M E N D U K U N G P R O G R A M P E M U L I H A N E K O N O M I N A S I O N A L D A N R E F O R M A S I S T R U K T U R A L
PELAKSANAAN
PARAMETER KEBERHASILAN
1. INDEKS RB MENINGKAT : KUALITAS KUANTITAS WBK/WBBM MENINGKAT
2. DAPAT MEMPERTAHANKAN WTP, MAMPU MERAIH UNTUK KE 13 KALI
3. NILAI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) MENINGKAT
4. INDEKS SPBE MENINGKAT, SANGAT BAIK NILAI 3,68 PERINGKAT KE 3 JADI PERINGKAT 1
5. SERAPAN ANGGARAN TWI 15 S/D 21,32%, TWII 40 S/D 51,52%, TWIII 60 S/D 77,77% DAN TWIV 90 S/D 100% SEMAKIN P A S T I
SESUAI STANDAR MINIMAL NASIONAL SERAPAN ANGGARAN 95%
6. NILAI KINERJA ANGGARAN MINIMAL 95,00, IKPA : DITJEN PERBENDAHARAAN DAN SMART : DJA BERAKHLAK
7. ATENSI PENYELESAIAN DAN TINDAK LANJUT HASIL TEMUAN BPK RI
8. ANUGERAH KETERBUKAAN INFORMASI “STATUS MENUJU INFORMATIF MENJADI INFORMATIF”
9. DAPAT MEMPERTAHANKAN NILAI SISTEM MERIT, “SAAT INI BERKATEGORI SANGAT BAIK” INDONESIA MAJU
10.TUSI DAN TUGAS MANDATORI TERLAKSANA DENGAN BAIK DAN OPTIMAL
11.BERKOMITMEN BEKERJA TANPA PENYIMPANGAN DAN KESALAHAN “ZERO MISTAKE”
12.BERKOMITMEN UNTUK MEMINIMALISIR KOMPLAIN “LESS PUBLIC COMPLAINT”
A LU R P R O S E S P E N C A PA I A N TA R G E T K I N E R J A TA H U N 2 0 2 2
TARGET KINERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2022
SASARAN STRATEGIS
Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja
1. Indeks Kualitas 2. Persentase 4. Indeks Kepuasan 5. Persentase 10. Indeks keamanan 12. Indeks kepuasan 17. Persentase ASN 19. Nilai Reformasi Birokrasi
Perundang - capaian Aksi HAM Masyarakat Terhadap permintaan bantuan dan ketertiban masyarakat atas yang telah 20. Indeks Persepsi Integritas
Undangan Pemerintah Pusat Layanan Publik timbal balik dalam UPT pelayanan memenuhi standar 21. Persentase KTI yang
memenuhi target Bidang Hukum. Pemasyarakatan dokumentasi kompetensi jabatan disitasi
masalah pidana dan
3. Persentase 11. Indeks hukum 18. Persentase alumni
ekstradisi yang telah Pengamanan 13. Persentase
capaian Aksi HAM diklat yang
Pemerintah ditindaklanjuti Keimigrasian desa/kelurahan meningkat
Daerah 6. Persentase klien sadar hukum kinerjanya
Provinsi/kabupaten Pemasyarakatan yg yang terbentuk di
/Kota memenuhi produktif, mandiri dan masing-masing
HAM. berdayaguna wilayah
14. Persentase
7. Persentase benda
permohonan
sitaan dan barang bantuan hukum
rampasan yang litigasi yang
terjaga kuantitas dilayani sesuai
(jumlah) dan dengan peraturan
kualitasnya (nilai) perundang-
8. Persentase undangan
menurunnya residivis 15. Persentase
9. Persentase tahanan permohonan
yang mendapatkan bantuan hukum
perlindungan dan non litigasi yang
perawatan dilayani sesuai
dengan peraturan
perundang-
undangan
16. Indeks kepuasan
layanan bantuan
hukum
2
TARGET KINERJA UNIT UTAMA TAHUN 2022
17 SEKRETARIAT
JENDERAL
15 DITJEN
PEMASYARAKATAN
TOTAL = 87
BADAN
INSPEKTORAT
5 JENDERAL
13 DITJEN IMIGRASI 5 PEMBINAAN
HUKUM NASIONAL
3
PK 1 PK 2 & PK 3 PK 4
TARJA DIVISI
TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT
19. Piloting Pas
- - 24. 45% Narapidana DITJEN 27. Meningkatnya DITJEN 28. Piloting Penerapan DITJEN Penerapan 33. Percepatan DITJE 34. Meningkatkan DITJEN PAS
yang Bekerja dan PAS Kualitas PAS Keadilan Restoratif PAS Keadilan pelaksanaan N PAS kewaspadaan terhadap
Produktif melalui Pengelolaan bagi Pelaku Dewasa Restoratif bagi Back to Basic gangguan keamanan dan
pembinaan Basan Baran Di pada 10 kota Pelaku Dewasa Penyelenggar ketertiban (kamtib) yang
kemandirian pada Rupbasan 29. Penyusunan DITJEN pada 10 kota: aan bersumber dari dalam
KANWIL maupun dari luar, dengan
15 Lapas Produktif Peraturan Menteri PAS 1. Kota Banda Pemasyaraka
TARJA DIVISI dan 200 UPT KANWIL Hukum dan HAM Aceh, Aceh t Di Bidang terlaksananya deteksi dini
pelaksana SAE tentang Pemberian 2. Kota Tanjung Penanganan gangguan kamtib dan
- - 25. 65% Narapidana TARJA DIVISI Asimilasi Pinang, Kepri Overstaying melakukan identifikasi
yang dinilai dengan berdasarkan 3. Palembang, dan deteksi dini untuk
18. Meningkatnya Pas Keadilan Restoratif, Pemenuhan pemetaan tingkat
menggunakan Sumsel
Kualitas Pemberian Asimilasi Hak Tahanan kerawanan gangguan
instrumen SPPN 4. Yogyakarta, DIY
Pengelolaan Basan berdasarkan di Lapas dan keamanan dan ketertiban
memperoleh 5. Tanjung Selor,
Baran Di Rupbasan Keadilan Restoratif Rutan pada 327 Lapas, 165 Rutan
predikat baik pada Kalimantan Utara
variabel pembinaan di 10 Kota Piloting 6. Kupang, NTT dan 33 LPKA
kepribadian 30. Piloting Penerapan DITJEN 7. Kota Gorontalo, 35. Manajemen Mitigasi DITJEN PAS
26. Narapidana yang Keadilan Restoratif PAS Gorontalo Bencana dalam rangka
memperoleh bagi Pelaku Dewasa 8. Kota Palu, KANWIL Pencegahan gangguan
pendidikan vokasi sebanyak 5% Sulteng keamanan dan ketertiban
Alternatif TARJA DIVISI pada UPT Pemasyarakatan
dan bersertifikasi, 9. Ternate,
sebanyak 80% Pemidanaan bagi Maluku utara - -
Narapidana Pelaku Dewasa di 10 10. Kota Jayapura,
wilayah Kota Papua
Pilotting KANWIL
KANWIL 31. Penanganan over DITJEN
TARJA DIVISI
crowding melalui PAS
TARJA DIVISI redistribusi, 20. Manajemen Mitigasi Bencana dalam rangka Pas
Pemindahan UPT Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban
15. 28% Narapidana yang terlatih, Pas
Lapas dengan pada UPT Pemasyarakatan
terampil dan bersertifikat
tingkat over 21. Meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan
16. 45% Narapidana memiliki
crowding di atas keamanan dan ketertiban (kamtib) yang bersumber
keterampilan dan kemampuan untuk
300 % dari dalam maupun dari luar, dengan terlaksananya Pas
berwirausaha Pas
32. Penanganan over DITJEN
• Pengembangan Lapas Produktif deteksi dini gangguan kamtib dan melakukan
crowding melalui PAS identifikasi deteksi dini untuk pemetaan tingkat
sesuai dengan kebutuhan Industri
redistribusi 50% kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban
saat ini
WBP dipindahkan
• Pelaksananaan Pembinaan melalui pada 327 Lapas, 165 Rutan dan 33 LPKA
sesuai kategori 22. Seluruh Lapas dan Rutan melaksanakan input Pas
Saran Asimilasi dan Edukasi (SAE)
di wilayah keamanan pada SDP Fitur Keamanan
17. 65% Narapidana yang memperoleh Pas 23. Redistribusi pada UPT dengan tingkat overcrowding Pas
penilaian pembinaan Baik diatas 300% 5
PK 11 PK 12 PK 13 PK 14
TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT
36. Peningkatan DITJEN 38. Implementasi DITJEN 43. Terlaksananya DITJEN 48. Penyempurnaan BPHN 49. Desa/kelurahan sadar hukum BPHN 50. Jumlah Penerima BPHN
pelayanan IMIGRASI Kebijakan Terkait IMIGRASI Penataan IMIGRASI Basis Data yang terbentuk melalui Bantuan Hukum
pengamanan Rekomendasi Konsultan dan Dokumen Hukum pembentukan dan pembinaan (5.984 Kasus/
dokumen Penjamin Dalam Penjamin Nasional pada Kelompok KADARKUM Orang)
perjalanan melalui Rangka Keimigrasian Portal jdih.go.id (Keluarga Sadar Hukum) ,
penggunaan Pengamanan 44. Pendataan Pencari DITJEN melakukan pembentukan dan
paspor elektronik Keimigrasian Suaka, Pengungsi, IMIGRASI pembinaan desa/kelurahan
37. Implementasi DITJEN 39. Penguatan Tugas DITJEN dan Final Reject di KANWIL binaan di masing-masing KANWIL
Penerapan Izin IMIGRASI dan Fungsi IMIGRASI Wilayah Indonesia wilayah
Tinggal Pengamanan 45. Terlaksananya TARJA DIVISI TARJA DIVISI
DITJEN
Keimigrasian Perizinan keseragaman IMIGRASI KANWIL
- - - -
Menggunakan 40. Peningkatan DITJEN proses penegakkan
Stiker yang kualitas SDM IMIGRASI hukum TARJA DIVISI
Memiliki QR Code dalam membuat keimigrasian
di seluruh Kantor Laporan Harian diseluruh UPT 26. 70% Desa/Kelurahan sadar Yankum
Imigrasi serta Data Intelijen pada 46. Pembangunan DITJEN hukum
Sistem Big Data IMIGRASI 27. Nilai Indeks Integritas Internal Yankum
Pemegang Izin Aplikasi LHI
DITJEN
Tinggal dalam QR 41. Meningkatnya Keimigrasian Organisasi Kemenkumham
IMIGRASI
Code Produk implementasi hasil 47. Tersedianya DITJEN diatas 80, Tersedianya
Layanan Izin kerja sama Perangkat IMIGRASI rekomendasi hasil
Tinggal keimigrasian Kesisteman pada 8 kajian/analisis data Survei IPK-
Keimigrasian Dapat 42. Terlaksananya DITJEN (delapan) Pos IKM serta Indeks Integritas
Dibaca Oleh Publik Penerapan Cekal IMIGRASI Lintas Batas Organisasi yang dimanfaatkan
Online di UPT dan Negara (PLBN) sebagai bahan evaluasi
APH Pengusul peningkatan kualitas pelayanan
(POLRI, publik Kementerian Hukum dan
Kementerian Hak Asasi Manusia di wilayah Yankum
Keuangan, KANWIL 28. Analisis kebijakan dengan
Kejaksaan, KPK, pemanfaatan Sistem Informasi
TARJA DIVISI Penelitian Hukum dan HAM
BNN, BIN, BNPT)
24. Tersedianya data Imigrasi (SIPKUMHAM) yang
cekal di Divisi mendukung pembuatan
Keimigrasian dan kebijakan di wilayah,
Terselenggaranya Tersedianya laporan analisis
Pengusulan Cekal kebijakan dengan pemanfaatan
yang cepat , tepat SIPKUMHAM
dan berbasis IT
25. Penegakan hukum Imigrasi
berbasis Aplikasi
dan Regulasi 6
PK 15 PK 16 PK 17 PK 18
KANWIL
TARJA DIVISI
Admin
7
PK 19
TARJA DIVISI
TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT TARJA UNIT
31. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Admin
64. Tercapainya nilai SETJEN (TLHP) Inspektorat Jenderal
68. Nilai Indikator SETJEN 72. Penetapan status SETJEN 77. Nilai BMN yang SETJEN 81. Penguatan, ITJEN
indeks Kinerja penggunaan di rusak berat atau Pengawasan, dan (Inspektorat Jenderal) dan Badan
kelembagaan 80% Pelaksanaan Lingkungan hilang pada Pengendalian Pemeriksa Keuangan (BPK)
SETJEN
65. Meningkatnya Anggaran Kementerian Satuan Kerja di Internal. 32. Penetapan status penggunaan di Admin
Nilai Pengawasan Kemenkumham 95 Hukum dan HAM lingkungan Maturitas SPIP Lingkungan Kementerian Hukum
Kearsipan 69. Penerbitan 80% Kementerian Level 3 dan HAM 80%
SETJEN
Pengelolaan Arsip Peraturan Menteri 73. Satuan Kerja di SETJEN Hukum dan HAM (Terdeflnisi) pada 33. Meningkatnya Nilai Pengawasan Admin
Dinamis 80 Hukum dan HAM lingkungan yang satuan kerja Kearsipan Pengelolaan Arsip
66. Penerapan SETJEN
(Permenkumham) Kementerian ditindaklanjuti Kementerian Dinamis 80
Protokol tentang Standar Hukum dan HAM 100% Hukum dan HAM ITJEN 34. Penerapan Protokol Kesehatan di Admin
Kesehatan di SETJEN Perkantoran dimasa Adaptasi
Layanan Informasi yang melakukan 78. Penyelesaian BMN 82. Implementasi
Perkantoran Publik dan perencanaan BMN yang tidak dapat Manajemen Risiko Kebiasaan Baru, 0 orang
dimasa Adaptasi Klasifikasi secara tepat waktu dimanfaatkan dan (MR) Maturitas terpapar covid
Kebiasaan Baru, 0 Informasi dan akurat 97% atau tidak dapat SPIP Level 3 35. Nilai Indikator Kinerja Anggaran Admin
orang terpapar 70. Meningkatnya SETJEN 74. Usulan SETJEN dipindah (Terdeflnisi) ITJEN (IKPA dan SMART) Kantor
covid Nilai SPBE diatas penggunaan BMN tangankan secara 83. Peningkatan Wilayah, 95
67. Pelaksanaan SETJEN
3,6 yangditindaklanjuti cepat dan akurat di Kapabilitas APIP 36. Penyelesaian Pengaduan pada Admin
Sistem Merit 71. Implementasi 100% lingkungan Kemenkumham Aplikasi LAPOR!
dilingkungan Sertifikat 75. Usulan Kementerian Level 4 37. Penilaian Maturitas
Kementerian SETJEN SETJEN ITJEN
Elektronik pada pemanfaatan BMN Hukum dan HAM 84. Pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Admin
Hukum dan HAM, Aplikasi MERPATI yangditindaklanjuti 100% Pengawasan Pengendalian Intern Pemerintah
nilai indeks sistem (Manajemen 100% 79. Meningkatnya SETJEN melalui (SPIP)
merit 350 kategori Persuratan 76. Satuan Kerja di SETJEN Nilai RB di atas 80 Pendampingan, 38. Pelaksanaan Manajemen Risiko Admin
IV (sangat baik) Terpusat dan lingkungan Kantor 80. Meningkatnya Reviu dan Audit 39. Tersusunnya LKIP Kantor Wilayah Admin
SETJEN dan pelaporan e-performance
Terintegrasi) Wilayah Nilai SAKIP di atas terkait
Kementerian 77 Peningkatan tepat waktu
Hukum dan HAM Kualitas Laporan
yang data BMN- Keuangan
nya tercatat,
tervalidasi dan
akurat 100%
8
PK 20 PK 21
PUSAT
PUSAT
TARJA UNIT
TARJA UNIT
87. Publikasi Karya Tulis Ilmiah terindeks global 2022-2024, BALITBANG KUMHAM
85.Meningkatnya jumlah Satuan Kerja berpredikat WBK/WBBM di ITJEN
20% dari jurnal yang diajukan
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (55 satker
WBK/WBBM tahun 2021)
86.Survei Indeks Integritas Internal Organisasi Kemenkumham , BALITBANG KUMHAM
Indeks integritas 67,0
KANWIL
TARJA DIVISI
KANWIL
- -
TARJA DIVISI
- -
9
TARGET KINERJA KANTOR WILAYAH TAHUN 2022
01 02 03 04
KEPALA KEPALA KEPALA
DIVISI DIVISI PELAYANAN DIVISI KEPALA
ADMINISTRASI HUKUM DAN HAM PEMASYARAKATAN DIVISI
10 15 11 KEIMIGRASIAN
TOTAL = 39
10