Organ metabolik
Pembentuk darah
terkompleks
Metabolisme
karbohidrat
Metabolisme lipid
Metabolisme asam
amino
Membuang zat
sisa
Detoksifikasi
Penyimpanan vitamin
dan mineral
fagositosis
Mengontrol sirkulasi
hormon
Pewarnaan empedu
Hepatitis
virus
Hepatitis A
• Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus • Etologi : virus hepatitis A
hepatitis A • Cara penularan : secara fecal-oral
• Hepatitis A sering terjadi dalam bentuk KLB • Masa inkubasi : masa inkubasi 15-50 hari,
dimana umumnya disebabkan oleh rata-rata 28-30 hari
pencemaran air minum, makanan yang tidak • Gejala klinis :
dimasak, makanan yang tercemar,hygine, Gejala muncul dari sedang hingga berat.
sanitasi buruk Berupa demam, lemas, kurang nafsu makan,
• Hepatitis A bersifat self limiting atau sembuh mual, muntah, urine berwarna seperti teh dan
sempurna dan tidak menjadi kronis serta ikterus
memberikan kekebalan seumur hidup
Hepatitis B
• Suatu penyakit infeksi yang • Etiologi : virus Hepatitis B
menyerang hati dapat bersifat • Penularan : penularan secara
akut dan kronik serta dapat vertikal dan horizontal melalui
menyebabkan sirosis dan cairan tubuh penderita
kanker hati • Darah, air liur, cairan
• Virus hepatitis B 50-100 kali serebrospinalis, pleura, cairan
lebih infeksius dibanding HIV amniotik , semen, cairan vagina,
dan cairan tubuh lainnya
• Penularan horizontal : Penularan dari individu pengidap ke
individu lain .Ex: jarum suntik tidak steril : tatto
• Penularan vertikal: Penularan pada masa perinatal (ibu ke
janin)
• Masa inkubasi : 45-180 hari, rata-rata 60-90 hari
• Gejala klinis : sama seperti hepatitis pada umumnya. Kelelahan,
kurangnya nafsu makan, mual, muntah, urine berwarna lebih
pekat
• Pencegahan : dilakukan dengan menghindari faktor resiko yaitu
mencegah kontak dengan virus serta pemberian kekebalan
melalui imunisasi hepatitis B
Hepatitis C
• Masa inkubasi : 2 minggu sampai 4
• Suatu infeksi pada organ hati yang
bulan, rata-rata 6-9 minggu
disebabkan oleh hepatitis C • Infeksi kronis dapat berlangsung
• Etiologi : Virus Hepatitis C (HCV) sampai 20 tahun sebelum timbulnya
merupakan virus RNA sirosis dan hematoma
• Penularan : • Gejala klinis : sama seperti hepatitis
1. Kontak dengan darah penderita Ex. pada umumnya
Penggunaan jarum suntik tidak steril • Pencegahan : belum ada vaksin
(penggunaan obat-obat terlarang, hepatitis C, pencegahan dilakukan
tatto, tindik) dengan menghindari faktor resiko
• Pengobatan : obat oral hepatitis C
2. Ibu ke janin (lebih kecil dibanding
yang disebut Direct Acting Antiviral
hepatitis B) (DAA)
3. Hubungan seksual
Diagnosa hepatitis
• Pemeriksaan biokimia
- ALP, AST, ALT dan bilirubin total
- Yang paling spesifik adalah ALT. Kadar ALT dapat
meningkat 100x. Rasio antara ALT dan AST yaitu
lebih dari 1,4
- Pemeriksaan serologi (antigen-antibodi).
Ex.HBsAg
Sirosis Hati
• Sirosis hati adalah penyakit liver tahap lanjut dengan kondisi
jaringannya yang telah rusak dan mengalami peradangan.
• Pasien hepatitis B/C, fatty liver, dan alcoholic hepatitis jika
semakin meradang akan berdampak pada tahap sirosis hati
• Sirosis pada hati bukanlah kanker. Akan tetapi, jika penyakit ini
tidak segera disembuhkan akan berdampak pada kanker hati.
• Infeksi virus atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat
mencederai hati secara perlahan. Normalnya, hati akan
memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan
parut. Namun, jika kerusakan terus berlanjut atau ada kelainan
pada hati jaringan parut yang terbentuk akan semakin banyak
Sirosis hati
• Sirosis adalah proses difus yang
ditandai oleh fibrosis dan
perubahan struktur hepar yang
normal menjadi nodula-nodula
yang ab normal.
• Hasil akhirnya adalah destruksi
hepatosit dan digantikan oleh
jaringan oleh jaringan fibrin
serta gangguan atau kerusakkan
vaskular
Sirosis hati
• Pada sirosis hepatis, jaringan hati
normal digantikan oleh jaringan parut
(fibrosis) yang terbentuk melalui
proses bertahap.
• Jaringan parut ini mempengaruhi
struktur normal dan regenerasi sel-sel
hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan
mati
• Hati secara bertahap kehilangan
fungsinya
Penyebab sirosis hati
Gejala sirosis hati
Diagnosis sirosis
Diagnosis fungsi hati
• Uji biokimia (darah)
- Mendeteksi fungsi eksresi hati mengukur pigmen dan garam empedu (bilirubin
total)
- Enzim serum transaminase (ALT,AST), alkaline fosfatase (ALP), 5’-nukleotidase
- Fungsi sintesis protombin dan serum albumin
- Fungsi metabolisme galaktose toleran dan antipyrine clerence
• Biopsi
• USG/CT/MRI scan
• Tujuan :
1. Mendeteksi adanya gangguan fungsi hati
2. Membedakan berbagai jenis kelainan hati
3. Mengukur tingkat kerusakan hati yang diketahui
4. Memantau respon atau efek pengobatan