Purnama
Stella Junita
Nadia S Rasyad
Elsa
Desky
Muhammad Aqil
Fiona
Presented by A9
Lembar 1
Seorang Laki-laki 32 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 1
Minggu yang lalu . Pasien juga mengeluhkam
cepat lelah,nafsu makan menurun,mual,sakit
kepala dan nyeri otot. Oleh dokter diberikan
obat penurun panas.
I. Klarifikasi Istilah :
III.Hipotesis
-Demam Tifoid
-DBD
IV. Analisa Masalah
Demam Tifoid : Demam yang Terjadiakibat
infeksi salmonella typhi yang terkontaminasi
DBD : Demam yang disebabkan oleh virus dhf
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Lembar 2
Tiga hari kemudian,pasien datang kembali ke
puskesmas dengan keluhan mata kuning
sejak 2 hari yang lalu,demam tidak dijumpai.
Pasien mengeluhkan kalau buang air kecilnya
berwarna seperti teh pekat.Pasien tidak
mempunyai tato permanen.Riwayat
pemakaian obat suntik/narkoba tidak
dijumpai,riwayat transfusi tidak
dijumpai,riwayat keluarga mengalami keluhan
yang sama tidak dijumpai.Pasien bekerja
sebagai karyawan yang sering makan di
warung makan,tidak ada riwayat kerja
membersihi parit,gudang atau terkena banjir.
I. Klarifikasi Istilah : -
10
Mekanisme Pembentukan
Bilirubin
Ada 3 fase :
1. Prehepatik
2. Hepatik
3. Posthepatik
11
Mekanisme Terjadinya
Jaundice
Terjadi karena peningkatan kadar bilirubin dalam
sirkulasi darah
Pertama kali mudah dilihat pada sklera mata dan
bagian bawah lidah ( 2-2,5 mg/dl)
4 mekanisme umum :
1. Pembentukan bilirubin secara berlebihan
2. Ggn pengambilan bilirubin unconjugated oleh
hati
3. Ggn konjugasi bilirubin
4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam
empedu akibat faktor intra dan ekstrahepatik yang
bersifat obstruksi fungsional atau mekanik
Klasifikasi Hepatitis
Masa
Virus Agen Cara Penularan Usia
Inkubasi
HAV RNA untai tunggal Fecal oral, makanan, 15-45 Anak-anak &
seksual, air, darah, hari dewasa muda
parenteral.
HCV RNA untai tunggal Darah, seksual dan 15-160 Setiap usia
perinatal. hari
HDV RNA untai tunggal Darah, seksual dan 30-60 Setiap usia
parenteral. hari
15
Definisi
Suatu Penyakit akut yang disebabkan oleh
virus hepatitis A disebarkan oleh
Feses,biasanya melalui makanan (fecal Oral)
16
Etiologi
RNA single stand
Simetri ikosahedral
Mempunyai Protein Terminal VPg dan poli (A)
Famili Picornavirus dan genus hepatovirus
17
Faktor Risk
> 50 tahun
Tinggal di daerah endemis
Sanitasi buruk
Oral-anal seks
Konsumsi kerang mentah
18
Patogenesis & Manifestasi
Klinis
19
Patogenesis
20
Manifestasi Klinis
22
Manifestasi Klinis
1. Prodormal Symptom
Flu Like Symptom: demam, sakit kepala, kelelahan, anorexia, nyeri otot
2. Icteric Phase
3. Convalascent Phase
24
Diagnosis
o Anamnesis
o Pemeriksaan Fisik
Didapatkan:
Ikterus
Hepatomegali ringan
o Pemeriksaan Penunjang
Liver function test, seperti ALT, AST, bilirubin direk, bilirubin total serta
alkali fosfatase
Uji serologi
USG abdomen
DD & Komplikasi
26
Diagnosis differential
Budd-Chiari Syndrome
Cytomegalovirus
Sirosis Hepar
27
Komplikasi
Fulminant hepatitis
Cirrhosis
Liver failure
Fibrosis
Cancer Of the liver
28
Tatalaksana & Pencegahan
29
Tatalaksana
Terapi Farmakologi
Bersifat simptomatis; analgetik, antiemetik,
maupun antipruritus. Pemberian antiemetik
berupa metoklopramid atau domperidone tidak
merupakan kontraindikasi, tetapi dianjurkan
dosisnya tidak lebih dari 3-4g/hari.
Terapi Non-Farmakologi
Dukungan asupan kalori dan cairan yang
adekuat, tirah baring, hindari alkohol dan
makanan berlemak serta obat-obat yang
bersifat hepatotoksik.
Pencegahan
Selalu cuci tangan dengan bersih setelah
menggunakan toilet, kontak dengan darah,
kotoran dan cairan tubuh yang infeksius.
Hindari makan dan minuman yang tidak
terjaga kebersihannya terutama susu murni.
Hindari daging mentah atau yang kurang
matang.
Jangan membeli makanan dari PKL yang
tidak terjaga higenitasnya.
Memasak air sampai mendidih.
Jangan membiarkan makanan terbuka atau
terpapar dengan udara berlama-lama.
Vaksinasi Hepatitis A
Dilakukan intramuskular
Dengan selang waktu 16-18 bulan.
Efek proteksi dari suntikan oertama dapat
bertahan 1 tahun, namun proteksi permanen
dapat tercapai setelah suntikan kedua.
Tidak diperlukan booster di kemudian hari
apabila telah menyelesaikan suntikan kedua.
Untuk oasien yang telah terkena hepatitis A
tidak membutukan vaksin lagi.
Immunoglobulin (vaksin pasif) diberikan pada
orang yang rentan terinfeksi Hepatitis A.
INDIKASI RAWAT INAP
Kasus Hepatitis A dengan gejala klinis berat:
Muntah berat
Dehidrasi
Gejala hepatitis fulminan
Indikasi Rawat & Prognosis
34
Prognosis
Umumnya sembuh dengan sendirinya
Case fatality rate untuk kasus ini <1%, untuk
usua diatas 50 tahun 1,6%
10-15% kasus dapat relaps dalam waktu 6
bulan
Setelah sembuh, tubuh akan memiliki
kekebalan terhadap virus hepatitis A
Jika tidak diobati akan menjadi hepatitis
fulminant
Prognosis buruk pada kasus hepatitis
fulminant (CFR>80%)
Jazakumullahu
Khayr Katsiron
36