Disusun oleh :
Abdul Latif Faqih
2121210026
Corpus alienum adalah benda asing yang mengenai mata dan merupakan salah satu penyebab
terjadinya cedera mata, sering kali corpus alineum mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila corpus
alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul
kerusakan dari isi bola mata. Oleh karena itu, perlu cepat dilakukan penanganan benda
tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.
Benda asing pada kornea dapat terjadi dimana saja, biasanya tanpa disengaja. Mekanisme
trauma dapat membantu membedakan trauma superfisial atau dalam (intraokular). Beberapa
benda yang dapat mengenai seperti serpihan kayu, logam, plastik, serpihan daun, atau pasir.
Trauma biasanya terjadi pada cuaca berangin atau bekerja dengan benda yang dapat
menimbulkan angin. Untuk benda asing yang berasal dari serangga atau tumbuh-tumbuhan,
memerlukan perhatian khusus karena dapat meningkatkan resiko infeksi serta bersifat
antigenik yan dapat menimbulkan reaksi inflamasi kornea. Oleh sebab itu pada pasien seperti
ini harus dilakukan follow up ketat untuk komplikasi infeksi.
Benda asing pada kornea biasanya terdapat pada lapisan epitel atau stroma. Keadaan ini dapat
menyebabkan reaksi inflamasi sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah di sekitarnya, serta
udem palpebra, konjungtiva, dan kornea. Jika tidak segera dikeluarkan hal ini akan
menyebabkan infeksi dan atau nekrosis jaringan.
Defek pada epitel kornea merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke dalam lapisan
stroma kornea yang akan menyebabkan ulserasi
Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata merah dan
mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi, ditemukan visus normal atau menurun,
adanya injeksi konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescein
(+)
1. Pantocain 2% tetes
2. Salep antibiotik
3. Spuit
4. Cotton bud
5. Kasa perban
6. Plaster
7. Slit lamp
Pertama lakukan pemeriksaan dengan menggunakan slit lapm untuk menentukan lokasi dari
corpus alineum tersebut. Lakukan pemeriksaan di semua sudut mata hingga di belakang dari
palpebra. Setelah ditemukan korpus alineumnya lakukan pemberian pantocain 2%, kemudian
tunggu hingga pasien tidak mengeluh perih, jika pasien sudah tidak mengeluh perih maka
anestesi telah berhasil dan dapat segera dilakukan ekstraksi, lakukan ekstraksi dengen
menggunakan panduan dari slit lamp karena pada umumnya corpus alineum yang mengenai
mata berukuran sangat kecil sehingga akan sulit untuk dilakukan ekstraksi tanpa panduan slit
lamp, jika corpus alineum hanya menempel saja dan tidak menancap ke permukaan mata atau
konjungtiva maka dapat langsung dilakukan ekstraksi dengan menggunakan cotton bud
secara lembut, tetapi jika corpus alineumnya menancap kepermukaan maka coba ekstraksi
perlahan dengan cotton bud, jika gagal kemudian gunakan spuit secara perlahan dan hati hati,
jika corpus alineumnya sudah lepas dan tidak menancap kuat maka selanjutnya dapa
dilakukan ekstraksi dengan cotton bud secara perlahan, semua prosedur ekstraksi harus
dilakukan dari arah media ke lateral dan tidak boleh sebaliknya, setelah corpus alineumnya
berhasil dikeluarkan maka selanjutnya dapat dilakukan pemberian salep antibiotik untuk
mencegah infeksi dan segera tutup dengan perban dan plester, lakukan kie kepada pasien agar
mata tersebut dijaga agar tidak terkena air selama tiga hari dan jika muncul keluhan mata
merah, berair, ataumupun keluar secret berlebihan agar segera periksa kembali
Pressure Bendage
Dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan istilah perban tekan atau bebat tekan, perban
tekan sering kali digunakan dalam penatalaksanaan luka, baik untuk mengontrol perdarahan
ataupun tuntuk berbagai tujuan tatalaksana yang lain, pada trauma mekanik bola mata
penggunaan perban tekan juga sering digunakan
Proses pemasangan: