Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS DAN LATIHAN

Tugas Mandiri

Stase Praktek Keperawatan Profesi (KDP)

Disusun oleh :

Ratnawati kusumaningsih

NIM. SN 201191

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN


DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

Stase Praktek Keperawatan Profesi (KDP)

Disusun oleh :

Ratnawati kusumaningsih

NIM. SN 201191

Mengetahui,
Pembimbing

(Ns DiyanahSholihan R.P,M.Kep)


KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

1. Pengertian

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Dengan beraktivitas tubuh akan menjadi sehat,
system pernapasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dengan baik, dan
metablisme tubuh dapat optimal. Kemampuan aktivitas seseorang tidak
terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal.Aktivitas
fisik yang kurang memadai dapat menyebabkan berbagai gangguan pada
system musculoskeletal seperti atrofi otot, sendi menjadi kaku dan juga
menyebabkan ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya. Latihan merupakan
suatu gerakan tubuh secara aktif. Dibutuhkkan untuk menjaga kinerja otot dan
mempertahankan postur tubuh. Latihan dapat memelihara pergerakan dan fungsi
sendi sehingga kondisinya dapat setara dengan kekuatan dan fleksibilitas otot.
Selain itu latihan fisik dapat menjadikan kerja gastrointestinal dapat berfungsi
lebih optimal. dengan meningkatkan selera makan orang tersebut dan
melancarkan eliminasinya karena apabila seseorang tidak dapat melakukan
aktifitas fisik secara adekuat maka hal tersebut dapat membuat otot abdomen
menjadi lemah sehinga fungsi eliminasinya kuang efektif. Aktivitas sehari-hari
(ADL) merupakan salah satu bentuk latihan aktif pada seseorang termasuk
didalamnya adalah makan/minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilisasi tempat
tidur, berpindah dan ambulasi/ROM.
Pemenuhan terhadap ADL ini dapat meningkatkan harga diri serta
gambaran diri pada seseorang, selain itu ADL merupakan aktifitas dasar yang
dapat mencegah individu tersebut dari suatu penyakit sehingga tindakan yang
menyangkut pemenuhan dalam mendukung pemenuhan ADL pada klien
dengan intoleransi aktifitas harus diprioritaskan. Mobilitas atau mobilisasi
merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kesehatannya.Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang
tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur
pada ekstremitas dansebagainya.
2.Anatomi dan fisiologi otot dan tulang

Definisi Muskulo
Muskulo sebagian besar definisi muskulo berasal dari kata muskuloskeletal yang
berarti otot dan tulang. Hal yang membuat muskulo dan skeletal dijadikan 1
kesatuan, karena organ otot dan tulang menjadi 1 kesatuan yang tidak bisa
berjalan sendiri ketika bekerja. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh (ilmu = Myologi). Muskulo juga merupakan organ yang berfungsi sebagai
lokomotor, atau suatu organ berfungsi sebagai penggerak.
Sistem Muskulo, terdiri dari :
 Otot (muscle)
 Sendi
 Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
 Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua ujung tulang
 Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang dan kulit, antara
tulang dan tendon atau diantara otot
 Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit atau pembungkus
otot, saraf dan pembuluh darah.
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
 Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein tubuh
dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas
otot
 Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif.
Mekanisme Gerakan Otot
 Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka.
 Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang
merupakan
sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa
utamanya adalah serabut.

Sistem Rangka dan Sendi


Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: otot (muscle)
rangka(skeletal); aktif pasif
3.Anatomi dan fisiologi persendian

Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong)


; banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi
Sendi
• Yaitu suatu persambungan / artikulasio / pertemuan antara 2 atau lebih dari
tulang rangka
• Ilmu yg mempelajari persendian = Artologi
• Terdapat 3 Jenis Sendi berdasarkan strukturnya
o Fibrosa = hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
o Kartilago/tulang rawan = ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
o Sinovial/Sinovial Joint = ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
Macam-macam Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) – gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
• fleksi-ekstensi-hiperekstensi
• abduksi-adduksi
• sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
• rotasi kanan-kiri
• rotasi medial-lateral
• pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
• inversi-eversi
• dorsofleksi-plantar fleksi
• opposisi
• protraksi-retraksi
• elevasi-depresi
• fleksi lateral
4.Jenis aktifitas dan latihan
Jenis aktivitas antara lain:
1)      Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara
penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan
peran sehari-hari. Aktivitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik
volunteer dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2)      Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan
batasan jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat
dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada
pasien paraplegi dapat mengalami aktivitas sebagian pada ekstremitas bawah
karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. 

Aktivitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


a)      Aktivitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya
dislokasi sendi dan tulang.
b)      Aktivitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system
saraf yang reversibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke,
paraplegi karena cedera tulang belakang, poliomilitis karena terganggunya
system saraf motorik dan sensorik.
Jenis latihan :
1)      Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan
sendi.
2)      Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya
tahan kardiovaskular.
3)      Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka
pendek.
Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau
kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki
kinerja sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit
kekayaan seperti jantung, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe
2 dan obesitas.

5. yang mempengaruhi Faktor


a)        Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan
aktivitas seseorang karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari-hari.
b)       Proses penyakit/cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi
kemmapuan aktivitas karena dapat mempengaruhi fungsi system tubuh.
c)        Kebudayaan. Kemampuan melakukan aktivitas dapat juga dipengaruhi
kebudayaan, contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh
memiliki kemampuan aktivitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang
mengalami gangguan aktivitas (sakit) karena budaya dan adat dilarang
beraktivitas.
d)       Tingkat energi. Energi dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.
e)        Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat
gerak sejalan dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan
kekuatan dan stamina, Depresi mood dan cema.
6.  Nilai Aktivitas dan Latihan
1)            Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat Kategori
Aktivitas/Aktivitas
0 Mampu merawat sendiri secara
penuh
1 Memerlukan penggunaan alat
2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
3 Memerlukan bantuan, pengawasan
orang lain, dan peralatan
4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan
2)            Rentang gerak (range of motion-ROM)
Gerak Sendi Derajat Rentang
Normal
Bahu Adduksi: gerakan lengan ke lateral 180
dari posisi sampiong ke atas
kepala, telapak tangan
menghadap ke posisi yang paling
jauh.
Siku Fleksi: angkat lengan bawah ke 150
arah depan dan ke arah atas
menuju bahu.
Pergelangan Fleksi: tekuk jari-jari tangan ke 80-90
tangan arah bagian dalam lengan bawah.
Ekstensi: luruskan pergelangan 80-90
tangan dari posisi fleksi
Hiperekstensi: tekuk jari-jari 70-90
tangan ke arah belakang sejauh
mungkin
Abduksi: tekuk pergelangan 0-20
tangan ke sisi ibu jari ketika
telapak tangan menghadap ke
atas.
Adduksi: tekuk pergelangan 30-50
tangan ke arah kelingking
telapak tangan menghadap ke
atas.
Tangan dan Fleksi: buat kepalan tangan 90
jari Ekstensi: luruskan jari 90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari 30
tangan ke belakang sejauh
mungkin
Abduksi: kembangkan jari 20
tangan
Adduksi: rapatkan jari-jari 20
tangan dari posisi abduksi
3)            Derajat kekuatan otot
Skala Persentase Kekuatan Karakteristik
Normal (%)
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot
dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan
gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan
gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal
melawan gravitasi dan melawan
tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi dan
tahanan penuh

Nilai-nilai normal tanda-tanda vital


1)            Nadi: 60-100x/menit ( dewasa)
2)            Tekanan darah: 120/80mmHg (dewasa)
3)            Pernafasan: 16-24x/menit (dewasa)
4)            Lama istirahat / tidur:
      Remaja: 7,5 jam/hari

      Dewasa muda: 7-9 jam/hari

      Dewasa tengah: ± 7 jam/hari

      Lansia: ± 6 jam/hari

HY (tindakan penanganan)
-          Fisiotheraphy
-          Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
KONSEP ASUHAN PERAWATAN PASIEN DENGAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN

I.       Pengkajian
Pengkajian pada masalah pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan adalah
sebagai berikut:
1.            Riwayat keperawatan sekarang
Pengkajian ini meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi gangguan
kebutuhan aktivitas dan latihan.
2.            Riwayat keperawatan penyakit yang pernah diderita
Pengkajian ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas.
3.            Kemampuan fungsi motorik
Pengkajian fungsi motorik antara lain pada tangan dan kaki baik kanan
dan kiri untuk menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan, atau
spastic.
4.         Kemampuan aktivitas
Pengkajian ini untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk,
berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
5.           Kemampuan rentang gerak
Pengkajian ini dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul,
dan kaki.
6.            Perubahan intoleransi aktivitas
Pengkajian intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan perubahan pada
system pernafasan, antara lain: suara nafas, analisa gas darah, gerakan
dinding thorak, adanya mukus, batuk yang produktif diikuti panas, dan
nyeri saat respirasi. Sedangkan yang berhubungan dengan perubahan
system kardiovaskuler, seperti nadi dan tekanan darah, gangguan sirkulasi
perifer, adanya thrombus, serta perubahan tanda vital setelah melakukan
aktivitas atau perubahan posisi.
7.            Kekuatan otot dan gangguan koordinasi
Kekuatan otot dapat dikaji secara bilateral atau tidak.
8.            Perubahan fisiologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan
aktivitas dan iaktivitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi,
perubahan dalam mekanisme koping, dan lain-lain.
II.                DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
MENURUT SDKI
1.      Gangguan mobilitas fisik (D.0054) berhubungan dengan kerusakan integritas
struktur tulang.
2.      Intoleransi aktifitas (D.0056) berhubungan dengan kelemahan
III.             PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

INTERVENSI
Gangguan mobilitas fisik (D.0054) Utama:
Definisi :  Dukungan ambulasi
Keterbatasan dalam kebebasan untuk  Dukungan mobilisasi
pergerakan fisik tertentu pada bagian
tubuh atau satu atau lebih ekstremitas Pendukung
secara mandiri  Dukungan kepatuhan
program pengobatan
Gejala tanda mayor  Edukasi latihan fisik
(Subyektif)  Latihan otogenik
 mengeluh sulit  Manajemen program
menggerakkan ekstremitas latihan
(obyektif)  Pemberian obat
 Kekuatan otot menurun  Pencegahan jatuh
 Rentang gerak /ROM  Promosi latihan fisik
menurun  Terapi aktifitas
 Gejala tanda minor
(Subyektif)
 Nyeri saat bergerak
 Enggan melakukan
pergerakan
 Cemas saat bergerak
(obyektif)
 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkoordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah

.    
  Intoleransi aktifitas (D.0056) Utama
Definisi :  Manajemen energi
Ketidakcukupan energi untuk
melakukan aktifitas sehari2 Pendukung
 Dukungan ambulasi
Gejala tanda mayor  Dukungan perawatan diri
(Subyektif)  Dukungan kepatuhan
 mengeluh lelah program pengobatan
(obyektif)  Manajemen aritmia
 Frekwensi jantung meningkat  Pemantauan tanda vital
> 20 % dari kondisi istirahat  Pemberian obat
 Gejala tanda minor  Terapi musik
(Subyektif)  Terapi oksigen
 Merasa tidak nyaman setelah
beraktifitas
 Merasa lelah
(obyektif)
 Tekanan darah berubah
meningkat > 20 % dari
kondisi istirahat
 Gambaran EKG aritmia saat/
setelah aktivitas
 Gambaran EKG
menunjukkan iskhemia
 Sianosis
Daftar Pustaka

Anatomi Fisiolgi Muskuloskeletal, diakses tanggal 28-10-2020


https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/08._Anfis_Muskuloskeletal_.pdf
Askep kebutuhan aktifitas dan latihan, diakses tanggal 28-10-2020
http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-kebutuhan-aktivitas-dan-
latihan.html
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/view/2241
NS.Kasiati,Rosmawati DW(2016).Kebutuhan Dasar ManusiaJakarta
Selatan edisi 1 pusdik SDM Kesehatan KEMENKES RI
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Tim Pokja SIDKI DPP PPNI
edisi I cetakan II th 2019
Tim Pokja SIDKI DPP PPNI Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
edisi I cetakan II th 2019
Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Tim Pokja SIDKI DPP PPNI edisi
I cetakan II th 2019

Anda mungkin juga menyukai