A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa mampu mengidentifikasi pasien dengan serumen, corpus alienum
telinga
Dan hidung serta dapat melakukan tindakan dan terapi.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mampu melakukan tindakan ekstraksi serumen dengan baik dan benar
Mahasiswa mampu melakukan ekstraksi corpus alienum telinga.
Mahasiswa mampu melakukan ekstraksi corpus alienum hidung
1 3 5
2 4
Edema
Edema liang telinga yang disebabkan trauma dapat menghambat pengeluaran
benda asing (corpus alienum).
Benda hidup
Benda organik
Benda organik akan membesar bila kita membiarkannya lama dan kondisi lembab di
liang telinga.
Kegagalan.
Usaha yang gagal dapat mendorong benda asing (corpus alienum) lebih ke dalam
liang telinga.
Usaha mengeluarkan benda asing seringkali malah mendorongnya lebih ke dalam.
Mengeluarkan benda asing haruslah hati-hati. Bila kurang hati-hati atau bila pasien
tidak kooperatif, beresiko trauma yang merusak membran timpani atau struktur
telinga tengah. Anak harus dipegang sedemikian rupa sehingga tubuh dan kepala tidak
dapat bergerak bebas.Bila masih hidup, binatang di liang telinga harus dimatikan
lebih dahulu dengan memasukkan tampon basah keling telinga lau meneteskan cairan
(misalnya rivanol atau obat anestesi lokal) lebih kurang 10 menit. Setelah binatang
mati, dikeluarkan dengan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat.Benda
asing berupa baterai jam tangan, sebaiknya jangan dibasahi mengingat efek korosif
yang ditimbulkan. Benda asing yang besar dapat ditarik dengan pengait serumen,
sedangkan yang kecil diambil dengan cunam atau oinset berujung lancip.
Kontraindikasi relatif, yaitu apabila pasien tidak kooperatif. Jika kontraindikasi relatif
ada, maka pasien dirujuk ke dokter spesialis THT.
Komplikasi:
Otitis eksterna (radang telinga luar)
Otitis media jika corpus alienum menimbulkan perforasi spontan
Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam
Teknik pengeluaran benda asing dari liang telinga, antara lain:
Benda hidup.
Harus dimatikan terlebih dahulu sebelum kita keluarkannya. Masukkan
tampon basah ke dalam liang telinga lalu tetesi cairan, misalnya larutan
rivanol dan biarkan selama 10 menit.
Tidak kooperatif. Pegang kepala anak. Anestesi umum dapat kita lakukan
pada kasus tertentu.
Cunam atau pengait. Gunakan pada benda asing (corpus alienum) yang kecil.
Penanganan serumen obturan. Serumen dapat diambil langsung dengan hook
extraction atau diirigasi lebih dahulu. Jika serumen keras dapat ditetesi dengan
tetes nitrogliserin atau minyak zaitun (oleum olivarum) selama beberapa hari agar
serumen melunak sehingga mudah diekstraksi.
Cara Irigasi Telinga
Telinga diirigasi dengan air bersih non bakteriologis pada suhu 37º C sama dengan
suhu tubuh agar tidak terjadi trauma fisik dengan menggunakan syringe telinga
dengan kanula tumpul. Air hanyalah diarahkan ke posterosuperior agar tidak
mengenai membrane timpani secara langsung. Setelah irigasi harus diikuti dengan
evaluasi, yaitu pemeriksaan otoskopi ulang
Mengeluarkan benda asing dari lubang hidung dapat dilakukan namun sangat
tergantung apakah anak dapat diajak kerja sama atau tidak, kalau benda asingnya
masih dapat terlihat maka berarti belum jauh kedalam. Posisi anak dalam pangkuan
seseorang yang seperti memeluk kedua tangan dipegang dan seorang lagi
memegang kepala anak dengan muka agak didongakkan jadi dokter atau perawat
bisa mengintip kedalam lubang hidung dan memasukkan pengait untuk menarik
benda yang masuk ke lubang hidung. Pemilihan alat tergantung jenis benda
asingnya. Jika terjadi kegagalan maka rujuklah ke dokter spesialis THT.
Cunam nortman
Penanganan yang salah bila mendorong benda asing dari hidung ke arah nasofaring
dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut. Dengan cara tersebut, benda asing
dapat terus masuk ke laring dan saluran napas bagian bawah yang menyebabkan
sesak napas, sehingga menimbulkan keadaan yang gawat.
Setelah dilakukan ekstraksi dilakukan evaluasi ulang dan apakah ada komplikasi
akibat tindakan yang dilakukan.
Pemberian antibiotik sistemik selama 5 – 7 hari hanya diberikan pada kasus benda
asing yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.
DAFTAR TILIK
EKSTRAKSI SERUMEN , CORPUS DI TELINGA DAN HIDUNG
Petunjuk : Berilah nilai pada kotak yang sesuai. Nilai 0 bila tidak dilakukan, nilai 1
bila dilakukan tapi belum memuaskan dan nilai 2 bila memuaskan
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
1 Menerangkan cara dan tujuan pemeriksaan
2 Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
pemeriksaan
3 Mengatur posisi duduk dengan pasien
4 Mengatur posisi lampu kepala di kepala
5 Mengatur fokus cahaya lampu kepala
Ekstraksi Serumen dan Corpus Telinga
6 Otoskopi
Melakukan pemilihan spekulum telinga yang tepat
7 Memegang dan memposisikan daun telinga yang akan
diperiksa
8 Mengarahkan sorotan lampu kepala ke dalam liang
telinga
9 Menilai keadaan liang telinga
10 Memasukan spekulum telinga ke dalam liang telinga
11 Menilai keadaan gendang telinga dan apakah terdapat
serumen atau corpus ?
12 Mengeluarkan spekulum telinga dari dalam liang
telinga
13 Lakukan ekstraksi serumen :
a. Bila serumen cair : gunakan aplikator kapas.
- ambil kapas secukupnya, letakkan di ujung
jari telunjuk.
- Letakkan apliaktor di atas kapas kira-kira 1/3
bagian bawah kapas
- Kapas dilipat 2 samap membungkus aplikator
- Jepit kapas dengan ujung jari telunjuk dan ibu
jari, sambil aplikator di putar ke arah jarum
jam. Ujung aplikator harus terbungkus erat
dengan kapas.
- Lakukan pengecekan apakah ujung aplikator
yang tajam tidak melampaui ujung kapas.
- Lakukan pengecekan apakah ujung aplikator
yang tajam tidak melampaui ujung kapas
- Lewatkan aplikator kapas di api bunsen.
- Bersihkan serumen dengan memasukkan
aplikator ke liang telinga kira-kira 1 ½ cm – 2
cm, sampai bersih
b. Bila serumen lunak, gunakan serumen spoon :
- Serumen spoon dimasukkan dari arah superior
dengan posisi spoon menghadap ke bawah.
- Serumen ditarik dari dalam ke luar sampai
bersih.
- Cek kembali bila masih ada yang tersisa
dilakukan pembersihan kembali dengan
menggunakan aplikator kapas.
c. Bila serumen keras (bila memungkinkan) :
gunakan serumen hook
- Masukan hook secara melintang di antara
serumen dengan meatus dari arah posterior
- Setelah kira-kira hook melewati serumen 1-2
mm, alat hook di putar sehingga serumen
keluar dari liang telinga
- Evaluasi liang tulinya apakah ada tanda-tanda
peradangan atau tidak. Bila ada beri tampon
burowi. Bila tidak bersihkan kembali dengan
aplikator kapas.
d. Bila serumen keras tidak memungkinkan
diekstraksi :
- Tetesi serumen dengan pelunak serumen
(karbogliserin/waxel) selama 2 – 3 hari hingga
kotoran lunak.
- Setelah lunak, serumen dikeluarkan dengan
cara di bilas (spooling) air hangat (sesuai suhu
tubuh)\
e. Bila terdapat corpus , lakukanEkstraksi corpus
alienum dengan menggunakan alat yang sesuai.
B. Esktraksi Corpus Hidung
14
Melakukan pemilihan spekulum hidung yang tepat
15 Memegang dan memasukkan spekulum hidung ke
dalam rongga hidung
16 Mengarahkan sorotan lampu kepala ke dalam rongga
hidung
17 Mengidentifikasi secara pasti benda yang terdapat pada
cavum nasi .
18 Melakukan tindakan ekstraksi benda asing dengan
menggunakan alat yang benar
19 Apabila terdapat perdarah post ekstrtaksi lakukan
tampon hidung dengan kapas gulung
DAFTAR PUSTAKA
1) Sosialisman H. Kelainan telinga luar dalam buku ajar ilmu kesehatan telinga,
hidung, tenggorok, kepala & leher. Edisi ke-6. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2007.
2) Tamin S. Benda asing saluran napas dan cerna. Satelit Simposium Penanganan
Mutakhir Kasus Telinga Hidung Tenggorok, 2001.
3) Kurnaedi W, Purwanto B. Benda asing pada bronkus. Dalam: Kumpulan naskah
ilmiah kongres nasional XII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
1999.
4) Boies HA. Buku ajar penyakit THT. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 1997.