Anda di halaman 1dari 40

ANAMNESIS

&
PEMERIKSAAN
GINEKOLOGI
Ni Made Egar Adhiestiani, S.ST., M.Keb
Kemampuan yang diharapkan
 Mahasiswa mampu melaksanakan anamnesis
dan pemeriksaan kasus ginekologi
REFERENSI

Konar, H. (2015). DC Dutta’s


Textbook of Obstetrics. 8th ed.
India:The Health Sciences Publisher

Biekley, LS, Szilagyi, PG & Hoffman, RM.


(2008). Bate’s Guide to Physical
Examination and History Taking. 10th ed.
Norwegia: Lippincott Williams & Wilkins

Saifuddin AB et al. (2009). Buku Acuan


Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. 5th ed. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Prawirohardjo

Manual Clinical Skill Lab Pemeriksaan


Ginekologi Sistem Reprodukdi FK
Univ. Hasanuddin Tahun 2019

Keputihan (leucorrhoe) atau

Keluhan infeksi genitalia.


Perdarahan pervaginam.

utama ●
Tumor abdomen atau payudara.


Kehamilan
Syarat pemeriksaan ginekologi:
Dilakukan dalam ruangan tertutup
“privacy”
Pasien anak perempuan ditemani
dengan ibunya.
Penerangan yang cukup disertai
dengan peralatan pemeriksaan
ginekologi standar
Anamnesis

1. Identitas 7. Kontrasepsi
2. Keluhan Utama 8. Riwayat seksual
3. Riwayat penyakit 9. Nutrisi / Gizi
4. Medikasi 10.Olahraga
5. Riwayat obstetri- 11.Perasaan (mood)
ginekologi
6. Riwayat haid
Identitas pasien
• Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
• Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
• Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.

Keluhan Utama
• Alasan kunjungan dapat berupa kunjungan ginekologi rutin,
ingin mendapatkan oral kontrasepsi atau karena
adanya “vaginal discharge”
• Keluhan utama - KU hampir selalu dapat dituliskan dalam
sebuah kalimat yang merupakan jawaban atas pertanyaan :
• Apa masalah ibu sehingga datang kepada saya hari ini ?
Riwayat penyakit
• Apa yang dirasakan mengganggu?
• Sejak kapan?
• Menetap, menjadi semakin berat atau ringan?
• Hal apa yang meringankan atau memberatkan keluhan?
• Kapan pemeriksaan medik terakhir.
• Pada kunjungan lanjutan :
 Apa masalah anda setelah bertemu dengan saya
beberapa waktu yang lalu?
 Bagaimana keadaan anda sekarang?
• Pada kunjungan pertama perlu diperoleh keterangan
atau riwayat mengenai masalah medis, pembedahan
atau alergi.
Medikasi/Riwayat Medis
• Obat yang selalu diminum secara teratur oleh
pasien.
• Secara tidak langsung dapat menjelaskan perihal
masalah kesehatan pasien secara umum.
• Sejumlah terapi dapat memberikan dampak
obstetrik atau ginekologik ( terapi hormon –
antibiotika) “
 Apakah sebelum ini , anda minum obat – obat
tertentu dari dokter lain ?
Riwayat obstetri-ginekologi
• Jumlah kehamilan dan persalinan.
 G = jumlah kehamilan yang pernah dialami.
 P = jumlah anak yang dilahirkan.
 Ab = jumlah abortus
• Riwayat haid.
• Riwayat seksual.
• Masalah ginekologi yang ada :
 Kelainan hasil Pap smear,
 Perdarahan pervaginam,
 Penyakit menular seksual
RIWAYAT HAID
• Catatan tentang periode haid.
• Usia menarche – HPHT - regularitas haid
– durasi – banyaknya jumlah perdarahan
haid, PMS (kejang
haid, meteorismus, nyeri kepala),
Dismenorea.
Kontrasepsi
• Menanyakan mengenai metode kontrasepsi dapat membuka
topik diskusi mengenai masalah seksual yang mengganggu
pasien.
 Pasien sudah tidak aktif dalam aktivitas seksual
 Pasien mencari kepuasan dengan gaya hidup atau cara
yang berbeda.
 Pasien menginginkan kehamilan.
 Pasien tidak menghendaki kehamilan tanpa alasan yang
jelas.
 Terdapat masalah disfungsi seksual pada pasien atau
suaminya.
Riwayat seksual
• Perlu atau tidaknya pertanyaan mengenai riwayat
seksual secara terinci tergantung pada keluhan utama
dan situasi klinis tertentu.
 Usia hubungan seksual pertama kali.
 Aktivitas seksual saat ini (vaginal, oral, anal, manual).
 Frekuensi aktivitas seksual dan aktivitas seksual terahir.
 Penggunaan peralatan pengaman hubungan seksual.
 Jumlah pasangan seksual ( masa lalu dan sekarang)
 Preferensi Sexual (laki atau wanita saja, laki dan wanita).
 Disfungsi seksual (masalah libido, hasrat,nyeri lubrikasi,
orgasmus).
 Perhatian mengenai masalah seputar seksual
Nutrisi / Gizi
• Perhatikan status gizi secara umum dengan mengukur
tinggi dan berat badan
• Untuk pasien dengan status nutrisi seimbang,
pemberian suplemen perlu dipertimbangkan dengan
baik.
• Pada pasien yang menginginkan kehamilan diberikan
asam folat 400 ug/hari per oral.
“Bagaimana selera makan anda, seimbangkah gizi
makanan anda ?"
“apakah anda mengkonsumsi vitamin?"
Olahraga
• Olah raga teratur perlu bagi kesehatan fisik dan psikis.
• Olah raga harus cukup memadai sehingga menyebabkan
berkeringat, umumnya dilakukan selama 20 menit
beberapa kali seminggu

Mood – Perasaan
• Depresi merupakan masalah yang sering dialami oleh
wanita.
• Berbicara dengan pasien dapat menilai bagaimana
sebenarnya “mood” pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik umum :


1. Kesan umum :
Tampak sakit, anemia, ikterus.
2. Kesadaran :komunikasi personal
3. TTV:
Tekanan darah , nadi , frekuensi
nafas, dan suhu badan.
• Pemeriksaan fisik lain:
Kelenjar thyroid, kelenjar getah bening leher
 Pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil

Dua buah lobus kelenjar


Pemeriksaan kelenjar tiroid thyroid, menyatu pada garis
tengah dibawah kartilago
krikoid membesar kearah
atas pada kedua sisi
trachea
Pemeriksaan khusus ginekologi 

 Abdomen :
Inspeksi abdomen :
Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas
umumnya disebabkan oleh kehamilan atau tumor.
Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi
pada asites.
Striae, jaringan parut, peristaltik.
Pemeriksaan khusus ginekologi 
 Abdomen :
Palpasi abdomen :
• Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih,
posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
• Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh
telapak tangan berikut jari-jari dalam keadaan rapat
yang dimulai dari bagian hipochondrium secara
perlahan-lahan dan kemudian diteruskan kesemua
bagian abdomen dengan tekanan yang meningkat
secara bertahap.
Pemeriksaan khusus ginekologi 
 Abdomen :
Perkusi abdomen :
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan
perkusi dapat ditentukan apakah pembesaran perut
tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara
(meteorismus) atau tumor.
Pemeriksaan khusus ginekologi 
 Abdomen :
Auskultasi abdomen:
• Penting untuk menyingkirkan kemungkinan
kehamilan (dengan mencari denyut jantung janin).
• Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
• Menentukan pulihnya bising usus pasca
pembedahan.
Pemeriksaan Ginekologi 

Persiapan • Kapas dan larutan antiseptik

• Meja instrumen dan selimut


• Lampu sorot
• Spekulum cocor bebek (grave’s speculum)
• Tampon tang/Forsep pemegang kasa
• Apron dan baju periksa
• Sarung tangan
• Sabun dan wastafel/air bersih
• Handuk bersih dan kering
Meja instrumen

Lampu sorot
Sarung tangan

Spekulum Cocor Bebek


Tampon tang

Forsep pemegang kasa


MEMPERSIAPKAN PASIEN
1. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih
dan melepas pakaian dalam
2. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang
ginekologi
3. Atur pasien pada posisi litotomi.
4. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada
bagian yang akan diperiksa
Memakai Sarung Tangan
1. Cuci tangan kemudian keringkan dengan handuk bersih.
2. Buka lipatan sarung tangan, ambil sarung tangan dengan ibu jari
dan telunjuk tangan kanan pada bagian sebelah dalam kemudian
pasang sesuai dengan jari-jari tangan kiri. Tarik pangkat/gelang
sarung tangan untuk mengencangkannya.
3. Ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri (yang telah
menggunakan sarung tangan) dengan menyelipkan jari-jari tangan
kiri dibawah lipatan sarung tangan, kemudian tahan pangkal sarung
tangan tersebut dengan ibu jari tangan kiri.
4. Pasang sarung tersebut pada tangan kanan, sesuaikan dengan alur
masing-masing jari tangan, kemudian kencangkan dengan cara
menarik pangkal/gekang sarungtangan.
Pemeriksaan
1. Duduklah pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke
aspekus genitalis penderita.
2. Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptik kemudian
usapkan pada daerah vagina, vulva dan perineum.
3. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan
perineum
4. Buka celah antara kedua labium mayus, perhatikan muara
uretra dan introitus (bila kandung kemih belum dikosongkan,
lakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kemih)
5. Raba dan telusuri labium mayus
kanan dan kiri (terutama
dibagian kelenjar Bartolin)
dengan ibu jari dan ujung
telunjuk (perhatikan dan catat
kelainankelainan yang
ditemukan).
Pemeriksaan Inspekulo
6. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk
kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum
dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian
yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen vagina.

Memasukkan ujung telunjuk Mendorong bilah spekulum


kiri pada introitus ke dalam lumen vagina.
Kemiringan spekulum pada Arah spekulum pada saat
saat akan dimasukkan insersi penuh
kedalam vagina

7. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga


tangkainya ke arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah
atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas dan
bawah vagina).
8. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks
tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding
dan sekret vagina atau forniks).

Memaparkan
Serviks.

9. Setelah periksa pandang selesai, lepaskan pengungkit dan


pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.
Pemeriksaan Bimanual Untuk Menilai Uterus dan
Adneksa
10. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan
11. Berdirilah untuk melakukan tuse vaginal, buka labium
mayus kiri dan kanan dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri, masukkan jari telunjuk dan tengah tangan
kanan ke dalam vagina (vaginal toucher).
12. Letakkan ujung-ujung jari tangan kiri pada suprasimfisis,
tentukan tinggi fundus uteri (apabila besar kandungan
memungkinkan untuk diraba dari luar).
• Tangan dalam memeriksa dinding vagina, kemudian
secara bimanual tentukan besar uterus, konsistensi
dan arahnya. Periksa konsistensi serviks, keadaan
parametrium dan kedua adneksa.
• Pindahkan jari-jari tangan luar dan dalam ke bagian
isthmus (tentukan apakah ada tanda Hegar, dengan
mencoba untuk mempertemukan kedua ujung jari
tangan luar dan dalam).
Pemeriksaan bimanual untuk menilai uterus

(tampak samping) (tampak depan)


Pemeriksaan bimanual untuk menilai adneksa

(tampak samping) (tampak depan)


13. Tangan kiri menahan uterus pada bagian suprasimfisis,
keluarkan jari tengah dan telunjuk tangan kanan.
14. Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan
antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut
dan sekitar vulva/perineum.
15. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.
PENCEGAHAN INFEKSI
1. Kumpulkan semua peralatan yang telah dipergunakan
kemudian masukkan dalam wadah yang berisi larutan klorin
0,5% selama 10 menit.
2. Masukkan sampah bahan habis pakai pada tempat yang telah
disediakan (tempat sampah medis). Seka bagian-bagian yang
dicemari sekret/cairan tubuh dengan larutan klorin 0,5%.
3. Masukkan tangan ke dalam lauratan klorin 0,5%, bersihkan
dari sekret/cairan tubuh, kemudian lepaskan sarung tangan
secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut selama 10
menit.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
5. Keringkan dengan handuk yang bersih
PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN
1. Jelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan
2. Jelaskan tentang diagnosis dan rencana pengobatan
3. Pastikan pasien mengerti apa yang telah dijelaskan
4. Minta persetujuan tertulis (apabila akan dilakukan
pemeriksaan atau tindakan lanjutan).
5. Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan selesai)
atau ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan lanjutan).

Anda mungkin juga menyukai