Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3
bagian,yaitu kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan
trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu, dankehamilantrimester ketiga (antara
28 sampai 40 minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable
(dapat hidup).(Hanifa Wiknjosastro, 2009)
Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah.
Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama
pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita mengalami muntah
pada awal kehamilan dan hingga 90% wanita mengalami mual (Salmah, 2006).
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Dalam penelitian Herrell (2014) mengatakan bahwa sekitar 80% dari wanita
melaporkan bahwa gejala mereka berlangsung sepanjang hari, dimana hanya 1,8%
melaporkan gejala yang terjadi di pagi hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.
Keluhan-keluhan lainnya yang dirasakan oleh ibu hamil ialah diantaranya lebih
cepat merasa lelah, rasa cemas, gelisah, khawatir, nyeri punggung bawah, sering
kencing, tidak mampu berkonsentrasi dalam waktu lama, merasa tidak bisa atau
tidak perlu tidur dan makan teratur, pikiran terus berjalan sehingga membuat terjaga
sepanjang malam atau insomnia. Jika hal itu berlangsung terus menerus dan tidak
ada perubahan akan menyebabkan depresi, kegelisahan berat serta anemia. (Solihah,
2008)

1
B. Tujuan Penulisan
1. TujuanUmum
Mengetahui asuhan keperawatan pada ibuhamil

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada ibuhamil
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada ibuhamil
c. Mampu merencanakan intervensi keperawatan pada ibuhamil
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada ibuhamil
e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada ibuhamil

C. Manfaat
1. Aplikatif
Menjadi pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan pada
ibuhamil sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama
perkuliahan Keperawatan Maternitas.

2. Pengembangan Keilmuan
Dapat menjadi referensi dan rujukan dalam pembuatan ataupun
pengaplikasian asuhan keperawatan pada ibuhamil.

2
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kehamilan saat ini
Biasanya ibu datang karena adanya tanda presumtif kehamilan.
Identifikasi ulang hal-hal yang dirasakan oleh ibu guna mengembangkan
rencana perawatan selanjutnya. Perhitungan tafsiran persalinan bisa
dilakukan saat itu.
b. Riwayat Obstetri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (PMS), riwayat seksual, semua kehamilan masa lalu dan termasuk
kehamilan saat ini, serta hasil akhirnya.
c. Riwayat Medis
Menguraikann tentang kondisi medis atau bedah yang pernah dialami
dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini. Apakah ibu
mengalami penyakit diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit kronis,
atau obat-obatan yang dipakai. Apakah ibu pernah menjalani pembedahan
rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis, appendiktomi, dan lain-lain
yang terkait dengan pembedahan dan medis.
d. Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pengkajian tentang nutrisi ibu seperti apakah menjalani diit khusus, alergi
makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status nutrisi menjadi sangat
penting. Diharapkan pada akhirnya ibu memiliki pengetahuan dan
motivasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa
kehamilan.

3
e. Riwayat Penggunaan Obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu
menggunakan obat-obatan secara legal seperti obat-obatan bebas,
tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-
obatan secara ilegal seperti mariyuana dan kokain. Penggunaan obat-
obatan yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan defek
perkembangan janin, dan hal ini sangat merugikan.
f. Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama kehamilan.
g. Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang kahamilan
saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola interaksi juga
diidentifikasi. Ibu dan pasangan juga perlu digali datanya tentang
kemampuan dalam mengambil keputusan dan kebiasaan hidup. Perawat
juga menggali sikap terhadap rentang perilaku seksual yang diterima
selama kehamilan. Konsep diri ibu juga merupakan data yang penting.
h. Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana akan mengikuti kelas prenatal untuk
orangtua baik sendiri maupun pasangannya saat trimester pertama.
Identifikasi juga rencana melahirkan ibu. Biasnya ibu mandiri akan asertif
mencari perawatan kesehatan yang sesuai dengan filosofnya tentang
perawatan, keyakinannya dan juga pengetahuannya.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena
posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya
tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi

4
jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah
yang didapatkan.
2) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi yang
diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan masalah
sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
3) Pernafasan
Frekuensi pernafasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit. Takipneu terjadi karena adanya infeksi pernafasan atau
penyakit jantung, suara nafas harus sama bilateral, ekspansi paru
simestris, dan lapangan paru bebas dari suara nafas abdominal.
4) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 C. Peningkatan suhu
menandakan terjadinya infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

b. Sistem Kardiovaskuler
1) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskuler adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan
vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
2) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskuler ke ruang
intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan tersebut disebut
pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada
kehamilan.

5
c. Sistem Muskuloskeletal
1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung
dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang
dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes kehamilan, hipertensi kehamilan, persalinan
seksio caesera, dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat
badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh.
3) Pengukuran Pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan pervaginan.
4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.
Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan
untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode mc. Donal
dengan posisi ibu berbaring.
d. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu
tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya
masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
e. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan
anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi,
hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra

6
berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku
berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
f. Sistem Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran
berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih
lanjut.
g. Sistem Gastrointestinal
1) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir
bebas dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibar
efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara
teratur dengan penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang
memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih
nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
2) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih
nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek
progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus bila menderita diare.
h. Sistem Urinarius
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara
urin tengah. Urin diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran
kemih dan zat yang ada dalam urin yang menandakan suatu masalah.
1) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika ada dalam
urine hal ini menandakan adanya kontaminasi sekret vagina,
penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan
normal pada ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar
membutuhkan pemeriksaan gula darah.

7
3) Keton
Keton ditemukan dalam urin setelah melakukan aktivitas yang
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adequat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sistem Reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada
payudaramembutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan
berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda
Chadwik.

B. Diagnosis keperawatan
1. Trimester I kemungkinan diagnosis yang ditemukan :
a. Kecemasan
b. Nyeri
c. Gangguan nutrisi
d. Perubahan pola seksual
2. Trimester II kemungkinan diagnosa yang ditemukan :
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri
b. Gangguan gambaran diri
c. Perubahan proses keluarga
d. Kecemasan
e. Perubahan pola seksual

8
3. Trimester III kemungkinan diagnosa yang ditemukan :
a. Nyeri
b. Perubahan pola nafas tidak efektif
c. Perubahan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Perubahan pola seksual

C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan dan perawatan kolaboratif
a. Mencegah infeksi saluran kemih (ISK)
Perawatan diri pada ibu hamil adalah hal yang penting. Ibu memerlukan
informasi penting antara lain yang berkaitan dengan pencegahan infeksi
saluran kemih yang biasanya asimtomatik. Walaupun simtomatik atau
asimtomatik ISK berisiko bagi ibu dan janin. Sehingga pencegahan sangat
penting.
Ibu dianjurkan membersihkan daerah urogenital dari depan ke belakang
setiap berkemih atau BAB, dan anjurkan menggunakan tissue yang bersih
setiap kali melakukannya. Selain itu anjurkan ibu untuk sering mengganti
pelapis pakaian dalam, tidak menggunakan celana ketat atau jins ketat dalam
waktu lama. Anjurkan ibu untuk minum cukup yaitu antara 8-12 gelas per hari,
minum juice buah, sering berkemih dan tidak menahan kencing.
b. Anjuran latihan kegel
Latihan kegel (latihan dasar panggul) memperkuat otot-otot sekitar organ
reproduksi dan memperbaiki tonus otot tersebut. Hal ini karena otot dasar
panggul melingkari jalan keluar bayi, sehingga sangatlah penting otot-otot ini
dilatih, diharapkan dapat meregang dan berkontraksi dengan baik selama
proses persalinan. Latihan kegel ini dilakukan setelah ibu hamil mengetahui
dengan benar otot-otot tersebut. Adapun caranya :
1) Secara lambat : kencangkan otot, tahan sampai hitungan ketiga.
Lemaskan
2) Kedua cara cepat : kencangkan otot dan lemaskan secepat mungkin

9
3) Ketiga dorong keluar dan tarik ke dalam : yaitu tarik ke atass sejajar
dasar panggul seakan-akan sedang mencoba menarik air menuju ke
dalam vagina. Kemudian dorong keluar seakan-akan mengeluarkan air
tersebut.
4) Latihan ini juga menggunakan otot abdomen. Latihan ini dilakukan 10x
tiap kali latihan.
c. Informasikan jadwal perawatan
Pada usia kehamilan trimester pertama kunjungan ibu hamil ke pelayanan
kesehatan 4 minggu sekali. Kemudian dalam 2 minggu sekali sampai usia
kehamilan 36 minggu. Sejak usia kehamilan ke-37 minggu sampai melahirkan
kunjungan prenatal care menjadi 1 minggu sekali.
d. Informasikan tanda komplikasi potensial
Informasikan pada ibu bahwa kondisi seperti muntah berat dapat di
indikasikan hiperemesis gravidarum, menggigil dan demam, rasa terbakar saat
berkemih dan diare kemungkinan penyebabnya adalah infeksi. Rasa kram pada
perut, perdarahan pervaginam kemungkinan penyebabnya adalah abortus
spontan dan keguguran.
e. Informasikan keluhan rasa tidak nyaman masa hamil
Seperti keluhan normal maternal adaptasi perubahan payudara, sensasi nyeri,
geli pada payudara, urgensi dan sering berkemih, rasa lesus dan malaise,
keletihan, mual dan muntah, morning sicness, ptialisme dan adanya perubahan
dinamika sosial.
f. Informasikan penggunaa obat-obatan yang membahayakan perkembangan janin
serta dampak buruk alkohol.
g. Aktivitas fisik dan istirahat
Menganjurkan bumil untuk aktif, berjalan, dan melakukan aktivitas normal
tetapi tidak melelahkan
h. Seksualitas selama kehamilan trimester pertama
1) Riwayat abortus spontan/ ancaman abortus lebih dari 1x, hampir terjadi
keguguran trimester II, KPD, perdarahan atau sakit perut pada trimester III,
merupakan peringatan tidak melakukan coitus atau orgasme.

10
2) Pada bumil sehat secara medis dan kondisi obstetri prima, tidak bermasalah,
dalam melakukan coitus dan orgasme.
3) Libido mungkin rendah pada trimester I (akan meningkat pada trimester II
dan III)
4) Adaptasi maternal trimester pertama mempengaruhi seksualitas dan
ekspresi seksual
5) Bahas respons seksual bersama pasangan
6) Pandangan budaya terkait seksualitas masa kehamilan akan mempengaruhi
respon seksual bumil dan pasangan
7) Bahas alternatif ekspresi seksual seperti tindakan alternatif (contoh
bercumbu, saling mijit, dll), atau posisi alternatif ( misal, wanita diatas atau
di samping).
8) Nutrisi Ibu Hamil
Biasanya bu,il dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi juga dipengaruhi
oleh latar belakang budaya yang berkaitan dengan pentangan makanan.
Dengan demikian lakukan strategi informasi dan pendekatan yang optimal
dalam memodiffikasi pengaruh budaya terhadap nutrisi bumil. Selain itu
penngaruh adaptasi maternal pada masa awal kehamilan biasanya ibu hamil
mengalami gangguan pemenuhan nutrisi selama periode ini berupa nausea
dan vomiting.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah
ditentukan. Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain:
1. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan
bayi
3. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum
yaitu pembedahan dan kebidanan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh dan berkembang secara normal
7. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal

B. Saran
Pembelajaran tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil harus ditanamkan
kepada mahasiswa keperawatan sedini mungkin agar lebih memahami, dan
diharapkan makalah ini dikritik dan diberikan saran sehingga makalah kami dapat
disempurnakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2013. AsuhanKeperawatanMaternitas. Jakarta: SalembaMedika

Riyadi, Sujono. 2012. BiologiReproduksi. Yogyakarta: STIKES Yogyakarta

Purwoastuti, Endang& Elisabeth.2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan


Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Reeder, Sharon J, dkk. 2013. Keperawatan Maternitas (Kesehatan Wanita, Bayi &
Keluarga). Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai