Anda di halaman 1dari 16

B A B Y

B A B Y by– F R I E
– F: Kelompok N D L
R I E N1D L Y Y
by : Kelompok 1

1. AFLIANI DIOSI EKA PUTRI 6. DELI AGUSTINA

2. AFLITA AMINUDDIN 7. DESI DESTI ARIYANTI. P

3. ANANDA RIA SAPUTRI 8. DIAN PURNAMA SARI

4. BETTY MAHARANI 9. DIAN MAYA SARI

5. DAVINA UTAMI 10. DWI AFRINA


Pengertian Baby friendly
• Baby friendly atau Baby Friendly Initiative
(inisiasi sayang bayi) adalah suatu prakarsa
internasional yang didirikan oleh WHO/
UNICEF pada tahun 1991 untuk
mempromosikan, melindungi dan mendukung
inisiasi dan kelanjutan menyusui.
Inisiatif Sayang Bayi bekerja dengan sistem perawatan kesehatan
untuk memastikan standar tinggi perawatan dalam hubungannnya
dengan pemberian makanan bayi untuk ibu hamil dan bayi.

Dukungan diberikan untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang


berusaha untuk menerapkan praktek terbaik, dan penilaian dan
proses akreditasi mengakui mereka yang telah mencapai standar
yang diperlukan. Rumah sakit dan unit bersalin menetapkan contoh
kuat bagi ibu baru. Baby-Friendly Hospital Initiative (BFHI),
diluncurkan pada tahun 1991, adalah upaya oleh UNICEF dan
Organisasi Kesehatan Dunia untuk memastikan bahwa semua
maternities, apakah berdiri bebas atau di rumah sakit, menjadi
pusat dukungan menyusui.
Baby-Friendly istilah internasional di definisikan
hanya dapat digunakan oleh layanan maternitas
yang telah lulus penilaian eksternal sesuai dengan
Kriteria Global untuk BFHI. Istilah “Baby-friendly”
tidak tepat diterapkan untuk layanan medis lainnya,
masyarakat, tempat kerja atau produk komersial.

Deskripsi seperti ‘menyusui-ramah’, ‘ibu-anak


bersahabat’ atau ‘pro-menyusui’ dapat digunakan
untuk seperti upaya pelengkap lainnya untuk
membantu ibu untuk menyusui. Seorang ayah jam
tangan sebagai istrinya menyusui bayi baru mereka
di bangsal bersalin Rumah Sakit Singburi, di kota
dengan nama yang sama
Pelaksanaan Baby Friendly dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Memulai memberian ASI secara dini dan eksklusif
• Yaitu pemberian ASI dimulai segera setelah bayi lahir,
maksimal setengah jam pertama setelah persalinan.

2. Melakukan pemotongan tali pusat


• Pemotongan tali pusat dilakukan dengan adanya
penundaan selama 3 menit.
• Melakukan perawatan tali pusat

3. Perawatan tali pusat dilakukan dengan cara :

• Membiarkan tali pusat kerng sendiri


• Metode kasa kering
• Metode kasa alkohol 70%
• Metode antiseptik dan kasa kering
• Melakukan bounding attachment
Keberhasilan dalam hubungan ikatan batin
antara seorang bayi dan ibunya dapat
mempengaruhi hubungan sepanjang masa
dengan memberikan respon sensual antara
ibu dan bayi pada kontak awal kelahiran yaitu:

• Sentuhan
• Kontak mata
• Bau badan
• Suara
• Irama kehidupan
4. Menjaga kehangatan bayi

• Cara mencegah terjadinya kehilangan panas


pada bayi adalah:
• Mengeringkan tubuh bayi secara seksama
• Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih
dan hangat
• Selimuti atau tutup kepala bayi
• Jangan menimang bayi dalam keadaan tidak
berpakaian
• Jangan memandikan bayi sebelum 6 jam pasca
persalinan
• Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui
bayi
Dalam rangka mencapai program Baby Friendly Inisiative, semua provider
rumah sakit dan fasilitas bersalin akan :

• Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin dan


dikomunikasikan kepada semua staf tenaga kesehatan.
• Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ini.
• Memberi tahu semua ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan
menyusui
• Membantu ibu untuk memulai menyusui dalam waktu setengah jam
kelahiran.
• Tampilkan pada ibu bagaimana cara menyusui dan cara
mempertahankan menyusui jika mereka harus dipisahkan dari bayi
mereka.
• Berikan ASI pada bayi baru lahir, kecuali jika ada indikasi medis.
• Praktek rooming-in agar memungkinkan ibu dan bayi tetap bersama-
sama
• Mendorong menyusui on demand
• Tidak memberikan dot kepada bayi menyusui
• Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan
menganjurkan ibu menghubungi mereka setelah pulang dari rumah sakit
atau klinik.
Bayi Rumah Sakit Ramah Initiative (BFHI) adalah sebuah program dari Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak PBB (UNICEF) yang dirancang untuk
membantu rumah sakit memaksimalkan kemampuan mereka untuk membantu ibu
menyusui.
Kebijakan tertulis tentang menyusui yang secara rutin dikomunikasikan kepada
semua staf perawatan kesehatan.
• Melatih semua staf pelayanan kesehatan dalam keterampilan yang diperlukan
untuk melaksanakan kebijakan ini.
• Memberitahu semua ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan menyusui.
• Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu satu setengah jam kelahiran
• Tampilkan ibu bagaimana cara menyusui dan mempertahankan menyusui, bahkan
jika mereka harus dipisahkan dari bayi mereka.
• Berikan bayi baru lahir tidak ada makanan atau minuman lain selain ASI, kecuali
ada indikasi medis.
• Jangan memberi dot buatan atau dot (empeng juga disebut atau soothers) untuk
bayi menyusui.
• Foster pembentukan kelompok pendukung menyusui dan menganjurkan ibu
menghubungi mereka setelah pulang dari rumah sakit atau klinik.
Untuk dapat menyusui, ada tiga hal yang harus di perhatikan dan sangat di butuhkan :

1. Nutrisi yang baik


2. Informasi yang tepat.
3. Dukungan.

Kegiatan dari program Baby Friendly yang kemudian di kembangkan di


pelayanan kesehatan baik RS atau pada setting komunitas antara lain
(Maingi, Kimiywe, & Iron-segev, 2018).

• Mempromosikan dan mendukung nutrisi ibu yang optimal di kalangan


wanita dan keluarganya.
• Mendidik semua wanita hamil dan wanita menyusui dan keluarga
tentang manfaat menyusui bagi semua pihak dan risiko terkait
dengan pemberian makanan buatan.
• Membantu ibu-ibu untuk mulai meyusui anak-anak mereka dalam 1 jam
setelah kelahiran dan mendukung untuk mempertahankan selama 6
bulan
• Mendorong ibu untuk terus menyusui anak-anak mereka hingga 2
tahun dalam memberikan perawatan holistic.
• Kegiatan seperti pembentukan dukungan ibu ke ibu
langkah menuju perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
• Terdapat kebijaksanaan tertulis tentang menyusui manajemen yang
mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
• ASI ekslusif dan perawatan metode kangguru (PMK) untuk bayi Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).
• Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling
kesehatan maternal dan neonatal.
• Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan
pada bayi baru lahir dengan inisiasi menyusu dini dan kontak kulit
ibu bayi.
• Menyelenggarakan pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi
komprehensif (PONEK).
• Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung
termasuk membantu ibu menyusui yang benar, dan pelayanan
neonatus sakit.
• Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring
rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.
• Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang.
• Menyelenggarakan pelayanan keluarga berencana termasuk
pencegahan dan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan serta
kesehatan reproduksi lainnya.
Evidence Based Pada Baby Friendly
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan
hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.

Kategori Evidence Based menurut WHO


• Evidence-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan berdasarkan
bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Temuan obat baru yang
dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu beberapa bulan
setelah obat tersebut dipasarkan, karena di populasi terbukti memberikan efek
samping yang berat pada sebagian penggunanya.
• Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dan kedokteran (Clinical Governance): suatu tantangan profesi kesehatan dan
kedokteran di masa mendatang.
• Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan
bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.
• Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan kasus yang
baru berkembang, memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan
pada semua tahapan penatalaksanaan pasien.
Tingkatan Evidence Base
Quality Type Of Evidence

: Systematic review of randomized controlled trials


1 a (best)

: Individual randomized controlled trials with narrow confidence interval


1b

: All or one case series (when all patients died before a new therapy was
1C introduced but     patient receiving the new therapy now survive)

2a : Systematic review of cohort studies


: Individual study or randomized controlled trials with <80% follow up
2b

2c : outcome research: ecological studies


3a :Systematic review of case –control studies
3b : Individual case –control study
4 : Case series
5 (worse) : Expert opinion
Evidence Based pada Baby Friendly

TEMUAN ILMIAH

Breastfeeding berhubungan dengan perkembangan neurodevelopment pada usia


14 bulan

Perawatan tali pusan secara terbuka lebih cepat puput dan mengurangi kejadian
infeksi TP dari pada perawatan tertutup dengan penggunaan antiseptik

Penyebab kematian terbanyak pada anak adalah pneumonia dan diare, sedangkan
penyebab lain adalah penyakit menular atau kekurangan gizi. Salah satu upaya
untuk mencegah kematian pada anak adalah melalui pemberian nutrisi yang baik
dan ASI eksklusif. 

Penelitian yang dilakukan di Banglades melaporkan bahwa pemberian  ASI ASI


secara eksklusif merupakan faktor protektif terhadap infeksi saluran pernapasan
akut OR (IK 95%) : 0,69 (0,54-0,88) dan diare OR (IK95%) : 0,69 (0,49-0,98)
CONTOH TELAAH JURNAL BABY FRIENDLY

Anda mungkin juga menyukai