Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Struktur dan Fungsi Sel” ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa mengenai sel hewan
yang meliputi komponen sel dan hubungan antar sel.
Makalah ini tidak luput dari kesalahan.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk memperbaiki kesalahan yang ada.Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu dosen
pembimbing mata kuliah Struktur Hewan yang telah memberikan arahan dan bimbingannya
selama kami mengikuti mata kuliah tersebut.Sekian dan terima kasih.

Padang, 6 Nopember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................................. 1
Daftar isi............................................................................................................................ 2
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 3
2.1 Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................... 3
1.3.Manfaat Penulisan Makalah 3
BAB II.Pembahasan
2.1.Pengertian Sel 4
2.2. Struktur Dan Fungsi Sel 6
2.3.Bagian Utama Sel Dan Organel Sel 7
BAB III. Penutup
3.1.Kesimpulan 17
3.2.Saran 17
Daftar Pustaka 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat protoplasma
yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel
dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel
eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi
membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu
adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis ribosom, nukleus berfungsi
untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma mengandung organel-organel sel,seperti
retikulum ,endoplasma,,ribosom,badan golgi,libosom,mitokondria,mikrotubul,mikrofilamen.

B. Tujuan Penulisan Makalah

a. Untuk mengetahui organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Untuk mengetahui gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan
tumbuhan
d. Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

C. Manfaat Penulisan Makalah


a. Dapat memahami organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Dapat memahami gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Dapat memahami komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewandan
tumbuhan
d. Untuk memahami perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sel

Struktur sel prokariotik dan eukariotik Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh
Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga
di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix
Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang
penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama
Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Theodore Schwann (1801-1881), seorang
pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias
Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil
pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun
tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel. Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari
perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil). Semua
sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di
dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organel-
organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat
deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi
membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik
dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang
tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh
membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti,
dan ribosomDi sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh
peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau
biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak
dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh
lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma
yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus
(inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari
sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas).
Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga
masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata
lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke
dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel
penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk
hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang bersifat
hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti
dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan
dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada
yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik
misalnya pada bakteri dan ganggang biru.

Gambar 1.1 Sel hewan dan sel tumbuhan


2. Struktur dan Fungsi sel
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak memiliki membram
inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah
tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan
komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas,
namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel
prokariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.2 Sel prokariotik

b. Struktur sel eukariotik


Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki
membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel, eukariotik memiliki
sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum
endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol,
sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.3 Sel Eukariotik

3. Bagian utama sel dan organel sel


1. Membran plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan
protein.Membran sel bersifat semipermeabel.fungsinya sebagai pelindung molekuler sel
terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari
luar dan ke dalam sel.
Gambar 1.4 Membran Plasma

2. Nukleus atau inti sel


Inti sel memiliki membran inti susunan molekul membran inti sama dengan susunan
molekul membran sel,yaitu berupa lipoprotein.

Gambar 1.5 Nukleus atau inti sel

Dalam inti sel terdapat:

1.Nukleolus atau (anak inti),befumngsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang di gunakana dalam perakitan ribosom.

2.Nukleoplasma(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.


3.Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma.Pada saat sl membelah, butiran
kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom yang mengandung DNA
atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi menyampaikan informasi genetic melalui
sintesis protein.

3. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan
untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-
zat.
Gambar 1.6 Sitoplasma

Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :

A. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala, karena
letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai
retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE merupakan perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih didalam sitoplasma.Fungsi dari RE diantaranya
sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak nya ribosom RE dibgai dua tipe yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom sehingga
tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan
ribosom.Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.fungsi REK adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom sehingga tampak halus.
Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar

Gambar 1.7 Retikulum Endoplasma

B.Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hamper disemua sel eukariotik. Badan golgi di bangun oleh membran
yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh halus
(tubulus).Dari tubulus dilepaskan kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan
seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
- Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
- Kadang kadang untuk transport lemak
- Pembentukan lisosom
- Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
- Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan

Gambar 1.8 Badan Golgi

C.Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron tersusun oleh RNA
ribosom dan protein.Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada
REK.Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran yang saling berhubungan
dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
Gambar 1.9 Ribosom

D. Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang di kelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makro molekul. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh
protein.Lisosom berisi berbagai jenis enzim yang dapat memecahkan polisakarida, lipid,
fosfolipid, asam nukleat dan protein.Lisosom berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim-
enzim pencernaan.
Gambar 1.10 Lisosom

E. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi .
Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti
bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.Mitokondria
mempunyai 2 lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar.Membran luar
memiliki prmukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk (krista). Pada terdapat enzim
untuk fosfolirasi oksidatif dan sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
· Ruang intermembran
Merupakan ruangan diantara diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar
dapat di lalui semua molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar .
· Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.

Gambar 1.11 mitokondria

E. Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom, mengandung enzim-enzim seperti katalase. Enzim ini
bekerja mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun menjadi molekul netral H2O
dan O2..

G. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau
flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.

Gambar 1.13 sentriol


H. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5
mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang
dikenal sebagai tubulin.Mikrotubulus Berfungsi sebagai:
a. Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing pada
anaphase
b. Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel.

I. Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah organel yang berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan
miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam
pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.Mikrofilamen berfungsi sebagai
a.Sebagai sitoskleton dalam sel
b.Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam pembentukan Pseudopoda,
gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
c. Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella

Gambar 1.14 mikrotubulus dan mikrofilamen

J. Dinding Sel

Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang
bagi seluntuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan
kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya
sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan
dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding
sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme.
Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk
oleh polimerkarbohidrat(pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun
penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi
memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari
glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
K. Kloroplas
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam
kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesistumbuhan. Kloroplas
terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka
tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya
berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan
tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring,
seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri
dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan
pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua
membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase
gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid
yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid
menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase
fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana
yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak
bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam
pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari
tipe prokariotik.

L. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris)yang
berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat
yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino,
glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua
sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan
uniseluler tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil
(vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai
osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan
mengedarkan hasil makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel
terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa
2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3. Tempat penyimpanan minyak
atsirik (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur
tirgiditas sel (tekanan osmotik sel) 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik
sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat
terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan
turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan
berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem
ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan
berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.

Tabel Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan

No Bagian sel Sel tumbuhan Sel hewan

1 Dinding sel + _

2 Membran plasma + +
3 Organel sel + +
a.Nukleus + +
b.RE + +
c.Ribosom
d.Badan mikro + +
-peroksisom + _
-glioksisom + +
e.Badan golgi + +
f.Mitokondria _ +
g.Lisosom _ +
h.Sentriol + _
i.plastida

4 vakuola + _

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi
secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-
fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi
yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi
untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan
maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh
sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol
aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang
demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun
sistem neuroendokrin.
B.Saran

Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang
oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas .
Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk
hidup.

DAFTAR PUSTAKA
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
Y.D,Andriana.2013.struktur hewan.Medan:FMIPA UNIMED
Yunus, A. 2009.Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober 2010]
MAKALAH BIOLOGI “SEL”
{ Desember 8, 2009 @ 11:19 pm } · { Uncategorized }

1. I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari
biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan.
Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bias lihat bahwa
alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan
sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap materi genetic.

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada
yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang
sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang
memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki


membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti
dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

1. 2. Rumusan Masalah

Dari latar belekang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi focus pembahasan
dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel dan perkembangannya
?

1. II. TINJAUAN PUSTAKA


1. 1. SEL
2. A. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit
(kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel
tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari
banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-
sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya
secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi
yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu:

– unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)

– unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)

– unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)

– unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

1. B. Sel Prokariot dan Sel Eukariot

Sel prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom,


mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan
kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Yang termasuk sel
prokariotik adalah bakteri dan alga biru. Berikut bagian struktur sel bakteri Escherichia coli:

– Pilus

– Ribosom

– Kapsul

– Dinding Sel
– Membrane Plasma

– DNA

– Mesosom

– Flagela

Berikut gambar struktur sel prokariot

Sel Eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel
eukariotik:

– Membran Plasma Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein).


Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari
luar sel.

– SitoplasmaTersusun atas cairan(sitosol) dan padatan(organela-organela)

Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.

– Nukleus Merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam


nukleus terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang ‘kromatin’ yang tersusun atas DNA,
RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nucleolus.

Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi
genetik.

– Sentriol Hanya dimiliki sel hewan.

Fungsi:menarik kromosom menuju ke kutub.

– Retikulum Endoplasma (RE) Berbentuk benang-benang jala meliputi:

RE kasar: terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor dan sintesis protein.


RE halus: tidak terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor dan sintesis lemak dan steroid.
– Ribosom Tersusun dari protein dan RNA, berbentuk bulat dan tidak bermembran.
Fungsi: tempat berlangsungnya sintesis protein.

– Kompleks Golgi Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Pada sel tumbuhan,
kompleks golgi disebut diktiosom.
Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin).

– Lisosom Merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain:
-mencerna materi yang diambil secara endositosis.
-menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage).
-menghancurkan selnya sendiri(autolisis).

– Mitokondria Memiliki membran rangkap (luar & dlm). Membran dalam berlekuk-
lekuk membentuk krista.

– Mikrotubulus Tersusun atas protein tubulin Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia
dan flagela.

– Mikrofilamen Tersusun atas protein aktin. Fungsi: dalam gerakan sel, sitoplasma,
kontraksi otot dan pembelahan sel.

– Dinding Sel Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsi:
memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dalam, dan mengatur transportasi zat.

– Badan mikro Terdiri:


-Peroksisom:mengandung enzim katalase.
-Glioksisom: mengandung enzim katalase dan oksidase.

– Plastida
Organela yang mengandung pigmen, meliputi:
– Kloroplas: plastida yang mengandung pigmen klorofil/hijau.
– Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen merah, jingga, kuning.
– Leukoplas: plastida yang tidak mengandung pigmen.
– Vakuola
Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap.
Fungsi: tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme.

1. C. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan

– Sel Hewan

1. tidak memiliki dinding sel


2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit

– Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Gambar sel hewan dan sel tumbuhan

1. 2. REPRODUKSI SEL

Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan
pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang
lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa
pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan
yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel –
sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel
saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah
usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya
dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan,
bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan
pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan
euglena.

1. A. Amitosis

Pembelahan Amitosis merupakan pembelahan sel secara langsung, tanpa fase-fase dan
pembentukan kromosom. Ini dilakukan oleh makhluk hidup sel satu (Protozoa, Bakteri, Alga
biru) untuk tujuan reproduksi.

1. B. Mitosis

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan
jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun
tubuh). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,
kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu
Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma
kepada dua sel anak hasil pembelahan.

Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung
adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.
Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah.

a) Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub
yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul
pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui
sentromer atau kinetokor.

c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub
yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.

d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:

1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin


kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.

4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk


membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang
mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induk.

Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti
sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase.

1. C. Meiosis
Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah
kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan
(spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang
terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n). Dalam pembelahan Meiosis terjadi
dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap
meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I

1. Profase I

a. Leptoten

Kromatin menebal membentuk kromosom.

b. Zygoten

Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang
berlawanan.

c. Pakiten

Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.

d. Diploten

Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.

e. Diakenesis

Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah
mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan
terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju
kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

2. Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak
tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

3. Anafase I

Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel
berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang
bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I

Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat
haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang
terhubung melalui sentromer.

Meiosis II

1. Profase II

a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.


b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2. Metafase II

Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3. Anafase II

Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II

a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.


b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti
sperma dan ovum (sel telur).

1. III. PENUTUP

Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwasel merupakan unit kehidupan dari
sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu.
Didalam sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel
dan vakuola dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-
bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki
bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.

Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara Amitosis,
Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem
stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel manusia untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.

1. IV. DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar.2008.Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation


Contoh Makalah Biologi Sel Sahabat Sekalian pada kesempatan kali ini Kata Ilmu akan
share artikel mengenai Contoh Makalah Biologi Sel. Terkadang membuat makalah terasa
sangat sulit. namun apabila kita memiliki kemauan untuk membuat makalah itu maka Tuhan
akan memudahkan kita untuk membuatnya. Makalah biologi tentang sel ini sudah saya susun
mulai dari BAB I Pendahuluan yang isinya terdapat latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan pembuatan makalah dan metode penulisan. Kemudian ada juga bab 2 pembahasan, bab
3 penutup, kesimpulan dan saran serta sudah dilengkapi dengan daftar pustaka. Baiklah
kalian bisa langsung lihat Contoh Makalah Biologi Tentang Sel selengkapnya dibawah ini.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan
struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel
disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang
terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti
seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas,
digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
 Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
 Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
 Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
1.3 Tujuan Ingin Dicapai
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
 Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
 Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
 Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi.
1.4 Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang
bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu
ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
2.1. Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665
yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus
merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup
dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje
(1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze
(1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-
sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang
lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil).
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung
organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam
nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang
berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran
plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau
biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak
dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh
lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik. Pada sel tumbuhan, sel hewan,
dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan
luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel di
bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran
inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah
dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel
bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah
mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu
sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan
jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel
somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan
makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai
jumlah kromosom n (haploid).
Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai
protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan
pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula
yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
2.2. Struktur dan fungsi organel sel
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat
memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang
mendukung fungsi-fungsi tertentu.
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
 2.2.1. Dinding sel. Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan,
ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel
dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak
mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada
bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki
plasmodesmata, disebut noktah (titik).
 2.2.2. Membran plasma. Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar,
bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke
dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma
disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.
 2.2.3. Sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri
atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel
yang terdapat dalam sitoplasma antara lain: a. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-
saluran yang dibentuk oleh membran (Gambar 2.4). RE terbagi dua macam, yaitu RE halus
dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid; b.
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom
ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma; c.
Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara
kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk
disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan
oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim
ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah
tempat respirasi aerob; d. Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel; e. Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan
kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti
(DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.; f. Plastida Berbentuk bulat cakram
yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam: Leukoplas = Amiloplas: plastida
yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati;
Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam),
likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin
(coklat). dan Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau
daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b
(warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg); g. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa
kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat
sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin
pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar,
kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.; h. Nukleus
(Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang- benang kromatin dan nukleolus
(anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang
kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom.
Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam sel.
2.3. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Data observasi dengan menggunakan mikroskop cahaya pada sediaan sel daun tumbuhan
(Elodea sp) dan sel epitel pipi manusia.
Jika kita amati secara cermat, kloroplas, dan inti sel Elode terletak di pinggir dekat ke dinding
sel. Hal ini disebabkan dibagian tengah dari sel tumbuhan terdapat adanya vakuola besar
yang terletak di tengah-tengah sel (disebut vakuola sentral), sedangkan pada sel.
2.4. Ciri-ciri mahluk hidup
Selain ada perbedaan, antara hewan dan tumbuhan juga mempunyai banyak persamaan yang
merupakan ciri makhluk hidup. Ciri-ciri makhluk hidup antara lain: memerlukan makanan
(nutrisi), bernafas (respirasi), ekskresi, sintesis, tumbuh dan berkembang, regulasi,
reproduksi, iritabilitas, adaptasi, interaksi dengan lingkungan, serta bentuk dan ukuran
tertentu, terdiri dari sel.
 Nutrisi. Makhluk hidup memerlukan makanan dan memilih jenis makanan yang
sesuai dengan kondisi tubuhnya. Makanan tersebut akan mengalami proses pemecahan secara
enzimatis untuk mendapatkan energi dalam melakukan aktivitas, penyusun sel-sel, dan
mengganti bagian yang rusak. Makanan yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas hidup
disebut nutrisi.
 Respirasi. Respirasi atau pernafasan adalah proses penyederhanaan senyawa kimia
dari zat makanan untuk mendapatkan energi. Pernafasan dapat terjadi secara: * Aerob
(memerlukan oksigen); * Anaerob (tidak menggunakan oksigen, melalui proses fermentasi).
 Ekskresi. Pengeluaran senyawa-senyawa kimia sisa metabolisme yang tidak berguna
bagi tubuh makhluk hidup, dan bila terdapat dalam tubuh akan bersifat toksik (meracuni).
 Sintesis. Dalam tubuh terjadi perubahan dari suatu senyawa ke senyawa lain untuk
kepentingan penyusun tubuh, memelihara kelangsungan hidup, dan mempertahankan tubuh
dalam berinteraksi dengan lingkungan. Penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk
aktivitas hidup dinamakan sintesis.
 Pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya
volume dan jumlah sel serta jumlah senyawa kimia dalam tubuh yang bersifat irreversible
(tidak kembali ke asal) pada jangka waktu tertentu. Perkembangan adalah pertumbuhan yang
diikuti dengan berubah sifat menuju kedewasaan. Sedangkan diferensiasi adalah
pertumbuhan sel diikuti dengan spesialisasi (fungsi khusus) sel.
 Regulasi. Pengaturan baik secara kuantitas maupun kualitas pada setiap saat terhadap
sruktur suatu sistem metabolisme dalam makhluk hidup disebut dengan regulasi.
 Iritabilitas. Iritabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan makhluk hidup menerima
rangsang dan sanggup mengadakan respons terhadap rangsangan tersebut.
 Reproduksi. Proses bertambahnya jumlah individu yang berperan untuk kelestarian
keturunannya disebut reproduksi.
 Adaptasi. Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan pada waktu yang relatif
pendek disebut toleransi, sedangkan toleransi yang berlangsung dalam waktu yang relatif
panjang disebut adaptasi.
 Interaksi. Untuk menjaga stabilitas hidupnya atau mempertahankan hidupnya
makhluk hidup harus bersaing dengan individu lain. Persaingan terjadi dalam mendapatkan
tempat hidup, makanan, cahaya dan lainnya.
 Makhluk hidup memiliki bentuk dan ukuran tertentu, dan terdiri dari sel. Makhluk
hidup sangat bervariasi baik jenis maupun bentuk serta ukurannya, tetapi setiap jenis
menunjukkan bentuk yang spesifik serta ukuran tertentu pula. Variasi dalam satu jenis tidak
dapat menghilangkan bentuk spesifiknya. Makhluk hidup memiliki kesamaan yaitu tersusun
oleh sel.
Bagaimana dengan virus? Apakah virus merupakan makhluk hidup atau benda mati ? Virus
terdiri dari asam nukleat (DNA/RNA) yang dibatasi oleh mantel protein, bukan merupakan
sel. Virus dapat dikristalkan (ciri benda mati). Virus memiliki sifat makhluk hidup, yaitu:
dapat berkembangbiak dan beradaptasi dengan melalui mutasi. Namun demikian virus hanya
dapat hidup dan berkembangbiak dalam tubuh makhluk hidup. Dalam media buatan virus
tidak dapat hidup dan berkembangbiak. Oleh karena itu, sebagian ahli biologi menempatkan
virus sebagai jembatan antara yang mahkluk hidup dan benda mati.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
 Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789- 1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang
pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max
 Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis
Cellula Cellula.
 Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan
reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
 Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-
organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi,
plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,
sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri
dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
 Makhluk hidup memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: dapat melakukan nutrisi,
transportasi, respirasi, ekskresi, sintesis, pertumbuhan dan perkembangan, regulasi,
iritabilitas, reproduksi, adaptasi, interaksi, memiliki bentuk dan ukuran tertentu, serta terdiri
dari sel. Virus merupakan jembatan antara makhluk hidup dan benda mati.

3.2 Saran
 Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
 Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang
DAFTAR PUSTAKA
 Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
 Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.[ki]

Anda mungkin juga menyukai