Anda di halaman 1dari 73

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN HEPATITIS

BY : Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep


ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR
• Terletak pada kuadran kanan atas abdomen
diatas ginjal kanan, kolon, lambung dan
pankreas tepat diabawah diafragma.
• Berat 1,5 kg
• Terdapat dua lobus di hati yaitu kanan dan kiri
FUNGSI
• Terdapat sel fagosit yang bertindak menelan patogen
• Bertugas menyimpan besi, lemak, logam.
• Mengekresikan sejumlah besar substansi yang berperan
dalam metabolisme
• Hati merupakan tempat penyimpanan glikogen
• Berperan dalam metabolisme glukosa, lemak,asam amino,
pemindahan produk sisa, biotransformasi hormon,
penyimpanan vitamin, peyimpanan mineral, inaktivasi obat,
biotranformasi bilirubin, pembentukan protein plasma,
pembentukan faktor pembekuan darah, fungsi imunologis.
PALPASI HEPAR
• Hati terdapat pada kuadran kanan atas
dibawah rongga iga. Perawat menggunakan
palpasi untuk mencari tepi bawah hati, teknik
ini mendeteksi pembesaran hati
• Normal hati tidak teraba
• Palpasi ringan : mendeteksi terabanya organ
hati. Kanan : palpasi dalam.
• Perkusi untuk menentukan batas hati (pekak)
HEPATITIS
DEFINISI
• Hepatitis berkaitan dengan infeks hepar
karena toksin hal ini dapat ditunjukkan dengan
tes fungi hati abnormal.
• tes enzim hati (aspartate aminotransferase
[AST], alanine amino¬transferase [ALT]) dan
tes sintetis (albumin, bilirubin, dan waktu
protrombin [PT]) pada saat pemeriksaan LFT
(liver function test)
JENIS HEPATITIS
• Hepatitis A
• Hepatitis B
• Hepatitis C
• Hepatitis D
• Hepatitis E
OBAT HEPATOTOKSIK
• Contoh : acetaminophen, alkohol, arsenik,
anabolik steroid, chloroform, fosfor,
isoniazide.
PENGKAJIAN HATI DAN KANDUNG EMPEDU

• Anamnesa
Riwayat kesehatan terdahulu dan kondisi
penyakit keluarga. Pengkajian keluarga
difokuskan pada awitan gejala dan riwayat
faktor-faktor yang berhubungan dengan
gangguan fungsi hati dan kandung empedu
Riwayat alkohol : durasi dan jumlah
Riwayat kontak dengan zat toksik di tempat kerja
PEMERIKSAAN FISIK
• INSPEKSI
Perubahan warna kulit dan sklera mata untuk menilai adanya
ikterus dan pembesaran abdomen akibat cairan (asites)
• IKTERUS
Ikterus atau joundice merupakan suatu kondisi yang sering
ditemukan perawat diklinik dimana merupakan konsentrasi
bilirubin dalam darah yang mengalami peningkatan yang
abnormal. Semua jaringan tubuh yang mencakup sklera dan
kulit akan berubah warna menjadi kuning atau kuning
kehijauan. Keadaan ini disebut dengan ikterus (joundice)
• Pengkajian gejala
Keluhan digestif seperti : mual. Muntah, muntah darah, anoreksia, diare
dan melena
Kaji riwayat perubahan mental dan gangguanmotorik
Adanya perubahan berat badan dan intoleransi terhadap diet contoh :
mual, muntah, kejang, terutama dalam 24 jam terakhir
Kaji adanya sendawa, kesulitan menelan, flatulensi, munah berdarah
(hematemesis), feces kehitaman atau tampak seperti melena, jantung
terasa seperti terbakar, diare dan konstipasi
Tanyakan riwayat keluarga adanya kanker, penyakit ginjal, alkoholisme,
hipertensi atau penyakit jantung
Riwayat penggunaan alkohol yang biasa dilakukan pasien.
Penggunaan obat dengan sifat hepatotoksik
• Icterus akan tampak sebagai gejala klinis yang
nyata bila kadar bilirubin serum melampaui 2
hingga 2,5 mg/dl.
• Peningkatan kadar bilirubin serum dan gejala
ikterus dapat terjadi akibat gangguan pada
ambilan hepatik, konjugasi bilirubin atau
ekresi bilirubin kedalam sistem kandung
empedu
• Tipe Ikterus
hemolitik
hepatoseluler
obstruktif
ikterus
• Acites
Penumpukan cairan (acites) dalam rongga abdomen
terjadi karena volume intravaskuler cenderung
menurun dan ginjal akan melepaskan renin.
Renin meningkatkan sekresi hormon aldosteron
oleh kelenjar adrenal yang selanjutnya membuat
ginjal menahan natrium dan air dalam upaya
mengembalikan volume intravaskuler kepada
keadaan normal
• Pemeriksaan acites dapat dilakukan dengan
pemeriksaan shifting dullness atau dengan
mendeteksi gelombang cairan.
• Adanya gelombang cairan (fluid wave) kemunginan
hanya ditemukan bila terdapat cairan dalam jumlah
besar
• Pengukuran dan pencatatan lingkar abdomen, serta
berat badan yang dilakukan setiap hari sangat
penting untuk mengkaji perkembangan asites dan
responsnya terhadap pengobatan
TES FUNGSI HATI
• Tes fungsi hati di nilai dari : pemeriksaan
alkasi fosfatase, laktat dehidrogenase, serum
aminotransferase (transaminase), dan
konsentrasi serum protein, bilirubin, amonia,
faktor pembekuan, serta lipid.
• Pemeriksaan lain yaitu dengan pemeriksaan
SGPT, SGOT
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN HEPATITIS
HEPATITIS A
• Hepatitis merupakan istilah umum yang
berarti peradangan pada sel-sel hati
• Peradangan hati dapat disebabkan oleh
infeksi, paparan alkohol, obat-obatan tertentu,
bahkan kimia atau racun atau dari kelainan
sistem kekebalan tubuh
DIAGNOSIS
• Virus Hepatitis A (HAV) - immunoglobulin M
(IgM) adalah standar untuk menegakkan
diagnosis
• Virus Hepatitis (HAV,HBV,HCV,HDV,HEV)
Transmisi melalui :
Fekal – oral : HAV, HEV
Parenteral (darah): HAV, HBV,HCV,HDV,HEV
• Hepatitis A mengacu pada peradangan sel-sel
hati yang disebabkan oleh infeksi oleh virus
hepatitis A (HAV).
• HAV merupakan salah satu dari beberapa virus
yang menyebabkan kondisi hepatitis kronis.
Setelah individu mengalami penyakit hepatitis
A maka individu akan mendapatkan kekebalan
seumur hidup.
EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI
• Penyebab adalah HAV yang ditularkan melalui
rute fekal-oral dan bereplikasi di hepar dan
dieksresikan dikandung empedu. Konsentrasi
tertinggi didalam feces selama 2 minggu
sebelum ikterus muncul.
ANGKA KEJADIAN
• 1,2 Kasus per 100.000 penduduk. Sebelum
vaksinasi secara luas, tingkat berada diatas 9
kasus per 100.000 penduduk
• Kondisi diperkuat dengan status ekonomi
rendah, populasi yang padat, dan sanitasi yang
buruk atau konsumsi makanan setengah
matang
• Hepatitis A tidak menyerang berdasarkan jenis
kelamin namum homoseksual meningkatkan
risiko terkena hepatitis A.
• Sumber penularan utama adalah dari makanan
atau air yang terkontaminasi
• Virus hep. A terkonsentrasi dan dapat tumbuh
pada tumpukan sampah, pembuangan limbah
dan pada sayuran mentah
• Sanitasi dan hygiene yang kurang baik
• Transmisi terjadi juga pada tempat penitipan
anak, penjara, lembaga mental, transfusi
darah.
MASA INKUBASI
• Waktu terpapar hepatitis A virus (HAV) dengan
munculnya gejala adalah sekitar 28 hari
(kisaran 2 minggu-50 hari)
PATOFISIOLOGI
• Hepatitis A ditularkan melalui rute fekal oral
dan menyebabkan cedera hati. Respon cedera
ini terjadi pada seluruh sel-sel hati dan akan
mengarah pada kondisi nekrosis. Terutama
pada bagian sentrilobular, serta peningkatan
selularitas didaerah portal
• Cedera sel-sel hati : cedera langsung pada sel
hati dengan manifestasi peningkatan serum
enzim hati.
• Kolestasis yang menyebabkan ikterus dan
hiperbilirubinemia.
• Tidak adekuatnya fungsi hati menurunkan
kadar albumin serum dan memperpanjang
waktu prothombin (PT)
KOMPLIKASI
• Hepatitif fulminant (sangat jarang), dan
cholestatic hepatitis.
PROGNOSIS
• Sangat baik karena dapat sembuh sendiri
• Hepatitis aktif kronis, yang dapat dilihat pada
infeksi hepatitis B atau hepatitis C, tidak
terjadi pada infeksi virus hepatitis A.
EPIDEMIOLOGI
• Tahun 2010 KLB hepatitis A terjadi di dua desa
di yogkarta
• Tahun 2013 KLB 47 kasus dengan hepatitis di
yogyakarta
PATOGENESIS
ANTI HAV
• Dengan dimulainya onset dari gejala klinis, antibodi IgM dan IgG
antiHAV dapat terdeteksi.35 Pada hepatitis A akut, kehadiran
IgM anti-HAV terdeteksi 3 minggu setelah paparan, titer IgM
anti-HAV akan terus meningkat selama 4-6 minggu, lalu akan
terus turun sampai level yang tidak terdeteksi dalam waktu 6
bulan infeksi.
• IgA dan IgG anti-HAV dapat dideteksi dalam beberapa hari
setelah timbulnya gejala. Antibodi IgG akan bertahan selama
bertahun-tahun setelah infeksi dan memberikan imunitas
seumur hidup.
• Pada masa penyembuhan, regenerasi sel hepatosit terjadi.
Jaringan hepatosit yang rusak biasanya pulih dalam 8-12 minggu
GEJALA
• Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap
yaitu fase inkubasi, fase prodromal (pra
ikterik), fase ikterus, dan fase konvalesen
(penyembuhan)
FASE INKUBASI
• Merupakan waktu antara masuknya virus dan
timbulnya gejala atau ikterus. Fase ini
berbeda-beda lamanya untuk tiap virus
hepatitis. Panjang fase ini tergantung pada
dosis inokulum yang ditularkan dan jalur
penularan, makin besar dosis inokulum, makin
pendek fase inkubasi ini. Pada hepatitis A fase
inkubasi dapat berlangsung selama 14-50 hari,
dengan rata-rata 28-30 hari
FASE PRODOMINAL (PRA IKTERIK)
• Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan
timbulnya gejala ikterus. Awitannya dapat singkat atau
insidious ditandai dengan malaise umum, nyeri otot, nyeri
sendi, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anorexia.
• Mual muntah dan anoreksia berhubungan dengan
perubahan penghidu dan rasa kecap.
• Demam derajat rendah umumnya terjadi pada hepatitis A
akut.
• Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran
kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan
aktivitas akan tetapi jarang menimbulkan kolesistitis.
FASE IKTERUS
• Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat
juga muncul bersamaan dengan munculnya
gejala. Pada banyak kasus fase ini tidak
terdeteksi. Setelah tibul ikterus jarang terjadi
perburukan gejala prodromal, tetapi justru
akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
• Fase konvalesen (penyembuhan). Diawali dengan
menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap
ada. Muncul perasaan sudah lebih sehat dan
kembalinya nafsu makan. Keadaan akut biasanya
akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada hepatitis A
perbaikan klinis 17 dan laboratorium lengkap terjadi
dalam 9 minggu. Pada 5-10% kasus perjalanan
klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya < 1%
menjadi fulminant
HEPATITIS B
• Virus Hepatitis B (HBV) adalah masalah global, dengan> 350 juta
operator di seluruh dunia dan 1,25 juta di Amerika Serikat.
• Diperkirakan 100.000 infeksi akut terjadi setiap tahun di Amerika
Serikat.
• Kematian adalah substansial; setiap tahun 5000 pasien di Amerika
Serikat dan> 1 juta di seluruh dunia meninggal.
• Di daerah dengan prevalensi tinggi, cara penularan yang paling utama
adalah perinatal, sementara di daerah dengan tingkat prevalensi rendah
adalah dengan transmisi seksual dan penggunaan obat-obatan secara
terus-menerus.
• Transfusi darah adalah sumber penyebaran HBV lainnya, yang tetap
merupakan nomor satu trans¬ Menginjeksi darah-dan menularkan virus
pada lingkungan kesehatan.
MANIFESTASI KLINIS
• Manifestasi klinis mencakup spektrum yang luas pada
keadaan akut maupun kronis.
• Virus ini memiliki masa inkubasi dua sampai enam
minggu.
• Sampai 70% kasus akut hadir sebagai keadaan anicterik
subklinis, dan sisanya hadir dengan penyakit kuning,
mual dan muntah, demam, nyeri di atas kuadrat kanan,
dan hepatomegali atau gagal hati secara fulmi.
• Beberapa di antaranya juga bisa hadir dengan manifes
hati ekstra
• Jika LFT masih meningkat setelah enam bulan,
maka individu tersebut diperkirakan memiliki
infeksi HBV kronis, namun kebanyakan pasien
dengan hepatitis B kronis asimtomatik
DIAGNOSIS
• Peningkatan (HBsAg) adalah penanda
serologis pertama yang muncul setelah infeksi
PENGOBATAN
1. mencegah sirosis dan komplikasi;
2. mencegah karsinoma hepatoseluler;
3. mendapatkan tingkat DNA HBV yang tidak
terdeteksi;
4. menormalkan LFT;
5. membasmi HBeAg;
6. meningkatkan histologi.
• HBsAg yang beredar bisa hilang namun DNA
HBV dapat ditemukan dihati (HBV)
PENCEGAHAN
• Vaksin HBV aman, relatif murah, memiliki
tingkat konversi sero-tinggi, dan diberikan
dalam tiga dosis secara intramuskular
HEPATITIS C
• Infeksi hepatitis C mempengaruhi > 170 juta orang di seluruh dunia
dan > 4 juta orang Amerika, namun sebagian besar tidak sadar dan
tidak sadar akan penyakit mereka.
• Sebagian besar pasien memperoleh HCV melalui penggunaan
narkoba atau melalui transfusi darah pra-1990. Pada tahun 1980an,
• 230.0 kasus baru didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat
• Saat ini hanya 36,0 kasus didiagnosis karena berkurangnya
penggunaan narkoba suntikan dan peningkatan kesadaran.
• Risiko transmisi antara pasangan monogami rendah namun
meningkat dengan banyak pasangan seksual.
• Bentuk transmisi perkutan yang langka adalah tato, tindik badan,
dan penggunaan kokain intranasal.
PREVANLENSI
• Ini adalah infeksi yang paling banyak
ditularkan melalui darah di Amerika Serikat,
dan prevalensi tertinggi adalah pada orang
berusia 30-49 tahun
GEJALA
• Sebagian besar pasien yang terinfeksi akut
asimtomatik atau memiliki efek subklinis tanpa
ikterus.
• Infeksi HCV kronis berkembang pada 60% -80% orang
yang terinfeksi, mungkin akibat mutasi cepat yang
menyebabkan kegagalan dalam pengenalan
kekebalan sel-T.
• Virus Hepatitis C (HCV) adalah penyebab nomor satu
dari penyakit hati kronis, sirosis, dan transplantasi
hati di Amerika Serikat
TES DIAGNOSTIK
• Virus hepatitis C (HCV) dalam serum atau hati merupakan tanda
awal infeksi.
• Virus menjadi positif dalam tes hari ke minggu setelah terpapar.
• Tes ini mendeteksi, mengkuantifikasi, dan mengkarakterisasi
komponen partikel virus.
• Tes ini selanjutnya dipecah menjadi tes kualitatif dan kuantitatif.
• Uji kualitatif lebih sensitif, 98% -99% spesifik, dan dilakukan
dengan PCR atau dengan transcription-mediated amplification
(TMA).
• Uji kuantitatif dapat mendeteksi <50 salinan virus dan dilakukan
dengan PCR, TMA, atau rantai bercabang bercabang (bDNA).
• HCV merupakan penyebab tersering sirosis
hepatis
• Penyebab dikarenakan faktor eksternal adalah
konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, dan
merokok.
• Faktor yang terkait dengan host adalah usia lanjut
saat terinfeksi, ras Afrika Amerika, jenis kelamin
laki-laki, penekanan kekebalan (HIV, HBV, HAV),
dan komorbiditas (hemochromatosis, obesitas).
TERAPI
• Konsensus konsensus NIH 2002
merekomendasikan agar semua pasien
dengan hepatitis C harus dianggap kandidat
potensial untuk terapi.
• Begitu pasien diobati, urutan akhir terapi
adalah tanggapan virologi yang bertahan
(sustained virologic response / SVR).
• Uji RNA virus Hepatitis C (HCV) dilakukan
sebelum terapi, 12 minggu menjadi terapi,
dan 24 minggu setelah terapi berakhir,
• Perawatan untuk resolusi cedera hati dan
pengurangan fibrosis untuk mencegah
kerusakan hati lebih luas
• Indikasi untuk terapi adalah usia> 18 tahun,
LFT abnormal, elevasi tingkat RNA HCV, dan
nilai hematologis dan biokimia yang dapat
diterima (hemoglobin> 13 g / dL, kurangnya
trombositopenia signifikan, kreatinin <1,5
mg / gL, dan biopsi hati tanpa signifikan
fibros).
• Hepatitis B dan C diduga penyebab kuat
terjadinya karsinoma hepaotbilier karena
sifatnya hemochro-matosis yang memberikan
toksin dan dapat mengembangkan
hepatoseluar carcinoma (hcc)
• Skrining untuk HCC harus mencakup:
endoskopi atas pada pasien dengan sirosis,
ultrasound dan serum alfa fetoprotein setiap
enam bulan.
PENATALAKSANAAN
• Individu dengan penyakit hati kronis harus
menerima vaksin untuk hepatitis A dan B,
pneumococcus, dan influenza.
HEPATITIS D
• Virus Hepatitis D, yang juga dikenal sebagai virus delta, adalah
virus RNA yang cacat yang dapat meniru dirinya sendiri, namun
memerlukan HBV bersamaan untuk perakitan dan sekresi
• Akibatnya, pasien dengan HDV selalu terinfeksi HBV.
• Penyebaran Ada tiga genotipe; semua menyebar secara perkutan,
melalui penggunaan narkoba, dan melalui hubungan seksual.
• Virus ini endemik di wilayah Mediterania dan Asia.
• Virus Hepatitis D (HDV) hadir sebagai infeksi seperti infeksi
hepatitis B akut dengan manifesinya - atau sebagai - infeksi akut
dan akut pada pasien hepatitis B kronis yang sebelumnya stabil.
DIAGNOSA
• Karena HDV bergantung pada HBV, HBsAg
adalah persyaratan untuk diagnosis infeksi HDV.
• Selain itu, antibodi terhadap HDV (IgM dan IgG)
diperlukan untuk diagnosis.
• Tes serum untuk HDAg berumur pendek dan
tidak tersedia secara klinis di Amerika Serikat.
HDV RNA dapat dideteksi dengan hibridisasi
molekul atau oleh PCR (polymerase chain
reaction-->replikasi DNA)
PENGOBATAN
• Tujuan utama normalisasi LFT,
• Tujuan sekunder adalah penekanan tingkat
DNA HBV dan serokonversi HBsAg ke HBsAb
PENCEGAHAN
• Hepatitis B mempengaruhi> 350 juta orang di
seluruh dunia.
• Dengan demikian, satu-satunya cara untuk
mencegah HDV adalah melalui pendidikan
dasar mengenai faktor risikonya atau melalui
vaksinasi terhadap HBV.
HEPATITIS E
• Virus hepatitis E (HEV) adalah virus RNA dengan empat
genotipe yang pertama kali dijelaskan di India pada tahun 1955.
• Penyakit ini menular secara self-limiting, seperti hepatitis A
namun lebih parah, mudah ditularkan, dan disebarkan di
seluruh dunia.
• Insidensinya yang paling tinggi terjadi di negara-negara
berkembang, dan ini adalah penyebab umum kedua dari
hepatitis sporadis di Afrika utara dan Timur Tengah.
• Hal ini biasanya disebarkan oleh air yang terkontaminasi fecally,
namun bisa juga disebarkan oleh darah dan produk darah.
• Ada insiden transmisi ke orang-orang yang rendah/miskin
• Virus Hepatitis E (HEV) memiliki masa inkubasi 15-60
hari.
• Ini muncul seperti penyakit hepatitis akut lainnya
namun dengan kolestatis berkepanjangan.
• Ada tingkat rendah gagal hati fulminan, kecuali pada
wanita hamil, yang memiliki angka kematian 15%
-25%.
• Keadaan akut biasanya berlangsung sampai enam
minggu, dan bagi mereka yang sembuh tidak ada
keadaan kronis.
Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

• Infeksi virus Hepatitis E (HEV) didiagnosis dengan


mendeteksi HEV dalam serum atau tinja oleh PCR
atau dengan mendeteksi antibodi IgM.
• Sampai sekarang, perawatan umumnya bersifat
supportal karena tidak ada vaksin yang disetujui
• Oleh karena itu, pencegahan memerlukan
penghindaran air yang tercemar dan makanan
yang tidak tercemar di daerah endemik.
HEPATITIS G

• Virus hepatitis G (HGV) adalah virus yang


ditularkan melalui darah yang disebarkan oleh
produk darah.
• di seluruh dunia dan sangat umum terjadi
pada donor darah di Amerika Serikat.
• Karena virus ini mungkin tidak menghasilkan
penyakit pada manusia, darah tidak secara
rutin disaring untuk HGV
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGOBATAN
• Karena HAV biasanya merupakan penyakit
yang membatasi diri sendiri, pengobatan
umumnya mendukung. Delapan puluh lima
persen pasien sembuh tiga bulan, dan hampir
100% akan pulih enam bulan. Kematian dapat
terjadi pada pasien lanjut usia atau pada
mereka yang secara bersamaan terinfeksi virus
hepatitis C (HCV).
PENCEGAHAN
• Karena HAV didominasi oleh rute feses-oral, andalan
pencegahannya adalah mencuci tangan secara
menyeluruh, memanaskan makanan dengan benar, dan
menghindari air dan makanan mentah di daerah endemik.
• Pembersih rumah (pengenceran 1: 100) cukup
mengaktifkan virus.
• Imunitas pasif dengan imunoglobulin serum
intramuskular - diberikan dalam waktu dua minggu
setelah terpapar - juga akan memberikan perlindungan
terhadap virus ini.
VAKSINASI
• Vaksinnya aman, berkhasiat, dan relatif murah.
Vaksinasi hidup dan dilemahkan tidak lagi
digunakan karena keunggulan vaksin yang tidak
aktif.
• vaksin Food and Drug Administration (FDA) yang
disetujui yang digunakan di Amerika Serikat.
Vaksin yang tidak aktif memberikan tingkat dan
memberikan respons antibodi yang lebih tinggi
daripada gen globulin kekebalan serum.
• Kelainan hati virus terjadi pada gangguan akut (hepatitis A,
E, G) dan orang-orang dengan keadaan akut dan kronis
(hepatitis B, C, D).
• Mereka menyebar melalui jalur fecal-oral, perinatal,
perkutan, melalui darah atau produk darah, atau dengan
hubungan seks yang tidak terlindungi.
• Pengobatan sebagian besar bersifat suportif, walaupun
beberapa obat tersedia, tergantung pada kelainan individu.
• Pencegahannya adalah melalui kondisi sanitasi yang tepat,
vaksinasi, dan edukasi mengenai faktor risiko.
PENGKAJIAN
Pengkajian dimulai dari :
1. Keluhan yang ditimbulkan oleh penderita
hepatitis A berupa deman ringan, mual,
muntah, penurunan nafsu makan, dan sakit
perut
2. Pemeriksaan fisik
inspeksi : iketerik sklera, ruam integumen,
fatigue, urine gelap dan kecoklatan (teh)
Auskultasi : meningkat pada anak-anak
Perkusi :nyeri ketuk pada kuadran kanan atas
palpasi : hepatomegali, splenomegali
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Buku gangguan sistem gastrointestinal hal
732-765

Anda mungkin juga menyukai