Anda di halaman 1dari 5

Nama : Davina Utami

Nim : P0 51404190 66

Jurusan : DIV Kebidanan Alih Jenjang

Mata Kuliah : Etika Profesi

Dosen : Kurniyati, SST, M.Keb, Kurniyati72@yahoo.com

TUGAS INDIVIDU ETIKA PROFESI

1. Kasus delima etik yg terjadi dalam kebidanan


a. Contoh Kasus pengambilan keputusan dalam kasus INC
Ny. Anna sedang mengandung anak keduanya yang kandungannya
sudah berusia 9 bulan. Ia datang ke tempat praktik Bidan Kim dan
mengatakan bahwa ia merasa ada lendir yang keluar bercampur
dengan darah disertai mules-mules yang semakin sering. Belum ada
tanda keluar air-air dari jalan lahir Ny. Anna. Bidan memeriksa Ny.
Anna dari hasil pemeriksaan Ny. Anna sudah masuk masa bersalin
dengan pembukaan 4 cm pada pukul 08.00 WIB. Pada pukul 12.00
WIB, Ny. Anna mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat,
merasa ingin buang air besar, dan keluar air-air dari kemaluan yang
tidak bisa ditahan. Pada pukul 12.30 bayi yang dikandung Ny. Anna
lahir. Tetapi setelah 30 menit bayi lahir, plasenta masih belum keluar.
Ny. Anna pun tidak merasa mulas dan merasa khawatir. Langkah-
langkah keputusan apakah yang akan diambil oleh bidan tersebut?
Langkah 1 : analisa situasi yang dihadapi untuk menentukan masalah
dan keputusan yang dibutuhkan
Bidan Kim melakukan anamnesa terhadap identitas Ny. Anna serta
keluhan yang dialaminya.
Langkah 2 : kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas situasi
Bidan L melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa tanda-tanda
vital, pemeriksaan anogenital serta pemeriksaan dalam atas indikasi
adanya tanda-tanda inpartu. Didapatkan hasil pemeriksaan Ny. Anna
sudah masuk dalam masa bersalin dengan pembukaan 4. Bidan Anna
akan memantau 4

2. Langkah-langkah pengambilan keputusan etik


a. Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Bidan harus mempunyai rasa tanggung jawab dan
akuntabilitas.
 Bidan harus menghargai perempuan sebagai individu dan
melayani dengan rasa hormat.
 Fokus perhatian pelayanan bidan adalah keselamatan dan
kesejahteraan ibu.
 Bidan berusaha mendukung pemahaman ibu tentang
kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada
pengalaman situasi yang aman.
 Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan
adalah: pengetahuan, ajaran filosofi kebidanan,
kemampuan berpikir kritis, kemampuan membuat
keputusan klinis yang logis.
b. Dalam pengambilan keputusan, pendekatan manajemen asuhan
kebidanan yang dapat digunakan:
 Mengenal dan mengidentifikasi masalah.
 Merumuskan masalah dngn menunjukkan hubungan antara
masa lalu dan sekarang
 Merencanakan asuhan
 Melakukan tindakan atau intervensi
 Mengevaluasi pilihan tersebut.
 Mendokuentasi apa yang telah dikerjakan.
c. Sementara menurut Thompson dan Thompson (2003) bentuk
keputusan bioetik meliputi 10 langkah berikut ini :
 Analisa situasi yang dihadapi untuk menentukan masalah
dan keputusan yang dibutuhkan.
 Masalah kesehatan dan tersedianya data ilmiah.
 Keputusan atau tindakan pertama yang diprioritaskan
selama tidak ada keputusan lebih lanjut.
 Individu sebagai peserta atau pemain yang terlibat atau
dipengaruhi oleh keputusan.
d. Kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas informasi
situasi.
 Mengerti mengapa informasi dibutuhkan (nilainya).
 Mengerti hal hal yang mendesak (jika ada).
 Mengerti dampak potensial dari informasi.
 Mengidentifikasi keterdesakan lainnya ( kekurangan
waktu, ketidakmampuan individu dalam mengambil
keputusan).
e. Identifikasi aspek etis dan masalah yang dihadapi
 Menggali akar sejarah dari setiap isu.
 Menggali posisi atau kedudukan agama dan filsafat
terhadap isu tersebut.
 Menggali pandangan masyarakat atau larangan terhadap
setiap isu.
f. Bedakan posisi pribadi dan posisi moral professional.
 Meninjau keterdesakan individu akibat isu tersebut.
 Meninjau kode etik profesi.
 Mengidentifikasi konflik yang sedang terjadi sesuai dengan
ketentuan dari profesi kesehatan.
 Mengidentifikasi tingkat perkembangan moral dalam diri
individu.
g. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yang berlainan.
h. Identifiksi nilai konflik-konflik nilai (jika ada).
 Mencoba untuk mengerti dasar konflik.
 Mencoba untuk mencari solusi dari konflik.
 Menentukan bantuan lain yang dibutuhkan untuk mencari
solusinya.
i. Gali pembuat keputusan
j. Identifikasi jenis-jenis tindakan dengan mengantisipasi hasil dari
masing-masing tindakan.
 Menggambarkan antisipasi yang dapat dilakukan sebagai
alternative.
 Mengandung kebenaran moral (penegakkan prinsif-prinsif
etika, alas an yang tidak perlu atau hukum alam.
 Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kriteria yang
ada (mungkin yang terbaik diantara alternative atau paling
tidak mempengaruhi diantara alternative terburuk).
k. Tentukan langkah-langkah tindakan.
 Mengetahui alasan dari setiap pilihan keputusan.
 Dapat menjelaskan alasan lainnya.
 Menentukan batas waktu untuk mendapatkan hasilnya.
l. Evaluasi hasil dari keputusan.
 Apakah hasil yang diharapkan terjadi? Jika tidak kenapa?
 Apakah dibutuhkan keputusan baru? Jika ya, kembali ke
model dan buat seleksi baru berdasarkan informasi yang
sekarang.
 Apakah proses pengambilan keputusan tersebut tidak
lengkap?

Anda mungkin juga menyukai