ABSTRAK
Latar Belakang : Pandemi virus corona yang terjadi di dunia terus berlangsung. Total kasus yang
terjadi di Indonesia sekitar 39.294. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Gejala yang paling umum adalah demam, batuk
kering, dan rasa lelah. Banyak antivirus diberikan kepada pasien, akan tetapi tidak ada bukti kuat
yang secara definitif menyembuhan pasien yang terjangkit. Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah
mengupayakan tindakan preventif dengan mewajibkan seluruh masyarakat yang berada di luar
rumah untuk memakai masker dan sosial distancing (menjaga jarak). fungsi FKTP seperti
puskemas dan klinik penting untuk melakukan skrining kepada masyarakat untuk mengevaluasi
upaya preventif memakai masker dan sosial distancing tersebut. Tujuan : mengetahui kepatuhan
pemakaian masker dan social distancing pasien klinik x selama pandemi COVID-19. Metode :
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan observasional deskriptif. Sampel
penelitian ini yaitu pasien yang berobat ke klinik tersebut dari tanggal 23 hingga 25 juni 2020 dan
bersedia menjadi bagian dari penelitian ini. Hasil penelitian uji statistik bivariate menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai COVID-19 terhadap
kepatuhan imunisasi dasar. Hasil : hasil yang didapatkan yaitu 75,97% patuh memakai masker dan
66.57% yang termasuk dalam kategori patuh sosial distancing.
ABSTRACT
Background: Pandemic viruses that occur in the world is continueing. Total cases that occurred in
Indonesia around 39,294. Coronavirus is a group of viruses that can cause disease in animals or
humans. The most common are fever, dry cough, and feeling tired. Many antivirals are given to
patients, but there is no definitive strong evidence to cure infected patients. Following up on that,
the Government sought preventive action by interviewing all the people needed outside the home
to wear masks and maintain social distance. FKTP functions such as public health centers and
clinics are important for screening the community to support preventive efforts to wear masks and
social distancing them. Method: This type of research was conducted using descriptive
observational. The sample of this study were patients who went to the clinic from 23 to 25 June
2020 and were accepted to be part of this study. The results of the bivariate statistical test showed
a significant relationship between the level of maternal knowledge about COVID-19 to the
obedience of basic immunizations. Results: the results obtained were 75.97% obedient wearing
masks and 66.57% included in the category of social distance obedience.
Data diperoleh dari sampel melalui pengisian kuesioner model likert yang terdiri dari dua
tema pertanyaan. Tema pertama mengenai kepatuhan memakai masker dan yang kedua tentang
kepatuhan social distancing dengan masing-masing tema terdiri dari 15 pertanyaan tertutup
dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hasil
yang didapat dijabarkan secara deskriptif berdasarkan rerata nilai, jumlah nilai, dan skor Likert
dengan rumus total skor dibagi skor maksimal dikali 100.
Didapatkan rata-rata jawaban tiap pertanyaan kuesioner kepatuhan memakai masker adalah netral
hingga setuju. Dua pertanyaan (*) merupakan pertanyaan bernilai negatif dengan rata-rata jawaban
tidak setuju. Berdasarkan skor Likert, didapatkan nilai 75,97% yang termasuk dalam kategori
patuh.
Tabel 1. Jumlah, Rerata, dan Nilai skor Likert Kuesioner Kepatuhan Memakai Masker
Jumlah Rerata
Rincian analisis kuesioner Kepatuhan Pemakaian Masker Nilai nilai
(n=100) jawaban
(n=100)
Saya selalu memakai masker saat keluar rumah 394 3.94
Saya memahami anjuran memakai masker saat keluar rumah 408 4.08
Saya sudah biasa memakai masker sebelum pandemi covid-19 369 3.69
Saya memahami manfaat memakai masker untuk kesehatan tubuh saya 415 4.15
Menutup hidung dan mulut dengan masker baik untuk mencegah 412 4.12
penyebaran Covid-19
Saya tidak menyentuh bagian dalam masker bersih yang akan saya 436 4.36
pakai
Saya memahami perbedaan masker berdasarkan bahannya 366 3.66
Saya menggunakan masker yang dapat dipakai berulang kali 350 3.5
Saya tidak pernah kekurangan stok masker bersih dirumah 370 3.7
Saya menganjurkan orang lain untuk memakai masker 378 3.78
Saya tidak pernah memakai masker ketika berbicara dengan orang lain 297 2.03
*
Saya melepas masker hanya di dalam rumah 387 3.87
Setelah sampai rumah, saya selalu mencuci masker kain saya 386 3.86
Saya berbagi masker yang telah terpakai dengan orang lain* 311 1.89
Saya yakin pemakaian masker dapat menurunkan resiko penularan 419 4.19
Covid-19
Total 5698
Skor Likert 75.97%
Tabel 1. Jumlah, Rerata, dan Nilai skor Likert Kuesioner Kepatuhan Social Distancing
Jumlah Rerata
Rincian analisis kuesioner Kepatuhan Social Distancing Nilai nilai
(n=100) jawaban
(n=100)
Saya setiap hari beraktivitas di luar rumah* 272 2.28
Saya setiap hari beraktivitas di tempat yang ramai* 280 2.2
Saya tidak setuju dengan anjuran work from home* 260 2.4
Saya tidak berusaha menghindari komunikasi langsung dengan orang 287 2.13
lain*
Saya selalu makan di luar rumah* 315 1.85
Saya memahami manfaat menjaga jarak untuk kesehatan tubuh saya 381 3.81
saat pandemi Covid-19
Saya menghindari kontak langsung dengan orang lain (bersalaman, 384 3.84
bergandengan, berpelukan memegang pundak, dsb.)
Saya menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain di tempat 378 3.78
ibadah
Saya menjaga jarak satu meter di tempat perbelanjaan 372 3.72
Setiap hari saya memakai alat transportasi umum* 302 1.98
Saya menjaga jarak satu meter bila saya menggunaan alat transportasi 328 3.28
umum
Saya mengganti pertemuan secara langsung dengan metode daring 353 3.53
(online)
Keluarga saya mengingatkan saya untuk menjaga jarak satu meter 347 3.47
dengan orang lain
Saya menganjurkan orang lain untuk selalu berusaha menjaga jarak 348 3.48
selama pandemi Covid-19
Saya menjauhi orang lain minimal satu meter bila saya batuk atau 386 3.86
bersin
Total 4993
Skor Likert 66.57%
Untuk mendapatkan jumlah nilai keseluruhan, nilai jawaban pertanyaan negatif dikonversikan
terlebih dahulu menjadi positif.
KESIMPULAN
penelitian ini menyimpulkan bahwa pasien yang berkunjung ke klinik X patuh dalam memakai
masker dan social distancing selama oandemi covid-19.
SARAN
Melakukan penelitian lanjutan terhadap kemungkinan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kepatuhan memakai masker dan social distancing selama masa pandemik COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
2. http://kpud-malangkab.go.id/berita/pemerintah-wajibkan-penggunaan-masker-saat-keluar-
rumah/181/
3. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 73
.https://www.who.int/docs/defaultsource/coronaviruse/situation-reports/20200402-sitrep-73
covid-19.pdf?sfvrsn=5ae25bc7_6
4. Yu P, Zhu J, Zhang Z, Han Y. A familial cluster of infection associated with the 2019 novel coronavirus
indicating possible person-to-person transmission during the incubation period. J Infect 2020
doi:10.1093/jiaa077
5. Kimball A, Hatfield KM, Arons M, James A, et al. Asymptomatic and Presymptomatic SARS-CoV-2
Infections in Residents of a Long-Term Care Skilled Nursing Facility — King County, Washington,
Maret 2020. MMWR, 3 April 2020, 69(13);377–381
6. WHO. Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19, panduan sementara , 6 April
2020.
7. Maharaj, S. and Kleczkowski, A. (2012) ‘Controlling epidemic spread by social distancing: do it well or
not at all.’, BMC public health, 12(679), pp. 1–16. doi: 10.1186/1471-2458-12-679.
8. Guo, Y. R. et al. (2020) ‘The origin, transmission and clinical therapies on coronavirus disease 2019
(COVID-19) outbreak - an update on the status’, Military Medical Research. Military Medical Research,
7(11), pp. 1–10. doi: 10.1186/s40779-020-00240-0.
9. Saifulloh, M. (2020) Nafsu Mudik Dini ditengah Pandemic Corona. Available at:
https://www.okezone.com/tren/read/2020/03/27/620/2190127/nafsu-mudik-dini-di-tengah-pandemi-virus-
corona (Accessed: 26 Juni 2020).
10. Reluga, T. C. (2010) ‘Game theory of social distancing in response to an epidemic’, PLoS Computational
Biology, 6(5), pp. 1–9. doi: 10.1371/journal.pcbi.1000793.
11. Pawelek, K. A., Salmeron, C. and Valle, S. Del (2015) ‘Connecting within and between-hosts dynamics in
the influenza infection-staged epidemiological models with behavior change’, Journal of Coupled
Systems and Multiscale Dynamics, 3(3), pp. 233–243. doi: 10.1166/jcsmd.2015.1082.
12. Kelso, J. K., Milne, G. J. and Kelly, H. (2009) ‘Simulation suggests that rapid activation of social
distancing can arrest epidemic development due to a novel strain of influenza’, BMC Public Health,
9(117), pp. 1–10. doi: 10.1186/1471-2458-9-117.