Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM REPRODUKSI

Kholisotin, S.Kep.,Ns.,M.kep

1. PENGERTIAN

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkanketurunan yang baru.


Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnyadan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untukmenghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi.Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengancara
generatif atau seksual.

2. ORGAN REPRODUKSI;
Organ reproduksi pria
a. Bagian luar Penis, (zakar).Skrotum
b. Bagian dalam Testis, Saluran kelamin, Kelenjar kelamin
Organ reproduksi wanita
a. Organ externa (luar) Mons pubis, Labia mayora (bibir besar) labia minora (bibir
kecil), Klitoris (kelentit), Vestibula
b. Organ interna (dalam) Uterus (rahim), varium (indung telur), Vagina (liang
sanggama)
3. GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
a. Kanker Vagina
b. Gangguan Menstruasi
c. Kanker Serviks
d. Epididimitis
e. Sifilis
f. AIDS
g. Herpes Genetalis
h. Ejakulasi Dini
i. Impotensi
j. Mikropenis
k. Vulvovaginatis
l. Hipogonadisme
m. Gonore
n. Kanker Ovarium
o. Endometriosis
p. Keputihan
q. Infeksi Vagina
r. Hernia Inguinal
s. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
t. Condyloma
u. Kanker Prostat
4. ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN REPRODUKSI PEMERIKSAAN
FISIK Pengkajian Bagian Luar;
a. Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pengkajian
dimulai.
b. Bila di perlukan urine untuk spesemen lab
c. Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi litotomi dan selimuti bagian
yang tidak diamati
d. Mulai dengan mengamati rambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah nya dan
bandingkan sesuai perkembangan pasien
e. Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema, fisura (luka
terbukan/robekan), leukoplakia (bercak putih), dan eksoriasi (lecet)
f. Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia mayora ( labia minora,
kitoris, dan meatus uretra.
g. Perhatikan setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau nodula.
h. Inspeksi genitalia eksterna :Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan
jelas
i. Keadaan vulva bagian luar :Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis. (Terdapat ulkus,
pembengkakan, Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoea (keputihan).
5. Pengkajian Bagian Dalam ;
1. Atur posisi pasien.
2. Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan
identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini berguna
untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat.
3. Cabut jari bila sudah selesai.
4. Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air hangat
terutama bila akan diambil specimen
5. Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal, Yakinkan
tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya masukan spekulum
dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit rambut pubis atau labia.
6. Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum ke
arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior Buka
paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap membuka.
7. Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik
mengenai ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya.
(Normalnya pada nulipara bentuk servik melingkar atau oval, sedang pada para
membentuk celah)
8. Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan
aplikator dari kapas.
9. Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan tarik keluar secara
perlahan- lahan.
10. Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan
steril, lumasi jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina dengan
penekanan kearah posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri
tekan dan nodula.
11. Palpasi servik dengan dua jari anda dan perhatikan posisi, ukuran, konsistensi,
regularitas, mobilitas dan nyeri tekan.
(Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri)
12. Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh
di perut dan tekankan kebawah.
13. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas.
14. Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral
kanan. Tangan yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah.
15. Palpasi ovarium kanan mengenai ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri
tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk ovarium sebelahnya.
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN;
a. Ketidakefektifan pola seksual berhubungan dengan Takut infeksi menular seksual
b. Ansietas
c. Gangguan rasa nyaman
d. Nyeri akut
e. Nyei kronis
f. Harga diri rendah
g. Gangguan body image

Anda mungkin juga menyukai