Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK AUTOPSI

PEMERIKSAAN UJI APUNG PARU

Fatmiati Ariska
G1A218079
Pembimbing:
dr. Erni Handayani Situmorang, Sp.F, MH

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
TAHAPAN PEMERIKSAAN
Uji apung paru dilakukan untuk membuktikan telah
terdapatnya udara dalam alveoli paru.

Harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh (no touch technique), menghindari timbulnya artefak

• Organ leher diangkat, lakukan pengikatan setinggi trakea.

• Organ dada dikeluarkan seluruhnya dari tubuh, dimasukkan ke dalam air dan dilihat apakah kedua paru
mengapung.

• Mengapungkan paru kanan dan kiri secara tersendiri. Lakukan pemisahan lobus paru, apungkan kembali
dalam air.
• Buat 5 potongan kecil (k.l 5mm x 10mm x 10mm) dari masing-masing lobus dan apungkan kembali.

Paru yang telah mengalami pembusukan, potongan kecil paru dapat mengapung sekalipun paru tersebut belum
pernah bernafas (terdapat gas pembusukan pada jaringan interstisial).

• Bila mengapung, letakkan diantara 2 karton dan ditekan (dengan arah tekanan yang tegak lurus, jangan
bergeser) untuk mengeluarkan gas pembusukkan yang terdapat pada jaringan intertisisal paru, lalu
dimasukkan kembali ke dalam air dan diamati apakah masih mengapung atau tenggelam.
Bila masih mengapung => paru tersebut berisi udara residu yang tidak akan keluar.

Hasil (+) = Setelah pemeriksaan pengapungan, potongan paru yang telah ditekan antara kedua karton sebagian
besar masih tetap mengapung ; pasti lahir hidup.

Hasil (-) maka, pemeriksaan histopatologik paru harus dilakukan untuk memastikan bayi lahir mati atau lahir
hidup.
• Setelah dikeluarkan dengan teknik tanpa sentuh -> fiksasi dengan larutan formalin 10%.
• Sesudah 12 jam -> dibuat irisan melintang Setelah difiksasi selama 48 jam -> dibuat sediaan
histopatologik.
• Pewarnaan HE dan bila paru telah membusuk digunakan pewarnaan Gomori atau Ladewig
• Tanda khas untuk paru bayi belum bernapas : tonjolan berbentuk bantal (cushion-like) yang akan bertambah tinggi dengan dasar
menipis sehingga tampak seperti gada (club like).

• Paru bayi belum bernapas yang sudah membusuk, dengan pewarnaan Gomori atau Ladewig => serabut-serabut retikulin pada
permukaan dinding alveoli berkelok-kelok seperti rambut keriting

Anda mungkin juga menyukai