Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN FISIK HEAD

TO TOE PADA PASIEN


DEWASA DAN BAYI
KELOMPOK 6
OUR TEAM

ta
Nadia Meisin Olidya Esi Ko
lila
Rara Ayu
058 Aura
064
059
OUR TEAM

Safira I. M. lu
Diva
Galuh A Djul Fitri Pe
079 rrizah
085 098
LATAR BELAKANG

Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses


dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk
menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat
dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan
membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan
perawatan pasien. Saluran anogenital adalah istilah yang
digunakan untuk merujuk pada anus dan saluran genital. Saluran
genital meliputi organ seks eksternal dan internal baik pada pria
maupun wanita.
TUJUAN

Tujuan Umum Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu Mengkomunikasikan kepada pasien tentang


melakukan pemeriksaan fisik tujuan dilakukan pemeriksaan fisik dengan jelas
pada pasien dengan cara Menyiapkan lingkungan yang nyaman dan aman
sistematis dan benar, bagi pasien selama dilakukan pemeriksaan
sehingga dapat menegakkan Menyiapkan alat-alat yang sesuai dengan
diagnosa dan memberikan kebutuhan pemeriksaan
intervensi serta implementasi Mengatur posisi yang sesuai dengan kebutuhan
dengan benar dan tepat. dalam pemeriksaan
BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir normal
mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur kehamilan 37- 40 minggu,
bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan
tidak ada cacat bawaan.
Pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang berhubungan
dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan dengan
dua tahap, yaitu :
• pengkajian setelah bayi lahir, bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari
kehidupan di dalam uterus ke kehidupan luar uterus, yaitu dengan melakukan penilaian
APGAR.
.• pengkajian keadaan fisik bayi baru lahir. Pengkajian ini dilakukan untuk memastikan bayi
dalam keadaan normal atau tidak mengalami penyimpangan.
ANOGENITAL BAYI BARU LAHIR PADA
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

Anogenital Bayi Anogenital Pada Bayi


Perempuan Laki-laki
Pada bayi perempuan, bayi baru Pada bayi laki-laki , testis
lahir perempuan yang cukup bulan biasanya turun ke dalam
dan normal, ovarium mengandung skrotum pada akhir kehamilan
ribuan sel-sel germinal primitif 36 minggu . Spermatogenensis
pada saat lahir. periksa klitoris , tidak terjadi sampai pubertas .
labia, dan hymen. Labia minora dan Prepusium ( kulub ) yang ketat
klitoris menonjol, namun dalam sering dijumpai pada bayi baru
istilah perempuan, labia mayora lahir . Muara uretra dapat
menutupi klitoris dan labia minora. tertutup oleh prepusium .
ANOGENITAL PADA ORANG
DEWASA
Anogenital adalah pemeriksaan Perbandingan kutil anogenital pada perempuan dan laki-laki:
yang berhubungan dengan
•Papula mutiara (terbentuk dalam lingkaran di sekitar kepala
daerah anatomis dimana anus
penis).
dan alat kelamin berada .
• Kelenjar sebaceous di labia (dikenal sebagai " Fordyce spot ").
Salah satu penyakitn y a yaitu
• Papila vestibular (daun yang ditemukan di lubang vagina).
"Kutil anogenital" . Kutil anogenital
• Keratosis seboroik sering terlihat di daerah anogenital pada
disebut juga kondiloma
orang dewasa yang lebih tua.
acuminatum, kutil kelamin , dan
kutil kelamin . Kutil anogenital • Karsinoma sel skuamosa anogenital merupakan diagnosis
biasanya didapat melalui banding yang penting untuk dipertimbangkan karena jenisHPV
hubungan seksual , kutil ini risiko tinggi dan risiko rendah keduanya merupakanIMS dan
paling sering terlihat pada orang dapat ditularkan secara bersamaan.
dewasa muda antara usia 15
dan 30 tahun .
PEMERIKSAAN FISIK PADA AREA
ANOGENITAL
· Male Genetalia
– Posisi pemeriksaan bisa dilakukan dalam posisi supine dengan kaki sedikit
terbuka atau dalam posisi berdiri
– Jika pasien belum disirkumsisi, retraksikan kulit penutup kearah belakang.
Periksa sekitar lipatan kulit, apakah ada kerak kotoran yang berwarna
kekuningan, pembengkakan, massa, lesi, atau ada ulkus pada corona glandis.
– Inspeksi meatus urethralisnya, lihat apakah ada sekret yang dihasilkan,
warna, bau, & karakteristik lainnya
– Jika ada sekret yang keluar, periksakan pemeriksaan kultur dilaboratorium
– Lihat kesimetrisan testis dalam skrotum, posisikan penis kearah samping. Secara perlahan palpasi
kedua testis dimulai dari testis sebelah kanan. Normalnya testis berjumlah 2 buah & bisa bergerak. Cari
adanya massa atau sekret yang dihasilkan

– Bisa ditemukan radang (orchitis) atau hidrocele (testis tidak turun kedalam skrotum menyebabkan
gangguan kesuburan pada pria, hal ini memerlukan operasi)

– Jika ada nanah yang dihasilkan dari meatus urethra GO

– Pada anak kecil sering ditemukan Phymosis corona glandis bengkak karena terjadi infeksi, anak tidak

bisa kencing & terasa nyeri sirkumsisi
Minta pasien untuk berdiri. Setelah berdiri, posisikan tangan dibawah skrotum, runtut hingga pangkal
spermatic cord di cincin external inguinal
– Minta pasien untuk mengedan atau batuk, lihat apakah ada penonjolan pada daerah inguinal pasti
→ →
akan menyentuh ujung jari pemeriksa hernia inguinalis (turun berok) memerlukan operasi
– Pakai sarung tangan, lapisi ujung sarung tangan dengan pelumas. Minta pasien untuk berbaring dengan
posisi miring & rileks
– Pada saat menghembuskan nafas, masukkan jari telunjuk kedalam anus. Arahkan ujung jari kearah
umbilikus. Rasakan mukosa dinding anus, apakah teraba massa, atau timbul perdarahan saat dipalpasi
– Arahkan ujung jari kearah dinding atas bagian medial untuk menilai besar kelenjar prostat. Normalnya

kelenjar prostat hanya sebesar kacang. Jika teraba membesar BPH (Benign Prostat Hyperplasia).
· Female External Genetalia & Anus

– Inspection / Palpation
– Posisikan pasien secara litotomi, minta pasien untuk relaks & tidak kaku
– Inspeksi pada bagian mons pubis & vulva
– Sebelum menginspeksi perineum, sentuh dengan perlahan daerah paha. Lihat
warna & persebaran rambut pada bagian mons pubis & perineum
– Pisahkan labia majora dengan ibu jari & telunjuk tangan yang dominan. Lihat
kesimetrisan labia majora, palpasi daerah tersebut. Catat jika ada massa,nyeri
tekan, atau perlukaan
– Inspeksi labia minora, lihat kesimetrisannya, persebaran warna, adanya bercak
kemerahan, atau ada sekret abnormal yang dihasilkan (warna, bau, berapa lama
dihasilkan, rasa gatal)
SARAN
Diharapkan profesi bidan dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan
dalam melakukan pemeriksaan fisik pada
bayi dan dewasa serta dapat
mempraktikkannya sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) dan
kewenangan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai