Oleh :
WAHDANIAR
70900122033
A. Konsep Kebutuhan
perawat. Aktivitas ialah sebuah energi atau keadaan bergerak yang dibutuhkan
manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu tanda orang
berdiri, berjalan dan bekerja. Aktivitas fisik yang kurang memadai dapat
menjadi kaku serta penyebab ketidakefektifan fungsi organ internal lain (Tarwoto
perlu diketahui oleh perawat dalam keperawatan antara lain : gerakan setiap
aktivitas (Tarwoto & Wartonah, 2010). Pada kondisi sakit, orang memerlukan
waktu yang lama di tempat tidur sehingga mereka mempunyai masalah dalam
2
keperawatan antara lain : gerakan setiap persendian, postur tubuh, Latihan, dan
Latihan ialah suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkan untuk
kartilago, persendian, dan bursa. Semua struktus ini bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan gerakan. Ada tiga jenis otot utama pada manusia, yaitu: otot polos,
otot rangka, dan otot jantung. Otot rangka yang paling berpengaruh untuk
Otot rangka, terdiri dari serabut-serabut yang tersusun dalam berkas yang
disebut fasikel, semakin besar otot semakin besar otot semakin banyak
serabutnya.
1. Otot biseps lengan pada lengan atas adalah otot besar dan tersusun dari
260.000 serabut.
2. Otot kecil, seperti stapedius dalam telinga tengah, hanya terdiri dari 1.500
serabut
1. F-aktin fibrosa terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin satu
sama lain.
3
2. Molekul tropomyosin membentuk filamen yang memanjang melebihi subunit
4. Molekul myosin terbentuk dari dua rantai protein berat yang identic dan dua
kontraksi otot.
Sistem rangka yang tersusun dari beragam jenis tulang tidak dapat bergerak
secara aktif. Akan tetapi, aktivitas otot yang melekat pada tulang menyebabkan
tulang tersebut ikut bergerak. Oleh sebab itu, rangka (tulang) dikenal sebagai alat
1. Menurut bentuknya:
2. Menurut lokasinya:
a. Tulang aksial (tulang wajah, kranial, hyoid, vertebra, tulang rusuk, dan
sternum).
4
c. Kartilago merupakan jaringan ikat yang tersusun pada subtansi yang kuat
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru.
a. Pergerakan.
b. Membentuk postur.
5
Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan
b. Kesehatan fisik
tubuh.
c. Keadaan nutrisi
d. Emosi
f. Pekerjaan
g. Status Kesehatan
h. Gaya hidup
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas dan istirahat, antara
lain:
6
1. Jenis kelamin, status nutrisi, kondisi psikologis.
daei sistem otot dan tulang mengalami masalah. Penyakit ini terjadi akibat bagian
karena kegiatan lainnya yang mengakibatkan kesalahan pada sistem otot dan
tulang. Penyakit otot dan tulang lebih dikenal dengan musculoskeletal disorders
7
pada low back region, intervertebral discs, necl, elbow, maupun shoulder (Suriya
1.5. Penatalaksanaan
3. Ambulasi dini, dapat membantu meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot
8
1.6 Penyimpangan KDM
9
B. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
c. Toleransi aktivitas.
f. Pengaruh imobilitas.
a. Kesejajaran tubuh
b. Cara berjalan
akibat jatuh.
10
1) Kepala tegak, pandangan lurus, dan tulang belakang lurus.
gerak aktif atau rentang gerak pasif. Hal-hal yang dikaji yaitu :
2) Deformitas
4) Krepitasi
infus, gips)
4) Kenyamanan klien
11
Mengkaji kekuatan dan kemampuan klien untuk bergerak,
langkah ini diambil untuk menurunkan risiko tegang otot dan cedera
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan Diagnostik
1) Foto rontgen
2) CT scan tulang
3) MRI
4) Pemeriksaan Laboratorium
12
a) Pemeriksaan darah dan urin : memberikan informasi
13
a. Definisi
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Penyebab
1) Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2) Tirah baring
3) Kelemahan
4) Imobilitas
5) Gaya hidup monoton
3. Masalah 3 : Keletihan
a. Definisi
Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih
dengan istirahat.
b. Penyebab
1) Gangguan tidur
2) Gaya hidup monoton
3) Kondisi fisiologis
4) Program perawatan/pengobatan jangka Panjang
5) Peristiwa hidup negative
6) Depresi
4. Masalah 4 : Disorganisasi Perilaku Bayi
a. Definisi
Disintegrasi respon fisiologis dan neurobehaviour bayi terhadap
lingkungan.
b. Penyebab
1) Keterbatasan lingkungan fisik
2) Ketidaktepatan sensori
3) Kelebihan simulasi sensorik
4) Imaturitas sistem sensoris
5) Prematuritas
14
6) Prosedur invasive
7) Malnutrisi
8) Gangguan motorik
9) Kelainan kongenital
10) Kelainan genetic
11) Terpapar teratogenik
5. Masalah 5: Gangguan Pola Tidur
a. Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor
eksternal.
b. Penyebab
1) Hambatan lingkungan
2) Kurang control tidur
3) Kurang privasi
4) Restraint fisik
5) Ketiadaan teman tidur
6) Tidak familiar dengan peralatan tidur
6. Masalah 6 : Kesiapan Peningkatan Tidur
a. Definisi
Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodic yang
memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup
yang diinginkan dan dapat ditingkatkan
c. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas Fisik
Dukungan mobilisasi
a. Tujuan dan Kriteria Hasil
1) Tujuan : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas
berpindah
15
2) Kriteria Hasil : Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri, dengan kriteria hasil:
a) Pergerakan ekstremitas meningkat
b) Kekuatan otot meningkat
c) Rentang Gerak meningkat
d) Nyeri menurun
e) Kecemasan menurun
f) Kaku sendi menurun
b. Intervensi Keperawatan
i. Observasi:
a) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b) Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
d) Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
ii. Terapeutik:
a) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
b) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
c) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
2) Edukasi
a) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
b) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
c) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
Duduk di tempat tidur)
2. Intoleransi Aktivitas
Manajemen Energi
a. Tujuan dan kriteria hasil (PPNI, 2019)
16
1) Tujuan : Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi
untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan proses pemulihan.
2) Kriteria hasil : Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria
hasil :
a) Keluhan lelah menurun
b) Dispnea saat aktivitas menurun
c) Frekuensi nadi membaik
d) Kekuatan tubuh bagian atas meningkat
e) Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat
b. Intervensi keperawatan
1) Observasi :
a) Identifikasi gangguan tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
b) Monitor kelelahan fisik dan emosional
c) Monitor pola dan jam tidur
d) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
2) Terapeutik:
a) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
b) Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
c) Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
d) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
3) Edukasi
a) Anjurkan tirah baring
b) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
17
c) Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4) Kolaborasi
a) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
3. Keletihan
Edukasi Aktivitas/Istirahat
a. Tujuan dan kriteria hasil (PPNI, 2019)
1) Tujuan : Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
2) Kriteria hasil : Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan tingkat keletihan menurun dengan kriteria hasil :
a) Verbalisasi kepulihan energi meningkat
b) Tenaga meningkat
c) Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat
d) Verbalisasi lelah menurun
e) Lesu menurun
f) Pola istirahat membaik
b. Intervensi keperawatan
1) Observasi:
a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
2) Terapeutik:
a) Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
istirahat
b) Jadwalkan pemberian Pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
c) Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya
3) Edukasi
18
a) Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik / olahraga
secara rutin
b) Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas lainnya
c) Anjurkan Menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
d) Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
e) Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
4. Disorganisasi Perilaku Bayi
Perawatan Bayi
a. Tujuan dan kriteria hasil (PPNI, 2019)
1) Tujuan : Mengidentifikasi dan merawat kesehatan bayi
2) Kriteria hasil : Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan organisasi perilaku bayi meningkat dengan
kriteria hasil:
a) Gerakan pada ekstremitas meningkat
b) Kemampuan jari-jari menggenggam meningkat
c) Gerakan terkoordinasi meningkat
d) Respon normal terhadap stimulus sensorik meningkat
b. Intervensi keperawatan
1) Observasi:
a) Monitor tanda-tanda vital bayi
2) Terapeutik:
a) Mandikan bayi dengan suhu ruangan 21-24 C
b) Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit dan 2 kali
dalam sehari
c) Rawat tali pusat secara terbuka
d) Bersihkan pangkal tali pusat lidi kapas yang telah diberi
air matang
19
e) Kenakan popok bayi di bawah umbilicus jika tali pusat
belum terlepas
f) Lakukan pemijatan bayi
3) Edukasi
a) Anjurkan ibu menyusui sesuai kebutuhan bayi
b) Ajarkan ibu cara merawat bayi di rumah
c) Ajarkan cara pemberian makanan pendamping ASI
pada bayi >6 bulan.
5. Gangguan Pola Tidur
Dukungan Tidur
a. Tujuan dan kriteria hasil (PPNI, 2019)
1) Tujuan : memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
2) Kriteria hasil : Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan pola tidur membaik dengan kriteria hasil :
a) Kemampuan beraktivitas meningkat
b) Keluhan sulit tidur menurun
c) Keluhan sering terjaga menurun
d) Keluhan tidak puas tidur menurun
e) Keluhan pola tidur berubah menurun
f) Keluhan istirahat tidak cukup menurun
b. Intervensi keperawatan
1) Observasi
a) Identifikasi pola aktifitas dan tidur
b) Identifikasi faktor pengganggu tidur
c) Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur
d) Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
2) Terapeutik
a) Modifikasi lingkungan
20
b) Batasi waktu tidur siang
c) Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
d) Tetapkan jadwal tidur rutin
e) Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
f) Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga.
3) Edukasi
a) Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
b) Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
c) Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
d) Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya.
6. Kesiapan Peningkatan Tidur
Dukungan Tidur
a. Tujuan dan kriteria hasil (PPNI, 2019)
1) Tujuan : memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
2) Kriteria hasil : Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan pola tidur membaik dengan kriteria hasil :
g) Kemampuan beraktivitas meningkat
h) Keluhan sulit tidur menurun
i) Keluhan sering terjaga menurun
j) Keluhan tidak puas tidur menurun
k) Keluhan pola tidur berubah menurun
l) Keluhan istirahat tidak cukup menurun
b. Intervensi keperawatan
1) Observasi
a) Identifikasi pola aktifitas dan tidur
b) Identifikasi faktor pengganggu tidur
21
c) Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur
d) Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
2) Terapeutik
a) Modifikasi lingkungan
b) Batasi waktu tidur siang
c) Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
d) Tetapkan jadwal tidur rutin
e) Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
f) Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga.
3) Edukasi
a) Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
b) Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
c) Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
d) Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
22
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Wahdaniar
NIM : 70900122033
1. PENGKAJIAN
REKAMAN ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN AWAL
A. IDENTITAS
Nama : Tn. S Ruang Rawat : Sawit Belakang
Umur : 45 Thn No. Rekam Medik : 01005142
Pendidikan : SD Tgl/Jama Masuk : 12 Februari 2023
Pekerjaan : Petani Tgl/Jam Pengambilan Data : 20 Maret 2023
Suku : Makassar Diagnosa Masuk: SOL Medulla Spinalis
Agama : Islam Cara masuk : ( )Berjalan ( ) Kursi Roda (√ ) Brankar
Status perkawinan : Kawin Kiriman dari Poliklinik : RS Bantaeng
Alamat : Desa Tanete, Malakaji Pindahan Dari :
23
Sumber Informasi : Klien Perawat/Tim Yang Bertanggung Jawab: semua
perawat disawit belakang
B. RIWAYAT KESEHATAN
Keluahan Utama : klien mengeluh lemah pada kedua kaki
Keluhan saat ini : Klien mengatakan lemah pada kedua kakinya dan tidak bisa jalan sejak 1 bulan yang
lalu dan nyeri pada punggung bawah menjalar ke kedua kaki
( ) Tidak pernah opname (√ ) Pernah Opname dengan sakit : SOL Medulla Spinalis Di RS : RS
Bantaeng
Pernah Mendapat Pengobatan : ( ) Tidak (√ ) Ya : Yaitu : -.
BB Sebelum Sakit : 65 Kg Pernah Operasi : (√ ) Tidak ( ) Pasca Operasi Hari Ke : -
C. KEADAAN UMUM
Kesadaran : ( √ ) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( ) Soporos Koma ( ) Koma
Pasien Mengerti Tentang Penyakitnya : ( √ ) Tidak ( ) Ya Pasca Operaasi :
D. KEBUTUHAN DASAR
NYERI
- Suhu : 35,50 C ( ) Gelisah (√ ) Nyeri ( ) Skala Nyari : 3 (NRS)
- Lokasi Nyeri : klien mengatakan nyeri pada bagian panggul Frekuwensi : klien mengatakan sakit yang
dirasa hilang timbul
- Durasi : 1-3 menit
- Cara Pengatasi Nyari : klien mengatakan bahwa ketika nyeri klien dipijat bagian punggung dan kedua
kakinya
- Lain-lain :
Masalah Keperawatan : Nyeri
24
klien makan teratur 3X/hari istrinya
- Keluahan saat ini : klien mengatakan selama sakit, - Cuci rambut : klien mengatakan belum pernah
klien makan 3x sehari tapi tidak dihabiskan mencuci rambut selama berada dirumah sakit
( ) Tidak Nafsu makan ( ) Mual ( ) Muntah - Kebiasaan gosok gigi : istri klien membersihkan
( ) Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis gigi 1 kali sehari
( ) Nyeri ulu hati/salah cernah, yang berhubungan - Kebersihan badan : ( √ ) Bersih ( ) Kotor
dengan
- Keadaan rambut : ( √ ) Bersih ( ) Kotor
- Di sembuhkan dengan :-
- Keadaan kulit kepala : ( √ ) Bersih ( ) Kotor
- Pembesaran tiroid: tidak terlihat dan tidak teraba
- Keadaan kuku : (√) Pendek ( ) panjang
pembesaran tiroid
( √ )Bersih ( )Kotor
- Hernia/Massa : tidak terdapat massa
- Keadaan vulva/perineal : tidak dikaji
- Holitosisi :-
- Keluhan saat ini: ( ) eritema ( ) gatal-gatal ( )
- Kondisi gigi/gusi : kondisi gigi lengkap tidak luka
terdapat lesi pada gusi
- Integritas kulit : ( ) Jaringan parut ( ) Kemerahan
- Penampilan lidah : tampak merah mudah ( ) Laserasi ( ) userasi ( ) Ekimosis ( ) lepuh (
- Makan per NGT/parienteral/Infus ) Drainase
(dimulai tgl) : klien tidak terpasang NGT - Luka Bakar : (Derajat/Persen) -
- Porsi makan yang di habiskan : klien mengatakan - Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan
klien tidak dapat menghabiskan 1 porsi makanan dan belakan tubuh
- Lain-lain:- - Keadaan luka : ( ) Bersih ( ) Kotor
- Lain-lain :-
Masalah keperawatan : Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
Pengisian kapiler : <2 detik bergerak karena kakinya tidak bisa digerakkan.
Aktivitas/Hoby : klien mengatakan selama sakit
25
- Mata cekung : ( √ ) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki klien hanya bisa berbaring ditempat tidur
- Konjungtiva : tampak berwarna kemerahan - Kesulitan bergerak : ( ) Tidak ( √ ) Ya
ELIMINASI OKSIGENIASI
26
- Kebisaan BAB : 1X/hari BAK : ±5X/hari - Nadi : 62X/menit Pernafasan : 20X/menit
- Menggunakan laxsan : ( √ ) tidak ( ) ya. - TD : 120/70HmHg Bunyi Nafas : vesikuler
- Menggunakan diuretic : ( √ ) tidak ( ) ya. - Respirasi : ( √ )TAK ( )Dispnea ( )Ronchi
- Keluahan BAK Saai ini : ( )stridor
( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin ( ) disuria ( )Wheezing ( ) Batuk ( )hemoptisis ( )Sputum
( ) Keseringa ( ) Urgensi ( ) Nocturia ( ) Pernafasan Cuping hidung ( ) Penggunaan otot-
( ) tidak ada peristaltic ( ) Hiperperistaltik - Fremitus : teraba getaran suara getaran pada seluruh
27
Masalah keperawatan Masalah keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
TIDUR DAN ISTIRAHAT PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
- Kebiasaan tisur : ( √ ) Malam (√ ) Siang - Refleksi : ( √ ) tidak ( ) kelumpuhan
- Lama Tidur : Malam: ±7 Jam Siang : ±1 jam - Penglihatan : ( √ ) tidak ( ) masalah:-
- Kebiasaan tidur : ( √ ) tidak ( ) Ya - Pendengaran: ( √ ) tidak ( ) masalah:-
- dipengaruhi oleh faktor :- - Penciuman : ( √ ) tidak ( ) masalah:-
- Cara mengatasi :- - Perabaan : ( √ ) tidak ( ) masalah:-
- Lain-lain - Lain-lain
Masalah Keparawatan Masalah Keparawatan
Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
NEOROSENSORIS KEAMANAN
- Rasa Ingin Pingsan/Pusing : ( √ ) Tidak ( ) Ya Alergi/sensitivitas :
- Stroke (gejala sisa) : pasien tidak memiliki riwayat Perubahan system imun sebelumnya: tidak ada
strok keluhan
28
- kaku kuduk (√ ) tidak ( ) ya lemah dan tidak bisa digerakkan
- Genggaman tangan/lepas : dapat menggenggap Cara berjalan : klien tidak bisa berjalan, klien bedrest
29
- Orang Pendukung Lain : keluarga - Adanya laringektomi : tidaka ada
- Peran Dalam Struktur Keluarga : kepala keluarga - Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang
- Masalah-masalah Yang berhubungan Dengan terdekat lain : komunikasi terjalin dengan baik dan
Penyakit/Kondisi : tidak ada lancar
30
(resusitasi cairan)
KetoROLAC inj 30
30 mg Per 8 jam teratur Untuk meredakan nyeri
mg/ml
Dulcolax supp Mengatasi sembelit atau susah
10 mg Per 12 jam teratur
Adult 10 mg ecat BAB
Rincobal Tab 500 Membantu pengobatan neuropati
1 tablet Per 6 jam teratur
mcg perifer
MetroNIDAZOLE
Mengobati infeksi bakteri
inf 5 mg/ml 100 ml 1x1 Per 6 jam teratur
diberbagai organ tubuh
Ecat
31
F. DATA GENOGRAM
Keterangan:
x : anggota keluarga yang telah meninggal dunia
: garis pernikahan
: garis keturunan
: pasien
: jenis kelamin laki-laki
G1 : Kakek dan nenek pasien telah meninggal dunia, pasien tidak mengetahui riwayat penyakit kakek dan
neneknya
G2 : pasien mengatakan ayahnya sudah meninggal dan ibunya masih hidup. Ayah memiliki riwayat perokok
aktif dan ibu memiliki riwayat hipertensi
G3 : pasien adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, klien memiliki istri, klien tidak memiliki riwayat hipertensi
ataupun riwayat infeksi
N
PEMERIKSAAN HASIL
O
1. HBs Ag (Elisa) Non reactive
2. MCV 90
3. MCH 32 29
4. MCHC 32
5. PLT 369
6. RDW-SD 42.4
7. RDW-CV 13.0
8. PDW 7.6
Pengukuran Risiko Jatuh (Skala Morse)
Skor
Faktor Risiko Skala
Standar Hasil
Riwayat Jatuh Yes 25
No 0 0
Diagnosis Yes 15 0
Sekunder No 0
Menggunakan alat Furnitur 30
bantu Menyokong 15
tongkat / alat
penopang / walker
Bed rest 0 0
Obat Yes 20
No 0 0
Gaya berjalan Terganggu 20 20
Lemah 10
Normal 0
Kesadaran Lupa/pelupa 0
Baik 15 15
Jumlah skor 35
33
Keterangan:
Tinggi: ≥ 45
Sedang: 25-45
Rendah: 0-24
H. PATOFISIOLOGI & PENYIMPANGAN KDM
34
dipijat bagian punggung dan kedua kakinya 4. skala morse didapatkan skor 30 (resiko
7. klien mengatakan selama sakit semua aktivitas jatuh sedang)
klien ditempat tidur karena klien tidak bisa 5. pasien tidak bisa berjalan
bergerak karena karena lemah kedua kakinya dan
tidak bisa digerakkan.
8. klien mengatakan tidak bebas bergerak
35
semua aktivitas klien ditempat
tidur karena klien tidak bisa
bergerak karena karena lemah
kedua kakinya dan tidak bisa
digerakkan.
2. klien mengatakan tidak bebas
bergerak
Data objektif
1. klien tidak mampu mengangkat
ekstremitas bawah dengan
kekuatan otot:
5 5
1 1
2. Tonus otot : lemah
3. pasien tidak bisa berjalan
NEUROSENSORY -
REPRODUKSI DAN -
SEKSUALITAS
PSOKOLOGIS NYERI DAN Data subjektif :
KENYAMANAN 1. Klien mengatakan lemah pada
kedua kakinya dan tidak bisa
jalan sejak 1 bulan yang lalu
2. klien mengatakan nyeri pada
bagian panggul
3. klien mengatakan nyeri terasa
tertusuk-tusuk
4. klien mengatakan sakit yang
dirasa hilang timbul
5. klien mengatakan bahwa ketika
nyeri klien dipijat bagian
punggung dan kedua kakinya
Data objektif
1. skala nyeri 3 (NRS)
INTEGRITAS EGO -
PERTUMBUHAN -
DAN
PERKEMBANGAN
PERILAKU KEBERSIHAN DIRI -
PENYULUHAN -
DAN
PEMBELAJARAN
RELASIONAL INTERAKSI -
SOSIAL
36
LINGKUNGAN KEAMANAN DAN 1. pasien tidak bisa berjalan
PROTEKSI 2. Skor skala morse: 30
3. Kekuatan otot:
5 5
1 1
37
1. Data subjektif: Trauma langsung Gangguan mobilitas fisik
1. klien mengatakan selama
sakit semua aktivitas klien Kerusakan medula
ditempat tidur karena klien spinalis
tidak bisa bergerak karena
karena lemah kedua kakinya
serabut saraf
dan tidak bisa digerakkan.
membengkak/hancur
2. klien mengatakan tidak
bebas bergerak
data objektif: paraplegia
1. klien tidak mampu
mengangkat ekstremitas penurunan fungsi sendi
bawah dengan kekuatan
otot: penurunan kekuatan otot
5
1 1 ekstremitas tidak bisa
digerakkan
2. Tonus otot : lemah
3. pasien tidak bisa berjalan
2.
data subjektif:
1. Klien mengatakan lemah Trauma langsung Nyeri akut
pada kedua kakinya dan
tidak bisa jalan sejak 1
Kerusakan
bulan yang lalu
2. klien mengatakan nyeri pada medula spinalis
bagian panggul
3. klien mengatakan nyeri serabut saraf
terasa tertusuk-tusuk membengkak/hancur
4. klien mengatakan sakit yang
dirasa hilang timbul reaksi peradangan
5. klien mengatakan bahwa
ketika nyeri klien dipijat pelepasan
bagian punggung dan kedua neurotransmitter
kakinya
data objektif:
proses neurosepsi
1. skala nyeri 3 (NRS)
2. respon emosional: klien
3. tampak meringis nyeri dipresepsikan
5
1 1
40
3. RENCANA KEPERAWATAN
41
2 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera fisik intervensi Observasi Observasi
dibuktikan dengan keperawatan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, a. Mengetahui lokasi,
Data subjektif: selama 3x24 jam durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi,
data subjektif: tingkat nyeri intensitas nyeri frekuensi, kualitas dan
1. Klien mengatakan lemah menurun, dengan b. Identifikasi skala nyeri intensitas nyeri
pada kedua kakinya dan kriteria hasil : Terapeutik b. Mengetahui tingkat
tidak bisa jalan sejak 1 bulan 1. Keluhan nyeri a. Berikan teknik non farmakologis nyeri yang dirasakan
yang lalu menurun untuk mengurangi rasa nyeri pasien
2. klien mengatakan nyeri pada 2. Meringis (terapi relaksasi napas dalam dan Terapeutik
bagian panggul menurun zikir) a. Mengurangi tingkat
3. klien mengatakan nyeri Edukasi nyeri pasien
terasa tertusuk-tusuk a. Jelaskan teknik nonfarmakologis Edukasi :
4. klien mengatakan sakit yang untuk mengurangi rasa nyeri a. Memudahkan pasien
dirasa hilang timbul Kolaborasi untuk mengontrol nyeri
5. klien mengatakan bahwa a. Kolaborasi pemberian analgetik dengan cara sederhana
ketika nyeri klien dipijat
bagian punggung dan kedua
kakinya
data objektif:
1. skala nyeri 3 (NRS)
2. respon emosional: klien
tampak meringis
3 Risiko Jatuh dibuktikan dengan Setelah dilakukan Pencegahan jatuh Observasi
faktor risiko : intervensi Observasi a. Mengenal perilaku dan
1. pasien tidak bisa berjalan keperawatan a. Identifikasi faktor risiko jatuh faktor- faktor yang
2. Skor skala morse: 30 selama 3×24 jam, b. Identifikasirisikojatuhsetidakny berpotensi
3. Kekuatan otot: diharapkan tingkat a sekali setiap shift atau sesuai mengakibatkan jatuh
5 5 jatuh menurun dengan kebijakan institusi b. Memonitor adanya
1 1 dengan kriteria c. Hitung risiko jatuh dengan risiko jatuh guna
hasil: menggunakan skala morse melakukan pencegahan
1. Kejadian Terapeutik c. Mengetahui tingkat
42
cedera a. Pastikan roda tempat tidur dan resiko jatuh
menurun kursi roda selalu dalam kondisi Terapeutik
terkunci a. Meminimalisir resiko
b. Pasanghandrailtempattidur jatuh dari tempat tidur
Edukasi atau kursi roda
a. Anjurkan memanggil perawat b. Membuat pasien
jika membutuhkan bantuan memiliki rasa aman,
untuk berpindah dapat mengatur diri dan
b. Anjurkan berkonsentrasi untuk mengurangi ketakutan
menjaga keseimbangan tubuh karena ditinggal sendiri
Edukasi
a. Menurunkan resiko
terjatuh
b. Meminimalisir risiko
jatuh
43
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Selasa, 21 Maret 2023
No DIAGNOSA HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI NAMA JELAS
1. Gangguan Mobilitas Fisik Selasa, 21 Maret Dukungan Mobilisasi Wahdaniar
berhubungan dengan 2023 Observasi
penurunan kekuatan otot a. Mengidentifikasi adanya
dibuktikan dengan 08.30 nyeri atau keluhan fisik
Data subjektif: lainnya
3. klien mengatakan selama Hasil : terdapat nyeri pada
sakit semua aktivitas klien bagian kaki dan kaki tidak
ditempat tidur karena klien bisa digerakkan
tidak bisa bergerak karena b. Memonitor kondisi umum
karena lemah kedua selama melakukan
kakinya dan tidak bisa 08.45 mobilisasi
digerakkan. Hasil : klien tidak bisa
4. klien mengatakan tidak melakukan mobilisasi
bebas bergerak Terapeutik
data objektif: a. Melibatkan keluarga untuk
4. klien tidak mampu membantu pasien dalam
mengangkat ekstremitas meningkatkan pergerakan
bawah dengan kekuatan 08.50 (ROM Pasif)
otot: Hasil : keluarga klien
memperhatikan cara
5 5 melakukan ROM pasif
1 1 pada pasien
5. Tonus otot : lemah Edukasi
6. pasien tidak bisa berjalan a. Menganjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (ROM)
Hasil : keluarga (istri)
09.05 klien mengerti cara
44
membantu pergerakan
klien
45
injeksi ketorolac 30 mg /
8 jam via intravena
46
memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk
berpindah.
Hasil: Keluarga paham
pentingnya memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah
47
pasien
1 1 Edukasi
8. Tonus otot : lemah a. Menganjurkan mobilisasi
9. pasien tidak bisa berjalan sederhana yang harus
dilakukan (ROM)
09.25 Hasil : keluarga (istri)
klien mengerti cara
membantu pergerakan
klien
48
6. respon emosional: klien Hasil : pasien dan keluarga
tampak meringis mengerti Teknik Relaksasi
Napas Dalam dan zikir
Kolaborasi
b. Berkolaborasi pemberian
analgetic
09.40 Hasil : diberikan terapi
injeksi ketorolac 30 mg /
8 jam via intravena
49
d. Memasanghandrailtempattidur
Hasil: Handrail tempat tidur
10.17 terpasang
Edukasi
c. Memberikan anjurkan
memanggil perawat jika
10.20 membutuhkan bantuan untuk
berpindah.
Hasil: Keluarga paham
pentingnya memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah
50
5. EVALUASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI (SOAP)
1 Gangguan Mobilitas Fisik Kamis, 23 Maret 2023/21.00 wita S : klien mengatakan selama sakit semua aktivitas
berhubungan dengan klien ditempat tidur karena klien tidak bisa
penurunan kekuatan otot bergerak karena karena lemah kedua kakinya dan
dibuktikan dengan tidak bisa digerakkan.
Data subjektif:
1. klien mengatakan O : klien tidak mampu mengangkat ekstremitas bawah
selama sakit semua dengan kekuatan otot :
aktivitas klien ditempat 5 5
tidur karena klien tidak 1 1
bisa bergerak karena Tonus otot : lemah
karena lemah kedua A : masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
kakinya dan tidak bisa P : intervensi dilanjutkan
digerakkan. Dukungan Mobilisasi
2. klien mengatakan tidak Observasi
bebas bergerak a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
data objektif: lainnya (berikan tanggal dan jam berapa)
1. klien tidak mampu b. Monitor kondisi umum selama melakukan
mengangkat ekstremitas mobilisasi
bawah dengan kekuatan Terapeutik
otot: b. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
5 dalam meningkatkan pergerakan (ROM)
5
1 Edukasi
1
c. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Tonus otot : lemah d. Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
3. pasien tidak bisa dilakukan (ROM)
berjalan
51
NO DIAGNOSIS HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI (SOAP)
dengan agen pencedera fisik O : klien tampak meringis, skala nyeri 3 (NRS)
dibuktikan dengan A : masalah Nyeri akut belum teratasi
Data subjektif: P : Intervensi Lanjutan
data subjektif: Manajemen Nyeri
1. Klien mengatakan Observasi
lemah pada kedua a. Identifikasi skala nyeri
kakinya dan tidak bisa Terapeutik
jalan sejak 1 bulan yang a. Berikan teknik non farmakologis untuk
lalu mengurangi rasa nyeri (kombinasi terapi
2. klien mengatakan nyeri relaksasi napas dalam dan zikir)
pada bagian panggul Edukasi
3. klien mengatakan nyeri Jelaskan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
terasa tertusuk-tusuk rasa nyeri
4. klien mengatakan sakit
yang dirasa hilang
timbul
5. klien mengatakan bahwa
ketika nyeri klien dipijat
bagian punggung dan
kedua kakinya
data objektif:
1. skala nyeri 3 (NRS)
2. respon emosional: klien
tampak meringis
3 Risiko Jatuh dibuktikan S: Pasien mengatakan tidak mengalami jatuh pada
dengan faktor risiko : hari ini
1. pasien tidak bisa O: Skala morse: 50 (risiko tinggi)
berjalan A: Risiko jatuh belum teratasi
2. Skor skala morse: 30 P: Lanjutkan intervensi
3. Kekuatan otot: Pencegahan Jatuh
5 5 Observasi
52
NO DIAGNOSIS HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI (SOAP)
1 1 a. Mengidentifikasi risiko jatuh setidaknya sekali
setiap shift atau sesuai dengan kebijakan
institusi.
b. Menghitung risiko jatuh dengan menggunakan
skala morse
Terapeutik
a. Memastikan roda tempat tidur dan kursi roda
selalu dalam kondisi terkunci
b. Memasang handrel ltempat tidur
Edukasi
a. Memberikan anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
53
DAFTAR PUSTAKA
Risnah, risnah, Musdalifah, M., Amal, A., Nurhidayah, N., & Rasmawati, R. (2022). Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia (I. Muhammad (ed.)).
Suriya, M., & Zuriati. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Pada Sistem Muskuloskeletal.
Pustaka Galeri Mandiri.
Tarwoto, & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan (4th ed.). Salemba Medika.
PPNI. (2017a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, D. (2017b). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.
Saputra, L. (2013). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara.
54