CORPUS ALIENUM
OLEH: KELOMPOK 12
(09.321.0371)
(09.321.0393)
(09.321.04O1)
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gangguan penglihatan sering kali dialami oleh sebagian besar manusia. Dari bayi
yang baru lahir hingga dewasa lalu lanjut usia. Dengan bermacam-macamnya penyakit
pada mata yang disebabkan oleh sebab yang berbeda, seperti virus, bakteri, udara,
bahkan hewan, maka berbeda juga cara pengobatannya. Jika tidak ditangani lebih lanjut,
maka akan memperburuk penyakit tersebut.
1.3 TUJUAN
a.
b.
c.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Corpus alienum adalah benda asing yang masuk kedalam tubuh. Istilah ini sering digunakan
dalam istilah medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering
mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi
beberapa cedera bisa berakibat serius . Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola
mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata
dan terjadi iridocylitis serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing
tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.
Beratnya kerusakan pada organ organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya corpus
alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya
sendiri.Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika
dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam segmen belakang. Jika suatu benda
masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi salah satu dari ketiga perubahan berikut :
1. Mecanical effect
Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera. Setelah
benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi anterior dan
mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik mata.
Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau mengenai lensa mata akan
terjadi catarack, traumatic. Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila
benda ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang dikelilingi oleh
eksudat yang berwarna putih serta adanya endapan sel sel darah merah, akhirnya
terjadi degenerasi retina.
2. Permulaan terjadinya proses infeksi
Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul infeksi.
Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh melupakan
infeksi kuman tetanus.
3. Terjadinya perubahan-perubahan spesufik pada jaringan mata karena proses kimiawi
(reaction of ocular tissue).
2.2 ETIOLOGI
Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah benda asing ( benda hidup atau benda
mati). Benda hidup misalnya serangga yang terbang berukuran kecil. Benda mati misalnya
percikan kaca, partikel yang gterbawa ngin, debu, serta ranting pohon.
2.4 PATOFISIOLOGI
Benda asing yaitu benda mati dan benda hidup. Benda mati misalnya partikel kaca, partikel
yang terbawa angin, debu, ranting pohon. Benda hidup misalnya serangga yang berukuran
kecil. Benda mati terbang melalui udara kemudian masuk kedalam mata dan mengalami
iritasi Corpus Alienum. Sedangkan benda hidup terbang atau berjalan kemudian masuk mata
sehingga mengalami iritasi Corpus Alienum.
Pathway
Benda Mati
Benda Hidup
(serangga kecil)
Melalui udara
Terbang / berjalan
Diterbangkan
Masuk ke mata
Iritasi
Corpus Alienum
Nyeri
Penurunan
sensori
pengelihata
n
Penurunan
Lapang
Pandang
Ansietas
Kurangnya
informasi
2.5 KLASIFIKASI
Corpus alienum di klasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. Benda hidup misalnya: serangga berukuran kecil.
2. Benda mati misalnya: percikan kaca, partikel yang terbawa angin, debu, ranting
pohon.
b. Palpasi
flouresensi. Kemudian diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk
mematikan rasa dipermukaan mata.
c. Jika benda asing menyebabkan goresan kecil di permukaan kornea, diberikan salep
antibiotika selama beberapa hari.
d. Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera hubungi
dokter spesialis mata.
2.11 PENATALAKSANAAN
1. Anamnesa kejadian trauma
2. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
3. Pemerikasaan dengan optalmoskop
4. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma
5. Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray orbita dengan PA dan lateral
6. Perawatan luka
7. Pengeluaran benda asing sesuai dengan fasi;itas dan kemampuan
8. Rujuk ke Rumah Sakit pusat
Benda asing di mata harus dikeluarkan. Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk
melihat adanya goresan atau benda asing pada mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus
yang mengandung zat warna flouresensi. Kemudian diberikan obat tetes mata yang
mengandung obat bius untuk mematikan rasa dipermukaan mata. Dengan menggunakan alat
penerangan khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter. Benda asing seringkali bisa
diambil dengan menggunakan kapas steril yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata
dengan air steril.
Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea, diberikan salep
antibiotik selama beberapa hari. Goresan yang lebih besar memerlukan pengobatan
tambahan. Pupil diusahakan tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan
antibiotik dan mata ditutup dengan plester. Sel-sel pada permukaan mata beregenerasi dengan
cepat, meskipun goresannya besar, penyembuhannya akan berlangsung selama 1-3 hari.
Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera hubungi dokter
spesialis mata.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
a. Data Demografi
Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Latar Belakang Etnis.
b. Riwayat Personal dan Keluarga
Riwayat diet
Status Sosial dan Ekonomi
c. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Gambaran Klinis
Kesimetrisan Mata
Kelenjar Lakrimal
2. Palpasi
Digunakan untuk menentukan adanya nyeri tekan dan keadaan tekanan
intraokuler (TIO)
d. Pemeriksaan Pengelihatan
The Six Cardinal Position Of Gaze : Untuk mengkaji gerakan mata melalui
6 posisi pandang utama
f. Oktamoskop
h. Pengkajian Psiko-Sosial
Tingkat kecemasan klien berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan dan
Informasi.
Intervensi
Rasional
U/
mengetahui
keadaan umum
nyeri
Ukur
skala
nyeri klien
Ekspresi
tenang
Ajarkan teknik
distraksi
Klien
rileks
wajah
tampak
Perubahan
sensori
klien
Mengalami
peningkatan
lapang
pandang
Ciptakan
lingkungan yg
nyaman
Kolaborasi
Kaji
&
U/
mengetahui
tingkat
nyeri
klien
U/ mengurangi
nyeri klien
Memberikan rasa
nyaman
pada
klien
Berikan analgetik
sesuai indikasi
Menentukan
dokumentasika
seberapa
visus klien
ketajaman
bagus
pengelihatan
Kaji
deskripsi
fungsional
dasar
tentang apa yg
bisa
tentang
pandangan akurat
dilihat
klien
oleh klien
Memberikan data
Adaptasikan
lingkungan
Meningkatkan
dengan
kemandirian
kebutuhan
klien
Visual klien
Gunakan
kacamata
hindari
dan
Klien
sering
mengalami
sinar
fotofobia
matahari
sehingga cahaya
akan menyulitkan
klien
Orientasikan
Mencegah
penurunan
lapang
pandang
Klien
tidak
mengalami
cedera
klien
pada
lingkungan
terjadinya cedera
Mempermudah
Jangan
klien
memindahkan
mengambil
barang
yg
diruangan
dibutuhkannya
untuk
apa
tanpa
persetujuan
klien
Pindahkan
barang-barang
yg berbahaya
Kurangnya
cedera
Mencegah
Pindahkan bel
terjadinya
pada tempat yg
kecelakaan pada
terjangkau
klien
Kaji informasi
Meningkatkan
tentang kondisi
pemahaman dan
individu
meningkatkan
kerja sama
Tekankan
pentingnya
Klien
dapat
memahami
kondisi/proses
penyakit dan
pengobatan
Menghindari
Pengawasan
evaluasi
periodik
perawatan rutin
menurunkan
resiko komplikasi
serius
Informasikan
pasien
untuk
menghindari
tetes mata yg
dijual bebas
Dapat
beraksi
silang
atau
campur
dengan
obat yg diberikan
3.4 EVALUASI
1. Nyeri klien berkurang
2. Meningkatkan sensori persepsi klien
3. Tidak terjadi cedera
4. Pengetahuan klien bertambah
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Corpus alienum adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Mcorpus
alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai
sclera, kornea, dan konjungtiva.
4.2 SARAN
1. Lindungi mata dari benda hidup misalnya serangga berukuran kecil serta
benda mati misalnya percikan kaca, partikel yang terbawa angin, debu, ranting
pohon.
2. Gunakan kaca mata untuk melindungi mata saat mengendarai sepeda motor.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. Dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8, Voleme 2.
Jakarta: EGC
www.google.com