Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN GERAKAN BOLA MATA

Nama : Ni Putu Dea Pawitri Handayani


Stambuk : N 111 14 010
Pembimbing Klinik : dr. Kaharuddin A., Sp.M

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
Tujuan

Mengetahui adanya kelemahan atau paralisis otot-otot


ekstraokular.
Otot penggerak bola mata terdiri atas 6 otot: rectus
superior (SR), rectus inferior (IR), rectus lateral
(RL), rectus medial (MR), obliqus superior (SO),
dan obliqus inferior (IO).
Terdapat enam otot penggerak bola mata, yaitu :
1. m. Oblikus inferior : Dipersarafi N.III, bekerja
menggerakkan mata keatas, abduksi dan ekstorsi
2. m. Oblikus superior:Dipersarafi N.IV, berfungsi
menggerakkan bola mata untuk depresi terutama bila
mata melihat ke nasal, abduksi dan intorsi.
3. m. Rektus inferior :Dipersarafi oleh N.III, berfungsi
menggerakkan bola mata depresi.
4. m. Rektus lateral: Dipersarafi oleh N.VI, dengan
fungsi abduksi bola mata.
5. m. Rektus medius : Dipersarafi oleh N.III, berfungsi
untuk aduksi bola mata .
6. m. Rektus superior : Dipersarafi oleh N.III, berfungsi
pada elevasi, dan insiklorotasi bola mata.
Pemeriksaan Gerakan Bola Mata
1. Pasien duduk, dan pemeriksa duduk di depan pasien
2. Pasien melihat lurus ke depan
3. Minta pasien mengikuti gerakan obyek, misalnya
ujung jari atau pensil ke 6 arah utama, tanpa
menggerakkan kepala pasien (melirik)
Gerakan membentuk huruf H,
dan instruksikan pasien untuk
melihat ke arah:
1. Kanan
2. Kanan atas
3. Kanan bawah
4. Ke kiri, tanpa berhenti di tengah
5. Kiri atas
6. Kiri bawah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


Berhenti sejenak pada gerakan ke sisi atau atas untuk mendeteksi
nystagmus
Posisikan objek pada posisi yang nyaman bagi pasien; usia tua
biasanya kesulitan pada objek dekat sehingga dibutuhkan jarak yang
lebih jauh daripada orang muda
Gangguan Pergerakan Bola Mata
1. Gangguan neurologis (Palsi nervus kranial).
2. Kelemahan otot ekstraokular primer (mis. Myasthenia
gravis).
3. Gangguan mekanis yang membatasi pergerakan bola
mata (mis. Fraktur dasar orbita yang menyebabkan
gangguan muskulus rektus inferior)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai