Anda di halaman 1dari 5

RESUME ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

“PROSEDUR KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN


PADA ASUHAN KEHAMILAN”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pengampu :

Vera Suzana Dewi Haris, SST. , M.Keb

Disusun Oleh:

Kelas 1B Kebidanan

Nadifa Widianingtyastuti (P17124022056)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2022/2023
A. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan pada ibu hamil secara berkala
untuk menjaga kesehan ibu dan janinnya.

B. Tujuan Antenatal Care


Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan/ mencegah kesakitan dan
kematian maternal dan perinatal.
Adapun tujuan khususnya adalah:
1) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan
perkembangan bayi yang normal.
2) Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan
penatalaksanaan yang diperlukan.
3) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis.

C. Persiapan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)


Sebelum melakukan pemeriksaan fisik biasanya petugas kesehatan melakukan
anamnesa terlebih dahulu yaitu :
1) Menanyakan identitas
2) Menanyakan riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu
3) Menanyakan riwayat menstruasi
4) Menanyakan riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat kontrasepsi
5) Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga
6) Menanyakan keluhan pasien sekarang
7) Menanyakan status imunisasi tetanus toksoid (TT)
D. Pemeriksaan ANC
a) Anamnesa
Anamnesa adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil, untuk
mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko yang dimilikinya.
1) Menanyakan identitas pasien dengan maksud untuk mengenal penderita
dan menentukan status sosial ekonominya.
2) Melakukan anamnesa tentang pasangan
3) Menanyakan tentang riwayat perkawinan
4) Menanyakan keluhan utama pasien
5) Menanyakan tentang riwayat haid untuk mengetahui faal kandungan ibu
6) Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
7) Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
8) Melakukan anamnesa tentang riwayat keluarga
9) Menganalisa riwayat penyakit/medik
10) Menganamnesa tentang religius / kultu

b) Pemeriksaan fisik kehamilan


Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan palpasi
leopold yang merupakan salah satu Teknik pemeriksaan pada ibu hamil
dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu
hamil menggunakan tangan pemeriksaan dalam posisi tertentu, yaitu head to
toe.
1) Melakukan pemeriksaan fisik umum (Status Praesent Generalis)
2) Melakukan pemeriksaan fisik kebidanan (Status Obstetricus); Pemeriksaan
dilakukan secara sistematis atau berurutan.

E. Melakukan pemeriksaan fisik umum (Status Praesent Generalis)


1. Perhatikan tanda-tanda tubuh yang sehat, perhatikan bagaimana sikap tubuh
pasien, keadaan punggung dan cara berjalan.
2. Antropometri
a. Berat Badan harus dipantau tiap kali ibu hamil periksa. Berat badan ibu
hamil biasanya naik sekitar 9 – 12 kg selama kehamilan.
b. Tinggi Badan ibu hanya perlu diperiksa pada kunjungan pertama. Bila
tinggi badan ibu kurang dari 145 cm, maka persalinan perlu diwaspadai
karena kemungkinan ibu mempunyai panggul yang sempit.
c. Lingkar Lengan Atas; batas normal 23,5 cm
3. Vital Sign
a. Tekanan Darah, bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih
mintalah ibu berbaring miring ke kiri dan mintalah ibu bersantai sampai
terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukur kembali tekanan darahnya.
Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita
pre eklamsi dan harus dirujuk ke dokter.
b. Nadi Meningkat 10 – 15 x/menit
c. Suhu
d. Respirasi
4. Adanya oedema, oedem dalam kehamilan dapat disebabkan karena toxaemia
gravidarum.
5. Mulut Inspeksi: Bibir kering dan pecah-pecah/tidak, cyanosis/tidak, stomatitis,
gingivitis, adakah gigi yang tanggal, berlubang, dan caries gigi, lidah
kotor/tidak, bau mulut yang menyengat;
6. Leher Palpasi: Kelenjar gondok, pembesaran vena jugularis; pembesaran
kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar limfa.
7. Thorax Pemeriksaan jantung dan paru; Pemeriksaan mamae / payudara
8. Abdomen (Inspeksi, Palpasi dan Auskultasi)
9. Pemeriksaan punggung di bagian ginjal. Tepuk punggung dibagian ginjal
dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan. Bila ibu merasa nyeri, mungkin
terdapat gangguan pada ginjal atau salurannya.
10. Genitalia dan anus inspeksi: Terlihat sedikit cairan jernih atau berwarna putih
yang tidak berbau, hemoroid. Palpasi: Raba kulit di daerah selakangan, pada
keadaan normal tidak teraba benjolan kelenjar;
11. Ekstremitas bawah Inspeksi: Varises; oedem (paling mudah dilihat pada mata
kaki dengan cara menekan beberapa detik). Odem positif pada tungkai kaki
dapat menandakan adanya preeklampsia; Kuku pucat Pemeriksaan reflek lutut
(patella).
12. Melakukan pemeriksaan panggul
a. Meminta pasien untuk berdiri
b. Mengukur panggul pasien menggunakan jangka panggul

F. Diagnosa
Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnose. Selain itu dapat diketauhi :
1) Hamil atau tidak
2) Janin tunggal atau kembar
3) Primigravida atau multigravida
4) Letak janin
5) Usia kehamilan
6) Janin Hidup / Meninggal
7) Anak intrauterine atau extrauterine
8) Keadaan jalan lahir

Anda mungkin juga menyukai