MANUVERLEOPOLD
GRAVES
PEMERIKSAAN PANGGUL
\v^
Pemeriksaan bimanual terhadap uterus
Jari tengah dan telunjuk tangan yang
dominan diletakkan pada forniks
posterior
Uterus diangkat dengan menekan
serviks ke atas dan diteruskan ke
tangan yang diletakkan di abdomen
Catat posisi, ukuran, bentuk,
konsistensi, dan mobilitas uterus
Saran umum
Ginekologi
Pemeriksaan rektovaginal
Septum rektovaginal dipalpasi di
antara jari telunjuk yang
dimasukkan ke vagina dan jari
tengah yang dimasukkan ke rektum
Ligamentum uterosakrum harus
dipalpasi sampai ligamentum
tersebut memanjang ke arah
posterior dari serviks
Teknik terbaik untuk uterus yang
mengalami retroversi (diperlihatkan
di atas)
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
1 Pemeriksaan umum
Pemeriksaan fisik lengkap harus dilakukan pada kunjungan
pertama dengan dihadiri oleh pendamping pasien.
Pasien harus diminta untuk membuka seluruh pakaiannya
kemudian tubuhnya ditutupi dengan baju rumah sakit yang
sesuai.
2 Pemeriksaan abdomen
Abdomen harus diinspeksi dengan seksama untuk melihat kesimetrisan, luka parut, distensi, dan pola rambut tubuh. Lalu
dilakukan palpasi untuk melihat adanya organomegali atau
massa, dan auskultasi untuk mendengarkan bising usus.
Jika pasien sedang hamil, keempat manuver Leopold harus
dilakukan (halaman sebelah) untuk menilai jumlah, letak,
presentasi, dan kesehatan janin.
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul harus dilakukan dengan pasien berada
dalam posisi telentang di atas meja pemeriksaan dengan kaki
diposisikan pada penahan kaki.
Pasien harus dalam keadaan sesantai mungkin. Anda dapat
mendukung pasien mencapai kondisi ini dengan menjelaskan
secara tepat apa yang akan Anda lakukan sebelum Anda
melakukannya dan dengan melakukan gerakan yang halus.
Inspeksi perineum mencakup penilaian pola rambut pada kulit,
penilaian kulit, keberadaan lesi (gelembung, kutil, nevi
terpigmentasi), bukti trauma, hemoroid, dan abnormalitas pada
badan perineum. Prolaps genital dapat pula dinilai dengan
membuka labia secara perlahan dan memeriksa vagina
sementara pasien mengedan (manuver Valsalva).
Palpasi labia dapat mengidentifikasi kelenjar Bartholin atau
Skene yang bengkak atau mengalami infeksi.
Pemeriksaan spekulum dimulai dengan memilih jenis dan
ukuran spekulum yang tepat {halaman sebelah) dan
memastikan bahwa spekulum telah dihangatkan terlebih dahulu.
Sentuhkan ujung spekulum pada kaki pasien untuk membuat
pasien waspada. Buka labia dengan hati-hati, pemberian
tekanan ke arah bawah mungkin akan membantu. Spekulum
kemudian diinsersikan dengan menempatkan bilahnya melewati
introitus dan mengarahkan ujung spekulum dengan gerakan ke
arah bawah menuju rektum. Bilah spekulum diinsersikan
hingga seluruh panjangnya lalu dibuka untuk memeriksa
serviks. Saluran vagina harus diperiksa untuk melihat
keberadaan eritema, lesi, atau sekret. Serviks harus berwarna
merah muda, mengkilat, dan jernih.
Papanicolaou (Pap) smear (halaman sebelah) dirancang untuk
mengambil sampel dari zona transformasi pada serviks
(pertemuan antara lapisan sel skuamosa vagina dengan lapisan
sel kolumnar di saluran endoservikal). Bahan yang diperoleh
kemudian diusapkan tipis-tipis pada slide mikroskop dan segera
difiksasi dengan menggunakan spray. Alternatif lain adalah
dengan mengerokkan spatula untuk melepas sel-sel dan
memasukkannya ke dalam tabung sitologi berbasis cairan dan
disiapkan untuk interpretasi sitologis.
Pemeriksaan bimanual (halaman sebelah) memunglcjnkan
dokter untuk melakukan palpasi pada uterus dan adneksa.
Dalam keadaan normal dan tidak hamil, uterus memiliki ukuran
sekitar 6 x 4 cm (seukuran kepalan tangan). Ovarium normal
berukuran sekitar 3 x 2 cm, tetapi seringkali tidak dapat
teraba pada wanita yang mengalami obesitas atau yang telah
mengalami menopause.
Pemeriksaan
rektovaginal
(halaman
sebelah)
dapat
mengungkap informasi tambahan, terutama ketika organ
panggul diposisikan di daerah buntu di posterior. Secara
terpisah, pemeriksaan rektum yang dilakukan secara melingkar
dengan jari yang digunakan untuk memeriksa dapat
menyingkirkan kemungkinan adanya kanker kolorektal yang
berlokasi di daerah distal. Dokter dapat pula mencatat tonus
sfingter ani, kelainan lain (hemoroid, fisura, massa), dan
memeriksa sampel tinja untuk melihat darah samar.