Anda di halaman 1dari 11

Corpus Alienum

Oleh kelompok 2
Pengertian
Corpus alienum adalah benda asing, Apabila
korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka
biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul
kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis
serta panophthmitis

Menurut Bashour (2008), kleompok benda yang masuk ke


dalam bola mata dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Benda logam (emas, perak, tembaga, dll)
2. Benda bukan logam (batu, kaca, bahan pakaian)
3. Benda inert☞ benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak
menimbulkan reaksi jaringan mata (platina &porselin )
4. Benda reaktift☞ benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi
jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. (nikel,
alumunium, tembaga.)
Etiologi
Trauma mata dapat terjadi secara mekani dan non mekanik
Mekanik, meliputi : Non Mekanik, meliputi :

 Trauma oleh benda tumpul, misalnya :  Trauma oleh bahan kimia:


1. Terkena tonjokan tangan 1. Air accu, asam cuka, cairan
2. Terkena lemparan batu HCL, air keras
3. Terkena lemparan bola 2. Coustic soda, kaporit,
4. Terkena jepretan ketapel, dan lain- jodium tincture, baygon
lain 3. Bahan pengeras bakso,
 Trauma oleh benda tajam, misalnya: semprotan bisa ular, getah
1. Terkena pecahan kaca papaya, miyak putih
2. Terkena pensil, lidi, pisau, besi,  Trauma termik (hipermetik)
kayu 1. Terkena percikan api
3. Terkena kail, lempengan 2. Terkena air panas
alumunium, seng, alat mesin  Trauma Radiasi
tenun. 1. Sinar ultra violet
 Trauma oleh benda asing, misalnya: 2. Sinar infra merah
Kelilipan pasir, tanah, abu gosok dan 3. Sinar ionisasi dan sinar X
lain-lain
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang ditimbulkan:
Ekstra Okular
o Mendadak merasa tidak enak ketika mengedipkan mata;
o Ekskoriasi kornea terjadi bila benda asing menggesek kornea, oleh
kedipan bola mata;
o Lakrimasi hebat;
o Benda asing dapat bersarang dalam torniks atas atau konungtiva;
o Bila tertanam dalam kornea nyeri sangat hebat.
Infra Okuler
o Kerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat terlihat di kornea,
tetapi benda asing bisa saja masuk ke ruang posterior atau limbus melalui
konjungtiva maupun sklera;
o Bila menembus lensa atau iris, lubang mungkin terlihat dan dapat terjadi
katarak;
o Masalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi jaringan mata
terhadap zat kimia yang terkandung misalnya dapat terjadi siderosis.
Penanganan Corpus alienum
1. Jangan menggosok mata karena dapat menggores
permukaan kornea dan menyebabkan luka
2. Berkediplah agar air mata keluar untuk membantu
benda asing keluar terdorong keluar melalui sudut
mata.
3. Tetes air mata buatan dapat diberikan untuk
membantu membilas benda asing.
4. Lipat kelopak mata ke atas bila benda asing tidak
nampak.
5. Gunakan cotton bud atau ujung tissue yang diteteskan
air bersih dengan gerakan menyapu ke arah sudut
mata untuk memindahkan beda asing.
6. Jika benda asing masih tetap menempel cukup dalam
jangan mencoba mencungkilnya, jaga mata tetap
tertutup dan segera bawa ke dokter
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan tajam penglihatan
Dengan menggunakan snellens chart dan test brigshtess dilakukan untuk
mengetahui ketajaman penglihatan

2. Test onel
Dilakukan untuk mengetahui fungsi eksresi sistem lakrimel

3. Pemeriksaan lapang pandang


Dapat diperiksa dengan cara konfrontasi yaitu dengan cara meminta pasien
untuk memejamkan salah satu matanya dan memfokuskan matanya pada
salah satu tempat atau satu titik dihadapinya

4. Foto rontgen orbita


Foto rontgen orbita dilakukan untuk memastikan adanya benda asing di
dalam mata

5. Pemeriksaan dengan optalmoskop


Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
1. Adanya perdarahan, perubahan struktur konjungtiva, warna, dan memar
2. Kerusakan tulang orbita, krepitasi tulang orbita
3. Pelebaran pembuluh darah perikornea
4. Hifema
5. Robek kornea
6. Perdarahan dari orbita
7. Blefarospasmae
8. Pupil tidak bereaksi terhadap cahaya, struktur pupil robek
9. Tes fluoresens positif
10. Edema kornea
11. Nekrosis konjungtiva/sclera
12. Katarak

 Palpasi
Adanya nyeri pada mata
Diagnosa
1. Gangguan sensori – persepsi (visual) berhubungan dengan ablasio retra, edema retina,
erosi kornea.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan
lingkungan.
3. Resiko cedera/injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan akibat trauma.
4. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya
kerusakan.
5. Ansietas berhubungan dengan penurunan penglihatan

Rencana tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai