Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN PREKLAMPSIA DARI SUDUT GIZI

Tujuan Diet Ibu Hamil dengan Preeklampsia dan Eklampsia


a. Mengganti protein yang hilang karena proteinuria.
b. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air.
c. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
d. Memberi nutrisi secukupnya sesuai kemampuan penderita.
e. Menjaga agar tumbuh kembang bayi optimal.

Syarat Diet Ibu Hamil dengan Preeklampsia dan Eklampsia


a. Dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai keadaan penderita.
b. Cukup kalori dan semua nutrisi, penambahan berat badan diusahakan dibawah 3
kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
c. Rendah garam, menurut berat atau ringannya retensi garam dan air.
d. Tinggi protein (1,5 – 2 gr/kg bb/hr)
e. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak
tidak jenuh ganda.
f. Cairan diberikan kurang lebih 2500 ml/hari, pada keadaan oliguria untuk pemberian
cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah,
keringat dan pernafasan.
g. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.

Menyusun menu Diet Ibu Hamil dengan Preeklampsia dan Eklampsia


a. Diet Preeklampsia I
- Untuk pre eklampsi berat.
- Makanan hanya terdiri dari susu dan buah-buahan.
-Jumlah cairan paling banyak 1500 ml/hari, kekurangannya diberikan secara parenteral.
-Makanan ini kurang kalori dan nutrisi lainnya, kecuali vitamin A dan C.
-Diberikan dalam waktu 1 -2 hari saja.
- Makanan yang diberikan dalam sehari

Jenis Gram (gr) Takaran Rumah Tangga


Buah / sari buah 1200 6 gelas
Tepung susu 60 12 sdm
Gula Pasir 80 8 sdm
Nilai gizi:
Kalori 1032 kalori
Protein 20 gram
Lemak 19 gram
Hidrat arang 211 gram
·

Contoh Menu
Waktu Jenis Takaran
Rumah Tangga
Pukul 06.00 Air teh 1 gelas
Pukul 08.00 Sari papaya 1 gelas
Susu 1 gelas
Pukul 10.00 Sari jeruk 1 gelas
Pukul 13.00 Sari tomat 1 gelas
Sari jeruk 1 gelas
Pukul 16.00 Susu 1 gelas
Teh 1 gelas
Pukul 18.00 Sari jeruk 1 gelas
Sari papaya 1 gelas
Pukul 20.00 Air teh 1 gelas
Susu 1 gelas

b. Diet Pre Eklamsi II


· Sebagai perpindahan dari diit PE I kepada penderita dengan PE tidak terlalu berat.
· Makanan dalam bentuk lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam I.
· Masih rendah kalori.
· Makanan yang diberikan dalam sehari:
Jenis Berat (gr) Ukuran
Rumah Tangga
(URT)
Beras 150 3 gelas tim
Telur 50 1 butir
Protein nabati 100 2 potong
Protein Hewani 50 2 potong

Sayuran 200 2 gelas


Buah 400 4 potong
Minyak 15 1,5 sdm
Tepung Susu 20 4 sdm
Gula Pasir 30 3 sdm

· Nilai Gizi
Kalori 1604 kalori
Protein 56 gram
Lemak 44 gram
HA 261 gram

c. Diet Pre Eklamsi III


· Sebagai perpindahan dari diet PE II atau kepada penderita dengan pre eklamsi ringan.
· Makanan dalam bentuk biasa atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam II.
· Tinggi protein dan cukup nutrisi.
· Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan tidak boleh melebihi dari 1
kg/bulan.
· Makanan yang diberikan dalam sehari:
Jenis Berat (gr) Ukuran
Rumah Tangga
(URT)
Beras 200 4 gelas tim
Telur 100 2 butir
Protein nabati 100 2 potong
Protein Hewani 100 4 potong

Sayuran 200 2 gelas


Buah 400 4 potong
Minyak 25 2,5 sdm
Tepung Susu 40 8 sdm
Gula Pasir 30 3 sdm
· Nilai Gizi :
Kalori 2128 kalori
Protein 80 gram
Lemak 63 gram
HA 305 gram

Mikronutrien.
Kalsium.
Kalsium adalah mikronutrien yang paling baik dalam hubungannya dengan preeklampsia.
Beberapa studi epidemiologi di negara-negara berkembang menunjukkan hubungan antara
asupan kalsium yang berkurang dan preeklampsia. Pengamatan ini menyebabkan hipotesis
bahwa Kejadian preeklampsia dapat dikurangi pada populasi yang rendah asupan kalsium
dengan pemberian suplementasi kalsium.

Sodium
Retensi natrium adalah ciri preeklampsia. Karena itu, asupan sodium sudah lama menjadi target
diet intervensi pada preeklampsia. Selain itu, sebuah studi baru-baru ini juga menunjukkan
Implikasi diet untuk mencoba membatasi sodium. Riwayat diet dari 68 wanita ditugaskan ke
salah satu sodium rendah atau diet natrium normal mengindikasikan bahwa pembatasan natrium
terkait dengan berkurangnya asupan protein, kalsium dan energi. Pembatasan atau suplementasi
natrium tidak memiliki tempat di pengelolaan preeklamsia.

Folat
Folat direkomendasikan untuk pencegahan terjadinya cacat atatu kelainan pada tabung saraf
janin. Folat adalah penting dalam donor metil dan sangat penting untuk perpaduan protein dan
DNA. Peran lain dari sumbangan metil adalah konversi dari homosistein sampai metionin.
Mengurangi asupan folat atau kelainan genetik metabolisme folat berhubungan dengan
peningkatan konsentrasi serum homosistein. Homosistein meningkat pada preeklamsia dan
merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya penyakit kardiovaskular.

Sumber:
- https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-5-43233625
- Roberts JM, Judith L, Bodnar L, Beliza JM. Nutrient Involvement in Preeclampsia.
American Society for Nutritional Sciences. Womens Research Institute and the
Department of Obstetrics, Gynecology and Reproductive Sciences, University of
Pittsburgh, Pittsburgh. American Center for Perinatology and Human Development, Pan
American Health Organization/World Health Organization, Montevideo, Uruguay. 2003.

Anda mungkin juga menyukai