Anda di halaman 1dari 14

SISTEM REPRODUKSI

Oleh : Khoirifa Safitri


Fadia Az Zahra
PENGERTIAN
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru.

Tujuannya : untuk mempertahankan jenisnya dan


melestarikan jenis agar tidak punah.

Pada manusia untukmenghasilkan keturunan yang


baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga
reproduksi pada manusia dengan demikian
dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
 Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi
pria
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma,
kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada
usia pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki vagina
dan ovarium untuk menghasilkan ovum.
Kematangan sel telur atau ovum ditandai menarche pada usia
antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel
sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan
berkembang menjadi janin.
Organ reproduksi pria

b. Bagian dalam
a. Bagian luar
 Penis (zakar)  Testis
 Skrotum (kandung buah pelir)
 Saluran kelamin
 Kelenjar kelamin
ORGAN REPRODUKSI WANITA

Bagian luar Bagian Dalam


ORGAN REPRODUKSI WANITA

a. Organ Eksterna(luar) b. Organ interna (dalam)


Mons pubis, Uterus (rahim)
Labia mayora (bibir besar) Ovarium (indung telur)
labia minora (bibir kecil) Servix (mulut Rahim)
Klitoris (kelentit) Tuba Fallopi
Vestibula Vagina (liang sanggama)
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
 Kanker Vagina  Gonore

 Gangguan Menstruasi  Kanker Ovarium


 Endometriosis
 Kanker Serviks
 Kanker Rahim
 Epididimitis
 Keputihan
 Sifilis
 Infeksi Vagina
 AIDS
 Hernia Inguinal
 Herpes Genetalis
 Kandida
 Ejakulasi Dini
 Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
 Impotensi
 Fibroadenoma
 Mikropenis  Condyloma
 Vulvovaginatis  Kanker Prostat
 Hipogonadisme  Pseudohermasphrodite
PEMERIKSAAN GENETALIA PADA WANITA

 PENGKAJIAN
 PEMERIKSAAN FISIK
 Bagian Luar :
Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan
kandung kemih sebelum pengkajian dimulai. Bila di
perlukan urine untuk spesemen lab, kumpulkan pada saat
ini
Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi
litotomi dan selimuti bagian yang tidak diamati
 Amatirambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah
nya dan bandingkan sesuai perkembangan pasien
 Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema,
fisura, leukoplakia, dan eksoriasi
 Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia
mayora, labia minora, kitoris, dan meatus uretra . Perhatikan
setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau
nodula.
 Inspeksi genitalia eksterna : Pada posisi lithotomi, genitalia
eksterna dapat dilihat dengan jelas
 Keadaan vulva bagian luar: Kotor atau bersih, keadaan rambut
pubis.
 Terdapat ulkus, pembengkakan.
 Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
Pengkajian Bagian Dalam
 Atur posisi pasien.
 Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan
identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini
berguna untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat. Cabut jari bila
sudah selesai.
 Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air
hangat terutama bila akan diambil specimen
 Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal
 Yakinkan tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya
masukan spekulum dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit
rambut pubis atau labia.
 Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum
ke arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior
 Buka paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap
membuka.
Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik mengenai
ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya. Normalnya pada nulipara bentuk
servik melingkar atau oval, sedang pada para membentuk celah.
Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan aplikator dari
kapas.
Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan tarik keluar secara perlahan-
lahan.
Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan steril, lumasi
jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina debgan penekanan kearah
posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodula.
Palpasi servik dengan dua jari anda dan erhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas
dan nyeri tekan. Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri.
Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh di perut dan
tekankan kebawah. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas.
Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral kanan. Tangan
yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium kanan mengenai
ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk
ovarium sebelahnya.
PEMERIKSAAN GENETALIA PADA
PRIA
INSPEKSI
 Pertama-tama inspeksi rambut pubis, perhatikan penyebaran dan
pola pertumbuhan rambut pubis. Catat bila rambut pubis tumbuh
sedikit atau tidak sama sekali.
 Inspeksi kulit, ukuran, dan adanya kelainan lain yang tampak pada
penis.
Pada pria yang tidak dikhitan, pegang penis dan buka kulup penis,
amati lubang uretra dan kepala penis untuk mengetahui adanya
ulkus, jaringan parut, benjolan, peradangan, dan rabas ( bila
pasien malu,penis dapat dibuka oleh pasien sendiri ). Lubang
uretra normalnya terletak di tengah kepala penis. Pada beberapa
kelainan lubang uretra ada yang terletak di bawah batang penis
(hipospadia) dan ada yang terletak di atas batang penis
( epispadia)
 d. Inspeksi skrotum dan perhatikan bila ada tanda kemerahan,
bengkak, ulkus, ekskoriasi (goresan), atau nodular. Angkat
skrotum dan amati area di belakang skrotum.
 PALPASI
 Lakukan palpasi penis untuk mengetahui adanya nyeri
tekan, benjolan, dan kemungkinan adanya cairan
kental yang keluar.
 Palpasi skrotum dan testis dengan menggunakan
jempol dan tiga jari pertama. Palpasi tap testis dan
perhatikan ukuran, konstitensi, bentuk, dan
kelicinannya. Testis normalnya teraba elastis, licin,
tidak ada benjolan atau massa, dan berukuran sekitar
2-4 cm.
 Palpasi epidemis yang memanjang dari puncak testis
ke belakang.
Normalnya epididimis teraba lunak.
 Palpasi saluran sperma dengan jempol dan jari
telunjuk. Saluran sperma biasanya ditemukan pada
puncak bagian lateral skrotum dan teraba lebih keras
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai