Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TUGAS

EKSTRAKSI BENDA ASING DAN PRESSURE


BANDAGE

Disusun oleh :
Abdul Latif Faqih
2121210026

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2017
Ekstraksi benda asing pada konjungtiva dan kornea

Corpus alienum adalah benda asing yang mengenai mata dan merupakan salah satu penyebab
terjadinya cedera mata, sering kali corpus alineum mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila corpus
alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul
kerusakan dari isi bola mata. Oleh karena itu, perlu cepat dilakukan penanganan benda
tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.

Benda asing pada kornea dapat terjadi dimana saja, biasanya tanpa disengaja. Mekanisme
trauma dapat membantu membedakan trauma superfisial atau dalam (intraokular). Beberapa
benda yang dapat mengenai seperti serpihan kayu, logam, plastik, serpihan daun, atau pasir.
Trauma biasanya terjadi pada cuaca berangin atau bekerja dengan benda yang dapat
menimbulkan angin. Untuk benda asing yang berasal dari serangga atau tumbuh-tumbuhan,
memerlukan perhatian khusus karena dapat meningkatkan resiko infeksi serta bersifat
antigenik yan dapat menimbulkan reaksi inflamasi kornea. Oleh sebab itu pada pasien seperti
ini harus dilakukan follow up ketat untuk komplikasi infeksi.
Benda asing pada kornea biasanya terdapat pada lapisan epitel atau stroma. Keadaan ini dapat
menyebabkan reaksi inflamasi sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah di sekitarnya, serta
udem palpebra, konjungtiva, dan kornea. Jika tidak segera dikeluarkan hal ini akan
menyebabkan infeksi dan atau nekrosis jaringan.

Defek pada epitel kornea merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke dalam lapisan
stroma kornea yang akan menyebabkan ulserasi

Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:

1. Benda logam, seperti emas, perak, platina, timah, besi tembaga


2. Benda bukan logam, seperti batu, kaca, bahan pakaian
3. Benda inert adalah benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan
reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksinya hanya ringan dan tidak mengganggu fungsi
mata. Contoh : emas, platina, batu, kaca, dan porselin
4. Benda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi jaringan mata
sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam, seng, nikel, alumunium,
tembaga

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata merah dan
mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi, ditemukan visus normal atau menurun,
adanya injeksi konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescein
(+)

Diagnosis Diagnosis corpus alienum dapat ditegakkan dengan:

1. Anamnesis kejadian trauma


2. Pemeriksaan tajamm penglihatan kedua mata
3. Pemeriksaan dengan oftalmoskop
4. Pemeriksaan keadaan mata yang terkena trauma
5. Bila ada perforasi, maka dilakukan pemeriksaan x-ray orbita

Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari:

1. Besarnya corpus alienum


2. Kecepatan masuknya
3. Ada atau tidaknya proses infeksi
4. Jenis bendanya
Berbagai alat yang perlu kita siapkan untuk melakukan ekstraksi adalah

1. Pantocain 2% tetes
2. Salep antibiotik
3. Spuit
4. Cotton bud
5. Kasa perban
6. Plaster
7. Slit lamp

Pertama lakukan pemeriksaan dengan menggunakan slit lapm untuk menentukan lokasi dari
corpus alineum tersebut. Lakukan pemeriksaan di semua sudut mata hingga di belakang dari
palpebra. Setelah ditemukan korpus alineumnya lakukan pemberian pantocain 2%, kemudian
tunggu hingga pasien tidak mengeluh perih, jika pasien sudah tidak mengeluh perih maka
anestesi telah berhasil dan dapat segera dilakukan ekstraksi, lakukan ekstraksi dengen
menggunakan panduan dari slit lamp karena pada umumnya corpus alineum yang mengenai
mata berukuran sangat kecil sehingga akan sulit untuk dilakukan ekstraksi tanpa panduan slit
lamp, jika corpus alineum hanya menempel saja dan tidak menancap ke permukaan mata atau
konjungtiva maka dapat langsung dilakukan ekstraksi dengan menggunakan cotton bud
secara lembut, tetapi jika corpus alineumnya menancap kepermukaan maka coba ekstraksi
perlahan dengan cotton bud, jika gagal kemudian gunakan spuit secara perlahan dan hati hati,
jika corpus alineumnya sudah lepas dan tidak menancap kuat maka selanjutnya dapa
dilakukan ekstraksi dengan cotton bud secara perlahan, semua prosedur ekstraksi harus
dilakukan dari arah media ke lateral dan tidak boleh sebaliknya, setelah corpus alineumnya
berhasil dikeluarkan maka selanjutnya dapat dilakukan pemberian salep antibiotik untuk
mencegah infeksi dan segera tutup dengan perban dan plester, lakukan kie kepada pasien agar
mata tersebut dijaga agar tidak terkena air selama tiga hari dan jika muncul keluhan mata
merah, berair, ataumupun keluar secret berlebihan agar segera periksa kembali

Pressure Bendage

Dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan istilah perban tekan atau bebat tekan, perban
tekan sering kali digunakan dalam penatalaksanaan luka, baik untuk mengontrol perdarahan
ataupun tuntuk berbagai tujuan tatalaksana yang lain, pada trauma mekanik bola mata
penggunaan perban tekan juga sering digunakan

Cara membuat Penutup mata dan pelindung mata


Yang di butuhkan : kapas, 2 potong kasa, gunting, perekat, papan tipis atau bekas film x-ray,
benda bulat dengan diameter 8 cm, dan pensil.

Cara membuat penutup mata

1. Letakkan kapas antara 2 kain kasa


2. Potong dengan bentuk oval sekitar 5cm pinggirnya dan panjang 6cm.

Proses membuat pelindung mata

1. Buat pola lingkaran pada mika atau bekas xray.


2. Buat potongan ditengah potongan tadi
3. Bentuk cone kemudian rekatkan

Proses pemasangan:

1. pasang perekat dengan pandang berkisar 15 cm di kedua sisi penutup mata.


2. Beritahukan pada pasien untuk menutup mata
3. Posisikan penutup mata secara diagonal sehingga menutup semua pagian kelopak
mata dan rekatkan secara perlahan pada sisi dahi dan pipi
4. Berikan beberapa perekat lagi untuk memastikan penutup mata tidak lepas
5. Proteksi tambahan bisa diberikan dengan cara memberikan pelindung diatas penutup
mata yang sudah terpasang. Pelingdung biasanya menggunakan pelindung cartella
atau bisa membuatnya sendiri.

Selanjutnya lakukan bebat pada mata

1. Lakukan pemasangan pelindung mata seperti yang sudah dijelaskan diatas


2. Tekan bebat pada satu tangan dan tahan dengan tangan yg lain diatas mata yang akan
dibebat.
3. Bebat melewati mata yang dibebat dan putar 2 kali melewati kepala secara perlahan
tapi jangan terlalu erat
4. Selanjutnya letakkan bebat dari bawah telinga melewati mata dan putar mengelilingi
kepala lagi
5. Untuk menghindari bebat agar tidak menutup mata pasien yang satunya maka
letakkan jari kita di atas alis pasien sebagai batas agar kita tidak memasang bebat
terlalu rendah
6. Lanjutkan hingga bebat selesai

Anda mungkin juga menyukai