Oleh :
Preseptor :
2.2.2. Epidemiologi
Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan
fisiologis esofagus. Benda asing yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di
servikal esofagus, biasanya di otot krikofaring atau arkus aorta. 1 Lokasi tersering
benda asing tersangkut di esofagus adalah pada sfingter krikofaringeus
dikarenakan pada daerah tersebut adalah daerah yang sempit dan terdiri dari otot
krikofaring yang akan membuka disaat bolus melewatinya. Namun apabila bolus
atau makanan tidak sempurna diolah dimulut akan menyebabkan makanan
tersebut tersangkut, apalagi untuk suatu benda asing yang cukup besar.2
Tujuh puluh persen dari 2394 kasus benda asing esofagus ditemukan di
daerah servikal, di bawah sfingter krikofaring, 12% di daerah hipofaring dan 7,7%
di esofagus torakal. Dilaporkan insiden benda asing gigi palsu di RS. M. Djamil
padang dari tahun 2009 sampai sekarang sebanyak 13 (46.43%) kasus dari 28
kasus benda asing di esophagus. Selain itu, penelitian lain di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado mengatakan Benda asing tersering yang menjadi penyebab
benda asing esofagus adalah gigi palsu dengan 25 kasus (48,1%) dan uang logam
menjadi benda asing tersering kedua dengan 18 kasus (34,6%).5
2.2.4. Patogenesis
Benda asing tertentu seperti baterai alkali mempunyai toksisitas intrinsik
lokal dan sistemik denga reaksi edema dan inflamasi lokal terumatam bila terjadi
pada anak-anak.Batu baterai (disc battery) mengandung elektrolit, baik natrium
maupun kalium hidroksida dalam larutan kaustik pekat (concentrated caustic
solution). Pada penelitian binatang in vitro dan in vivo, bila baterai berada dalam
lingkungan yang lembab dan basah, maka pengeluaran elektrolit akan terjadi
dengan cepat, sehingga terjadi kerusakan jaringan (tissue saponification) dengan
ulserasi lokal, perforasi, atau pembentuan striktur. Absorbsi bahan metal dalam
darah menimbulkan toksisitas sistemik. Oleh karena itu, benda asing batu baterai
harus segera dikeluarkan.1
Gigi palsu yang tertelan juga bisa diakibatkan karena makanan yang keras,
mengunyah makanan dengan terlalu cepat, serta ketidakpatuhan untuk
memeriksakan gigi palsu ke dokter gigi. Sebuah studi di Nigeria tentang kasus
gigi palsu esofagus menyimpulkan bahwa kebanyakan pasien gigi palsu dalam
esofagus di Afrika, memiliki riwayat tidak pernah memeriksakan gigi palsunya ke
dokter gigi sejak awal pemasangan gigi palsu.6
2.2.6. Diagnosis
Diagnosis benda asing di esophagus ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi dan endoskopi.
Tindakan endoskopi dilakukan untuk tujuan diagnostis dan terapi.1
Diagnosis tertelan benda asing pada anak, harus dipertimbangkan riwayat
rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging), batuk dan muntah.
Gejala-gejala ini diikuti dengan disfagia, berat badan menurun, demam, dan
gangguan nafas. Harus diketahui dengan baik ukuran, bentuk dan jenis benda
asing dan apakah mempunyai bagian yang tajam.1
Diagnosis adanya gigi palsu biasanya tidak sulit, karena biasanya pasien
mengeluhkan adanya riwayat tertelan sebelumnya kecuali pada pasien dengan
gangguan mental atau gangguan kesadaran.2
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kekakuan pada leher bila benda asing
terjepit akibat edema yang timbul progresif. Bila benda asing tersebut berbentuk
irregular, maka dapat menyebabkan perforasi akut, dan didapatkan tanda pneumo-
mediastinum, emfisema leher, serta pada auskultasi terdengar suara getaran di
daerah prekordial atau interskapula. Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura
unilateral atau bilateral dapat dideteksi.1
Pemeriksaan foto rontgen polos esofagus servikal dan torakal
anteroposterior dan lateral, harus dilakukan pada semua pasien yang diduga
tertelan benda asing. Benda asing radioopak seperti uang logam mudah diketahui
lokasinya dan harus dilakukan foto ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi
untuk mengetahui kemungkinan benda asing sudah pindah ke bagian distal. Letak
uang logam umumnya koronal, maka hasil foto rontgen servikal/torakal pada
posisi PA akan dijumpai bayangan radioopak berbentuk bundar, sedangkan pada
posisi lateral dijumpai berupa garis radioopak yang sejajar dengan kolumna
vertebralis. Benda asing lainnya seperti tulang, kulit telur, dan lainnya cenderung
berada pada posisi koronal dalam esophagus, sehingga lebih mudah dilihat pada
posisi lateral. Benda asing radiolusen seperti plastik, aluminium dan lainnya dapat
diketahui dengan tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan
esophagus bagian proksimal. Foto rontgen leher posisi lateral dapat menunjukkan
tanda perforasi dengan trakea dan laring tergeser ke depan, gelembung udara di
jaringan, dan adanya bayangan cairan atau abses bila perforasi telah berlangsung
beberapa hari.1
Gigi palsu terbuat dari bahan akrilik yang mana akan berupa gambaran
radiolusen pada pemeriksaan radiologi, tetapi apabila terdapat kawat pada gigi
palsu tersebut, maka akan terlihat gambaran radioopak pada pemeriksaan
radiologi.4 Apabila benda asing hanya terlihat gambaran radiolusen, pemeriksaan
radiologi dengan menggunakan kontras sebaiknya dilakukan untuk melihat lokasi
benda asing yang tersangkut, namun pada saat tindakan esofagoskopi zat kontras
akan menutupi benda asing sehingga lapangan pandang operator akan sedikit
terganggu.8,9,10
Gambaran foto rontgen batu baterai menunjukkan pinggir bulat dengan
gambaran densitas ganda, karena bentuk bilaminer. Foto polos yang sering tidak
menunjukkan gambaran benda asing seperti daging dan tulang ikan, sehingga
memerlukan pemeriksaan esophagus dengan kontras (esofagogram). Esofagogram
pada benda asing radiolusen akan memperlihatkan “filling defect persistent”.
Namun pemeriksaan dengan kontras ini sebaiknya tida dilakukan pada benda
asing radioopak karena densitas benda asing biasanya sama dengan zat kontras,
sehingga akan menyulitkan penilaian ada tidaknya benda asing. Selain itu, bisa
terjadi risiko aspirasi zat kontras. Bahan kontras Barium lebih baik daripada zat
kontras yang larut dalam air seperti Gastrografin, karena sifatnya kurang toksik
terhadap saluran nafas bila terjadi aspirasi kontras, sedangkan Gastrografin
bersifat mengiritasi paru.1
2.2.7. Tatalaksana
Benda asing esophagus dikeluarkan dengan tindakan esofagoskopi dengan
menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing
telah berhasil dikeluarkan, maka harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk
menilai adanya kelainan-kelainan esophagus. Benda asing tajam yang tidak
berhasil dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segera dikeluarkan dengan
pembedahan, yaitu servikotomi, torakotomi atau esofagotomi, tergantung lokasi
benda asing tersebut.1
Indikasi esofagotomi pada benda asing di esofagus, menurut Savary dan
Miller serta Terracol dan Sweet seperti dikutip Abdurrahman11 adalah: 1). Benda
asing telah tersangkut di esofagus beberapa hari sehingga menyebabkan infeksi di
daerah leher, indurasi dan nyeri sepanjang selubung karotis; 2). Benda asing
berukuran besar dan berbentuk tidak teratur yang telah beberapa hari berada
dalam esofagus; 3). Benda asing mempunyai bagian yang tajam; 4). Pengangkatan
benda asing secara esofagoskopi gagal dan 5). Benda asing menyebabkan
hematemesis hebat atau ada kecurigaan telah terjadi perforasi, baik secara klinis
atau radiologis. Namun, Esofagotomi dapat menyebabkan berbagai komplikasi
berupa perdarahan, infeksi, cedera n.laringeus rekuren dan striktura esofagus.12
Bila curiga adanya perforasi yang kecil, maka segera pasang pipa
nasogastrik agar pasien tidak menelan, baik makanan maupun ludah, serta pasien
diberikan antibiotic spectrum luas selama 7-10 hari untuk mencegah timbulnya
sepsis.1
Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat
menyebabkan perforasi pylorus, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi yang
sebaik-baiknya. Untuk mendapatkan tanda perforasi sedini mungkin, dilakukan
pemeriksaan radiologik agar mengetahui posisi dan perubahan letak benda asing.
Bila posisi benda asing menetap selama 2x24 jam maka harus dikeluarkan dengan
pembedahan.1
Benda asing baterai bundar di esophagus merupakan benda asing yang
harus segera dikeluarkan karena risiko perforasi esophagus yang terjadi dengan
cepat dalam waktu lebih kurang 4 jam setelah tertelan akibat nekrosis esophagus.1
2.2.8. Komplikasi
Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi
lokal dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esophagus dapat
menimbulkan selulitis lokal, fistel trakeoesofagus. Jaringan granulasi dapat timbul
disekitar benda asing bila berada dalam waktu yang lama.1
Gejala perforasi esophagus servikal dan torakal antara lain emfisema
subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di daerah leher atau dada,
pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggigil, gelisah, nadi dan
pernafasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal dan epigastrium.
Bila terjadi perforasi ke pleura dapat timbul pneumotoraks atau pyotoraks.1
Benda asing yang berada lama di esophagus juga dapat menimbulkan
berbagai komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing
dan radang periesofagus.1
BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. YM
No. MR : 00.64.39.14
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Minangkabau
Alamat : Padang
ANAMNESIS
Seorang pasien perempuan berumur 54 tahun dirawat di bangsal THT RSUP Dr.
M Djamil Padang pada tanggal 24 Desember 2018 dengan :
Keluhan Utama :
Pasien tertelan benda asing “gigi palsu” sejak ± 1 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Pemeriksaan Sistemik
Kepala : tidak ditemukan kelainan
Leher : tidak ada pembesaran kgb, tidak ada terdapat emfisema subkutis
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Paru : vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), stridor (-)
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi (-), BU (+) normal
Ekstremitas : teraba hangat, CRT<2 detik
Status Lokalis THT
Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Daun telinga Kel. Kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Kel. Metabolik - -
Nyeri tarik - -
Nyeri Tekan - -
Dinding liang Cukup Lapang (N) Lapang Lapang
telinga
Sempit - -
Hiperemis - -
Edema - -
Massa - -
Sekret/Serumen Bau - -
Warna - -
Jumlah -
Jenis - -
Membran Timpani
Utuh Warna Putih mutiara Putih mutiara
Refleks cahaya + +
Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Perforasi Jumlah perforasi - -
Jenis - -
Kuadran - -
Pinggir - -
Mastoid Tanda radang - -
Fistel - -
Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Tes garputala Rinne + +
512 Hz
Swabach Sama dengan Sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Weber Tidak ada lateralisasi
Kesimpulan Normal
Hidung
Pemeriksa Kelainan Dekstra Sinistra
an
Hidung Deformitas - -
luar Kelainan kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Massa - -
Sinus Paranasal
Inspeksi
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinoskopi Anterior
Vestibulum Vibrise + +
Radang - -
Kavum nasi Cukup lapang (N) Lapang Lapang
Sempit - -
Lapang - -
Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Septum Cukup lurus/ deviasi Cukup lurus Cukup lurus
Laringoskopi indirek
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglotis Bentuk Normal Normal
Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Pinggir rata/ tidak Rata Rata
Massa Tidak ada Tidak ada
Aritenoid Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Massa - -
Gerakan Simetris Simetris
Ventrikular band Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Massa - -
Plika vokalis Warna Putih Putih
Gerakan Simetris Simetris
Pinggir medial Rata Rata
Massa - -
Subglotis/ trakea Massa - -
Sekret ada / tidak - -
Sinus piriformis Massa - -
Sekret - -
Valekulae Massa - -
Sekret (jenisnya) - -
Resume
Anamnesis:
Seorang pasien perempuan berumur 54 tahun dirawat di bangsal THT RSUP
Dr. M Djamil Padang pada tanggal 24 Desember 2019 dengan keluhan utama
tertelan benda asing “gigi palsu” sejak ± 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien awalnya sedang meminum obat, tiba-tiba gigi palsu pasien terlepas dan
tersangkut dibelakang lidah, pasien sudah berusaha mengeluarkan dengan
jarinya, namun tidak berhasil dan gigi palsu semakin jatuh kebelakang dan
tertelan sejak ± 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Rasa mengganjal di tenggorok ada sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Sulit menelan ada
Nyeri menelan tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Batuk-batuk tidak ada
Keluar darah dari tenggorok tidak ada
Demam tidak ada
Keluar darah dari mulut tidak ada
Rasa terbakar di dada tidak ada
Leher kaku tidak ada
Mual dan muntah tidak ada
Pemeriksaan fisik:
Hidung:
- Rinoskopi anterior: Kavum nasi lapang/lapang, sekret -/-, konka inferior
eutrofi/ eutrofi, konka media eutrofi/ eutrofi, septum deviasi -/-, krista -/-,
spina -/-
- Rinoskopi posterior: post nasal drip (-)
Pemeriksaan anjuran :
- Rontgen cervicothorakal AP
- Pemeriksaan Darah Rutin
- Pemeriksaan EKG
- Konsul Penyakit Dalam
- Konsul Anestesi
- Esophagoscopy dalam GA
Hasil pemeriksaan rontgen :
Dilakukan foto polos toraks AP tanggal 24 Desember 2018 dengan kesan corpus
alienum opak berbentuk kawat setinggi torakal ke-1 dan torakal ke-2, jantung dan
paru dalam batas normal.
Prognosis
- Quo ad Vitam: dubia ad bonam
- Quo ad Sanam : dubia ad bonam
- Qua ad Fungsionam : dubia ad bonam
BAB 4
DISKUSI
Telah dilaporkan satu kasus dengan diagnosis benda asing ( gigi palsu ) di
esofagus pada seorang perempuan berumur 54 tahun. Insidensi benda asing di
esofagus dari tahun 2009 sampai saat ini di RS Dr. M. Djamil Padang sebanyak
17 kasus, diantaranya benda asing yang paling banyak didapat adalah gigi palsu
sebanyak delapan kasus, diikuti dengan koin tujuh kasus, daging ayam satu kasus,
biji durian satu kasus, dan anting satu kasus.13 Menurut Syaariyah dan Goh, benda
asing (gigi palsu) di esofagus merupakan benda asing terbanyak ke empat yang
paling sering ditemukan setelah tulang ikan, tulang ayam, dan koin.14
Pasien datang dengan keluhan utama rasa mengganjal di tenggorok dan
rasa sulit menelan sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Syaariyah menyatakan
odinofagia merupakan gelaja klinis yang tersering pada kasus benda asing di
esofagus dan diikuti dengan gejala-gejala lain seperti rasa mengganjal saat
menelan, produksi air ludah yang meningkat, dan perasaan mual atau muntah saat
menerima makanan.14
Gambaran gejala pada kasus benda asing di esofagus dijelaskan Syaariyah
pada tabel. 1 dibawah ini.14
Gejala Insiden
Odinofagia 72 %
Disfagia 71 %
Rasa tercekik 24 %
Muntah 1%
Perubahan suara 15,6 %
Asimptomatik 6%