Hipertermi
Defisit Nutrisi
Defisit Nutrisi
Gangguan
integritas kulit
Prognosis
• Virus hepatitis A hampir tidak pernah menjadi kronik.
Umumnya akan sembuh sempurna. Hepatitis A yang
fulminan (berat dan mengancam nyawa) hanya terjadi pada
sekitar 1% pasien
• Hepatitis B, 90% akan sembuh serta virus menghilang dalam
6 bulan. 5-10% akan menjadi kronik. Pada pasien yang
menjadi hepatitis B kronik umumnya HbsAg akan sulit
menjadi negatif. Tujuan pengobatan pada hepatitis B kronik
umumnya adalah menghentikan proses peradangan dan
penggandaan virus tetapi jarang yang bisa menghilangkan
virus tersebut dari tubuh. 20% pasien hepatitis B kronik
mengalami pengerasan hati /sirosis.
• Hepatitis C, 15-20 % akan sembuh / menghilang virusnya
dalam 6 bulan. 80-85% menjadi kronik.
Hepatitis A
Cara penularan (transmisi)
Peroral mell makanan (food-borne) & sumber air
(water-borne) yg tercemar, parenteral transmision
Inkubasi
15-45 hari (rata-rata 4 minggu)
Sering epidemi dan endemi (perjalanan ke daerah
epidemi tertular)
Tingkat keparahan
Peny ringan, tidak pernah kronis, low mortality
Angka kematian tinggi pd lansia
Jarang menyebabkan fulminating hepatic failure
Pencegahan
Peningkatan PH
Hygiene water supply
Imunisasi pasif
Imunisasi aktif
Penularan
– Parenteral
– Sex contact
– Fecal oral (saliva)
– Carrier state
Lanjutan HB…
Pencegahan
Control of blood
Blood product
Medical instrumen
Imunisasi aktif dan pasif
Hindari sex act. Multipartner
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine,
serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap
hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Hepatitis C
Penularan
Parenteral sikat gigi, mimisan, alat manicure, dll
Sex contact (male, homoseks >>)
Fecal oral
Carrier state
Tingkat keparahan
15% dari kasus infeksi HC adalah akut, secara
otomatis tubuh membersihkannya,tidak ada
konsekwensinya.
85% dari kasus, infeksi HC menjadi kronis, secara
perlahan merusak hati berthn2. hati rusak sirosis
(pengerasan hati), stadium akhir peny hati & ca hati.
Proses Kerusakan Hepar
Carsinoma Hepar
(Hepatoma)
Faktor resiko
Dua pertiga pengguna
obat bius suntik
mengidap Hepatitis C.
pekerja kesehatan,
hemodialisis dan
transplantasi organ
tato dan tindik tubuh
Sekitar 15 % infeksi Hepatitis C ditularkan melalui
hubungan seksual (multi partner, pengguna jasa PSK,
Luka karena seks (kurangnya pelicin pada vagina
dapat meningkatkan resiko penularan melalui darah),
hubungan seksual sewkt menstruasi.
FASE-FASE KLINIS
1. Fase Prodromal
Timbul 1 minggu sebelum ikterus
Manifestasi klinis : lesu, anoreksia, sakit kepala,
demam, ruam kulit, discomfort perut kanan atas
2. Fase Ikterik
Berlangsung 4-6 minggu
Manifestasi klinis : Biasanya klien merasa lebih
sehat, nafsu makan membaik, demam mereda,
dark color urine, clay color stool, kadang
hepatomegali
Destruksi sel darah merah tua
Hemoglobin
Globin
Hem
Biliverdin
3.Ekskresi BT KE
Urobilinogen kemih
Bilirubin terkonyugasi
Urobilinogen feses
3. Fase penyembuhan
Bila tdk ada komplikasi, dimulai 1-2 minggu
setelah fase ikterik, selama 2-6 minggu
Manifestasi klinis : mudah lelah, true faeces
color, ikterus berkurang, urine berwarna
lebih muda, hepatomegali normal setelah
bbrp minggu kemudian, LFT abnormal
menetap 3-6 bulan
Cirrhosis
(Gr. Kirrhos = orange yellow,
Gr. sis= condition, process)
Definition: liver disease characterized pathologically by
loss of the normal microscopic lobular architecture,
with fibrosis and nodular regeneration.
Fibrosis.
Setelah hati membengkak perbaikan membentuk
bekas luka / parut kecil. Parut ini disebut "fibrosis",
Fungsi hati menurun. Sewaktu kerusakan berjalan,
semakin banyak parut terbentuk dan mulai menyatu
"sirosis".
Bentuk Sirosis hati
a. Sirosis Postnekrotik
• 20% dari kasus Sirosis, 75% kasus cenderung
berkembang kematian dlm 1-5 tahun
• Pergantian jar hati dgn nodula-nodula
degeneratif besar kecil yg dikelilingi & dipisah-
pisahkan oleh jar parut, berselang-seling dgn jar
parenkim hati yg normal
• Mrpk predisposisi terhdp neoplasma hati primer
(hepatoma)
Lanjutan…
c. Sirosis Biliaris
– Kerusakan hati dimulai di sekitar duktus
biliaris
– 15% kasus sirosis
– Disebabkan oleh obstruksi biliaris posthepatik
Statis empedu penumpukan empedu didlm
massa hati lembar2 fibrosa sel2 hati
rusak
– Hati membesar, keras, bergranula halus,
kehijauan, ikterus.
Cirrhosis Complication
Ascites
Varises Esophageal
Ensepalopathy Hepatic
Syndroma Hepatorenal
Ascites
Varises Oesofagus
Dilatasi vena-vena
oesofagus bagian
bawah
Disebabkan oleh
karena hipertensi
portal sirkulasi
kolateral
Terjadi pd 70%
penderita Sirosis
kematian
Hepatic Encephalopathy & Coma
Palpasi Hepar
Normal : hepar terdpt di belakang arcus costa
sehingga tak teraba
Membesar : bendungan karena decompensasi
cordis, malnutrisi, ggn fungsi hati atau radang
hati
Pemeriksaan pada ascites
(shifting dullness / pekak alih)
a. Timpani (udara)
b. Pekak (cairan)
b a b
b b
Lanjutan..
a. Timpani (udara)
a
b. Pekak (cairan)
b
Pemeriksaan Fluid Wave
Sistem muskuloskeletal
Nyeri otot, kelemahan, kelelahan, nyeri
sendi
Sistem integumen
Jaundice, skin rash, gatal (pruritus)
Sistem endokrin
Muncul bila ada kerusakan faal hepar
Diagnostic