Anda di halaman 1dari 26

ENTEROHEPATIK LBM 2

NOVIDA EKA RAHMAWATI


30101407272
SGD 15
1. Mengapa ditemukan urin berwarna seperti teh?

Karena adanya peningkatan bilirubin dan urobilinogen.

Adanya bilirubin menunjukan adanya kerusakan berupa

sumbatan pada saluran kanalikuli biliaris sehingga bilirubin

tak bisa keluar, yang akhirnya akan masuk ke pembuluh

darah menuju ginjal. Memang adanya urobilinogen di urin

meunujukkan kenormalan namun karena adanya kadarnya

yang meningkat sehingga terjadi oksidasi berlebih yang

akhirnya menimbulkan urin berwarna seperti air teh


2. Apa hubungan pasien dengan mengkonsumsi
obat anti nyeri?
3. Apakah hubungan keluhan pasien dengan
makan di pinggir jalan?

Penularan yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh

kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-

oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah, selain itu

akibat buruknya tingkat kebersihan.Yang bisa ditularkan lewat

jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang

tercemar virus tersebut. Penelitian infektivitas menunjukkan

bahwa risiko paling besar penulran hepatitis A adalah antara 2

minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus.

Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting.


4. Mengapa ditemukan sklera ikterik? (jelaskan
patofis dan patogenesis)

Sklera ikterik

karena produksi bilirubin yang melebihi kemampuan hati normal untuk

mengekresikannya, atau disebabkan oleh kerusakan hati yang gagal untuk

mengekresi bilirubin yang dihasilkan dalam jumlah normal. Selain itu pada

keadaan hati normal tetapi terjadi obstruksi pada saluran ekskresi

menyebabkan gagalnya ekresi bilirubin sehingga menyebabkan

hiperbilirubinemia. Pada semua keadaan tersebut terjadi akumulasi bilirubin

di dalam darah, bila kadarnya mencapai kurnag lebih 2 2,5 mg/dL, maka

akan terjadi penyebaran bilirubin ke berbagai jaringan dan karena jaringan

sklera kaya akan elastin yang memiliki afinitas tinggi terhadap bilirubin

menyebabkan warna kuning pada jaringan tersebut.


5. Apa saja macam-macam ikterik?
Ikterus pra hepatik

karena adanya kerusakan intravaskular hemolisis, misal pada kasus anemia

hemolitik yg menyebabkan terjadinya pembentukan bilirubin yg

berlebihan

Ikterus intra hepatik

terjadi di dalam hati karena penurunan dan konjugasi oleh hepatosit shg

gagal membentuk bilirubin terkonjugasi. Misal pada penyakit hepatitis dan

sirosis

Ikterus post hepatik

terjadi penurunan sekresi bilirubin terkonjugasi shg menyebabkan

hiperbilirubinemia terkonjugasi, misal pada kolelitiasis (batu empedu)


Derajat ikterik

Derajat Daerah ikterus Perkiraan kadar


bilirubin
1 Kepala, leher 5 mg%
2 Sampai badan 9 mg%
atas (atas
umbilicus)
3 Sampai badan 11,4 mg%
bawah (bawah
umbilicus) hingga
tungkai atas (atas
lutut)
4 Lengan, tungkai 12,4 mg%
bawah lutut
5 Telapak tangan 16 mg%
dan kaki
6. Mengapa dirasakan nyeri pada bagian kuadran kanan
atas? Dan bagaimana fisiologis penjalaran impulsnya?

Nyeri kuadran kanan atas

Pada keadaan urin yang berwarna seperti teh (merah kecoklatan),

menunjukkan bahwa terjadi kelainan atau gangguan pada metabolisme

bilirubin (bilirubinuria), dimana metabolisme tersebut terjadi di hepar.

Menurut lokasinya secara anatomis, posisi organ hepar berada pada

regio hipokondriaka dextra dan epigastrika, bahkan kadang-kadang

meluas sampai regio hipokondriaka sinistra. Karena terjadinya proses

peradangan pada hepar, maka akan menimbulkan nyeri tekan pada perut

kanan atas.
7. Mengapa demam yg dirasakan pasien tidak
terlalu tinggi dan disertai mual muntah?

Demam

Patofisiologi : peradanganpirogen dan endogenIL1 enzim


pospolipasePGE2 dibantu enzim cox2 yang mempengaruhi
termostatsuhu tubuh meningkat.

Mual muntah

impuls iritasi dari traktus GIT impuls ditransmisikan oleh saraf


aferen vagal ke pusat muntah bilateral dimedula traktus solitarus
impuls motorik ditransmisikan dari pusat muntah kesaraf
kranialis5,7,9,dan 10 ke traktus gastro intestinal atas reaksi motorik
mual muntah
8. Mengapa didapatkan kesan hepatomegali?
9. Apakah diagnosis banding dan
diagnosisnya?

Diagnosis :

Hepatitis A
Definisi : Suatu proses peradangan difus jaringan

hati yg memberikan gejala klinis yg khas yaitu


badan lemah, kencing berwarna seperti air teh
pekat, mata dan seluruh badan menjadi kuning
Manifestasi klinis

Stadium praikteri ( 4 7 hari ) sakit kepala, mual, muntah,

lemah, anoreksia, demam , nyeri otot, nyeri pada perut kanan


atas dan urin berwarna lebih coklat
Stadium ikterik ( 3 6 minggu) ikterus mula2 pada sclera

kemudian menjalar ke kulit, keluhan2 praikterik mulai


berkurang, tinja berwarna kuning muda
Stadium pascaikterik ikterus mereda, urin dan tinja

berwarna normal lagi

Hepatitis A Virus (HAV).

Tipe A (infeksi atau hepatitis dengan inkubasi pendek) banyak diderita kaum

homoseksual dan penderita virus HIV. Masa inkubasi adalah 15-50 hari,

rata-rata adalah 30 hari. Merupakan penyakit non kronik. HAV ditemukan

dalam feses dari penderita hepatitis A. Melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi oleh HAV.

Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa mungkin mengalami

gejala seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam

dan mual. Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.

Vaksin hepatitis A merupakan perlindungan terbaik. Proteksi jangka pendek

terhadap hepatitis A adalah dari imunoglobulin. Dapat diberikan sebelum dan

selama kontak dengan HAV. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun

setelah dari kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan.


Diagnosis Banding

Hepatitis B Virus (HBV).

Tipe B (serum atau hepatitis dengan masa inkubasi panjang) juga banyak diderita oleh

pengidap virus HIV-positif. Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan dapat mengurangi kasus

yang disebabkan oleh transfusi. Tingkat kekronikan pada penderita 10% pada orang dewasa,

50% pada anak berumur kurang dari 5 tahun dan 80-90% pada bayi.

Transfusi darah dan pasien hemodialisis. Penularan melalui suntikan yang digunakan bergantian

oleh pencandu obat-obatan terlarang merupakan penyebab terbesar. Anak dari ibu penderita

hepatitis B. Gejalanya mungkin tidak muncul atau muncul tiba-tiba gejala seperti flu, demam,

penyakit kuning, urin berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerahan. Pembengkakan

pada hati.

Pengobatannya adalah Alpha interferon atau lamivudine. Perlindungan terbaik adalah vaksin

hepatitis B. Jangan berganti-ganti pasangan. Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B

pada wanita hamil sehingga calon bayi dapat diberikan hepatitis B imunoglobulin dan vaksinasi

12 jam setelah lahir. Jangan mendonorkan darah bila mempunyai penyakit hepatitis B.
Hepatitis C virus (HCV).

Adalah penyakit yang diderita oleh 20% dari penderita hepatitis virus

dan selebihnya pada kasus transfusi darah. Inkubasi selama 14-182

hari, rata-rata 42-49 hari. Ditularkan melalui hubungan intim. Kontak

dengan darah yang terinfeksi HC. Gejalanya kebanyakan orang tidak

memiliki gejala akut. 20 % mengalami penyakit kuning, 30% mengalami

gejala seperti flu. Mengalami pembengkakan hati. Pengobatannya

adalah Interferon (Alferon N) dan ribavirin. Tidak ada vaksin untuk

hepatitis C. Cara untuk mencegah adalah dengan mengurangi resiko

paparan dengan virus yaitu dengan mencegah perilaku berbagi jarum

atau alat-alat pribadi seperti sikat gigi, alat cukur dan gunting kuku

dengan orang yang terinfeksi.


Hepatitis D Virus (HDV).

Tipe D (hepatitis delta) merupakan 50% hepatitis tiba-tiba dan

parah, dengan angka kematian yang tinggi. Masa inkubasi adalah

1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai 2-70%. Penularan melalui

hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual.

Menggunakan jarum dan obat-obatan secara bersamaan. Bayi

dari wanita penderita hepatitis D. Gejalanya biasanya muncul

secara tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit kuning, urin

berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerahan.

Pembengkakan pada hati. Pengobatannya adalah Interferon-alfa

dan transplantasi hati. Pencegahannya dengan vaksinasi

hepatitis B HBV-HDV co-infeksi HBV-HDV super-infeksi


Hepatitis E virus (HEV).

Tipe E, banyak menyerang orang yang kembali dari daerah endemis

seperti India, Afrika, Asia, Amerika Tengah. Dan lebih banyak diderita

oleh anak-anak dan wanita hamil. Masa inkubasi 15-60 hari, rata-rata

adalah 40 hari. Merupakan penyakit non-kronik. Ditemukan di feses orang

atau hewan pengidap hepatitis E. Makanan dan minuman yang

terkontaminasi HEV. Gejalanya biasanya muncul tiba-tiba. Umumnya tidak

ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa mungkin mengalami gejala

seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan

mual. Pengobatannya tidak ada. Biasanya akan sembuh setelah beberapa

minggu atau bulan. Pencegahannya adalah dengan selalu cuci tangan dengan

sabun dan air. Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan mentah. Selalu

gunakan air bersih.


10. Bagaimana etiologi dan faktor resiko dari
skenario?
A. Etiologi
Hepatitis A : virus hepatitis A, virusnya sangat mudah
menular terutama melalui makanan dan air yg
terkontaminasi oleh tinja orang yg terinfeksi. Penyakit ini
menyerang masyarakat yg kesadaran kebersihannya
rendah.
Hepatitis B : virus hepatitis B
Hepatitis C : Virus Hepatitis C
Hepatitis D : Virus Hepatitis D, menular melalui hubungan
intim dg penderita dan pada homoseksual, penggunaan
jarum bersamaan, bayi dr wanita penderita hepatitis D
Hepatitis E : Virus Hepatitis E, penularan sama seperti
hepatitis A. Tingkat tertinggi infeksinya terjadi di daerah
bersanitasi buruk yg mendukung penularan virus.
B. Faktor resiko
Perokok
Konsumsi alkohol
Faktor keturunan
Penderita penyakit hati lainnya
Seseorang yg memiliki kebiasaan sex bebas
Kurang menjaga kebersihan
Mengkonsumsi makanan yg terkontaminasi virus
hepatitis
11. Bagaimana patofisiologi dari diagnosis tsb?
HBV ( melalui parenteral ) Partikel Dane ( peredaran darah ) hati

( mengalami replikasi virus ) partikel Dane utuh HBV mengakifkan

respon imun non spesifik ( dibantu oleh sel NK dan NKT respon imun

spesifik aktif ( oleh sel limfosit B dan T ) aktivasi sel CD8 + terjadi

setelah kontak reseptor sel T dg kompleks peptide VHB MHC kelas I yg

ada pada permukaan dinding sel hati dan pada permukaan APC dan dibantu

oleh rangsangan sl CD4+ yg sebelumnya mengalami kontak dengan komplek

peptida VHB MHC kelas II pd dinding APC sel T CD8+ mengeliminasi

virus pada sel hati yg terinfeksi nekrosis hati meningkatnya ALT

( mekanisme sitolitik ) sel T CD4+ akan mengaktivasi sel limfosit B

memproduksi antibody
12. Apa saja pemeriksaan lab yg digunakan
untuk menentukan diagnosis?
Tes serologi
Adalah tes yg dilakukan untuk mengetahui kadar
antibody dan antigen/virus hepatitis. Melalui tes ini
dapat diketahui jenis virus yg menyebabkan
terjadinya penyakit hepatitis.
Tes Biokimia Hati
Adalah tes untuk memeriksa kandungan zat zat
kimia dan enzim enzim yg dihasilkan oleh jaringan
hati. Dari hasi tes tsb dapat diketahui tingkat
keparahan dari fungsi hati penderita hepatitis.
Parameter tes biokimia hati :
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Albumin
Protein total
Bilirubin total
Enzim alkali fosfatase
Enzim cholinesterase
Diagnosis yg dapat diambil dr hasil tes laboratorium :
Hepatitis A apabila serum IgM anti HAV positif dan kadar

serum bilirubin, gamma globulin, ALT, AST, dan alkali


fosfatase meningkat
Hepatitis B apabila HbsAg, HbeAg, HbcAg semua positif.

HbsAg positif menandakan seseorang positif terinfeksi HBV,


bila < 6 bulan nila HbsAg tetap positif maka yg semula
hepatitis akut dapat berkembang menjadi hepatitis kronis.
HbeAg positif artinya HBV sedang aktif
bereplikasi/membelah diri. HbcAg positif artinya terdapat
protein dari HBV.
Hepatitis C apabila terjadi peningkatan enzim ALT dan AST
13. Apa saja komplikasi dari skenario?
Komplikasi hepatitis yg paling sering adalah sirosis. Dalam keadaan
sehat, sel hati yg mengalami kerusakan akan digantikan oleh sel-sel
yg baru. Pada sirosis kerusakan sel hati digantikan oleh jaringan
parut. Semakin besar kerusakan, semakin besar jaringan parut yg
terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yg sehat.
Pengurangan ini akan berdampak pada penurunan sejumlah fungsi
hati shg menimbulkan sejumlah gangguan pada fungsi tubuh secara
keseluruhan.
Gejala :
Kelelahan
Nafsu makan menurun, mual, muntah, penurunan BB
Pembesaran hati
Gatal gatal disebabkan karena produksi empedu
meningkat dan tertimbun di kulit
Kulit, kuku, mata berwarna kuning karena kadar bilirubin
meningkat
Asites yaitu penumpukan cairan di rongga abdomen shg
perut terlihat membuncit
Edema yaitu penumpukan cairan pada kaki shg kaki
terlihat bengkak
Daftar pustaka :

Patofisiologi Sylvia Price A. Wilson

Buku Ajar IPD

www.lib.ui.ac.id

www.itokindo.org

Indonesia.digitaljournals.org

www.repository.usu.ac.id

www.depkes.go.id

www.eprints.undip.ac.id

Spiritia.or.id

Anda mungkin juga menyukai