Anda di halaman 1dari 9

1. Kenapa pasien mengalami demam?

Dalam sekanrio di dapatkan data dan tanda2 gejala yang mengarah padahepar akut dalah
satunyayaitu hepatitis karena virus dan memasuki tahap pre ikterik yang mulai akan
berlanjut menjdai fase ikterik.
Dimana pada fase tersebut pasien menunjukan gejala mual mutah, nyeri perut kanan atas
dan kenaikan suhu tubuh,
Pada kenaikan suhu tubuh di pengaruhi pula oleh endogen eksogen , berawal dari agent dari
virus dan bakteri (infeksi) sbg eksogen yang akan mengundang makrofag (tnf,il1,6) yang
mempengaruhi hipotalamus anterior yang merangsang pge2 meningkatkan set point shg
menyebabkan demam

(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

2. Kenapa pada pf terdapat sklera ikterik dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas?
Dalam sekanrio di dapatkan data dan tanda2 gejala yang mengarah padahepar akut dalah
satunyayaitu hepatitis karena virus dan memasuki tahap pre ikterik yang mulai akan
berlanjut menjdai fase ikterik.
Skelra ikterik  Mata kuning atau biasa di sebut ikterik sklera, disebabkan oleh gangguan
metabolisme bilirubin di hati pada tahap konjugasi, Dimana bilirubin yanng tidak
terkonjugasi tidak larut dalam air dan harus di ubah untuk mensekresikan ke empedu,
dengan cara diubah menjadi bilirubin glukuronid dengan bantuan enzim glukoronil
transferase dan diikat albumin. Pada kasus ikterik terjadi kegagalan pada tahap ini, yang
menyebabkab peningkatan kadar bilirubin dalam serum yang menyebabkan penimbunan
bilirubin sehingga terlihat kekuningan pada jaringan elastik dan mukosa.

Nyeri tekan pada kuadran kanan atas 

(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

3. Jelaskan macam2 ikterus?


 Ikterus pre-hepatic = penigkatan bilirubin konjugasi yg mnyebabkan kemacetan
glukoroniltransferase yg menyebabkan ikterik
 Ikterus intra-hepatic = krn infeksi yang menyebabkan peradangan shg membuat
transport dan konjugasi bilirubin meningkat, dan penghambatan steronid. Ex =
sirosisi hati dan hepatits.
 Ikterus pasca-hepatic = sumbatan/peradangan/tumor yng menyebabkan refluks
konjugasi peradangan pada aliran darah. Ex = ca pancreas dan obstruksi ductus
biliaris.
 Macam2 ikterus menurut lokasinya
1. Dari kepala hingga leher 5mg%
2. Badan atas smp atas umbilikus 9%
3. Dari bawah umbilikus sampai tungkai atas 11,4 mg%
4. Sampai lengan dan tungkai bawah lutut 12,4%
5. Telapak tangan dan kaki 16 mg%

(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

4. Mengapa didapatkan warna seperti teh pada urine?


5. Mengapa pasien mengalami mual dan mutah?
Dalam sekanrio di dapatkan data dan tanda2 gejala yang mengarah padahepar akut dalah
satunyayaitu hepatitis karena virus dan memasuki tahap pre ikterik yang mulai akan
berlanjut menjdai fase ikterik.
Dimana pada fase tersebut pasien menunjukan gejala mual mutah, nyeri perut kanan atas
dan kenaikan suhu tubuh,
Kemungkinana sudah di dapatkan hepatomegali sehingga hepar mendesak pada gaster yang
menyebabkan kenaikan asam lambung dan mengakibakan refluks paa akhirnya terjadi mual
dan mutah.
(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

6. Apa hubungan suami sakit yang sama pada satu bulan lalu?
Jika kemungkinan hepatitis (dilihat darifaktor resiko) maka penularannya =
Hep.a  Di duga infeksi dari virus dimana penularannya bisa dari tinja mulut atau fecal oral
route , yaitu dengan perantara makanan dan minuma yang tercemardari virus a. Yang akan
mengalami masa tuntas 2-6mg dan akan bereplikasi di sel hati dan akan di sekresi oleh
empedu ke sel usus. Dan akan di keluarkan bersama tinja sekitar 2mg sebelum dan seminggu
saat fase ikterik.

Hep.b  kontak seksual dan kontak oleh cairan2 tubuh lainnya.


(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

7. Apa hubungan penyakit pasien dengan kebiasaannya makan sembarangan?


Rute penularan yang berhubungan dengan kebiasaan suka jajan di warung dapat
terjadi melalui rute transmisi fekal-oral (VHC atau VHE) hal ini berkaitan dengan
hygiene dan sanitasi dari warung tersebut.

Hygine dan sanitasi Lingkungan


Rendahnya kualitas sanitasi lingkungan dan adanya pencemaran terhadap sumber air atau
makanan yang dikonsumsi banyak orang mempermudah terjadinya
penularan. Kebiasaan masyarakat yang kurang memerhatikan kebersihan
lingkungan seperti BAB di sungai dapat meningkatkan penularan virus hepatitis A
atau E. Tinja yang terkontaminasi hepatitis A atau E akan mencemari lingkungan lain.
Seperti air, tanah dan lain-lain yang mana tanah (sebagai media tanam sayur mayur)
dan air berhubungan erat dengan proses pembuatan makanan. Hepatitis A dan virus
hepatitis E biasanya ditularkan ketika seseorang mengonsumsi air atau makanan
yang telah terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus ini. Penularan bahkan
tetap bisa terjadi jika Anda hanya menelan sedikit saja.
(GASTROENTEROLOGI Prof. Dr. Dr. Sujono hadi)

8. Bagaimana interpretasi dari hasil liver function test?


BILIRUBIN
Nilai normal :
1. Total ≤ 1,4 mg/dL SI = <24 μ mmol/L
2. Langsung ≤ 0,40 mg/dL SI = <7 μ mmol/L

Deskripsi:
Bilirubin terjadi dari hasil peruraian hemoglobin dan merupakan produk
antara dalam proses hemolisis. Bilirubin dimetabolisme oleh hati dan diekskresi
ke dalam empedu sedangkan sejumlah kecil ditemukan dalam serum.
Peningkatan bilirubin terjadi jika terdapat pemecahan sel darah merah berlebihan
atau jika hati tidak dapat mensekresikan bilirubin yang dihasilkan.Terdapat
dua bentukbilirubin:
a) tidak langsung atau tidak terkonjugasi (terikat dengan protein).
b) langsung atau terkonjugasi yang terdapat dalam serum.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi lebih sering terjadi akibat
peningkatan pemecahan eritrosit, sedangkan peningkatan bilirubin tidak
terkonjugasi lebih cenderung akibat disfungsi atau gangguan fungsi hati.

Implikasi klinik:
• Peningkatan bilirubin yang disertai penyakit hati dapat terjadi pada gangguan
hepatoseluler, penyakit sel parenkim, obstruksi saluran empedu atau hemolisis sel
darah merah.

• Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi dapat terjadi pada anemia hemolitik,
trauma disertai dengan pembesaran hematoma dan infark pulmonal.

• Bilirubin terkonjugasi tidak akan meningkat sampai dengan penurunan fungsi hati
hingga 50%

• Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat terjadi pada kanker pankreas dan
kolelitiasis

• Peningkatan kadar keduanya dapat terjadi pada metastase hepatik, hepatitis,


sirosis dan kolestasis akibat obat – obatan.

• Pemecahan bilirubin dapat menyamarkan peningkatan bilirubin.• Obat-


obat yang dapat meningkatkan bilirubin: obat yang bersifat hepatotoksik dan efek
kolestatik, antimalaria (primakuin, sulfa, streptomisin, rifampisin, teofilin, asam
askorbat, epinefrin, dekstran, metildopa)
• Obatobat yang meningkatkan serum bilirubin dan ALP : Allopurinol, karbamazepin,
kaptopril, klorpropamid, siproheptadin, diltiazem, eritromisin, co-amoxiclav,
estrogen, nevirapin, quinidin, TMP-SMZ

AST DAN ALT

Alanin Aminotransferase (ALT) dahulu SGPT


Nilai normal : 5-35 U/L

Deskripsi:
Konsentrasi enzim ALT yang tinggi terdapat pada hati. ALT juga
terdapat pada jantung, otot dan ginjal.ALT lebih banyak terdapat dalam hati dibandi
ngkan jaringan otot jantung dan lebih spesifik menunjukkan fungsi hati daripada
AST. ALT berguna untuk diagnosa penyakit hati dan memantau lamanya pengobatan
penyakit hepatik, sirosis postneurotik dan efek hepatotoksik obat.

Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada penyakit hepatoseluler, sirosis aktif,
obstruksi bilier dan hepatitis.

• Banyak obat dapat meningkatkan kadar ALT.• Nilai peningkatan yang signifikan
adalah dua kali lipat dari nilai normal.

• Nilai juga meningkat pada keadaan: obesitas, preeklamsi berat, acute lymphoblasti
c leukemia (ALL)

Aspartat Aminotransferase (AST) dahulu SGOT


Nilai normal : 5 – 35 U/L

Deskripsi:
AST adalah enzim yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi, ditemukan di
jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, limfa, pankreas dan paru-paru. Penyakit yang
menyebabkan perubahan, kerusakan atau kematian sel pada jaringan tersebut akan
mengakibatkan terlepasnya enzim ini ke sirkulasi.

Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar AST dapat terjadi pada MI, penyakit hati, pankreatitis akut,
trauma, anemia hemolitik akut, penyakit ginjal akut, luka bakar parah dan
penggunaan berbagai obat, misalnya: isoniazid, eritromisin, kontrasepsi oral

• Penurunan kadar AST dapat terjadi pada pasien asidosis dengan diabetes mellitus.•
Obat-obat yang meningkatkan serum transaminase :
– Asetominofen
– Co-amoksiklav
– HMGCoA reductase inhibitors
– INH
– Antiinflamasi nonsteroid
– Fenitoin
– Valproa
Sumber : pedoman interpretasi data klinik. Kemenkes RI 2011

9. Apa dx dan dd dari skenario?


DD
1) Colecystisis (nyeri di kuadran kanan atas dijalarkan ke bahu kanan). icterus post
hepatic karena urine seperti teh, dibagi 3
- kalkulus akut
- alkakulus akut
(BUKAN)

2) Colelitiasis (nyeri di kuadran kanan atas), icterus post hepatic karena urine
seperti teh, pada org obesitas dan usia tua serta intake lemak berlebih sehingga
menimbulkan kristal kolesterol dan bukan disebabkan oleh virus (BUKAN)

3) Sirosis (hepatomegaly 2-3 jari), karena ada jaringan ikat bernodul-nodul, bukan
karena suatu virus (BUKAN)

4) Hepatitis (hepatomegaly 2-3 jari)

Dx : hepar akut yang mengarah ke HEPATITIS

VIRUS HEPATITIS A HEPATITIS HEPATITIS C HEPATITIS HEPATITIS E


B D
Tipe virus ssRNA Sebagian ssRNA ssRNA ssRNA
dsDNA detektif
sirkular
Keluarga Hepatovirus Virus Flaviridae Partikel Virus Herpes
virus (berhubungan Hepadna subvirus
dengan dalam
picornavirus) keluarga
Deltaviridae
Rute Fekal-oral Parenteral, Parenteral, Parenteral Fekal-oral
transmisi (makanan dan kontak penggunaan
minuman seksual, kokain
terkontaminasi) perinatal intranasal
merupakan
factor resiko

Waktu 2-6 minggu 4-26 2-26 minggu Sama 2-8 minggu


inkubasi minggu seperti VHB
Frekuensi Tidak pernah 10% 80% 5% Tidak
penyakit hati (koinfeksi), pernah
kronik lebih dari
sama
dengan
70% untuk
superinfeksi

Dx Deteksi serum Deteksi Ab Pemeriksaan Deteksi Ab Pemeriksaan


laboratorium Ab IgM HBsAg PCR untuk IgM dan PCR untuk
atau RNA VHC, IgG, serum RNA VHE,
HBcAg ELISA RNA VHD, deteksi
generasi HDAg pada serum Ab
ketiga untuk hati IgM dan IgG
deteksi Ab

Sumber : Kumar, Abbas, Aster. Buku Ajar Patologi. Edisi 9. Elsevier

10. Bagaimana patogenensis dari skenario?


11. Apa pemeriksaan penunjang yang harus di lakukan?

12. Apa tatalaksana yang tepat untuk pasein?


-

Anda mungkin juga menyukai