Anda di halaman 1dari 55

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Antenatal Care pada Ny. R


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur bagi Allah SWT atas limpahan taufik serta hidayah-Nya, sehingga panduan penulisan makalah tentang “ Asuhan Keperawatan Pada Ibu Prenatal”
merupakan salah satu kegiatan dalam mata kuliah yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa. Makalah ini juga menjadi salah satu aspek penilaian dalam nilai
akhir yang akan diberikan kepada setiap mahasiswa.

Panduan ini ditulis berdasarkan sistematika yang telah berlaku yang telah dilengkapi dengan penjelasan setiap bagian yang harus ditulis dalam makalah diharapkan
untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Wassalamualaikum wr.wb.

Kepanjen, 20 Juli 2020

Penuyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISTILAH
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa
konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga pertus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu
(Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil mencapai
590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).
Kondisi Kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi
yang masih didalam rahum maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon bayi ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015). Patologi pada
kehamilan merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi hamil (Sukarni & Wahyu, 2013).
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah
persalinan (Manuaba. 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan dimasukkan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga
kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat
disebabkan pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan. Hal ini dapat terjadi akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh
kehamilannya maupun dalam penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang diakibatkan karena kecelakaan (Maternity & Putri, 2017).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang, pada
tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per 100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2018).
AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2016 terdapat sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Astuti, 2016). Di Jawa Tengah, Angka Kematian
Ibu pada tahun 2016 mencapai 602 kasus atay 109, 65 per 100.000 kelahiran hidup, yang mana angka kematian tertinggi ada di Brebes dengan 52 kasus serta
angka kematian terendah ada di Temanggung dan Magelang dengan jumlah masing-masing 3 kasus (Dinkes Jawa Tengah 2017).
AKI diakibatkan karena risiko yang dihadapi oleh ibu selama masa kehamilan hingga persalinan. Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan ibu hamil meliputi kondisi sosial ekonomi yang menjadi salah satu indikator terhadap status gizi ibu hamil, kesehatan yang kurang baik pada saat
sebelum maupun dalam masa kehamilan, adanya komplikasi pada kehamilan dan saat melahirkan, adanya ketersediaan fasilitas kesehatan khususnya
pelayanan terhadap prenatal dan obstetric. Selain itu terdapat 4 kriteria “telalu” yang juga menjadi penyebab kematian dalam maternal, yaitu terlalu muda untuk
usia ibu yang melahirkan (usia < 20 tahun), terlalu tua usia ibu saat melahirkan (usia > 35 tahun), terlalu banyak jumlah anak (anak > 4 orang ), dan terlalu
rapat jarak antar setiap kelahiran (jarak < 2 tahun) Dinkes Jawa Tebgan, 2017).
Komplikasi dalam kehamilan dapat terjadi pada tahap kehamilan trimester manapun, mulai dari fertilisasi hingga persalinan. Diagnosis dini faktor resiko
terhadap bahaya ibu maupun janin (Johnson, 2016). Rencana asuhan keperawatan akan sangat penting dilakukan terhadap ibu hamil yang memiliki risikoi
tinggi dalam kehamilan, sehingga perlu dilakukan eksplorasi tentang “ Apa saja penyakit penyerta pada ibu hamil di wilayah Kepanjen?”.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya
masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas
pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan
bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara memadai.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti
yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.
2.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.

2.3 Adaptasi Fisiologis Organ-organ Tubuh Selama Kehamilan


Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine
b. Masalah gastrointestinal
 Mual dan muntah (4-6 minggu)
 Morning Sickness
 Anoreksia
 Saliva berlebihan
 Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh iureti estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi
d. Perubahan janin
 Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
 pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
 Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil
g. Kardiovaskuler
 Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada bagian kiri atas
 Kardiak output
- Denyut jantung meningkat
- Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
- Filtrasi ginjal meningkat
- transportasi oksigen meningkat
h. Uterus
 Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
 Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
 Ismus hipertropi, iureti, lunak
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan iuretict yang merangsang iuret alveoli payudara
j. Vagina
 Peningkatan vaskularisasi
 Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k. Respirasi
 Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
 Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
 Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l. Muskuluskeletal
 Relaksasi persendian
 Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada iuretic rotundum
 Perubahan postural
- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum.
2) Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Uterus
- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- dinding uterus tipis dan lunak
- fetus dapat di palpasi pada abdomen
- uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi “iureti his”
b. Serviks
- terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c. Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
- volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- stroke volume meningkat
- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- udema fisiologis pada kandung kemih
- frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi iuretict meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air meningkat
h. Sistem iuretictal
- Pusat iureti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis
- Kram pada kaki
i. Sistem iuretict
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
- adanya linianigra
- vaskuler adanya palmar eritema
- rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi: Hiperimia, iuretic terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.
- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin.
- Pankreas: Hipertropi, iuretict dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional.
- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi iuretic dan air meningkat
k. Sistem endokrin
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon, Prolaktin meningkat.
- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR meningkat.
- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi iureti meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik iureti (ACTH) meningkat, Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat
l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.
3) Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu)
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi iuretict, dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
- Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem musculoskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f. Sistem iuretict
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h. Sistem endokrin
- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid: BMR meningkat
i. Plasenta: Fungsi maksimal

2.4 Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil


Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi iuret hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi iureti estrogen dan iuretict pada awal
kehamilan akan menyebabkan hipertrofi iuretict. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan
fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan
berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan iuretict yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (Hcg) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan iuretic yang
mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara.
Chorionic somatotropin dan kedua iureti ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan iuretic terhadap sentuhan
(dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran iureti susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan
memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama
kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula
terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan iureti estrogen dan
iuretict. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah iureti susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang
mengalami hiperpigmentasi akan iureti menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan
memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau iuretict.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab iuretic lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning
sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan iureti kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul iureti pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan iureti iuretict yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
iuret akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing
yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga
dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan iuretic merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh iureti estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan iureti progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air

2. Perubahan Fisik pada Trimester II


a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan
wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena iuret rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah iuret menyikat gigi. Keluhan ini akan
hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar iureti bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit
ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan iureti yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi
postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan iureti tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan iureti iuretict.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga
panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa
panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim iuret kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol,
dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

2.5 Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan iure perhatiannya, perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
Ambivalence sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role iuretict
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)


a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan iureti anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul iureti, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan iuret bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (iuretic)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
2.6 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan
waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3
minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.
2.7 Standar Minimal Pelayanan Antenatal
Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan Antenatal “7T”, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan
6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria
7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan
2.8 Pemeriksaan Antenatal
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
 Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
 Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
 Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
 Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
 Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan
iuretic (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi iuret)
 Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
 Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg menolong
 Riwayat hipertensi
 Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
 Nifas dan laktasi
 Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & iureti badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
 Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS,
malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
 Status perkawinan
 Riwayat KB
 Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
 Dukungan keluarga
 Pengambil keputusan dalam keluarga
 Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi
 Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
 Beban kerja & kegiatan sehari-hari
 Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan


 Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
 Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai iureti haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
 Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
 Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
 Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan
 Oedema
 TB
 BB
 Reflek
 Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
 Kepala dan leher
 Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah
usia kehamilan >28 minggu)
 Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada iureti anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, &
bekas luka operasi
 Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
 Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
 Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998)
Leopold 1
 Pemeriksa menghadap iureti muka ibu hamil
 Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus
 Konsistensi fundus

Leopold 2
 Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold 3
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang

Leopold 4
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh janin sudah mask pintu atas panggul
Mengukur usia kehamilan dengan TFU:
TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali pusat, iureti janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan


Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama.
Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik
yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
 Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
 Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung
taksiran BB janin
 Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil


Kunjungan Kunjungan Kunjungan
Variabel Penilaian & Penanganan Kunjungan III
I II IV
1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riwayat kebidanan √ - - -
Riwayat kesehatan √ - - -
Riwayat sosial √ - - -
Pemeriksaan umum √ jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar) √ √ √ √
Pemeriksaan kebidanan (dalam) √ - - √
Pemeriksaan laboratorium
√ Jika ada Jika ada Cek Hb &
indikasi indikasi periksa lab
lain jika ada
indikasi

2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
Pemberian tablet tambah darah
Konseling umum 90 hari

Konseling khusus √ Memperkua Memperkuat Memperkua


t t
Perencanaan persalinan Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
Perencanaan penanganan indikasi indikasi indikasi indikasi
komplikasi - - √ √
√ √ √ √

c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
 Hamil atau tidak
 Primi atau multigravida
 Usia kehamilan
 Janin hidup atau mati
 Janin tunggal atau kembar
 Letak anak
 Anak intra atau iuretict
 Keadaan jalan lahir
 Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir
spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
2.7 SKOR POEDJI ROKHJATI
Skor awal ibu hamil:
1. Terlalu muda hamil ≤16 th :2
2. Terlalu tua hamil I ≥ 35 th :4
Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th :4
3. Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th :4
4. Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th :4
5. Terlalu banyak anak, 4/lebih :4
6. Terlalu tua umur ≥ 35 th :4
7. Terlalu pendek ≤ 145 cm :4
8. Pernah gugur kehamilan :4

9. Pernah melahirkan dengan:


 Tarikan tang/vakum :4
 Uri dirogoh :4
 Diberi infuse/transfuse :8
10. Pernah operasi Caesar :4
11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi :4
12. Hamil kembar 2/lebih :4
13. Hamil kembar air/hidroamnion :4
14. Penyakit pada ibu hamil
 Kurang darah :4
 Malaria :4
 TB paru :4
 Payah jantung :4
 DM/kencing manis :4
 PMS :4
15. Bayi mati dalam kandungan :4
16. Kehamilan lebih bulan :4
17. Letak sungsang :8
18. Letak lintang :8
19. Perdarahan dalam kehamilan ini :8
20. PEB/kejang :8
Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG
2.8 Pathway Antenatal Care
Trimester I
Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu


Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, ketidakstabilan vascular
iureti Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa sebah/mual Nyeri akut b.d Frekuensi BAK
Gangguan Koping tidak agen meningkat
proses efektif b.d Muntah pencedera
keluarga b.d kerentanan fisiologis Gangguan
krisis personalitas Intake makanan eliminasi urin
perkembanga menurun
n Kebersihan
Defisit nutrisi genital
b.d menurun
ketidakmampua
n mengabsorbsi Kelembaban
nutrien meningkat

Resiko infeksi
b.d gangguan
peristaltik
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis
Perubahan
psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional

Inotropik Sekresi iuretict Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan


meningkat serviks & vagina meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
diafragma adaptasi
Hiperpegmintasi
Retensi H2O & Na+ Kulit meregang Saliva & asam Postur tubuh
Sensitifitas lambung berubah Ekspansi paru Persiapan
volume plasma serviks meningkat tidak maksimal anggota baru
Perub.body meningkat meningkat Striae dlam keluarga
image gravidarum Lordosis
Peristaltic berlebihan Pola nafas
TD meningkat Rangsang menurun tidak efektif Ansietas b.d
Perub.cardiac seksual Gangguan citra b.d posisi krisis
output tubuh b.d Nyeri akut b.d tubuh yang situasional
Sakit kepala perubahan Pengosongan agen pencedera mengahmbat
Disfungsi fungsi tubuh lambung lambat fisiologis ekspansi
Resiko cidera seksual b.d (kehamilan) paru
pada janin b.d Nyeri akut b.d agen perubahan Kembung, mual,
efek agen pencedera fungsi/struktur muntah
farmakologis fisiologis tubuh
(kehamilan)
Risiko disfungsi
motilitas
gastrointestinal
b.d intoleransi
makanan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh Ansietas b.d t
menigkat volume plasma darah kurang
Pola nafas meningkat, terpapar
Perub.pusat tidak efektif tekanan TD meningkat informasi
gravitasi tubuh b.d posisi hidrostatik
tubuh yang menurun Hipertrofi
Menekan saraf menghambat ventrikel
sekitar ekspansi paru Edema
ekstremitas Penurunan
Pelepasan cardiac output
mediator nyeri Risiko ketidak
(prostaglandin, seimbangan Resiko cidera
histamin) cairan b.d pada janin b.d
asites b.d kelelahan
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedera
fisiologis

BAB III
Teori Asuhan Keperawatan Antenatal
1. Pengkajian
a. Data umum klien dan pasangan
b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi
d. Riwayat KB
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Pemeriksaan fisik
g. Persiapan persalinan
h. Obat-obatan yg dipakai saat ini
i. Hasil pemeriksaan penunjang

2. Diagnosa Keperawatan
TRIMESTER I
a. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan krisis perkembangan
b. Koping tidak efektif berhubungan dengan kerentanan personalitas
c. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi iuretic
d. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
e. Gangguan eliminasi urin
f. Risiko infeksi berhubungan dengan gangguan peristaltic
TRIMESTER II
a. Risiko cidera pada janin berhubungan dengan efek agen farmakologis
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
c. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi / struktur tubuh
(kehamilan)
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (kehamilan)
e. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan intoleransi
makanan
f. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
g. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang mengahambat
ekspansi paru
h. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
TRIMESTER III
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang mengahmbat
ekspansi paru
c. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan asites
d. Risiko cidera pada janin berhubungan dengan kelelahan
e. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Intervensi Keperawatan
4. Evaluasi
TRIMESTER I
Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi iuretic
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien
tercukupi
Kriteria hasil (SLKI) :
 Porsi makanan yang dihabiskan meningkat :5
 Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan :5
 Membrane mukosa membaik :5
 Nyeri abdomen menurun :5
INTERVENSI (SIKI) IMPLEMENTASI
Manajemen nutrisi Mengidentifikasi status nutrisi serta
Observasi mengontrol asupan makanan yang disukai
- Identifikasi status nutrisi pasien
- Identifikasi status makanan yang
disukai
- Monitor asupan makanan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
- Berikan makanan tinggi serat untuk pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
protein
- Berikan suplemen makanan jika
perlu
-
Edukasi Menentukan kebutuhan nutrisi dan
- Anjurkan posisi duduk jika mampu keefektifan terapi
Kolaborasi Memberikan informasi tentang kebutuhan
- Kolaborasi pemberian medikasi diet dan asupan nutrisi dan berkolaborasi
sebelum makan dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam kalori dan protein pasien.
menentukan jumlah kalori dan
nutrien

TRIMESTER II
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang mengahambat
ekspansi paru
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan
keefektifan pola nafas
Kriteria hasil (SLKI) :
 Frekuensi kedalaman nafas membaik
 Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
 Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
 RR dalam batas normal (16-20x/menit)
 Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI (SIKI) IMPLEMENTASI
Manajemen jalan nafas Mengidentifikasi dan mengelola
Observasi kepatenan jalan nafas, Mengetahui
- Monitor pola nafas perkembangan kondisi klien
- Monitor bunyi nafas tambahan

Terapeutik Mengetahui adanya kelainan dalam


- Posisikan semi fowler atau pernafasan klien, memaksimalkan
fowler ventilasi.
- Lakukan fisioterapi dada
- Berikan minum hangat
Edukasi Untuk memaksimalakan ventilasi
- Anjurkan Teknik batuk efekif,
jika perlu

TRIMESTER III
Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan asites
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam ketidakseimbangan
volume cairan dapat teratasi
Kriteria hasil (SLKI) :
 Asupan makanan meningkat :5
 Asites menurun :5
 Edema menurun :5
 Berat badan membaik :5
 Kelembapan membrane mukosa sedang :3
 Asupan cairan meningkat :5

INTERVENSI (SIKI) IMPLEMENTASI


Manajemen cairan
Observasi - Mengidentifikasi keseimbangan cairan
- Monitor status hidrasi dan mencegah komplikasi
- Monitor berat badan harian
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik - Menentukan penyebab edema dan


- Catat intake-output dan hitung memudahkan untuk intervensi
balance cairan 24 jam selanjutnya
- Berikan asupan cairan - Mengidentifikasi adanya perubahan
edema
- Mengontrol intake output cairan yang
tidak seimbang dapat menyebabkan
kelebian volume cairan.

Kolaborasi Mengurangi kelebihan cairan pada tubuh


- Kolaborasi pemberian iuretic bila
perlu
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE PADA Ny. R

A. PENGKAJIAN ANTENATAL
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama :Ny. R
Umur : 15Tahun
Suku / Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Alamat : Jln. Mayorzen Lorong Margoyas
Tanggal MRS : 19 Maret 2016
Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2016
Nama Suami : Tn. R
Umur : 16 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Alamat : Jln. Mayorzen Lorong Margoyas
2. ANAMNESA
a. Keluhan
Os datang dengan keluhan 2 hari yang lalu keluar darah hitam dari kemaluan,
mules, keluar flek perpaginam, dilakukan pemeriksaan USG di bidan Aprianti os
disarankan ke RS.
b. Riwayat Menstruasi:
1. Haid pertama : Umur 17 Tahun
2. Teratur/Tidak Teratur : Teratur
3. Siklus : 28 hari
4. Lamanya : 7 hari
5. Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
6. Sifat Darah : bergumpal
7. Disminorhea :-
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

No Umur Usia Jenis Tempat Komplikasi Komplikasi Penolong Bayi Keadaan Nifas keadaan
kehamilan persalinan persalinan ibu bayi BB/ laktasi
P
BJK
1. 19 2 bln Kurrete Klinik Pendaraha - Dr - - - -.
hamami n
2. 22 9 bln 3 hr Spontan Klinik pendaraha - Dr 3/50 Sehat - -
nurhuda n
3. 24 11/2 bln Ini Rs. Putri pendaraha - Dr - - - -
n

d. Riwayat kehamilan ini


a. G…P…A…… : G3P1A1
b. HPHT :25 November 2015
c. Taksiran Persalinan : 1 April 2016
d. Keluhan-keluhan pada
1. Trimester I : Mual dan muntah serta pusing
2. Trimester II :-
3. Trimester III :-
e. Pergerakan janin pertama kali
1. Bila pergerakan janin sudah terasa, pergerakan janin 24 jam terakhir
berapa kali:
( )>10x ( )10-20x ( )>20x
2. Bila >20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :
( )150 ( ) 150
f. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan):
1. Rasa Lelah : ada
2. Mual muntah yang lama : tidak ada trimester 1
3. Nyeri perut : tidak ada
4. Panas menggigil : tidak ada
5. Sakit kepala berat : tidak ada
6. Penglihatan kabur : tidak ada
7. Rasa nyeri waktu BAK : tidak ada
8. Rasa gatal pada vulva/vagina : tidak ada
9. Nyeri dan tegang pada tungkai : ada sedikit
10. Oedeme : tidak ada
g. Diet /makan
1. Makanan sehari-hari : nasi,sayuran dan dilengkapi susu
untuk ibu hamil
2. Perubahan makanan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan turun,
dll).
h. Pola eliminasi
1. BAK : teratur
2. BAB : teratur
i. Aktivitas sehari-hari : mengerjakan pekerjaan RT
j. Pola istirahat tidur : jam 9 tidur
k. Seksualitas :-
l. Pekerjaan : IRT
m. Imunisasi TT1, tanggal : tidak ada
n. Imunisasi TT2, tanggal : tidak ada
o. Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB (suntikan)
p. Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita
1. Jantung : tidak ada
2. Ginjal : tidak ada
3. Asma/TBC paru : tidak ada
4. Hepatitis : tidak ada
5. DM : tidak ada
6. Hipertensi : tidak ada
7. Epilepsi : tidak ada
8. Lain-lain :-
q. Riwayat penyakit keluarga
Jantung : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
DM : tidak ada
r. Riwayat sosial
Kehamilan ini : (√) direncanakan
( ) tidak direncanakan
( √) diterima
( ) tidak diterima
s. Perasaan tentang kehamilan ini : Bahagia
t. Status perkawinan : menikah : 1 kali
Kawin 1 : umur 19 tahun dengan suami umur
25 tahun , lamanya menikah 5 tahun, anak : 1 orang.
Kawin II : tidak pernah
3. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/90 mmHg
Denyut nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
BB sebelum hamil : 53 kg
BB sekarang : 55 kg
Lila : 24,35 cm
TB : 158 cm
Suhu : 36,50C
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1. Rambut dan kulit
(√) bersih, kotor ( ), kelainan/sebutkan :
2. Muka
Cloasama Gravidarum : ( ) ya (√) tidak
3. Mata
Conjunctiva : ( ) anemis (√ ) tidak
Oedeme : ( ) ya/dimana (√ ) tidak
4. Leher :
Peningkatan JVP : ( ) Ya ( √) tidak
Pembesaran kelenjar tiroid : ( ) ya (√) tidak
5. Dada
Bentuk payudara : (√) simestris ( ) tidak
Putting susu : (√) menojol ( ) tidak
Hiperpigmentasi pada aerola mamae ; ( √) ya ( ) tidak
Kebersihan : ( √ ) cukup ( ) kurang
Colostrum ; ( ) keluar ( ) tidak
6. Abdomen
Besar sesuai usia kehamilan : ( √) ya ( ) tidak
Striae : (√) ada ( ) tidak
Konraksi / His : ( ) ada / 3 kali ( √) tidak
Bekas luka operasi ; ( ) ada ( √) tidak
Operasi : tidak pernah
7. Genetalia
Vulva :
Varises : ( ) ya (√) tidak
Oedeme : ( ) ya (√) tidak
Keputihan : ( ) ya (√) tidak
Kebersihan : (√) bersih ( ) kotor
Anus
Hemorroid : ( ) ya ( √) tidak
8. Ekstremitas
Oedeme kaki : ( ) ya ( √ ) tidak
Varises kaki : ( ) ya ( √ ) tidak
9. Psikiskologi ( kejiwaan ) :
1) Klien mengatakan kehamilannya direncanakan
2) Klien mengatakan sudah gagal untuk menghasilkan anak untuk
suaminya
3) Klien merasa kehilangan akan kematian pada janinnya
4) Klien mengatakan ikhlas apa yang telah terjadi
b. Palpasi Abdomen
Leopold I :-
Leopold II :-
Leopold III : -
Leopold IV : -
4. ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Keguguran pada Nyeri akut berhubungan
- Klien mengatakan 1 janin dengan agen pencedera
hari yang lalu keluar fisik
dari pervagina Rangsangan pada
- Klien mengatakan uterus
perutnya terasa mules
- Klien mengatakan Prostaglandin
dibagian vagina nyeri
- Klien mengatakan nyeri
dibagian abdomen
bagian bawah Dilatasi serviks
DO:
- Tampak keluar darah
Keguguran pada
pervagina
janin
- Klien tampak menangis
menahan sakit
- Gelisah, tingkah Nyeri Akut
berhubungan
berhati-hati posisi untuk
dengan agen
mengurangi nyeri pencedera fisik
- Skala nyeri : 6
- TTV
TD : 100/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 36.50C
2. DS: Keguguran janin Ansietas berhubungan
- Klien mengatakan dengan kurang terpapar
sudah gagal dalam Ketidaktahuan informasi
memberikan keturunan tentang proses
DO: abortus
- Klien tampak gelisah
Dan khawatir Terganggunya
- Klien tampak cemas fisiolois ibu
- TTV
TD: 100/90mmHg
Nadi : 80x/menit Ansietas
RR: 25x/menit berhubungan
0
Suhu : 36.5 C dengan kurang
terpapar informasi

3. DS: Perdarahan Intoleransi aktivitas


- Klien mengatakan berhubungan dengan
cemas jika akan Anemia kelemahan
menghadapi persalinan
nanti Kelemahan

- Klien mengatakan
belum terlalu Gangguan aktivitas

mempersiapkan
pakaian untuk bayinya
nanti Intoleransi aktivitas

DO: berhubungan

- Klien tampak cemas dengan kelemahan

- Klien tampak gelisan


- Klien tampak bingung
- TTV
TD : 100/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 36.50C

5. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
6. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

8. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Dx keperawatan SLKI SIKI
o.
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manjemen nyeri
berhubungan dengan Tindakan keperawatan Observasi
agen pencedera fisik selama 2x24 jam 1. identifikasi lokasi,
DS: diharapkan nyeri pada karateristik
1. Klien pasien berkurang, durasi,frekuensi,
mengatakan 1 dengan kriteria hasil: kualitas, dan
hari yang lalu 1. Keluhan nyeri : intensitas nyeri
keluar darah 5 2. identifikasi skala
dari pervagina 2. Sikap protektif nyeri
2. Klien gelisah : 5 3. identifikasi
mengatakan 3. Perasaan keyakinan dan
perutnya depresi : 5 pengetahuan
terasa mules Indikator : tentang nyeri
3. Klien 1: meningkat Terapeutik
mengatakan 2: cukup meningkat 4. berikan Teknik
dibagian 3: sedang nonfarmakologis
vagina nyeri 4: cukup menurun untuk mengurangi
4. Klien 5: menurun rasa nyeri
mengatakan 5. fasilitasi istirahat
nyeri dibagian dan tidur
abdomen Edukasi
bagian bawah 6. anjurkan
DO: menggunakan
1. Tampak analgetik secara
keluar darah tepat
dari pervagina 7. jelaskan strategi
2. Klien tampak meredakan nyeri
meringis Kolaborasi
menahan 8. kolaborasi
sakit pemberian
3. Gelisah, analgetik jika
tingkah perlu.
berhati-hati
posisi untuk
mengurangi
nyeri
4. Skala nyeri : 6
5. TTV
TD : 100/90
mmHg
Nadi :
80x/menit
RR :
25x/menit
Suhu : 36.50C

2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Reduksi ansietas


dengan kurang Tindakan keperawatan Observasi
terpapar informasi selama 2x24 jam, 1. Identifikasi saat
DS: diharapkan pasien tidak tingkat ansietas
1. klien mengalami ansietas berubah
mengatakan dengan kriteria hasil: 2. Mengidentifikasi
sudah gagal 1. Perilaku gelisah kemampuan
dalam :5 mengambil
memberikan 2. Perilaku tegang keputusan
keturunan :5 3. Monitor tanda-
DO: 3. Verbalisasi tanda anisietas
1. klien tampak kebingungan:5 Terapeutik
gelisah dan 4. Verbalisasi 4. Temani pasien
khawatir kebingungan untuk mengurangi
2. klien tampak akibat kondisi kecemasan
cemas yang dihadapi:5 5. Pahami situasi
3. TTV Indikator : yang membuat
TD : 100/90 1: meningkat ansietas
mmHg 2: cukup meningkat 6. Motivasi
Nadi : 3: sedang mengidentifikasi
80x/menit 4: cukup menurun situasi yang
RR : 5: menurun memicu ansietas
25x/menit Edukasi
0
Suhu : 36.5 C 7. Jelaskan
prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
8. Anjurkan
keluarga untuk
Bersama pasien
9. Latih Teknik
relaksasi
Kolaborasi
10. Kolaborasi
pemberian obat
ansietas,jika perlu
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen energi
berhubungan dengan Tindakan keperawatan Observasi
kelemahan selama 2x24 1. identifikasi
diharapkan pasien gangguan fungsi
mampu beraktivitas tubuh yang
Kembali, dengan mengakibatkan
kriteria hasil: kelelahan
1. keluhan Lelah : 2. monitor lokasi
5 dan
2. dipsnea saat ketidaknyamanan
aktivitas: 5 selama
3. dispnea setelah melakukan
aktiviras: 5 aktivitas
4. perasaan Terapeutik
lemah : 5 3. sediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah stimulus
Indikator : 4. lakukan Latihan
1: meningkat rentang gerak
2; cukup meningkat pasif dan aktif
3: sedang Edukasi
4: cukup menurun 5. anjurkan tirah
5: menurun baring
6. anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
7. ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
kolaborasi
8. kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan

9. IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai