2
89,526,124
Whoa! That’s a big number, aren’t you proud?
3
Kolestasis hambatan aliran empedu
Retensi komponen empedu ke dalam sel hati dan sistem bilier regurgitasi
kompoen empedu ke darah pruritus, xantomatosis dan cholestatic
jaundice
Bila berlangsung kronik kelainan hati akan progresif menjadi siroris bilier
komplikasi (asites, hipertensi porta, varises dan perdarahan)
4
Ikterus terlihat secara klinis ketika serum bilirubin total melebihi 2,5 – 3,0 mg/dL
1. Setiap bayi dengan susu formula kemudian didapatkan kuning setelah usia
2 minggu, maka harus dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan direk untuk
mengetahui adanya kolestasis. Bayi dengan ASI dapat diikuti sampai usia 3
minggu.
2. Pengukuran bilirubin serum harus selalu difraksinasi menjadi
hiperbilirubinemia indirek atau direk
3. Hiperbilirubinemia direk dianggap sebagai kadar yang patologis dan dapat
menjadi evaluasi diagnostik
Rekomendasi untuk evaluasi awal kemungkinan kolestasis
Kolestasis ekstrahepatik/
obstruktif jaundice
ETIOLOGI
Kolestasis ekstrahepatik Hipermetioninemia
Atresia bilier ekstrahepatik Kelainan metabolisme lipid
Kista duktus koledokus Penyakit Niemann-Pick
Inspissated bile syndrome Penyakit Wolman
Sindrome caroli Penyakit Gaucer
Perforasi spontan duktus biliaris komunis Kelainan metabolisme lain
Defisiensi alfa 1 antitripsin
Sindrom hepatitis neonatal
Sindrom Alagille
Infeksi
Kelainan endokrin
Sepsis
Hipopituarisme
TORCH
Hipotiroidisme
Infeksi saluran kemih
Kelainan kromosom
Malaria
Trisomi 18,21
Hepatitis B,C
Kelainan toksik
HIV
Obat-obatan
Virus lainnya
Nutrisi parenteral
Kelainan metabolik
Hepatitis neonatal idiopatik
Kelainan metabolik asam amino
Tirosinemia
8
Tahapan evaluasi kolestasis neonatal
Membedakan kolestasis dengan ikterus fisiologis akibat ASI dan menentukan beratnya
penyakit
- Evaluasi klinis (anamnesis, pemeriksaan fisis dan warna BAB)
- Pemeriksaan bilirubin direk dan indirek
- Tes kelainan hepatoseluler dan bilier (ALT, AST, fosfatase alkali, GGT)
- Tes fungsi hati (albumin serum, waktu protrombin, glukosa darah, amonia)
Mencari kelainan yang dapat diterapi serta kelainan spesifik lainnya
- Kultur bakteri (darah, urin)
- Serologi virus (TORCH)
- FT4 dan TSH
Membedakan obstruksi ekstrahepatik dengan kelainan intrahepatik
- USG
- Biopsi hati
9
10
Ekstrahepatik Intrahepatik
Berat badan > 3 kg < 3 kg
Onset feses akolik 2 minggu 1 bulan
dan jaundice
11
PENATALAKSANAAN
12
Terapi kolestasis intrahepatal disesuaikan dengan etiologi
Medikamentosa:
Asam ursodeoksikolat, rifampisin,
fenobarbital, kolestiramin
Terapi suportif
Nutrisi
Terapi bedah
TERIMA KASIH