Anda di halaman 1dari 9

Teknik Autopsi

Urogenital

Disusun oleh :
Siti Sarah Elvia/G1A218081
Pembimbing :
dr. Erni Handayani Situmorang, Sp. F.,MH

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
2019
GLANDULA SUPRARENALIS

 Kedua anak ginjal harus dicari terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan
lanjut pada bloc alat rongga panggul dan perut.
 Anak ginjal kanan terletak dibagian mediokranial dari kutub atas ginjal kanan,
tertutup oleh jaringan lemak, berada antara permukaan belakang hati dan permukaan
bawah diafragma.
 Untuk menemukan anak ginjal kanan ini, pertama-tama digunting otot diafragama
sebelah kanan.
 Lepaskan dengan pinset dan gunting jaringan lemak yang terdapat dan akan tampak
anak ginjal yang berwarna kuning ecoklat-coklatan, berbentuk trapesium dan tipis.
 Anak ginjal kemudian dibebaskan dari jaringan sekitarnya dan diperiksa terhadap
kemungkinan terdapatnya kelainan ukuran, resapan darah dan sebagainya.
GLANDULA SUPRARENALIS

 Anak ginjal kiri terletak dibagian medio-kranial kiri kutub atas ginjal kiri, juga
tertutup dalam jaringan lemak, terletak antara ekor kelenjar liur perut (pankreas)
dan diafragma.
 Dengan cara yang sama seperti pada pengeluaran anak ginjal kanan, anak ginjal
kiri yang berbentuk bulan sabittipis dapat dilepaskan untuk dilakukan
pemeriksaan dengan seksama.
 Pada anak ginjal yang normal, pengguntingan anak ginjal akan memberikan
penampang dengan bagian korteks dan medulla yang tampak jelas.
GINJAL, URETER, DAN KANDUNG KENCING

 Kedua ginjal masing diliputi oleh jaringan lemak yang dikenal sebagai capsula adiposa renis.
Adanya trauma yang mengenai daerah ginjal seringkali menyebabkan resapan darah pada
capsula. Dengan melakukan pengirisan dibagian lateral kapsula, ginjal dapat dibebaskan.
 Ginjal digenggam pada tangan kiri dengan pelvis renalis dan ureter terletak antara telunjuk dan
jari tengah.
 Irisan pada ginjal dibuat dari arah lateral ke medial, diusahakan tepat dibidang tengah sehingga
penampang akan melewati pelvis renalis. Pada tepi irisan, dengan menggunakan pinset bergigi,
sampai ginjal dapat dicubit dan kemudian dikupas secara tumpul. Pada ginjal normal, hal ini
dapat dilakukan dengan mudah.
 Pada ginjal yang mengalami peradangan, simpai ginjal mungkin akan melekat erat dan sulit
dilepaskan.
 Setelah simpai ginjal dilepaskan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan terhadap permukaan
ginjal. Adakah kelainan berupa resapan darah, luka-luka ataupun kista-kista retensi.
GINJAL, URETER, DAN KANDUNG KENCING

 Pada penampang ginjal, perhatikan gambaran korteks dan medula ginjal. Juga
perhatikan pelvis renalis akan kemungkinan terdapatnya batu ginjal, tanda
peradangan, nanah, dan sebagainya
 Ureter dibuka dengan meneruskan pembukaan pada pelvis renalis, terus
mencapai vesika urinaria. Perhatikan kemungkinan terdapatnya batu, ukuran
penampang, isi saluran serta keadaan mukosa.
 Kandung kencing dibuka dengan jalan menggunting dinding depannya
mengikuti bentuk huruf T.
 Perhatikan isi serta selaput lendirnya.
ALAT KELAMIN DALAM (GENITALIA
INTERNA)

 Mayat laki-laki :

Testis dikeluarkan dari scrotum melalui rongga perut (tidak menyayat scrotum)
Perhatikan : ukuran, konsistensi, resapan darah, dll. Perhatikan bentuk & ukuran epidermis,
kelenjar prostat cek ukuran & konsistensi
 Mayat wanita :

Perhatikan bentuk & ukuran ovarium, saluran telur, dan rahim. Pada uterus perhatikan
kemungkinan perdarahan, resapan darah, ataupun luka akibat tindakan abortus provokatus.
Uterus dibuka dengan irisan bentuk huruf “T” melalui servix dan bermuara pada fundus uteri.
Perhatikan keadaan selaput lendir uterus, tebal dinding, isi rongga rahim serta kemungkinan
terdapatnya kelainan lain
PEMERIKSAAN ALAT KELAMIN DAN LUBANG
PELEPASAN

Periksa dan catat : Kelainan-kelainan / tanda kekerasan.


Mayat laki-laki

Periksa :Alat kelamin (penis) sudah sirkumsisi atau belum. Adakah kelainan bawaan
( epsipadia, hipospodia, phymosis, dll)
Mayat Wanita

Selaput dara dan komisura posterior, adakah tanda kekerasanLakukan pemeriksaan


laboratorium thd cairan vagina/ sekret liang senggama
Lubang Pelepasan

- korban sodomi : anus bentuk corong, selaput lendir, lapisan epitel gepeng
 Sebelum organ-organ dikembalikan ke dalam tubuh mayat, pertimbangkan
kemungkinan diperlukan pemeriksaan penunjang (histopatologi/ toksikologi.
 Pengambilan potongan jaringan, minimal dengan tebal 5 mm. Usahakan tempat
pengambilan potongan organ didaerah perbatasan antara yg normal dengan yg ada
kelainan.
 Potongan tersebut dimasukkan ke dalam cairan fiksasi (larutan formalin 10% atau
alkohol 70% - 80%) dengan volume cairan fiksasi sekitar kali volume potongan
jaringan.
 Setiap jenis organ ditaruh dalam botol tersendiri.
 Bila perlu pengawetan, gunakan alkohol 90%. Pada pengiriman sampel untuk
toksikologi maupun histopatologi, contoh bahan pengawet juga ikut dikirimkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai