Dalam sekanrio di dapatkan data dan tanda2 gejala yang mengarah padahepar akut dalah
satunyayaitu hepatitis karena virus dan memasuki tahap pre ikterik yang mulai akan
berlanjut menjdai fase ikterik.
Dimana pada fase tersebut pasien menunjukan gejala mual mutah, nyeri perut kanan atas
dan kenaikan suhu tubuh,
Pada kenaikan suhu tubuh di pengaruhi pula oleh endogen eksogen , berawal dari agent dari
virus dan bakteri (infeksi) sbg eksogen yang akan mengundang makrofag (tnf,il1,6) yang
mempengaruhi hipotalamus anterior yang merangsang pge2 meningkatkan set point shg
menyebabkan demam
2. Kenapa pada pf terdapat sklera ikterik dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas?
Dalam sekanrio di dapatkan data dan tanda2 gejala yang mengarah padahepar akut dalah
satunyayaitu hepatitis karena virus dan memasuki tahap pre ikterik yang mulai akan
berlanjut menjdai fase ikterik.
Skelra ikterik Mata kuning atau biasa di sebut ikterik sklera, disebabkan oleh gangguan
metabolisme bilirubin di hati pada tahap konjugasi, Dimana bilirubin yanng tidak
terkonjugasi tidak larut dalam air dan harus di ubah untuk mensekresikan ke empedu,
dengan cara diubah menjadi bilirubin glukuronid dengan bantuan enzim glukoronil
transferase dan diikat albumin. Pada kasus ikterik terjadi kegagalan pada tahap ini, yang
menyebabkab peningkatan kadar bilirubin dalam serum yang menyebabkan penimbunan
bilirubin sehingga terlihat kekuningan pada jaringan elastik dan mukosa.
6. Apa hubungan suami sakit yang sama pada satu bulan lalu?
Jika kemungkinan hepatitis (dilihat darifaktor resiko) maka penularannya =
Hep.a Di duga infeksi dari virus dimana penularannya bisa dari tinja mulut atau fecal oral
route , yaitu dengan perantara makanan dan minuma yang tercemardari virus a. Yang akan
mengalami masa tuntas 2-6mg dan akan bereplikasi di sel hati dan akan di sekresi oleh
empedu ke sel usus. Dan akan di keluarkan bersama tinja sekitar 2mg sebelum dan seminggu
saat fase ikterik.
Deskripsi:
Bilirubin terjadi dari hasil peruraian hemoglobin dan merupakan produk
antara dalam proses hemolisis. Bilirubin dimetabolisme oleh hati dan diekskresi
ke dalam empedu sedangkan sejumlah kecil ditemukan dalam serum.
Peningkatan bilirubin terjadi jika terdapat pemecahan sel darah merah berlebihan
atau jika hati tidak dapat mensekresikan bilirubin yang dihasilkan.Terdapat
dua bentukbilirubin:
a) tidak langsung atau tidak terkonjugasi (terikat dengan protein).
b) langsung atau terkonjugasi yang terdapat dalam serum.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi lebih sering terjadi akibat
peningkatan pemecahan eritrosit, sedangkan peningkatan bilirubin tidak
terkonjugasi lebih cenderung akibat disfungsi atau gangguan fungsi hati.
Implikasi klinik:
• Peningkatan bilirubin yang disertai penyakit hati dapat terjadi pada gangguan
hepatoseluler, penyakit sel parenkim, obstruksi saluran empedu atau hemolisis sel
darah merah.
• Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi dapat terjadi pada anemia hemolitik,
trauma disertai dengan pembesaran hematoma dan infark pulmonal.
• Bilirubin terkonjugasi tidak akan meningkat sampai dengan penurunan fungsi hati
hingga 50%
• Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat terjadi pada kanker pankreas dan
kolelitiasis
Deskripsi:
Konsentrasi enzim ALT yang tinggi terdapat pada hati. ALT juga
terdapat pada jantung, otot dan ginjal.ALT lebih banyak terdapat dalam hati dibandi
ngkan jaringan otot jantung dan lebih spesifik menunjukkan fungsi hati daripada
AST. ALT berguna untuk diagnosa penyakit hati dan memantau lamanya pengobatan
penyakit hepatik, sirosis postneurotik dan efek hepatotoksik obat.
Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada penyakit hepatoseluler, sirosis aktif,
obstruksi bilier dan hepatitis.
• Banyak obat dapat meningkatkan kadar ALT.• Nilai peningkatan yang signifikan
adalah dua kali lipat dari nilai normal.
• Nilai juga meningkat pada keadaan: obesitas, preeklamsi berat, acute lymphoblasti
c leukemia (ALL)
Deskripsi:
AST adalah enzim yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi, ditemukan di
jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, limfa, pankreas dan paru-paru. Penyakit yang
menyebabkan perubahan, kerusakan atau kematian sel pada jaringan tersebut akan
mengakibatkan terlepasnya enzim ini ke sirkulasi.
Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar AST dapat terjadi pada MI, penyakit hati, pankreatitis akut,
trauma, anemia hemolitik akut, penyakit ginjal akut, luka bakar parah dan
penggunaan berbagai obat, misalnya: isoniazid, eritromisin, kontrasepsi oral
• Penurunan kadar AST dapat terjadi pada pasien asidosis dengan diabetes mellitus.•
Obat-obat yang meningkatkan serum transaminase :
– Asetominofen
– Co-amoksiklav
– HMGCoA reductase inhibitors
– INH
– Antiinflamasi nonsteroid
– Fenitoin
– Valproa
Sumber : pedoman interpretasi data klinik. Kemenkes RI 2011
2) Colelitiasis (nyeri di kuadran kanan atas), icterus post hepatic karena urine
seperti teh, pada org obesitas dan usia tua serta intake lemak berlebih sehingga
menimbulkan kristal kolesterol dan bukan disebabkan oleh virus (BUKAN)
3) Sirosis (hepatomegaly 2-3 jari), karena ada jaringan ikat bernodul-nodul, bukan
karena suatu virus (BUKAN)