KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN
Body Mekanik
• Prinsip body mekanik
• Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik
• Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik
• Akibat dari body mekanik yang buruk
Orang Aktivitas
Sakit ?
Jika seseorang sakit atau terjadi kelemahan fisik sehingga kemampuan aktivitas menurun. Seseorang
tersebut biasanya terjadi masalah fisik, psikologis dan tumbuh kembang, hal ini bisa berpengaruh
pada masalah kesehatan seseorang. Selain menimbulkan dampak fisik, gangguan personal hygiene
dapat pula berdampak pada gangguan pemenuhan kebutuhan psikososial dan nyaman
APA YANG HARUS DIKETAHUI
PERAWAT?
Tugas Menjaga kemampuan gerak
Perawat:
Mencegah penyulit akibat imobilisasi
• 1. Mobilitas Penuh
• Kemampuan seseorang untuk bergerak dengan kebebasan yang cukup sehingga dapat
berinteraksi sosial dan melakukan peran sehari-hari.. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi
saraf motorik volunteer dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
• 2. Mobilitas Sebagian
• Mobilitas sebagian, Kemampuan seseorang untuk bergerak bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sensorik pada bagian tubuh. Ini dapat ditemukan dalam kasus
cedera atau patah tulang saat memasang perangkat traksi. Karena hilangnya kontrol motorik
dan sensorik. , pasien paraplegia mungkin mengalami gerakan parsial pada tungkai bawah.
Mobilitas sebagian di bagi menjadi dua
bagian:
• Mobilitas sebagian temporer atau • Mobilitas sebagian permanen, atau permanen
sementara parsial mengacu pada parsial adalah kemampuan individu untuk
kemampuan individu untuk bergerak bergerak di bawah batasan tetap. Ini
disebabkan oleh kerusakan reversibel pada
dalam kondisi terbatas sementara. Ini
sistem saraf. Misalnya, hemiplegia yang
mungkin disebabkan oleh trauma
disebabkan oleh stroke, paraplegia yang
reversibel pada sistem muskuloskeletal,
disebabkan oleh cedera tulang belakang, dan
seperti dislokasi sendi dan tulang. poliomielitis yang disebabkan oleh gangguan
pada sistem saraf motorik dan sensorik.
Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• 1. Gaya hidup
• Perubahan gaya hidup akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bertindak, karena gaya
hidup akan mempengaruhi perilaku atau kebiasaan sehari-hari. Contoh: pola makan yang tidak sehat,
kurang olahraga.
• 2. Kebudayaan
• Orang yang tidak nyaman karena larangan adat dan budaya tertentu yang mempengaruhi aktivitas.
• 3. Tingkat energi
• Energi adalah sumber mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan aktivitas dengan baik, diperlukan
energi yang cukup.
Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• 4. Proses penyakit atau cedera
• Proses penyakit mempengaruhi kemampuan bergerak karena mempengaruhi fungsi sistem
tubuh. Misalnya, orang dengan patah tulang paha memiliki mobilitas terbatas di tungkai bawah
mereka.
3. Imobilisasi karena pengobatan: Imobilisasi pada penderita gangguang pernafasan atau jantung, Pada klien tirang
baring (bedrest) total, klien tidak boleh bergerak dari tempat tidur, berjalan, dan duduk dikursi. Keuntungan dari
tirah baring antara lain mengurangi kebutuhan oksigen sel-sel tubuh, menyalurkan sumber energi untuk proses
penyembuhan, dan mengurangi respons nyeri.
PERGERAKAN NORMAL
• Stabilitas dan pergerakan normal adalah hasil dari suatu hubungan sistem musculoskeletal,
sistem saraf, dan struktur labirin yang bertanggung jawab untuk keseimbangan
• Pergerakan badan memerlukan koordinasi aktivitas otot dan integrasi persyarafan. Hal itu
melibatkan empat unsur-unsur dasar: Kelurusan badan ( Postur), mobilitas [yang]
menghubungkan, saldo/timbangan, dan mengkoordinir pergerakan.
• BODI ALIGNMEN
• Merupakan posisi bagianbagian tubuh yang berhubungan satu dengan yang lain.
• Bodi Alingmen yang benar juga disebut Postur yang menghasilkan balance dimana merupakan
kemampuan individu untuk mempertahankan keseimbangan (equilibrium)
Posture yang baik
Meningkatkan keseimbangan
Mengurangi strain dan injuri
Memfasilitasi usaha bernapas
Meningkatkan proses GI
Memberikan kepercayaan pada penampilan dan
kesehatan
Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar terdapat beberapa prinsip
yang perlu di perhatikan, diantaranya :
Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-garis imaginer vertikal) melewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di
pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh)
Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar
Jika garis gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan
Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot
Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen
Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot serta mencegah kelelahan
Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi postur Tubuh
1. Status kesehatan
• Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal pada organ atau bagian tubuh
yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur. Hal ini dapat
dijumpai pada orang sakit yang banyak mengalami ketidakseimbangan dalam pergerakan.
2. Nutrisi
• Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam membantu proses pengaturan
keseimbangan organ, otot, tendon, ligamen,dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi
pada orang tersebut akan berkurang sehingga dapat mempengaruhi proses keseimbangan.
3. Emosi
• Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat
mempengaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, sendi dan tulang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi postur Tubuh
4. Gaya Hidup
• Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau bahkan
sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup tidak sehat, misalnya
selalu menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat
mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.
5. Perilaku dan Nilai
• Adanya perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat mempengaruhi pembentukan
postur. Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat
mempengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk
selalu bersih dari sampah.
KONDISI PATOLOGIKPOSTUR ABNORMAL
• Postur abnormal
• Tortikolis: kepala miring pada satu sisi, di mana adanya kontraktur pada otot sternoklei domanstoid
• Lordosis: kurva spinal lumbal yang terlalu cembung ke depan/ anterior (tulang belakang pada punggung bawah melengkung ke depan secara berlebihan)
• : peningkatan kurva spinal torakal (Kelengkungan yang terjadi pada punggung atas (lebih dari 5Kifosis0 derajat)/membungkuk)
• Kifolordosis: kombinasi dari kifosis dan lordosis
• Skoliosis: kurva spinal yang miring ke samping, tidak samanya tinggi hip/ pinggul dan bahu (tulang belakang yang melengkung ke samping.
Lengkungan tulang bisa berbentuk seperti huruf S atau C)
• Kiposkoliosis: tidak normalnya kurva spinal anteroposterior dan lateral
• Footdrop: plantar fleksi, ketidakmampuan menekuk kaki karena kerusakan saraf peroneal
• Gangguan perkembangan otot, seperti distropsi muskular, terjadi karena gangguan yang disebabkan oleh degenerasi serat otot skeletal
• Kerusakan sistem saraf pusat
• Trauma langsung pada sistem muskuloskeletal: kontusio, salah urat, dan fraktur.
Tortikolis
Gravity
Balance
(Keseimbangan)
Weight (berat)
Gravity(Gravitasi)
Status kesehatan : •Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
berupa penurunan koordinasi.
Nutrisi : • Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi
energi yang digunakan untuk mobilisasi.
Emosi : • Kondisi psikologis seseorang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat
menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik.
Situasi dan • Sering mengangkat benda-benda berat akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan
kebiasaan : ambulasi.
• Perubahan pola hidup dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan
Gaya hidup : menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas → dapat mengganggu koordinasi antara
muskuloskeletal dengan neurologi → perubahan mekanika tubuh.
Pengetahuan : •Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
mempergunakannya dengan benar.
Konsekuensi body mekanik yang buruk
Jatuh
Cidera belakang
Tulang adalah jaringan dinamis, salah satu fungsinya menunjang jaringan tubuh dan
membantu pergerakan. Sedang otot berfungsi untuk kontraksi dan membantu
menghasilkan gerakan, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas. Otot
dipersarafi oleh saraf yang terdiri atas serabut motoris dari medulla spinal. Medula otak
seperti korteks cerebri kanan mengatur otot-otot anggota gerak kiri dan sebaliknya.
Kebutuhan Mekanika Tubuh
• Mekanika tubuh adalah istilah yang digunakan dalam menjelaskan penggunaan tubuh
yang aman, efisien, dan terkoordinasi untuk menggerakkan objek dan melakukan aktifitas
hidup sehari-hari (Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2016).)
• Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan dengan tepat. Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah
cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga,
berkoordinasi serta aman dalam mengerakkan dan mempertahankan keseimbangan
selama beraktivitas (Alimul A. Aziz.2006.).
Pergerakan dasar yang digunakan
dalam Body Mekanik
• Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
• Gerakan (ambulating), gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Berdiri akan lebih mudah stabil
dibanding dengan berjalan karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi lain dan pusat gravitasi
selalu berubah pada posisi kaki.
• Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat
grativitas tubuh.
• Pulling / menarik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu
menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas
dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
• Pivoting / berputar
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghindari terjadinya resiko keseleo tulang
BEBERAPA PERGERAKAN DASAR DALAM
MEKANIKA TUBUH
• Menahan (squatting).
• Dalam melakukan pergantian, posisi
menahan selalu berubah. contoh : posisi
orang duduk akan berbeda dengan orang
jongkok, dan tentunya berbeda dengan posisi
membungkuk. Gravitasi adalah hal yang
perlu diperhatikan untuk memberikan posisi
yang tepat dalam menahan. Dalam menahan
diperlukan dasar tumpuan yang tepat
BEBERAPA PERGERAKAN DASAR DALAM
MEKANIKA TUBUH
• Memutar (Pivoting)
• Merupakan gerakan untuk memutar
anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang.
• Gerakan memutar yang baik
memerhatikan ketiga unsur gravitasi
agar tidak berpengaruh buruk pada
postur tubuh
BEBERAPA PERGERAKAN DASAR DALAM
MEKANIKA TUBUH
• Mengangkat (lifting).
• Pergerakan daya tarik dengan
menggunakan otot besar dari tumit.,
paha bagian atas, kaki bagian bawa,
perut, dan pinggul
• Tujuan untuk mengurangi rasa sakit
pada daerah tubuh bagian belakang
BEBERAPA PERGERAKAN DASAR DALAM
MEKANIKA TUBUH
• Gerakan (ambulating).
• Gerakan yang benar dapat membantu
mempertahankan keseimbangan tubuh. •
Contoh: keseimbangan orang saat berdiri dan
saat jalan akan berbeda. Orang yang berdiri
akan lebih mudah stabil dibandingkan dalam
posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi
perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke
sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan
selalu berubah pada posisi kaki.
BEBERAPA PERGERAKAN DASAR DALAM
MEKANIKA TUBUH
• Menarik (pulling).
• Menarik dengan benar akan memudahkan
untuk memindahkan benda.
• Hal yang perlu diperhatikan adalah ketinggian,
letak benda, posisi kaki dan tubuh dalam
menarik, sodorkan telapak tangan dengan
lengan atas dipusat gravitasi pasien, lengan
atas dan siku diletakkan pada permukaan
tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan
kaki ditekuk, lalu dilakukan penarikan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MEKANIKA TUBUH
• 1. Status kesehatan
• Perubahan status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan
tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan lain-lain.
• 2. Nutrisi
• Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi
tubuh dapat menyebabkann kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh : tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
• 3. Emosi
• Kondisi psikologis memengaruhi perubahan dalam perilaku indivisu sehingga dapat menjadi penyebab menurunnya kemampuan
mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang
rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MEKANIKA TUBUH
• 4. Situasi dan kebiasaan
• Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat benda-benda berat akan menyebabkan
perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
• 5. Gaya hidup
• Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dan
beraktivitas, sehingga dapat menganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan saraf. Hal tersebut pada akhirnya akan
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
• 6. Pengetahuan
• Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk menggunakannya secara benar, sehingga
akan mengurangi energi yang telah dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan
mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi system musculoskeletal dan saraf.
KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN
AMBULASI
• Mekanika tubuh adalah merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan dengan tepat. Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah cara
menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, berkoordinasi serta
aman dalam mengerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas (Alimul A.
Aziz.2006).
KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN MEKANIKA TUBUH
DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK SEBAGI BERIKUT :
• a. Aktivitas / istirahat
• Tanda : Keterbatasan / kehilangan fungsi pada bagian yang terkena.
• b. Sirkulasi
• Tanda : Hipertensi (Kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri / ansietas) atau Hipotensi
(kehilangan darah).
• c. Neurosensori
• Gejala : Hilang gerakan / sensasi, spasme otot, kesemutan (parestesis).
• Tanda : Deformitas lokal angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi (bunyi berderit), spasme otot,
terlihat kelemahan / hilang fungsi. Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri / ansietas atau trauma lain).
Dasar Data Pengkajian Klien
Pengkajian meliputi :
• d. Nyeri / Kenyamanan
• Gejala : Nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area jaringan
/kerusakan tulang dapat berkurang pada imobilisasi), tak ada nyeri akibat kerusakan saraf.
Spasme / kram otot (setelah imobilitasi).
• e. Keamanan
• Tanda : Laserasi kulit, avulse jaringan, perdarahan, perubahan warm. Pembengkakan local
(dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba)
2. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Ronsen : Menentukan lokasi / luasnya fraktur / trauma.
scan CT / MRI : Memperlihatkan fraktur juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
Hitung darah lengkap : Ht mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ
jauh pada trauma multipel). Peningkatan jumlah SDP adalah respon stres normal setelah trauma.
Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.
Profil koagulasi : Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, trafusi mutipes, atau cedera hati.
CONTOH BEBERAPA DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Apabila seseorang terjadi patah tulang, menderita penyakit atau cacat, dan lain-lain. seseorang
tersebut akan mengalami masalah gangguan pergerakan (immobilisasi), apa lagi sampai klien
tersebut selalu bedrest dalam waktu lama, hal ini bisa menyebabkan:
• 1. Klien mengalami atropi otot, dimana keadaan otot menjadi mengecil karena tidak tepakai dan
pada akhirnya serabut otot diinfiltrasi dan diganti jaringan fibrosa dan lemak. Maka sebelum perawat
membantu klien memenuhi kebutuhan aktivitas seperti ganti posisi atau berjalan, perawat harus
mengkaji kekuatan otot. Langkah ini diambil untuk menurunkan risiko cedera tubuh.
• 2. Nekrosis (jaringan mati), terjadi trauma atau iskemia di mana proses regenerasi otot sangat minim.
• 3. Kontraktur sehingga body mechanic terganggu
Beberapa faktor lain yang harus diketahui antara lain:
a. Tingkat perkembangan tubuh: Usia seseorang mempengaruhi system muskuloskeletal dan persarafan, Untuk itu, dalam
melakukan tindakan keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan aktivitas, perawat harus memperhatikan aspek tumbuh
kembang klien sesuai kebutuhan.
b. Kesehatan fisik: Seseorang dengan penyakit (gangguan musculoskeletal, gangguan kardiovaskuler, gangguan sistem respirasi),
cacat tubuh dan imobilisasi akan dapat menggangu pergerakan tubuh. c. Keadaan nutrisi: Seseorang dengan nutrisi kurang, hal ini
menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot yang berdampak pada penurunan aktivitas dan pergerakan. Sebaliknya, hal yang sama
terjadi pada kondisi nutrisi lebih (obesitas).
d. Status mental: Seseorang mengalami gangguan mental cenderung tidak antusias dalam mengikuti aktivitas , bahkan kehilangan
energi untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene.
e. Gaya hidup: Seseorang dalam melalukan pola aktivitas sehari-hari dengan baik tidak akan mengalami hambatan dalam
pergerakan, demikian juga sebaliknya.
TERIMA KASIH