Oleh :
201410330311120
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis.
Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sklera, kornea,
dan konjungtiva. Trauma mata adalah cidera mata yang dapat mengakibatkan kelainan mata.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius .
Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi
infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta
panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan
Beratnya kerusakan pada organ – organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya
corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya
sendiri.Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis.
Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea,
dan konjungtiva. Trauma mata adalah cidera mata yang dapat mengakibatkan kelainan mata.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius .
Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi
infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta
panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan
Beratnya kerusakan pada organ – organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya
corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya
sendiri. Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika
dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam segmen belakang. Oleh karena itu,
perlu cepat mengenali benda tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk
kemudian mengeluarkannya Jika suatu benda masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi
1. Mecanical effect
Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera.
Setelah benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi anterior dan
mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik mata. Bila
benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau mengenai lensa mata akan
terjadi katarak traumatik. Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila
benda ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang dikelilingi oleh
eksudat yang berwarna putih serta adanya endapan sel – sel darah merah, akhirnya
Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul
infeksi. Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh melupakan infeksi
kuman tetanus.
3. Terjadi perubahan – perubahan spesifik pada jaringan mata karena proses kimiawi
Benda logam
Contoh : emas, perak, timah hitam, seng, nikel, aluminium, tembaga, besi.
Contoh : batu, kaca, porselin, karbon, bahan pakaian dan bulu mata.
Benda Insert
Adalah benda yang terdiri atas bahan bahan yang tidak menimbulkan reaksi
jaringan mata, ataupun jika ada reaksinya sangat ringan dan tidak mengganggu fungsi
mata.
mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam, seng, nikel,
alumunium, tembaga
b. Kecepatan masuknya,
d. Jenis bendanya.
2.2 Etiologi
Mekanik, meliputi :
3). Bahan pengeras bakso, semprotan bisa ular, getah papaya, miyak putih
c. Trauma Radiasi
Ekstra Okular
b. Ekskoriasi kornea terjadi bila benda asing menggesek kornea, oleh kedipan bola
mata.
c. Lakrimasi hebat.
a. Kerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat terlihat di kornea, tetapi benda
asing bisa saja masuk ke ruang posterior atau limbus melalui konjungtiva maupun
sklera.
b. Bila menembus lensa atau iris, lubang mungkin terlihat dan dapat terjadi katarak.
c. Masalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi jaringan mata terhadap zat
2.4 Patofisiologi
Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan. Benda
asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda asing tersebut
pembuluh darah dan kemudian menyebabkan edem pada kelopak mata, konjungtiva dan
kornea. Sel darah putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada kamera okuli anterior
dan terdapat infiltrate kornea. Jika tidak dihilangkan, benda asing dapat menyebabkan
2.5 Diagnosis
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut dari bola mata.
Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan konjungtiva, kornea maka dengan mudah
dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal. Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas
lidi atau jarum suntik tumpul atau tajam. Arah pengambilan, dari tengah ke tepi. Bila benda
bersifat magnetik, maka dapat dikeluarkan dengan magnet portable. Kemudian diberi
antibiotik lokal, siklopegik, dan mata dibebat dengan kassa steril dan diperban3.
Pecahan besi yang terletak di iris, dapat dikeluarkan dengan dibuat insisi di limbus,
melalui insisi tersebut ujung dari magnit dimasukkan untuk menarik benda asing, bila tidak
berhasil dapat dilakukan iridektomi dari iris yang mengandung benda asing tersebut3.
Pecahan besi yang terletak di dalam bilik mata depan dapat dikeluarkan dengan magnit
sama seperti pada iris. Bila letaknya di lensa juga dapat ditarik dengan magnit, sesudah insisi
pada limbus kornea, jika tidak berhasil dapat dilakukan pengeluaran lensa dengan ekstraksi
linier untuk usia muda dan ekstraksi ekstrakapsuler atau intrakapsuler untuk usia yang tua2,3.
Bila letak corpus alienum berada di dalam badan kaca dapat dikeluarkan dengan giant
magnit setelah insisi dari sklera. Bila tidak berhasil, dapat dilakukan dengan operasi
vitrektomi.
1. Antibiotik
penggunaannya dalam cacat kornea superfisial setelah pengangkatan benda asing. Salep
berfungsi sebagai pelumas. Pastikan untuk memilih antibiotik fluorokuinolon jika pasien
memakai lensa kontak, karena risiko infeksi Pseudomonas lebih tinggi. Solusi oftalmik
(misalnya, sulfacetamide, ofloksasin) lebih mudah untuk menerapkan dan, karena itu,
meningkatkan kepatuhan pasien. Solusi mata kortikosteroid atau salep harus dihindari
2. Kontrol nyeri
Anestesi topikal memperpanjang penyembuhan epitel dan tidak boleh diresepkan untuk
rasa sakit dan telah ditemukan untuk memungkinkan pasien untuk tidur lebih nyaman di
malam hari. Obat antiinflamasi non steroid (NSAID) solusi oftalmik (misalnya, ketorolak)
dapat memberikan bantuan nyeri yang signifikan dan belum ditemukan untuk
memperlambat penyembuhan.
3. Patching
menunjukkan bahwa lecet kornea akibat benda asing yang terbaik diobati tanpa patching
mata. Pasien dicatat penyembuhan lebih cepat, visi kurang kabur, dan bahkan kurang rasa
sakit tanpa penutup mata. Tambahkan kurangnya manfaat terbukti ketidaknyamanan pasien,
dan satu-satunya alasan yang mungkin untuk menggunakan penutup mata adalah untuk
4. Vaksinasi tetanus
Ini harus diberikan kepada setiap pasien dengan benda asing intraokular atau cedera
Gunakan tes Seidel untuk mencari penetrasi bola mata tersembunyi ketika tidak jelas.
Dalam kasus tanda Seidel positif, humor aqueous mengalir di lokasi penetrasi melalui
kornea muncul di bawah sinar ultraviolet sebagai "air terjun gelap," menyingkirkan
kelebihan fluorescein pada kornea. Sebuah Seidel tanda positif menunjukkan penetrasi bola
setelah penghapusan benda asing kornea adalah praktik yang baik, terutama setelah
menggunakan alat yang tajam, mengkonfirmasi bahwa tidak ada penetrasi iatrogenik kornea
Pencegahan agar tidak masuknya benda asing ke dalam mata, baik dalam bekerja atau
Komplikasi terjadi tergantung dari jumlah, ukuran, posisi, kedalaman, dan efek dari
corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar, terletak di bagian sentral dimana fokus
cahaya pada kornea dijatuhkan, maka akan dapat mempengaruhi visus. Reaksi inflamasi
juga bisa terjadi jika corpus alienum yang mengenai kornea merupakan benda inert dan
reaktif. Sikatrik maupun perdarahan juga bisa timbul jika menembus cukup dalam2,3,4.
Bila ukuran corpus alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi sekunder seperti
inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab terjadinya cedera
mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat
ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila suatu corpus alienum masuk ke dalam
bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola
mata. Oleh karena itu, perlu cepat mengenali benda tersebut dan menentukan lokasinya di
Pencegahannya adaah agar tidak masuknya benda asing ke dalam mata, baik dalam
Jika ukuran corpal besar, terletak di bagian sentral dimana fokus cahaya pada kornea
dijatuhkan, maka akan dapat mempengaruhi visus. Reaksi inflamasi juga bisa terjadi jika
corpus alienum yang mengenai kornea merupakan benda inert dan reaktif. Sikatrik maupun
ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang berarti,
1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3. 2008. Balai Penerbit FKUI Jakarta.
http://www.rsmyap.com/component/option,com_frontpage/Itemid,1/
3. Vaughan, Daniel. Oftalmologi Umum, Edisi 17. 2010. Widya Medika Jakarta.
4. Bashour M., 2008. Corneal Foreign Body, diakses online pada 22 Maret 2018,
http://emedicine.medscape.com/ article/
5. Jason Wright, 2013, Corpus Alienum pada Mata, diakses online pada 15 Maret 2018,
https://www.scribd.com/doc/214155201/Corpus-Alienum