PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker kandung kemih merupakan neoplasma traktus urinarius yang paling sering,
mencakup 6% semua kasus kanker pada laki-laki dan 2% pada perempuan. The
American Sociaty mengestimasikan 67.160 kasus baru kanker kandung kemih pada
2007 dan 13.750 kematian yang disebabkannya. Kanker kandung kemih jarang
ditemukan pada dewasa lebih muda dari 40 tahun dan terjadi paling sering pada
dewasa 50-60 tahun. Kini kanker keempat paling sering pada laki-laki dan kesepuluh
pada perempuan, kanker ini menyerang orang kulit putihdua kali lebih sering dari pada
aromatik, hal ini dapat juga menyebabkan kanker kandung kemih. Periode latensi dari
paparan industrial dapat mencapai 18 hingga 45 tahun. Perkerja pada kelompok resiko
kemih. Usah untuk menghubungkan konsumsi kopi dengan kanker kandung kemih
menghasilkan kontraindikasi karna tingginya penggunaan pemanis buatan dan rokok
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Ca Bladder?
1
C. Tujuan
2
BAB II
TUNJAUAN TEORI
A. Tinjauan Anatomi
3
1.Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 11 cm, lebar 5-7,5
4
cm dan tebal 2,5 cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh
(retroperitonium) pada bagian posterior abdomen, pada kedua sisi kolumna
vertebra. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri dikarena
letak atau posisi hati.
karakter berbentuk melengkung, dengan daerah ujung luar yang cekung dan
batas bagian tengah yang cembung. Pada bagian yang paling dalam dari daerah
yang cekung, terdapat hilus, hilus, yang merupakan tempat keluar masuk
pembuluh darah arteri dan vena renalis, getah bening, saraf dan pelvis renalis.
Tiap ginjal terbagi menjadi daerah utama yakni korteks, medula dan pelvis.
Korteks ginjal berada di bawah kapsul fibrosa, dan bagian dari korteks
elemen vaskuler dan tubular. Filtasi dimulai pada glomerulus ginjal. Kumpulan
glomerulus yang mengandung kapiler dan awal dari sistem tubulus yang di
sebut kapsul bowman. Hasil filtrasi glomerulus memasuki kapsul bowman dan
melalui kumpulan bagian tubulus yang memodifikasi hasil filtrasi sewaktu
melewati korteks dan medula renalis., dan akhirnya mengalir melalui kaliks renal.
Jaringan kapiler kedua, kapiler peritubulus, membawa air dan elektrolit kembali
ke vena cava.
5
3) Mempertahankan keseimbangan ion
4) Pengaturan homeostasis pH
5) Pembentukan hormon
6) Ekskresi Limbah
ureteropelvis, pelvis brim (Tempat ureter bersilangan dengan arteri iliaka), dan
sudut ureterovesikal. Pada tiga lokasi ini ureter jauh lebih sempit. Susunan
anatomis ini berfungsi sebagai katup yang mencegah aliran balik dari urine
(refluks) ke ginjal. Oleh karna sulit bagi kalkuli (batu) untuk melewati saluran
kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan
merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat
3.Vesika Urinaria
6
Vesika urinaria adalah oragan kosong yang terletak pada separuh
anterrior dari pelvis, di belakang simpisis pubis dan bekerja sebagai
penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). Jarak antara
kandung kemih dan simpisis pubis diisi oleh jaringan penghubung yang
ditahan secara longgar oleh ligament sejati. Kandung kemih juga dibungkus
oleh sebuah fasia yang longgar.
permukaan tubuh atau saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria
yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. Urethra pada laki-laki dan
sphincter uretra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan
uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi (Panahi, 2010).
merupakan penghasil cairan semen yang hanya dihasilkan oleh pria. Prostat
berbentuk piramid, tersusun atas jaringan fibromuskular yang mengandung
7
Sedangkan batas bawah prostat yakni ujung prostat bermuara ke
eksternal spinkter bladder yang terbentang diantara lapisan peritoneal. Pada
terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli. Bentuknya sebesar buah kenari
dengan berat normal pada normal dewasa 20 gram (Pumomo, 2001).
mencakup 6% semua kasus kanker pada laki-laki dan 2% pada perempuan. The
American Sociaty mengestimasikan 67.160 kasus baru kanker kandung kemih pada
2007 dan 13.750 kematian yang disebabkannya. Kanker kandung kemih jarang
ditemukan pada dewasa lebih muda dari 40 tahun dan terjadi paling sering pada
dewasa 50-60 tahun. Kini kanker keempat paling sering pada laki-laki dan kesepuluh
pada perempuan, kanker ini menyerang orang kulit putihdua kali lebih sering dari pada
8
(Joyce, M.Black. Keperawatan Medikal Bedah. 2014. Penerbit Elsvier)
C. Etiologi Dan Faktor Resiko
kemih. Penggunaan suplemen untuk mengurangi risiko kanker kandung kemih kini
dikonsiderasikan dalam fitur terapi komplementer dan alternatif.
9
Paparan industrial terhadap beberapa subtansi, seperti cat anilin, asbstos, dan
amin aromatik, hal ini dapat juga menyebabkan kanker kandung kemih. Periode latensi
dari paparan industrial dapat mencapai 18 hingga 45 tahun. Perkerja pada kelompok
resiko tinggi ini harus di skrining secara reguler di atas usia 50 tahun.
Pemanis buatan sedikit berhubungan dengan berkembangnya kanker kandung
kemih. Usah untuk menghubungkan konsumsi kopi dengan kanker kandung kemih
menghasilkan kontraindikasi karna tingginya penggunaan pemanis buatan dan rokok
sering dengan kopi. Faktor resiko lain berupa sistitis kronis, radiasi panggul, dan obat
kemoterapi siklofosfamid (Cytoxan) dan kurangnya asupan cairan. Meningkatkan
intake cairan untuk mengurangi resiko kanker di diskusikan dalam fitur Terapi
Komplementer dan Alternatif. Klien yang menjalani reseksi transuretral atau
pengankatan kanker kandung kemih superfisial harus kembali untuk tindak lanjut
sitoskopi sebagai aktivitas perbaikan dan pemeliharan kesehatan. Mengajari klien
tumor ini paling sering ditemukan pada trigon kandung kemihatau dinding kandung
kemih lateral.
10
Metastasis ke organ lain mulai ketika kanker yang menginvasi penetrasi lapisan
submukosa dan otot kandung kemih. Invasi berlanjut melalui kelenjar getah bening
pelvis dan menyebar ke hati, tulang dan paru-paru. Dengan berjalannya amestatasis,
dapat sampai ke rektum, vagina, jaringan lunak pelvis lainnya, dan struktur
retroperitoneal. Garis pembelah prognosis berada pada stadium B1 dan B2; tumor
stadium C dan D prognosisnya jauh lebih buruk. Klien dengan tumor kandung kemih
superfisial memiliki angka survial 70% setelah 5 tahun. Klien dengan invasif ke otot
menunda untuk berobat. Ketika penyakit semakin bertambah invasif, klien dapat
mengalami iritabilitas kandung kemih yang sering dan dysuria urgensi dan frekuensi.
Jumlah hematuria tidak berkolerasi dengan stadium penyakitnya. Banyak test dilakukan
untuk mengenali test skrining BTA (bladder tumor antigen), tes NMP22 (nuclear matrix
protein) dan assay TRAP (telometric repeat amplification protocol), tapi semuanya
kekurangan sensitivitas. Teknik yang lebih baru dalam investigasi mencakup assay yang
didesain untuk mendektesi asam hialuronik, hialurodinase atau survivi, substansi yang
menginhibisi apoptosis selular.
kemih, namun juga ureter dan ginjal, CT, MRI, dan ultrasonografi jug bisa dilakukan
untuk mengkaji kandung kemih dan struktur sekitarnya, seperti rektum atau uterus,
F. Manajamen Medis
11
alkylating atau intilasi BCG, yang merupakan lini utama dan terapi paling umum.
Kanker yang sudah menginvasi otot biasanya di terapi secara bedah dengan sistektomi
radikal. Terapi radiasi jarang digunakan pada kasus lanjut atau sebagai paliatif. Terapi
diadministrasikan untuk
tumor superficial, seperti
transisional, sel papiler, atau
tumor stadium 0-A. BCG
diinstilasikan kedalam
kandung kemih melalui
12
dengan posisi duduk atau
spiroplokasasina telah
diberikan setelah terapi BCG
utnuk mencegah
kekambuhan. Jika 2 siklus
merekomendasikan
sispektomi.
13
terapi umum ketika tumor lebih refrenstatif
dilaporkan.
14
saluran cerna, mengendalikan persisten, ulserasi
kemih. Intervensi operasi berkisar dari rseksi lokaldan fulgurasi tumor (destruksi
jaringan dengan arus listrik melalui elektroda yang diletakkan dalam kontak langsung
Prosedur yang paling sederhana adalah reseksi transuretral dari tumor kandung
kemih dan fulgurasi dilakukan untuk tumor derajat rendah, superfisial. Papiler terisolasi
atau, kadang, untuk tumor yang tidak dapat dibedah untuk paliatif. Kandung kemih
dicapai dengan sistoskop, yang telah dimasukkan dari uretra. Prosedur ini biasanya
diikuti dengan BCG intravesikal atau kemoterapi untuk mencegah rekurensi adri
penempelan kembali sel-sel kanker kandung kemih. Periksa adanya hematuria,
stenosis, dan komplikasi lainnya setelah operasi. Hematuria, masalah yang umum
setelah reseksi transurental, dikontrol dengan sebuah kateter tiga jalur yang
Sebuah kateter dengan 3 lumen dimasukkan, dan disambungkan dengan sistem irigasi
kandung kemih tertutup secara berselang atau terus menerus untuk memfasilitasi
prostat. Urine merah terang atau pink menjadi jernih dalam waktu kurang lebih 3 hari.
15
2. Sistektomi Parsial
Sistektomi parisial atau sigmental dapat dilakukan bila klien tidak dapat
menoleransi sistektomi radikal untuk sebuah tumor terisolasi yang tidak dapat diobati
dengan reseksi transurental. Sampai setengah kandung kemih dapat dibuang.
Prosedur ini tepat untuk 10-15% klien. Angka rekurensi dapat tinggi.
Selama awal periode pascaoperasi, kapasitas kandung kemih berkurang secara
bermakna. Kandung kemih pascaoperasi dapat menampung kurang dari 60 ml. Setelah
beberapa bulan, jarang kandung kemih meluas, meningkatkan kapasitas dari 200
level B yang berpotensi disembuhkan terlalu sulit untuk reseksi transuretral atau
kemoterapi intravesikal. Prosedur ini dapat dilakukan untuk terapi berikut.
sangat berkurang.
c. Anomali kongential dari saluran kemih bawah, seperti ekstrofi kandung kemih.
kemih, uretra, serta biasanya prostat dan pesika seminalis dibuang. Sistektomi juga
meliputi pembuangan lemak perivesika dan diseksi kelenjar getah bbening pelvis.
Prosedur ini diperlukan bila tumor telah menginvasi dinding kandung kemih,
meliputkan trigone, atau tidak dapat diobati dengan baik dengan cara yang kurang
radikal. Ketika kandung kemih dan uretra dibuang, diversi urine permanen dibutuhkan.
Saluran prosedur operasi dilakukan dalam satu tahap, dengan diversi urine dan
intestin sebagai konduit, dokter bedah membuang sebuah sistem dimana urine
16
dikosongkan melalui pembukaan buatan pada kulit yang disebut stoma. Biasanya
bagian dari terminal ileum, yang memiliki daya resorpsi paling sedikit, digunakan untuk
konduit. Setelah penyambung intestin sisanya terlaksana dengan anastomodid ujung
ke ujung, ujung proksimal dari segmen tersebut ditutup. Ujung distal dibawa keluar
melalui lubang yang dibuat didinding abdomen, dilipat ke belakang, dan dijahit ke
kulit untuk membentuk sebuah stoma. Ureter kemudian ditanam kedalam segmen
ileum. Urine mengalir melalui konduit dan secara terus menerus didesak keluar melalui
stoma oleh peristalsis. Potongan mukus terdapat di urine karena mukus dihasilkan oleh
lapisan usus.
a. Indikasi
Klien yang telah menjalani konduit ileal harus mengenakan alat-alat diatas
stoma untuk mengumpulkan urine. Prosedur ini menggunakan lebih sedikit waktu
dan konduit lebih mudah dibuat dibandingkan prosedur diversi lainnya, yang
membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk klien tua yang tidak dapat
menoleransi operasi lama karena kondisi medis lainnya. Oleh karena segmen ileal
bukankan reservoir, absorpsi dari elekrolit, dan frekuensi dari komplikasi lain terjadi
minimal.
b. Kontraindikasi
Klien dengan penyakit usus kronis atau kanker kolon tidak dapat menjadi
kandidat. Kondisi medis lain yang tidak memungkinkan prosedur operasi besar
juga merupakan kontraindikasi.
c. Komplikasi
Beberapa komplikasi berhubungan dengan tata laksana stoma (misal iritasi
kulit, defek stoma, dan masalah pengantungan stoma) dapat timbul. Kebocoran
daerah aanastomosis, stenosis, hernia peristomal, ulkus, adan obstruksi pada
Sekitar 6-8 minggu setelah operasi, diharapkan agar klien terbiasa dengan
stoma dan penutupnya, mempertahankan perawatan stoma dan penutupnya, serta
17
5. Kantong indiana
Prosedur diversi lainnya adalah kantong( pouch)indiana, kantong florida, kantong
kock, dan wadah internal ileum. Sebuah wadah dibentuk dari kolon asenden dan ileum
terminal. Kantong indiana adalah sebuah versi peningkatan dan lebih besar dari
kantong kock yang asli. Operasi pembuatan wadah lainnya bervariasi bergantung dari
teknik operasi dan bagian dari kolon dan ileum yang digunakan.
Ketika wadah penyimpanan sudah dibuat, ureter ditanam ke dalam sisi diversi.
Sebuah katup puting khusus dibuat dan digunakan untuk menempelkan wadah
mencapai 86%.
a. Indkasi
Oleh karena prosedur ini tidak mengunakan alat untuk menampumg urine,
prosedur ini digunakan kepada klien dengan kemungkinan hidup lebih dari 2
dibutuhkan untuk membuat konduit ileum. Kadar kreatinin serum klien harus <2,5
mg/dl. Klien perlu koordinasi motorik halus dan kasar untuk mengateterisasi katup
puting dan harus bersedia dan mampu untuk berpatisipasi dalam perawatan
mandiri. Reabrsorpsi elektrolit terjadi minimal dengan teknik diversi ini selama
kandidat untuk kantong indiana. Klien denga ketangkasan yang buruk atau tidak
mampu merawat diri sendiri tidak dapat dijadikan kandidat prosedur ini.
c. Komplikasi
18
Komplikasi yang mungkin meliputi inkontinensia, kateterisasi yang sulit,
Hal ini dapat menjadi normal bagi klien untuk mengalami inkontinensi secara
berkala selama beberapa bulan setelah operasi. Sekitar 8-10 minggu setelah
operasi, klien akan menglami peningkatan kontinensi urine, akan tetap bebas dari
ISK, dan akan kembali ke aktivitas yang dilakukan seblum operasi. Kateterisasi
6. Neobladder
Terkadang uretra dapat dipertahankan, memungkinkan pembentukan sebuah
neobladder, yang juga dikenal sebagi ileal w-bladder. Terapi ini dapat menjadi pilihan
pada klien dengan kanker kandung kemihyang membutuhkan sistektomi. Walaupun
ureter. Jika ureter direseksi, dibentuk kembali neouretra bersama dengan sfingter
buatan. Prosedur ini lebih sukses pada laki-laki karena uretra lebih panjang.
a. Indikasi
Oleh karena tidak diperlukan alat penampung dan anatomi normal dapat
multifokal, atau kanker kandung kemih yang melibatkan prostat bukanlah kandidat
untuk prosedur ini.
c. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pecahnya kantong akibat diperkontinensi,
19
inkontinensia, ketidakseimbangan elektrolit, disfungsi ereksi, dan batu. Dengan
Klien akan pulang kerumah 4-8 hari setelah operasi dengan kateter terpasang.
Kateter akan dilepas setlah 4 minggu setelah operasi, dan klien akan diajari
kecil yang fleksible kemudian digunakan untuk memasukan materi kontras untuk
memastikan lokasi yang tepat.dengan menggunakan kawat angiografi sebagai
H. Pemeriksaan Penunjang
dilakukan dibawah anastesi umum. Penebalan dinding buli,mobilitas, fiksasi, dan keras
tidaknya tumor dapat ditentukan. Palpasi bimanual dikerjakan dengan narkose umum
(supaya otot buli-buli rileks) pada saat sebelum dan sesudah reseksi tumor TUR buli-
20
buli. Jari telunjuk kanan melakukan colok duburatau colok vagina sedangkan tangan kiri
mengetahui apakah teraba tumor pada dasar buli-buli dengan bantuan general
anastesi sesuai prosedur.
F = 12-14 g/dl
b. Pemeriksaan faal fungsi ginjal
1) BUN eksresi urea yang tidak maksimal akan meningkatkan kadar nitrogen urea
darah (Joan dan Lyndon, 2014).
dengan kadar nitrogen serum, karna gangguan ginjal yang berat dan persisten
akan menyebabkan peningkatan kreatinin yang signifikan (Joan dan
Lydon,2014).
Normal: M = 0,9-0,5 mg/dl
F = 0,7-1,3 mg/dl
c. Urinalisis
1. Kadar zat yang tinggi secara abnormal dalam darah melebihi kapasitas
reabsorbsi tubulus normal , misalnya glukosa, keton, bilirubin terkonjugasi
dan urobilinogen.
2. Perubahan fungsi ginjal, misalnya proteinuria, kegagalan untuk
mengkonsentrasikan urin.
3. Kandungan yang abnormal, misalnya darah masuk pada titik maupun dari
21
Urin segar yang keruh umumnya akibat keberadaan leukosit (piuria), yang sering
kali disertai bakteria. Bau amis biasanya menandakan adanya infeksi saluran kemih.
Beberapa makanan seperti asparagus, dapat memberikan bau yang khas pada urin.
Ukurlah volume urin 24 jam untuk mengkonfirmasi oliguria atau piuria. Pada
pasien sakit kritis, aliran urin setiap jam merupakan indikator dinamik yang baik
Kegunaan urinalisis
kegunaan indikasi Bermanfaat pada :
Uji tapis (screening) Acak Diabetes melitus bakteriuria asimtomatik
d. Sitologi Urin
Yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urin (biasanya nilai
negatif palsu tinggi). Sitologi urin merupakan pemeriksaan makroskopik terhadap
22
3. Pemriksaan Radiologi (Shenoy, 2014)
3) Ultrasonografi
4) CT-Scan
5) MRI
6) Sitoskopi
Anamesis
a. Keluhan Utama
renovaskuler)
3. Penyakit vaskuler pada sisi yang lain (yang membuat penyakit renovaskuler
c. Riwayat obat-obatan
23
yang dapat memperngaruhi fungsi ginjal meliputi angiotensin-convertin enzyme
dramatis menurunkan fungsi ginjal dalam konteks infeksi sistemik atau hipovolemia.
e. Riwayat sosial
Tanyakan mengenai ide, perhatian, dan harapan pasien anda. Penyakit ginjal
ginjal, nefropati pada pasien diabetes dan kanker urotelia. Konsumsi alkohol
berlebihan dihubungkan dengan kerusakan ginjal hipertensi dan peningkatan
kalsium, misalnya susu dan produk susu, dan oksalat, misalnya cokelat, rhubarb,
bayam dan kacang kedelai. Nilailah asupan protein pada pasien dengan PGK untuk
disebabkan toksin jamur dalam biji-bijian), lupus eritematosus sistemik (LES) dengan
24
nefritis pada Asia Timur, dan/atau diabetes mellitus dengan gagal ginjal pada pasien
asli Afrika.
Pemeriksaan Abdomen
Mintalah klien untuk berbaring datar dengan kepalanya pada bantal dan lengan
yang diletakkan pada kedua sisi untuk merelaksasikan otot-otot abdomen. Bukalah
pakaian di bagian abdomen.
1. Inspeksi
a. Lihat adakah distensi (pembesaran ginjal akibat APKD, atau kadang pada uropati
pada fossa iliaka untuk mencari bekas luka operasi transplantasi. Anda juga dapat
melihat bilamana terdapat kateter untuk dialysis peritoneal atau bekas luka kecil
a. Gunakan jari-jari tangan kanan anda mulailah di kuadran kanan bawah dan
palpasi setiap bagian secara sistematis.
b. Untuk mendeteksi perbesaran ginjal derajat ringan letakkan satu tangan anda di
belakang punggung pasien di bawah batas iga terbawah dan tangan kanan pada
pasien menghela napas. Mintalah pasien untuk menarik napas dalam; rasakan
lobus bawah ginjal bergerak turun diantara kedua tangan. Jika terasa, lalu tekan
ginjal dengan lembut ke arah belakang dan depan diantara kedua tangan anda
untuk merasakan mobilitasnya. Hal ini disebut balloting, dan berguna untuk
e. Mintalah klien untuk duduk. Palpasi sudut ginjal dengan mantap namun lembut
(diantara tulang belakang dan iga ke 12 posterior). Jika hal ini tidak mengganggu
kenyamanan klien, berikan pukulan sekali pada sudut renal dan menggunakan
sisi ulnaris dari kepalan tangan anda (dengan kekuatan sedang saja). Sebelum
25
timbul rasa tidak nyaman.
3. Perkusi
Perkusi ginjal tidaklah bermanfaat.
a. Perkusi kandung kemih pada daerah timpani dibagian atas abdomen pada
garis tengah ke arah bawah, ke simpisis kubis. Perubahan menjadi perkusi
4. Auskultasi
a. Auskultasi untuk mencari bruit yang timbul dari arteri renalis. Dengarkan
secara seksama pada kedua pinggang dari posterior dan pada epigastrium,
dengan menggunakan stetoskop diafragma. Bruit arteri tidak dapat dibedakan
dengan yang berasal dari pembuluh darah yang berdekatan, misalnya arteri
mesenterika, akan tetapi bruit abdominal apapun, berkurang atau
b. Uji untuk mengetahui adanya asites, yang dapat ditemukan pada sindrom
nefrotik atau pada pasien dengan dialysis peritoneal.
Temuan abdnormal
Ginjal normal bersifat mobil dan dapat bergerak sejauh 3 cm ke inferior saat
inspirasi. Hal ini umumnya mudah terasa pada ginjal kanan, karena letaknya yang
lebih rendah dibandingkan ginjal kiri. Pembesaran ringan pada ginjal sulit untuk
dinilai. Pada subjek yang kurus, lobus bawah dari ginjal kanan mungkin dapat
teraba, namun perbesaran ginjal bahkan yang sangat besar sekalipun akan sulit
teraba pada subjek dengan obesitas. Perbesaran hati yang nyata akan sulit di
bedakan dengan ginjal kanan, terutama jika APKD dihubungkan dengan penyakit
kistik pada hati.
26
agenesis ginjal, hipoplasia atau atrofi, atau operasi pengangkatan ginjal yang
lainnya. Hal ini juga dapat terjadi akibat tumor ginjal atau hidronefrosis.
Perbesaran dua ginjal terjadi pada APKD, amiloidosis, dan glomerulonefritis akut.
Pada ginjal transplant akan teraba sebagai massa dengan permukaan raba pada
fossa iliaka salah satu sisi dengan bekas luka diatasnya.
abdomen. Ginjal yang mengandung tumor umumnya teraba padat dan ireguler,
dan terkadang melekat ke jaringan sekitarnya. Ginjal yang membesar akibat
penyumbatan memiliki permukaan yang rata. Nyeri tekan diatas ginjal umumnya
di sebabkan oleh pielonefritis akut atau obstruksi saluran kemih akut. Kandung
kemih yang melebar akan teraba sebagai massa padat dengan permukaan rata
yang keluar dari pelpis dan menghilang setelah dilakukan katerisasi uretra.
Pemeriksaan kardiovaskular
Urutan pemeriksaan
1. Ukuran denyut arteri dan tekanan darah (jangan lakukan pengukuran tekanan
Temuan abnormal
Tekana darah sering kali meningkat pada penyakit ginjal,namun mungkin rendah
dengan penurunan tekanan darah saat berdiri pada pasien dengan penyakit
tubulointerstisial yang kehilangan air dan natrium secara berlebihan akibat gangguan
27
pericardium akibat pericarditis uremia ,jvp umumnya tidak meningkat dan tidak
terdengar bunyi jantung tambahan,karena volume intra vaskulah biasanya normal atau
menurun.
Detak jantung di apeks dapat bergeser pada overloud cairan dan gagal
jantung,atau terdapat heaving pada pasien dengan hipertropi ventrikel kiri atau
fistula.AV bunyi jantung tambahan terjadi pada overload cairan dan/ atau gagal
jantung,dan pericardinal friction rub dapat timbul akibat pericarditis uremia.
Pemeriksaan respirasi
Temuan abnormal
Pada PGK, kompensasi respirasi dihubungkan dengan asidosis metabolik yang
dapat berakibat peningkatan frekuensi pernapasan dan respirasi yang dalam
(respirasi Kussunal, hlm. 146). Efusi pleura dapat terjadi akibat overload cairan atau
hipoalbuminemia.
pada vaskulitis atau LES, dan retinopati merupakan temuan penting pada diabetes
melitus dan hipertensi.
28
sangatlah penting untukdiagnosa definitif. Walaupun beberapa kondisi ginjal
Elsevier, Singapore.)
Manajemen keperawatan pada klien praoperasi
1) Pengkajian
Manajemen keperawatan praoperatif dari klien dengan kanker kandung kemih
ditujukan pada edukasi klien dan kelurga.kaji pemahan klien dan keluarga tentang uji
diagnotik yang akan dilaksanakan,kanker kandung kemih,dan prosedur operasi yang
Selain edukasi dan konseling untuk klien, lakukan pengkajian fisik.cek adanya :
(1) Nyeri kostovebrata dan masa pada perut atas dan pinggang,
Kaji perawatan mandiri atau fungsional untuk menntukan apakah klien dapat
merawat drainase dan kateter saluran kemih dan mampu mengkateterisasi stoma
a. Kurangnya pengetahuan
29
Diagnosis praoperasi yang paling umum adalah kerangnya pengetahuan yang
“Intervensi”
Berikan edukasi mengenai praoperasi
Kaji kekurangan edukasi klien sekitar kandung kemih,terapi yang disarankan, dan
hasil akhir yang diharapkan dengan diskusi.ikut sertakan keluarga dalam diskusi untuk
dan kateter yang akan dilihan setelah operasi dan kapan mereka akan di lepas.jika
dibutuhkan,diskusikan mengenai layanan kesehatan yang tersedia stelah keluar dari
rumah sakit.
dalam kata-kata.
“Intervensi”
anatomis dan disiologis yang akan terjadi dan kemungkinan efeknya ke klien.oleh karna
perubahan gaya hidupyang dibutuhkan oleh operasi diversi atau kantong,pastikan
untuk menawarkan dukungan dan rujuk klien untuk konseling tambahan jika
30
diindikasikan. Asosiasi komunitas, American cancer society, menyedikan bantuan besar
seksual.oleh karena operasi yang bersidat pribadi dan personal ini,anda harus
menggunakan kesempatan ini untuk mendiskusikan resiko disfungsi seksual yang
seksual, klien harus di persiapkan untuk mengambil keuntungan dari sumber yang
tersedia jika impotensi atau kesulitan berhubungan seksual setelah operasi.
Disekspektasi bahwa klien akan siap untuk dan menjalani operasi yang dipilih
dengan sukses.klien harus menyatakan ulang informasi tenteng kanker kandung kemih,
uji doagnostik, persiapan usus, dan intervensi operatif. Selain itu, klien harus
menyuarakan keperhatinan tentang gangguan citra tubuh dan disfungsi seksual setelah
operasi. Klien harus sadar tentang sumber di liar yang tersedia setelah klien keluar dari
rumah sakit.
dan reseksi usus. Klien berlanjut tidak mendapat apa pun melalui mulut (missal tetap
dalam status NPO) dengan terpasang jalur IV dan NGT samapai peristaltik kembali.
Pengkajian tentang bising usus, isi nasogastrik, dan keluarnya flatus dibutuhkan.
Aliran urine tidak pernah berhenti setelah operasi. Stent uretra yang berasal dari
pelvis renalis menjalar ke ureter dan melalui tempat penyimpanan, pipa saluran, atau
neobbladder. Stent yang keluar melalui stoma ditamping di dalam kantong. Dengan
wadah penampungan yang luas, kateter diletakkan melalui katup putting untuk
31
mengalirkan wadah penyimpanan internal selam 2-3 minggu sampai terjadi
tetap terdrainase selagi kateter dipasang melalui ureter dan digunakan sebagai stent.
Hal ini melindungi anastomosis dari uretra dan noebladder.
Beberapa contoh, stent uretra atau kateter dapat mengeluarkan urine setelah
operasi neobladder atau wadah penyimpanan yang luas. Stent dan kateter suprapubik
dilepas ketika penyembuhan yang adekuat terjadi, sekitar 3-4 minggu. Kateter
suprapubik biasanya adalah pipa terakhir yang dilepas. Secara konstan monitor pipa
untuk patensi dan drainase terus-menerus, biasanya pada sistem gravitasi tertutup,
dengan irigasi seperti yang direspkan untuk mempertahankan patensi. Selama 24-48
jam pertam, catatan asupan tiap jam dan pengeluarnnya mungkin dibutuhkan. Klien
harus dijaga dari memanipulasi pipa segera setelah operasi.
menyebabkan limfedema pada tungkai bawah. Anda mungkin perlu mengukur lingkar
betis klien secara teratur untuk memeriksa kemunculan manifestasi klinis dari
mungkin muncul akibat jaringan parut pada saat proses maturasi stoma. Jika
pembukaan pada faceplate terlalu besar, hiperplasia epitel atau penebalan dari kulit
peristomal dapat menyebabkan kontraksi pada stoma. Klien dengan diversi urine juga
memiliki resiko pembentukan batu asam urat dan kalsium. Perkembangan batu kemih
32
pouch adalah inkontinensia, kateterisasi sulit, refluks urine, dan kemungkinan
pielonefritis, bakteriuria obstruktif, ketidakseimbangam elektrolit, urolitiasis, atau
masalah penyerapan. Tempat penampungan dapat bocor apabila klien tidak mematuhi
dengan lancer.
“Intervensi”
tidak berdistensi yang dapat menyebabkan tegang pada area yang dijahi. Pada
umumnya, kateter uretra dan suprapubik dipasangkan pada klien. Klien
b. Kesiapan untuk perawatan diri terpadu dan manajeman rejimen terapi efektif.
Klien yang mendapatkan diversi urine tipa apa pun, haruslah diberi
edukasi mengenai strategi perawatan mandiri. Diagnosis keperawatan pada
kesiapan untuk perawatan diri terpadu dan manajemen rejimen terapi efektif
berhubungan dengan kompleksitas dari rejimen terapi yang dapat diaplikasikan
Klien akan mampu melakukan manajeme efektif pada diversi urine atau
neobladder, yang terbukti dengan kemampuan untuk mendeskripsikan rejimen
33
“Intervensi. Saluran Ileal”
Bagi klien dengan saluran ileal, berikan edukasi perawatan stoma dan
perawatan kuli,t perawatan diri pada alat pengumpul, mencegah bau,
kantong ostomi sekali pakai. Pembukaan, tidak lebih besar dari 3mm dari stoma,
haruslah dibuat pada kulit untuk menyesuaikan ukuran stoma. Bukaan terbuat harus
adalah ancaman yang sering muncul pada klien dengan deversi urine. Kantong
tersebut dapat dibiarkan terpasang maksimum selama 7 hari, selama tidak terjadi
kebocoran. Krim atau bedak nistatin sangat efektif untuk melawan infeksi jamur
topical pada area sekitar stoma.
sehari harinya dengan sedikit atau bahkan tidak ada perubahan dalam cara
berpakaian. Intruksikan klien untuk mengosongkan kantung ketika sudah teisi
sepertiga atau setengah penuh. Berat dari urine yang terakumulasi dapat menarik
faceplate dari kulit dan menyebabkan kebocoran. Anjurkan pada klien untuk
Bau urine adalah masalah yang umum muncul pada stoma urine. Bau tidak
sedap muncul pada umumnya dikarenakan buruknya higienis, alkalin urine, hasil
34
cairan yang kurang, dan konsumsi makanan tertentu, contohnya adalah asparagus.
Dikarenakan urine yang terdilusi memiliki bau yang lebih ringan, asupan cairan yang
cukup menjadi hal yang penting. Alat alat yang dapat digunakan kembali haruslah
dibersihkan dengan sabun yang lembut dan air hangat. Bilas kantong dan biarkan
kering.
4) Meningkatkan kemandirian
Intervensi prawatan jangka panjang bertujuan untuk menjga sistem fungsional
urine dan mencegah komplikasi. Hal tersebut dapat memakan waktu yang cukup
panjang dan signifikan bagi klien untuk menyesuaikan diri dengan diversi urine.
tersebut terlibat dalam perawatan stoma, kulit peristomal, dan sistem drainase.
Secara perlahan klien menumbuhkan rasa tanggung jawab hingga akhirnya memiliki
kemandirian
5) Mendorong untuk memeriksakan diri kembali (follow-up)
Klien dengan kanker kandung kemih dan komplikasinya seperti batu dan
stenosis, haruslah memeriksakan diri kembali secara teratur untuk diperiksa apakah
terjadi kanker berulang. Klien harus terus dikunjungi oleh perawat LOK untuk
diperiksa apakah terdapat masalah pada ostomi.
6) Diversi continent
Perawatan klien pascaoperasi dengan kantong indiana adalah sama dengan
perawatan yang diberikan bagi klien dengan diversi urine, yang berbeda hanya
tidak adanya kantong eksternal. Pada klien, terpasang kateter dan drainase
35
dapat mengalir keluar. Tunjukkan pada klien bagaimana cara melakukan kateter
mandiri ketika kandung kemih tidak dapat dikosongkan dengan cara berkemih
biasa.
Pemeriksaan meliputi nilai elektrolit, nilai kreatinin serum, urea nitrogen darah
(blood urea nitrogen-BUN) dan pemeriksaan fungsi renal. Kerusakan ginjal dapat
muncul pada klien yang tidak patuh, yang tdak mengosongkan kanton secara
teratur, dan yang menderita infeksi. Klien-klien tersebut sering kali mengalami
infeksi ginjal dan kerusakan ginjal, dan saluran ileal mungkinharus dibuat untuk
menggantikan neobladder atau kantong indiana sehingga urine dapat mengalir
dengan lancar.
Klien laki laki memliki resiko megalamai inptensi setelah sistektomi radikal
dikarenakan pengankatan prostat.tawarkan pada klien umtuk konselin sebelum dn
PDE-5 inhibitor yang diberikan tiga kali setiap minggu dapat ditawarkan pada klien
segera setelah kateter diangkat untuk menjaga aliran darah menuju corpora cavernosa
sehingga ketika kemampuan bersenggama dapat kembali, klien hanya akan meliki
sedikit masalah terkait impotensi. Obat obatan dan peralatan lainnya juga tersedia
36
Bagi perempuan yang mendapatkan histerektomi total, salpingo-ooforrektomi
alternatif, lubrikan, estrogen topikal, dan pelebar vagina dapat mengurangi rasa tidak
nyaman. Buku yang yang mendiskusikan disfungsi seksual pada laki-laki dan
perempuan sudah tersedia dari american cancer society. Bagi pasangan klien, berikan
dorongan untuk memeluk, menyentuh, mencium, dan aktifitas lainnya yang dapat
meningkatkan keintiman. Pasangan sering kali takut untuk menyentuh klien karena
takut menimbulkan rasa nyeri, rasa malu, juga dapat menjadi masalah. Berikan
3. Evaluasi
Karsinoma In Situ sering kali dapat disembuhkan dengan reseksi transuretral yang
memulai merawat diri meskipun terdapat sedikit kesullitan. Bahkan dengan sistektomi
radikal, angka keselamatan selama 5 tahun bagi klien dengan tumor yang menginvasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
The American Sociaty mengestimasikan 67.160 kasus baru kanker kandung kemih
pada 2007 dan 13.750 kematian yang disebabkannya. Kanker kandung kemih jarang
ditemukan pada dewasa lebih muda dari 40 tahun dan terjadi paling sering pada
dewasa 50-60 tahun. Kini kanker keempat paling sering pada laki-laki dan kesepuluh
37
pada perempuan, kanker ini menyerang orang kulit putihdua kali lebih sering dari pada
aromatik, hal ini dapat juga menyebabkan kanker kandung kemih. Periode latensi dari
paparan industrial dapat mencapai 18 hingga 45 tahun. Perkerja pada kelompok resiko
kemih. Usah untuk menghubungkan konsumsi kopi dengan kanker kandung kemih
menghasilkan kontraindikasi karna tingginya penggunaan pemanis buatan dan rokok
DAFTAR PUSTAKA
Silverthorn, Dee Unglaub. Fisiologi Manusia: sebuah pendekatan terintegrasi. Edisi 6. Jakarta:
EGC, 2013.
38