METODOLOGI PENELITIAN
3.3 Populasi
3.3.1
Populasi Target
Populasi Terjangkau : Seluruh siswa/i sekolah menengah pertama Negeri 61 kelas VII,
VIII, IX.
Kriteria Inklusi
3.4.1.1 Siswa/i SMP Negeri 61 kelas VII, VIII, IX
3.4.1.2 Siswa/i SMP Negeri 61 yang bersedia terlibat dalam rangkaian penelitian
3.4.2
Kriteria Eksklusi
3.4.2.1 Siswa/i yang tidak didiagnosis penyakit kronis atau infeksi tertentu pada
saat penelitian
3.4.2.2 Pengisian kuesioner yang tidak lengkap
3.5 Sampel
3.5.1
Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel yang diambil pada
penelitian ini semua siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61.
Besar sampel ditentukan melalui rumus seperti di bawah:
N1 =
( Z ) p . q
L
N2 = N1 + (10%.N1)
Keterangan :
N1
N2
: Nilai konversi pada tabel kurva normal, dengan nilai = 5% didapatkan Z pada
kurva normal = 1.96
: 1- p
Berdasarkan jurnal yang berjudul Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di
Indonesia oleh Sartika didapatkan proporsi umur sebesar 0,072. Dari jurnal yang sama
didapatkan proporsi genetik sebesar 0,294.
Berdasarkan penelitian Sugiyanti yang berjudul Faktor risiko obesitas sentral pada orang
dewasa di dki jakarta didapatkan proporsi jenis kelamin sebesar 0,369.
Berdasarkan penelitian Sawello yang berjudul Analisis aktivitas ringan sebagai faktor
risiko terjadinya obesitas pada remaja di sekolah menengah pertama negeri 1 manado.
didapatkan proporsi aktivitas fisik sebesar 0,317.
Berdasarkan peneitian Hidayati yang berjudul Hubungan asupan zat gizi dan indeks
masa tubuh dengan hiperlipidemia pada murid sltp yang obesitas di yogyakarta. didapatkan
proporsi frekuensi makan sebesar 0,636.
Dari penelitian yang sama didapatkan proporsi uang saku sebesar 0,533.
Berdasarkan penelitian Jempormase yang berjudul Prevalensi hiperkolesterolemia pada
remaja obes di Kabupaten Minahasa didapatkan
0,400.
Berdasarkan penelitian Adiningrum yang berjudul Karakteristik kegemukan pada anak
sekolah dan remaja di medan dan jakarta selatan didapatkan proporsi pendidikan orang tua
sebesar 0,158.
Dari penelitian yang sama didapatkan proporsi konsumsi makanan berlemak sebesar 0,068.
Berdasarkan penelitian Arlinda yang berjudul Hubungan konsumsi fast food dengan
obesitas pada remaja di smp muhammadiyah 10 yogyakarta didapatkan proporsi konsumsi
fast food sebanyak 0,83.
Variabel bebas
P(variabel)
Q(variabel)
N(variabel)
Umur
0,072
0,928
25,66
Genetik
0,294
0,706
79,7
Jenis Kelamin
0,369
0,631
89,44
Aktivitas Fisik
0,317
0,683
83,1
Frekuensi Makan
0,636
0,364
87,57
Uang Saku
0,533
0,467
80,98
Hiperkolesterolemia
0,400
0,600
92,19
Pendidikan Orang
0,158
0,842
51,10
0,068
0,932
24,34
0,83
0,17
54,20
Tua
Konsumsi Makanan
Berlemak
Konsumsi Fast Food
Untuk menjaga kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out, maka
dihitung :
N2
= N1 + (10% . N1)
= 92,19 + (0,1 . 92,19)
= 92,19 + 9,219
= 101,409 Dibulatkan menjadi 102 subjek penelitian.
Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 102 orang.
3.5.2
Dalam penelitian ini digunakan variabel terikat (dependen) dan variabel bebas
(independen)
3.6.1
Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) berupa kejadian obesitas pada siswa SMP
Negeri 61
3.6.2
Variabel Independen
Variabel independen berupa kadar kolesterol darah, frekuensi konsumsi
fast food, frekuensi konsumsi makanan berlemak, aktivitas fisik, dan
pendidikan orang tua.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 61 yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
3.9.2
Obesitas
3.9.2.1 Definisi
timbangan seca, ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan (TB) diukur dengan
menggunakan microtoise, ketelitian 0,1 cm
3.9.2.3 Cara Ukur
: Kategorik Nominal
Kategori
Koding
Tidak Obesitas
Obesitas
3.9.3
struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan
saraf.
3.9.3.2 Alat Ukur
Normal
Hiperkolesterolemia
: 200 mg/dL
: Kategorik Nominal
Koding
Normal
Hiperkolesterolemia
3.9.4
Jenis Kelamin
3.9.4.1 Definisi
: form kuesioner
: mengisi kuesioner
: Kategorik - Nominal
Kategori
Koding
Laki-laki
Perempuan
3.9.5
: kuesioner
Tidak pernah
Jarang
Kadang
: 4-6 kali/minggu
Sering
: 7 kali/minggu
: Kategorik - Ordinal
Kategori
Koding
Tidak pernah
Jarang
Kadang
Sering
3.9.6
3.9.6.1 Definisi
: form kuesioner
Sering : 3x/minggu
Jarang: < 3x/minggu
Tidak Pernah
3.9.6.5 Skala Ukur
: Kategorik Ordinal
Kategori
Koding
Tidak Pernah
Jarang
Sering
3.9.7
Aktivitas fisik
3.9.7.1 Definisi
ringan
adalah
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
: form kuesioner
memperoleh
data
mengenai
Koding
3.9.8
kebiasaan
berolahraga,
3.9.8.1 Definisi
kuesioner.
3.9.8.3 Cara Ukur
: Kategorik Ordinal
Kategori
Koding
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat Akademi/Sarjana
3.10
Data
3.10.1 Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61 yang
mengalami obesitas dan dengan melakukan pemeriksaan kolesterol
darah total pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61.