rangsangan.
d. Sendi, merupakan bagian anatomi yang memiliki fungsi sebagai penghubung antar
tulang serta membuat tulang dapat bergerak.
Postur Tubuh
Postur tubuh merupakan sikap tubuh atau gerakan tubuh yang terjadi dengan durasi lama
(lebih daridua detik), sehingga menciptakan ekspreksi sikap, perasaan, dan mood orang yang
bersangkutan. Postur tubuh sangat berkaitan erat dengan apa yang dilakukan seseorang,
termasuk pekerja. Postur tubuh pekerja yang salah akan menyebabkan sakit atau cidera pada
pekerja. Postur tubuh sangat erat kaitannya dengan ergonomi. Postur kerja ialah suatu
keadaan atau sikap tubuh yang terjadi dengan durasi lama dilakukaan saat kondisi bekerja.
Postur kerja yang sering dilakukan ialah berdiri, duduk, berjongkok, dan membungkuk secara
terus menerus akan menyebabkan ketidaknyamanan hingga nyeri atau cidera.
Terdapatbeberapa macam jenis postur kerja yang kurang baik yaitu:
1. Postur janggal, merupakan suatu kondisi di mana posisi tubuh menyimpang dari
posisi normal secara signifikan.
2. Postur beban, merupakan suatu kondisi di mana posisi tubuh menempatkan beban di
posisi kurang tepat atau tidak sesuai dengan kekuatan tubuh.
3. Postur frekuensi dan durasi yang bersumber dari pekerjaan, merupakan kondisi di
mana posisi tubuh dalam keadaan yang sama dan berulang sdi frekuensi atau durasi
yang lama serta bersumber dari pekerjaan.
Ketiga posisi tersebut jika dilakukan atau tidak dilakukan pencegahan akan menyebabkan
muskuloskletal disorder. Harus dilakukan tindakan pencegahan atau menimalisir untuk terjadi
muskuloskletal/cidera fisik lainnya. Maka dari itu beberapa pencegahan atau gerakan yang
dapat menimalisir terjadinya cidera, yaitu:
1. Flexion
2. Extension
3. Abduction
4. Adduction
5. Pronation
6. Supination
Mekanisme Tubuh
Mekanisme tubuh merupakan suatu proses atau metode yang terjadi pada tubuh. Mekanisme
tubuh juga dapat disebut sebagai tindakan dari tenaga fisik, memiliki sifat secara statis dan
dinamis. Mekanisme tubuh kait eratannya dengan ilmu ergonomi yaitu pada postur tubuh.
Ilmu yang mempelajari mengenai mekanisme pergerakan tubuh pada suatu pekerja atau
aktivits disebut dengan biomekanika. Biomekanika kerja berhubungan erat dengan interaksi
fisik pada pekerja dengan mesin, material, dan peralatan yang bertujuan dalam menimalisir
keluhan/kelelahan sistem kerangka otot sehingga produktivitas tercapai serta mengalami
peningkatan. Biomekanika kerja meliputi modelling, antropometri, kinesilogi,
bioinstrumentasi, mekanika kerja, dan evaluasi kapasitas. Manfaat dari adanya biomekanika
tubuh ialah:
1. Mengevaluasi tingkatan kemampuan pekerja terhadap kebutuhan fisik pekerja.
2. Simulasi alternatif metode kerja dan menentukan penurunan kebutuhan fisik
pekerjaan terhadap jenis pekerjaan baru yang sedang dianalisis.
3. Sebagai acuan dalam proses seleksi pekerja dan prosedur penempatan.
Astiti, D. P. (2016). Buku Ajar Ergonomi. Universitas Udayana.
Bay, W., Alstom, P. T., Energy, P., & Kurnianto, R. Y. (n.d.). MUSKULOSKELETAL PADA
PEKERJA BAGIAN WELDING DI AREA. 61–72.
Eka, J., Casym, S., & Oktiara, D. N. (2020). Analisis Postur Tubuh Pekerja Home Industry Pastel
Menggunakan Analisis Rapid Upper Limb Assesment ( RULA ). 631–635.
Hutabarat, Y. (2017). Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi (I). Media Nusa Creative.
 

Anda mungkin juga menyukai