Anda di halaman 1dari 8

B.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari aktivitas dan latihan ?


2. Apa saja sitem yang berperan pada aktivitas dan latihan ?
3. Apa fakto-faktor yang mempengaruhi kebutuhan mobilitasi dan transportasi ?
4. Bagaimana fisiologis aktivitas ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan dan lingkup kebutuhan mobilisasi transportasi ?
6. Apa saja tindakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transportasi ?

C.Tujuan umum Tujuan khusus

a.Tujuan umum dari rumusan masalah adalah berperan dalam membedakan keperawatan dengan disipin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
ataau pelayanan keperawatan yang dilakukan

b.Tujuan khusus

Berdasarkan tujuan khusus dapat dibuat sebagai berikut

1Untuk menegetahui tindakan pemenuhan kebutuhan aktivitas .

2.Untuk mengetahui pengkajian pemenuhan kebutuhan aktivitas.

3.Untuk mengetahui diagnosa keperawatan kebutuhan aktivitas

4.untuk mengetahui gangguan pemenuhan kebtuhan aktivitas

5.Untuk mengetahui koesioner pra skinting perkembangan

D.Manfaat penulis

1.Untuk memenuhi salah satu tigas makalah dengan judul’’Aktivitas dan latihan konsep,prinsip,teknik
dan prosedur pelaksanaan asuhan /praktek keperawatan

2.Diharap kan kepada para pembaca terutama mahasiswa/I kesehatan untukdapat mengerti dan
memahami aktivitas dan latihan konsep ,prinsip,teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan /praktek
keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian defenisi aktivitas dan latihan

Kebutuhan aktivitas adalah kebutuhan dasar untuk melakukan mobilitas (bergerak). Kebutuhan dasar ini
diatur oleh beberapa sistem/organ tubuh diantaranya tulang, otot, tendon, ligamen, sistem saraf, dan sendi
(Hidayat & Uliyah, 2015).

1. Definisi Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan

kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan untuk membantu

mean masyarakat (Hidayat, 2007).

Keperawatan adalah pelayanan langsung, beriorientasi pada tujua, dan

membantu individu, keluarga, masyarakat yang sakit atau sehat, dengan

penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau

penyembuhan (Effendy, 1998)

2. Definisi Asuhan Keperawatan

kepala Asuhan keperawatan adalah segala bentuk tindakan atau kegiatan pada

praktek keperawatan yang diberikan kepada klien yang sesuai dengan

standar operasional prosedur (SOP) (Carpenito, 2009).

Pemberi asuhan keperawatan adalah tugas perawat pelaksana

(Hidayat, 2011). Perawat pelaksana bertugas memberikan asuhan

keperawatan, membantu penyembuhan, membantu memecahkan masalah

pasien dibawah pengawasan dokter atau ruang (Pratiwi & Utami,

2010)
B.Sistem tubuh yang berperan dalam aktivitas latihan

Tulang

Merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi,yaitu;

.fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot

.fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya kalsium fosfror

.fungsi tempat sum sum tulang dlam membentuk sel darah

.fungsi pelindung organ organ dalam

C.Jenis jenis mobilitas

1.Mobilitas penuh,merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga
dapat melakukan interaksi social dalam keidupan sehari hari

 2. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan


batasan jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai
pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada pasien
paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena
kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:

1. Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak


dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi
sendi dan tulang.

2. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan


batasan jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat
dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada
pasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah
karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

3. Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak


dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya
dislokasi sendi dan tulang.

4. Mobilitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan


batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system
saraf yang reversibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi
karena cedera tulang belakang, poliomilitis karena terganggunya system saraf
motorik dan sensorik.
D.Faktor yang mempengaruhi imobilitas
Terdiri dari beberapa faktor yang mempengaruhi imobilisasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi immobilisasi atau kurangnya gerak adalah sebagai berikut (Perry dan
Potter, 2005):

1. Faktor fisiologis. Setiap sistem tubuh akan beresiko terjadi gangguan apabila ada
perubahan mobilisasi, tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur
klien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta tingkat imobilisasi yang dialami.
Faktor fisiologis mempengaruhi perubahan setiap sistem tubuh yaitu perubahan pada
sistem metabolik, respiratori, kardiovaskuler, musculoskeletal, integument dan sistem
eliminasi. 
2. Faktor psikososial/emosional. Imobilisasi menyebabkan respon emosional, intelektual
sensori, dan sosiokultural. Perubahan status emosional bisa terjadi secara bertahap,
perubahan emosional yang paling umum adalah depresi, perubahan prilaku, perubahan
siklus tidur-bangun, dan gangguan koping. 
3. Faktor perkembangan. Sepanjang kehidupan, penampilan tubuh dan fungsinya, tubuh
mengalami perubahan. Pengaruh terbesar terlihat pada usia kanak-kanak dan lansia,
imobilisasi dapat menimbulkan pengaruh yang bermakna pada tingkat kesehatan,
kemandirian, dan status fungsional lansia.

E.Jenis imobilitas
a. Imobilitas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah

terjadinya gangguan komplikasi pergerakan, seperti pada pasien dengan hemiplegia yang tidak mampu
mempertahankan tekanan di daerah paralisis sehingga tidak dapat mengubah posisi tubuhnya untuk

mengurangi tekanan.

b. Imobilitas intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya pikir,

seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit.

c. Imobilitas emosional, keadan ketika seseorang mengalami pembatasan secara emosional karena

adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri. Sebagai contoh, keadaan stres berat dapat

disebabkan karena bedah amputasi ketika seseorang mengalami kehilangan bagian anggota tubuh atau

kehilangan sesuatu yang paling dicintai.

d. Imobilitas sosial, keadaan individu yang mengalami hambatan dalam melakukan interaksi sosial

karena keadaan penyakit sehingga dapat memengaruhi perannya dalam kehidupan social (Widuri,

2010).

F.perubahan akibat imobilitas


1.Perubahan pada metabolism tubuh

2.Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

3.Gangguan dalam kebutuhan nutrisi

4.Gangguan fungsi system pernapasan

5.Perubhan kardiofaskuler

6.Perubahan kulit

7.Perubahan eliminasi atau buang air besar dan kecil

8.Perubahan perilaku

G.Konsep body Aligment


Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang
lain.Body Aligment baik akan meningkatkan keseimbangan yng optimal dan fungsi tubuh yng
maksimal baik dalam posisi berdiri,duduk maupun tidur.
H.Faktor yang mempengaruhi I factor tubuh
1. Rasa sakit atau kecelakaan
Ketika salah satu bagian tubuh terasa sakit, misalkan karena kecelakaan, secara tak sadar kita
akan menempatkannya dalam posisi yang berbeda.

2. Kurang nutrisi
Punggung dan tulang belakang membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kuat dan lurus. Jika
kekurangan nutrisi dan vitamin, serta kalsium, bisa jadi pertumbuhan tulang belakang
tidak sempurna dan menyebabkan postur tubuh yang salah.
3. Keturunan
Terkadang postur tubuh buruk juga disebabkan oleh faktor keturunan. Jika Anda
memiliki keluarga dengan punggung bungkuk, bisa jadi Anda akan memiliki postur yang
buruk
4.Brat badan berlebih
Memiliki berat badan berlebih adalah salah satu alasan Anda memiliki postur tubuh
buruk. Banyak wanita dengan payudara besar yang memiliki postur tubuh buruk karena
bagian dada menarik tubuh mereka ke depan.
5. Kebiasaan
Postur tubuh buruk juga bisa terjadi karena kebiasaan seperti berjalan sambil
menunduk, bahu yang tidak tegap, atau tidur dengan posisi yang tidak benar.

I.Prinsip mekanika tubuh


Merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika
tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tibuh.

J.Pergerakan dasar dalam mekanika tubuh


 
Pergerakan dasar dalam mekanik tubuh
Gerakan (ambulating )Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh
dankestabilan berjalan, sangat berhubungan dengan ukuran base of support.Contoh: keseimbangan saat
orang berdiri dan saat berjalan akan berbeda. Orangyang berdiri akan lebih mudah stabil dibandingkan
dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu kesisi yang
lain,dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi kaki.
Menahan(squatting)Squatting mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketikaseseorang
mengangkat obyek yang terletak dibawah pusat gravity tubuh. Dalammelakukan pergantian, posisi
menahan selalu berubah.Contoh: posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu di perhatikan
untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan .Dalam menahandiperlukan dasar tumpuan yang
tepat.
Menarik (pulling)Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Yang
perludiperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh dalammenarik, sodorkan telapak
tangan dan lengan atas di pusat gravitasi pasien, lenganatas siku diletakkan pada permukaan tempat tidur,
pinggul, lutut, dan pergelangankaki di tekuk, lalu melakukan penarikan.

K.Meningkatkan kemampuan klien atau pasien dalam mempertahankan


postur tubuh yang tepat
1.Tidak membungkuk
2.Meluruskan badan
3.Perhatikan penggunaan gawai
4.Perhatikan posisi anda saat berkendara
5.Tidak menggunakan high terlalu lama
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Secara umum terdapatdua factor utama yang mempengaruhi aktivitas fisik yaitu umur,jenis
kelamin,penyakit dan pola makan .Manfaat dari aktivitas fisik adalah risk kematian lebih
rendah,resiko lebih rendah dari penyakit,menurunkan resiko hipertensi,dan menurunkan resiko
diabetes
B.Saran
Sekiranya pembaca makalah ini mengerti tentang apa yang telah dipaparkan dan
mengaplikasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai