Anda di halaman 1dari 20

PENATALAKSANAAN

SERUMEN
PENDAHULUAN
Serumen Fisiologis

Obstruksi KAE Kurang dengar


Nyeri telinga

10% anak-anak
5% dewasa sehat
57% lansia
36% pasien retardasi mental

Ekstraksi serumen prosedur THT paling


sering dilakukan pada layanan primer (4%)
Produksi dari kel.sebasea/kel
seruminosa, epitel kulit yg
terlepas+partikel debu

Dapat keluar sendiri akibat


migrasi epitel & gerak rahang

Fungsi proteksi

Lokasi di 1/3 bagian luar liang


telinga bisa terdorong kedalam
(sering dikorek2)

Konsistensi lembek sp padat,


bisa mengering, membatu
Teknik ekstraksi serumen

Manual Irigasi telinga


dengan/ tanpa Seruminolitik
(Kuret, forsep, saja
atau suction) seruminolitik
Indikasi ekstraksi serumen

Kesulitan memeriksa membran timpani


Oklusi serumen pada kanalis auditorius
eksternus (KAE)
Menyebabkan Conductive Hearing Loss (CHL)
Curiga kolesteatom eksterna
Permintaan pasien
Kontraindikasi ekstraksi serumen

K.I relatif :
Tidak dapat melihat KAE dengan jelas
Serumen sangat keras
Pasien tidak kooperatif

Perhatian !!
Perforasi membran timpani
Riwayat operasi telinga tengah
Persiapan tindakan

Jelaskan prosedur dan informed consent

Persiapkan semua alat yang dibutuhkan.

Siapkan posisi pasien.


Posisi pasien
Periksa telinga
Daun telinga
KAE
Jaringan sekitarnya:
Jaringan parut bekas
operasi?
Tanda-tanda infeksi?
Discaj?
Inspeksi KAE dengan
spekulum telinga/
otoskop
Nilai Serumen
Nilai serumen
menggunakan
instrumen tumpul
(lunak, keras, atau
keras sekali) dengan
lembut.
Celah di sekitar
serumen?
Membran timpani
terlihat?
Peralatan ekstraksi serumen
secara manual
Ekstraksi serumen (Manual)
Jika terdapat celah Gunakan sendok
serumen untuk mengambil serumen, jika
sudah berpengalaman dapat menggunakan
pengait serumen.

Jika konsistensi lebih keras, serumen didorong


masuk ke dalam KAE kemudian tarik dengan
forsep aligator.

video
Peralatan ekstraksi serumen
dengan irigasi
Irigasi telinga
Siapkan air hangat (sesuai
temperatur tubuh).
Letakkan handuk di bahu
pasien
Letakkan bengkok di bawah
telinga, minta pasien untuk
memegang.
Teteskan air hangat pada
tangan, tanyakan apakah
terlalu panas/ dingin
Tarik daun telinga ke
superoposterior, masukkan
spuit ke dalam KAE 3 mm
& arahkan ke atap KAE
Periksa KAE dengan otoskop
tiap 2-3 kali semprotan Video
Serumen keras
Jika serumen keras &
pasien merasa tidak
nyaman selama tindakan
Tunda ekstraksi
serumen selama 3-5
hari
Berikan obat tetes
telinga seperti sodium
bikarbonat
(karbogliserin 3%) 4-6
kali sehari, 3-4 tetes.
Cara menggunakan obat tetes telinga
1. Cucilah tangan dengan air
dan sabun.

2. Pastikan kondisi ujung


botol atau pipet tetes
tidak rusak.

3. Bersihkan telinga bagian


luar dengan menggunakan
air hangat atau kain
lembab dengan hati-hati,
kemudian dikeringkan.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan
memegang botolnya menggunakan tangan
selama beberapa menit. Kocok botol obat
tetes.
5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan
diberikan obat menghadap ke atas.
a. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas
& ke belakang.
b. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga
ke bawah & ke belakang.
6. Teteskan obat 3-4 tts pada
lubang telinga. Pertahankan
posisi kepala 2-3 menit.
Tekan secara lembut kulit
penutup kecil telinga.

7. Pasang kembali tutup botol


tetes telinga dengan rapat,
jangan menyeka atau
membilas ujung botol tetes.

8. Cucilah tangan anda dengan


air dan sabun untuk
membersihkan sisa obat
yang masih menempel.
Komplikasi

>>> pasien dapat mentoleransi tindakan.


vertigo jangka pendek (irigasi/suction).
Tinitus akibat penggunaan suction
Serumen, instrumen, & suction dapat
menyebabkan laserasi pada kulit KAE.
Trauma membran timpani (perforasi), dapat
sembuh spontan dalam beberapa minggu.
Kurang dengar CHL efek perforasi membran
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai