Oleh :
Matias Ronaldo Setyawan
210141010156
Supervisor Pembimbing:
dr. Denny Walandow, Sp.M
Residen Pembimbing :
dr. Ivan Sulamanda
Oleh:
Residen Pembimbing
Supervisor Pembimbing
PENDAHULUAN
Mata adalah salah satu organ yang penting bagi manusia. Fungsi dari mata
yang terganggu akibat dari penyakit, trauma, atau kebutaan dapat mengganggu
kelangsungan hidup manusia.1 Mata sangat rentan untuk mengalami trauma dari
luar, baik berupa trauma tumpul, tembus, kimia, maupun radiasi yang dapat
kunjungan ke unit gawat darurat dan 31% dari jumlah tersebut melibatkan benda
asing kornea.3 Insiden benda asing masuk ke dalam mata sering terjadi di kota-
kota industri dan dapat terjadi pada semua usia. Benda asing kornea merupakan
bentuk trauma pada mata yang paling umum kedua setelah abrasi kornea.4
memfokuskan cahaya pada retina dan melindungi struktur internal mata secara
tertanam dan bersifat dalam dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut atau
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
dapat berada di sudut bilik mata depan, lensa, iris, vitreus, retina, atau intra
terdapatnya suatu zat atau benda abnormal pada kornea yang bukan berasal
dari bagian tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada mata. 8
Jenis-jenis benda asing pada kornea dapat berasal dari logam (besi, baja, batu
bara, aluminium), bahan inert (kaca, plastik), bahan dari tumbuhan (kayu,
daun, ranting, biji), bagian tubuh serangga (sayap, kaki), bahan bangunan
(debu, pasir, batu, batu bata), bahan kimia (semen, air aki) dan lain-lain.1
B. Etiologi
lainnya yang tidak terduga juga dapat terjadi, seperti terkena serpihan dari
C. Gejala Klinis
Beberapa tanda dan gejala yang umum ditemukan pada kasus corpus
alienum, yaitu adanya keluhan nyeri, terdapat rasa sensasi yang mengganjal
dengan riwayat aktivitas saat cedera dan bahan yang terlibat, penglihatan
D. Diagnosis
pasien, lokasi dan onset kejadian, serta penggunaan pelindung mata pada saat
cedera terjadi.5
terutama apabila terjadi kejadian yang keras dengan serpihan proyektil yang
adanya anisokoria atau bentuk pupil yang abnormal, serta defek pupil aferen.
defek pupil aferen dapat menjadi faktor prognostik pada pasien saat pertama
kali datang.5,9
asing pada kornea juga harus menjalani pemeriksaan slit lamp secara
di bawah lempeng tarsal dan menimbulkan trauma mikro pada setiap kedipan
dengan memeriksa kelopak mata dan bulu mata, konjungtiva, sklera, injeksi,
kemosis, kedalaman bilik mata depan, sel dan suar di dalam bilik mata depan,
pemeriksaan umum harus dilakukan lagi, untuk mencari lecet atau laserasi
kornea. Pewarnaan ini juga memungkinkan untuk melakukan tes Seidel, yang
E. Tatalaksana
asing bergantung pada sifat benda tersebut. Terkadang benda asing hanya
larutan garam steril. Aplikator berujung kapas steril yang telah dibasahi
dengan anestesi lokal atau larutan garam juga dapat digunakan untuk
tertanam dengan kuat, jarum atau spuit dapat digunakan untuk mengeluarkan
benda tersebut.5,10
diberikan tidak kurang dari empat kali sehari selama satu minggu. Pada
trauma yang lebih besar, lebih dalam, atau terletak di sentral mungkin perlu
mengonsumsi antibiotik yang lebih sering dan durasi yang lebih lama. Jika
benar-benar sembuh. Pada kasus benda asing yang dalam dengan peradangan
F. Komplikasi
Hal yang perlu diperhatikan terhadap kondisi benda asing pada mata
Benda asing pada kornea yang berasal dari organik, vegetatif, atau
logam cenderung dapat memicu reaksi inflamasi yang agresif. Jika terdapat
risiko berkembangnya keratitis yang disebabkan oleh jamur. Jika benda asing
berasal dari logam, terutama yang terbuat dari besi, rust ring pada kornea
G. Prognosis
dan kedalaman, serta jenis substansinya. Pada sebagian besar kasus, benda
asing kornea superfisial dan perifer memiliki prognosis yang sangat baik
Benda asing kornea yang terletak pada pusat atau dengan ketebalan
penuh juga masih memiliki prognosis jangka panjang yang sangat baik.
Namun, kondisinya dikaitkan dengan lebih banyak komplikasi dan
Semua rust ring yang terletak di pusat memiliki risiko yang lebih
besar untuk menimbulkan jaringan parut yang signifikan secara visual. Untuk
menghindari risiko tersebut dapat dibantu dengan tindak lanjut yang lebih
sering.4
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. FS
Umur : 64 tahun
Suku : Minahasa
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
dengan keluhan terasa adanya benda asing yang mengganjal pada mata
kanan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan mulai dirasakan saat pasien
ampas besi dari alat gurinda. Keluhan disertai rasa nyeri dan mata berair.
Mata pasien menjadi semakin merah karena terus dikucek oleh pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
(-), paru (-), ginjal (-). Riwayat menggunakan kacamata (-), riwayat
4. Riwayat Sosial
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
2. Status Oftalmologis
Pemeriksaan Visus
bola mata
anterior stroma
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
dengan keluhan terasa adanya benda asing yang mengganjal pada mata kanan
sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan mulai dirasakan saat pasien sedang
beraktivitas memotong kayu, kemudian mata kanan terciprat ampas besi dari
alat gurinda. Keluhan disertai rasa nyeri dan mata berair. Mata pasien menjadi
semakin merah karena terus dikucek oleh pasien. Tidak ada cairan/kotoran di
mata. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus 5/60 ph 6/9 pada mata
kanan dan 6/9 ph 6/6 f2 pada mata kiri, TIOD 8 mmHg dan TIOS 10 mmHg.
E. Diagnosis
F. Tatalaksana
- Vit C 2 x 500mg
G. Prognosis
- Apabila benda asing masuk ke dalam mata, pasien dianjurkan tidak boleh
mengucek mata.
PEMBAHASAN
Benda asing pada kornea merupakan kondisi terdapatnya suatu zat atau benda
abnormal pada kornea yang bukan berasal dari bagian tubuh yang dapat
menyebabkan masalah pada kesehatan mata.8 Benda asing pada kornea dapat
terjadi karena penyebab yang bervariasi.
Dari hasil anamnesis didapatkan informasi mengenai tanda dan gejala yang
dirasakan oleh pasien berupa terdapat sensasi benda asing di mata kanan. Pasien
juga mengeluhkan mata kemerahan dan berair serta terasa sakit. Hal ini sesuai
dengan teori mengenai gejala-gejala yang dapat timbul dari corpus alienum, yaitu
adanya keluhan nyeri, terdapat rasa sensasi yang mengganjal pada mata, mata
berair, kemerahan pada mata dengan riwayat aktivitas saat cedera dan bahan yang
terlibat, penglihatan kabur, atau riwayat mencoba membersihkan corpus
alienum.5,8
PENUTUP