Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional mengenai hubungan kadar kolesterol darah dan faktor-faktor lainnya terhadap
obesitas pada anak siswa sekolah menengah pertama di wilayah puskesmas kelurahan Slipi II
kecamatan Palmerah Jakarta Barat bulan Agustus 2016.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 61 di wilayah Puskesmas
Kelurahan Slipi II, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada tanggal 18-19 Agustus 2016

3.3 Populasi
3.3.1

Populasi Target

: Seluruh siswa/i sekolah menengah pertama di wilayah puskesmas

kelurahan Slipi II kecamatan Palmerah Jakarta Barat.


3.3.2

Populasi Terjangkau : Seluruh siswa/i sekolah menengah pertama Negeri 61 kelas VII,
VIII, IX.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


3.4.1

Kriteria Inklusi
3.4.1.1 Siswa/i SMP Negeri 61 kelas VII, VIII, IX
3.4.1.2 Siswa/i SMP Negeri 61 yang bersedia terlibat dalam rangkaian penelitian

3.4.2

Kriteria Eksklusi

3.4.2.1 Siswa/i yang tidak didiagnosis penyakit kronis atau infeksi tertentu pada
saat penelitian
3.4.2.2 Pengisian kuesioner yang tidak lengkap

3.5 Sampel
3.5.1

Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel yang diambil pada
penelitian ini semua siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61.
Besar sampel ditentukan melalui rumus seperti di bawah:

N1 =

( Z ) p . q

L
N2 = N1 + (10%.N1)
Keterangan :
N1

: Besar sampel minimal

N2

: Jumlah sampel ditambah substitusi 10% (substitusi adalah persen responden


yang mungkin keluar atau drop out)

: Nilai konversi pada tabel kurva normal, dengan nilai = 5% didapatkan Z pada
kurva normal = 1.96

: Proporsi variabel yang ingin diteliti

: 1- p

: Derajat kesalahan yang dapat ditolerir adalah 10% = 0.1

Berdasarkan jurnal yang berjudul Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di
Indonesia oleh Sartika didapatkan proporsi umur sebesar 0,072. Dari jurnal yang sama
didapatkan proporsi genetik sebesar 0,294.
Berdasarkan penelitian Sugiyanti yang berjudul Faktor risiko obesitas sentral pada orang
dewasa di dki jakarta didapatkan proporsi jenis kelamin sebesar 0,369.
Berdasarkan penelitian Sawello yang berjudul Analisis aktivitas ringan sebagai faktor
risiko terjadinya obesitas pada remaja di sekolah menengah pertama negeri 1 manado.
didapatkan proporsi aktivitas fisik sebesar 0,317.
Berdasarkan peneitian Hidayati yang berjudul Hubungan asupan zat gizi dan indeks
masa tubuh dengan hiperlipidemia pada murid sltp yang obesitas di yogyakarta. didapatkan
proporsi frekuensi makan sebesar 0,636.
Dari penelitian yang sama didapatkan proporsi uang saku sebesar 0,533.
Berdasarkan penelitian Jempormase yang berjudul Prevalensi hiperkolesterolemia pada
remaja obes di Kabupaten Minahasa didapatkan

proporsi hiperkolesterolemia sebesar

0,400.
Berdasarkan penelitian Adiningrum yang berjudul Karakteristik kegemukan pada anak
sekolah dan remaja di medan dan jakarta selatan didapatkan proporsi pendidikan orang tua
sebesar 0,158.
Dari penelitian yang sama didapatkan proporsi konsumsi makanan berlemak sebesar 0,068.
Berdasarkan penelitian Arlinda yang berjudul Hubungan konsumsi fast food dengan
obesitas pada remaja di smp muhammadiyah 10 yogyakarta didapatkan proporsi konsumsi
fast food sebanyak 0,83.

Variabel bebas

P(variabel)

Q(variabel)

N(variabel)

Umur

0,072

0,928

25,66

Genetik

0,294

0,706

79,7

Jenis Kelamin

0,369

0,631

89,44

Aktivitas Fisik

0,317

0,683

83,1

Frekuensi Makan

0,636

0,364

87,57

Uang Saku

0,533

0,467

80,98

Hiperkolesterolemia

0,400

0,600

92,19

Pendidikan Orang

0,158

0,842

51,10

0,068

0,932

24,34

0,83

0,17

54,20

Tua
Konsumsi Makanan
Berlemak
Konsumsi Fast Food

Untuk menjaga kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out, maka
dihitung :
N2

= N1 + (10% . N1)
= 92,19 + (0,1 . 92,19)
= 92,19 + 9,219
= 101,409 Dibulatkan menjadi 102 subjek penelitian.
Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 102 orang.

3.5.2

Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
probability sampling dengan teknik stratified random sampling di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 61 wilayah Puskesmas Kelurahan Slipi II
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

3.6 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini digunakan variabel terikat (dependen) dan variabel bebas
(independen)
3.6.1

Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) berupa kejadian obesitas pada siswa SMP
Negeri 61

3.6.2

Variabel Independen
Variabel independen berupa kadar kolesterol darah, frekuensi konsumsi
fast food, frekuensi konsumsi makanan berlemak, aktivitas fisik, dan
pendidikan orang tua.

3.7 Cara Kerja


1. Mengumpulkan bahan-bahan ilmiah dan merancang desain penelitian.
2. Menentukan jumlah sampel minimal, didapatkan hasil sampel minimal 102
orang siswa SMP
3. Menghubungi Kepala Puskesmas Kelurahan Slipi II dan meminta surat
pengantar untuk melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri
61 Kelurahan Slipi II.
4. Menentukan cara pengambilan sampel dengan metode probability sampling
dengan cara stratified random sampling di Sekolah Menengah Pertama Negeri
61 Kelurahan Slipi II.
5. Melakukan pengumpulan data primer yang didapatkan melalui pengisian
kuesioner oleh responden.
6. Melakukan pengumpulan data primer yang didapatkan melalui pemeriksaan
kadar kolesterol darah total.
7. Melakukan editing, verifikasi, koding dan tabulasi terhadap data primer milik
responden yang sudah dikumpulkan.

8. Melakukan pengolahan, analisis, dan interpretasi data dengan menggunakan


program komputer Statistical Package for Social Science version 23 (SPSS)
9. Penulisan laporan penelitian
10. Pelaporan penelitian

3.8 Sumber Data


Sumber data ini terdiri dari data primer yang diperoleh peneliti dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan pada sampel dan melakukan pemeriksaan
kolesterol darah total pada sampel.

3.9 Definisi Operasional


3.9.1

Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 61 yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.

3.9.2

Obesitas
3.9.2.1 Definisi

: Status gizi yang dinyatakan dengan Indeks

Massa Tubuh (IMT) yang disesuaikan dengan umur dan jenis


kelamin dengan cut off point >95 persentil menggunakan kurva Zscore dari CDC. IMT merupakan hasil ukur antara berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB).

3.9.2.2 Alat Ukur

: berat badan (BB) diukur dengan menggunakan

timbangan seca, ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan (TB) diukur dengan
menggunakan microtoise, ketelitian 0,1 cm
3.9.2.3 Cara Ukur

: pengukuran berat badan dilakukan dengan cara

responden berdiri tegak, mata/kepala lurus ke arah depan, kaki

tidak menekuk. Setelah responden berdiri dengan benar, secara


otomatis alat timbang akan menunjukkan hasil penimbangan
digital. Responden diminta untuk turun dan hasil penimbangan
langsung dicatat. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara
responden diminta berdiri dan menempatkan kedua kaki secara
merata dan bersamaan di tengah-tengah dan menempel pada alat
ukur/dinding. Pastikan kaki responden lurus dengan tumit dan betis
menempel di papan ukur/dinding. Responden diminta untuk
memandang lurus ke arah depan, microtoise ditarik ke bawah
sampai menyentuh puncak kepala responden, lalu dibaca angka
microtoise yang sejajar dengan pemeriksa.
3.9.2.4 Hasil Ukur

: Obesitas dan Tidak Obesitas

3.9.2.5 Skala Ukur

: Kategorik Nominal

Kategori

Koding

Tidak Obesitas

Obesitas

3.9.3

Kadar Kolesterol Darah Total


3.9.3.1 Definisi

: Kolesterol merupakan komponen esensial membran

struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan
saraf.
3.9.3.2 Alat Ukur

: Strip kolesterol dan alat pengukur kadar

kolesterol merk Easy Touch


3.9.3.3 Cara Ukur

: kadar kolesterol total sewaktu diukur dengan

digital stik tes kolesterol. Pengukuran diawali dengan tindakan


antisepsis pada salah satu ujung jari pasien, selanjutnya dilakukan
tusukan dengan jarum, darah yang keluar kemudian diletakkan
pada strip yang telah dipasang pada alat tes kolesterol. Setelah 150
detik, hasil dapat dibaca.

3.9.3.4 Hasil Ukur

Normal

: < 200 mg/dL

Hiperkolesterolemia

: 200 mg/dL

3.9.3.5 Skala Ukur


Kategori

: Kategorik Nominal
Koding

Normal

Hiperkolesterolemia

3.9.4

Jenis Kelamin
3.9.4.1 Definisi

: jenis kelamin adalah pembagian jenis seksual

yang ditentukan secara biologis dan anatomis yang dinyatakan


dalam jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
3.9.4.2 Alat Ukur

: form kuesioner

3.9.4.3 Cara Ukur

: mengisi kuesioner

3.9.4.4 Hasil Ukur

: Laki-laki dan Perempuan

3.9.4.5 Skala Ukur

: Kategorik - Nominal

Kategori

Koding

Laki-laki

Perempuan

3.9.5

Frekuensi Konsumsi Makanan Berlemak


3.9.5.1 Definisi

: makanan berlemak adalah makanan yang

mengandung lemak, di mana lemak atau lipid sendiri adalah ikatan


organik yang terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
yang bersifat larut dalam pelarut lemak seperti benzene dan eter,
lemak dalam makanan terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan
fosfolipid. Berdasarkan ikatan lemakn dan kemudahan proses

pencernaan, lemak terbagi 3 golongan yaitu lemak yang


mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling mudah
dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal
yang mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak
jenuh yang sulit dicerna.
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak
jenuh tunggal umumnya berasal dari makanan nabati, kecuali
minyak kelapa. Makanan sumber asam lemak jenuh umumnya
berasal dari hewan.
3.9.5.2 Alat Ukur

: kuesioner

3.9.5.3 Cara Ukur

: frekuensi konsumsi makanan berlemak diukur

dari berapa kali responden mengkonsumsi makanan berlemak


dalam satu minggu. Untuk memperoleh data mengenai konsumsi
makanan berlemak, digunakan kuesioner.
3.9.5.4 Hasil Ukur

Tidak pernah
Jarang

: 1-3 kali/ minggu

Kadang

: 4-6 kali/minggu

Sering

: 7 kali/minggu

3.9.5.5 Skala Ukur

: Kategorik - Ordinal

Kategori

Koding

Tidak pernah

Jarang

Kadang

Sering

3.9.6

Frekuensi Konsumsi Makanan Fast Food

3.9.6.1 Definisi

: fast food adalah makanan siap saji yang

dikonsumsi secara instan. Pengertian fast food merujuk kepada


pengolahan dan penyajian makanan yang serba cepat. Makananmakanan yang termasuk ke dalam kelompok makanan fast food,
antara lain: fried chicken, burger, atau frozen fast food seperti
chicken nugget, sosis, chicken wings, dan sebagainya. Biasanya,
fast food memiliki ciri kandungan kalori yang tidak seimbang,
bahkan sering disebut kalori kosong atau tidak bergizi.
3.9.6.2 Alat Ukur

: form kuesioner

3.9.6.3 Cara Ukur

: frekuensi konsumsi makanan fast food diukur

dari berapa kali responden mengkonsumsi makanan fast food


dalam seminggu. Untuk memperoleh data mengenai frekuensi
konsumsi fast food, responden mengisi kuesioner.
3.9.6.4 Hasil Ukur

Sering : 3x/minggu
Jarang: < 3x/minggu
Tidak Pernah
3.9.6.5 Skala Ukur

: Kategorik Ordinal

Kategori

Koding

Tidak Pernah

Jarang

Sering

3.9.7

Aktivitas fisik
3.9.7.1 Definisi

: Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang meliputi aktivitas fisik


sehari-hari dan olahraga. Aktivitas fisik dibagi atas tiga tingakatan
yakni Aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik

ringan

adalah

segala

sesuatu

yang

berhubungan

dengan

menggerakan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh


yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata
lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat
dari biasanya, sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan
tubuh

yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup banyak

sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya.


3.9.7.2 Alat Ukur

: form kuesioner

3.9.7.3 Cara Ukur

: aktivitas fisik diukur dari jenis kegiatan yang

dilakukan oleh responden sehari-hari. Dikatakan aktivitas fisik


ringan apabila berjalan kaki, tenis meja, bermain catur, karambol,
mengetik, membersihkan kamar, berbelanja. Dikatatan aktivitas
fisik sedang apabila responden melakukan bersepeda, menari,
tennis, menaiki tangga. Dikatatan aktivitas fisik berat apabila
responden melakukan basket, sepak bola, berenang, angkat beban.
Untuk

memperoleh

data

mengenai

dilakukan dengan mengisi kuesioner


3.9.7.4 Hasil Ukur:
Aktivitas fisik ringan
Aktivitas fisik sedang
Aktifitas fisik berat
3.9.7.5 Skala Ukur
Kategori

Koding

Aktivitas fisik ringan

Aktivitas fisik sedang

Aktivitas fisik berat

3.9.8

Tingkat Pendidikan Orang Tua

kebiasaan

berolahraga,

3.9.8.1 Definisi

: tingkat pendidikan orang tua adalah jenjang

pendidikan yang telah ditempuh melalui pendidikan formal di


sekolah berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat
yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan
Tinggi.
3.9.8.2 Alat Ukur

: alat pengukuran yang digunakan adalah form

kuesioner.
3.9.8.3 Cara Ukur

: Tingkat pendidikan orang tua diukur dari

tingkat pendidikan terakhir yang sudah ditempuh orang tua baik


dari tingkat SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Untuk
memperoleh data tentang tingkat pendidikan orang tua, dilakukan
dengan menggunakan kuesioner.
3.9.8.4 Hasil Ukur

: tamat SMP, tamat SMA, tamat akademi/sarjana

3.9.8.5 Skala Ukur

: Kategorik Ordinal

Kategori

Koding

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat Akademi/Sarjana

3.10

Data
3.10.1 Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61 yang
mengalami obesitas dan dengan melakukan pemeriksaan kolesterol
darah total pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 61.

3.10.2 Pengolahan Data

Terdapat beberapa langkah pengolahan data berupa pemeriksaan data


(editing), pemberian kode (coding), penyusunan data (entry), dan
pengesahan (verification). Selanjutnya dimasukkan dan diolah dengan
menggunakan program komputer, yaitu program SPSS (Statistical
Package for Social Science) versi 23.
3.10.3 Pengelompokan Data
Setelah dilakukan pengolahan data, hasil data tersebut dikelompokkan
berdasarkan kelompok-kelompok data.
3.10.4 Penyajian Data
Data yang didapat disajikan secara tekstular, tabular, dan grafikal.
3.10.5 Analisis Data
Terdapat dua cara analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat
dengan distribusi frekuensi dari variabel tergantung dan setiap variabel
bebas, dan analisis bivariat dengan uji analitik asosiatif terhadap
pasangan variabel tergantung dan variabel bebas tertentu.
3.10.6 Interpretasi Data
Data diintepretasi secara analitik asosiatif antar variabel-variabel yang
telah ditentukan.
3.10.7 Pelaporan Data
Data disusun dalam bentuk laporan penelitian dan selanjutnya
dipresentasikan dalam forum pendidikan Ilmu Kesehatan Masyarakat
di depan staf pengajar Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana (FK UKRIDA).

Anda mungkin juga menyukai