Angka kematian:
AK NET 25-35%
AK SSJ 5-12%
ETIOLOGI
Alergi obat:
Sulfonamida
Antikonvulsan aromatic
Alopurinol
OAINS
Nevirapin
PATOGENESIS
Mekanisme belum sepenuhnya diketahui
Reaksi sitotoksik terhadap keratinosit apoptosis luas
Yang terlibat: sel NK, sel limfosit T CD8+ yang spesifik
terhadap obat penyebab
Sitokin yang terlibat: IL-6, TNF-a, IFN-gama, IL-18, Fas-L,
granulosin, perforin, granzim-B
PATOGENESIS obat-obatan
(sulfonamida,
antikonvulsan-
aromatik, alupurinol,
anti inflamasi non
steroid, nevirapin)
stimulasi sitokin-
sitokin ( IL-6, TNF
aktivasi sel NK α, IFN-γ, IL-18,
dan sel limfosit T Fas-L, granulisin,
CD8+ perforin,granzim-
B)
Reaksi sitotoksik
terhadap
keratinosit
apoptosis luas
GEJALA KLINIS
Timbul 8 minggu setelah awal pajanan obat
Gejala awal nonspesifik: demam, sakit kepala, batuk/pilek,
malaise (1-3 hari)
lesi kulit: macula eritematosa atau purpuric, dapat pula lesi
target, simetris pada wajah, badan, dan ekstremitas meluas
dan nekrotik epidermolysisNikolsky sign (+)
Diagnosis dan keparahan bergantung pada luas permukaan
tubuh yang mengalami
Lesi pada mukosa (eritema dan erosi) biasa ditemukan min. 2
lokasi (mulut dan konjungtiva, genital bisa ada erosi)
Keterlibatan organ lain bisa namun jarang, seperti paru,
saluran cerna, dan ginjal
Sumber: Jurnal Review TEN management in japan, 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan lab penting untuk diagnosis namun perlu
untuk evaluasi keparahan penyakit dan tatalaksana
Yang perlu dilakukan: darah tepi lengkap, AGD, elektrolit, albumin
dan protein darah, fungsi ginjal, fungsi hepar, GDS, Ro thoraks
Pemeriksaan histopatologi untuk menyingkirkan DD dan untuk
kepentingan medicolegal
Selama perawatan waspadai tanda-tanda sepsis
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
kronologis perjalanan penyakit
Hubungan waktu dengan konsumsi obat tersangka jelas
2. Gambaran lesi kulit dan mukosa