Anda di halaman 1dari 5

PERAN BIDAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DAN MENANGANI MASALAH DILEMA ETIK MORAL


PRAKTIK KEBIDANAN
Mata Kuliah: Etika Profesi dan Perundang-Undangan

Dosen Pengampu:
Ana Sundari, SSiT, Mkes., MPH

Disusun Oleh:
Afifah Mufida khairana
NIM.P1337424421113
Semester 3

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG DAN PROFESI BIDAN


POLTEKKKES KEMENKES SEMARANG
Pengambilan Keputusan dalam menghadapi Dilema/Etik Moral Pelayanan Kebidanan Menurut
George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap nsuatu kasus
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4. Wewenang lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Posisi/kedudukan
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3. Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5. Tujuan, antara atau obyektif .
Kerangka Pengambilan Keputusan Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan
integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan
tindakan selanjutnya. Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat
penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :
 Pelayanan "one to one" : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bias
memenuhi kebutuhan.
 Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan. Mengapa AKI AKB di Indonesia masih tinggi ?
ada 3 keterlibatan pengambilan keputusan :
1. Terlambat mengenali tanda - tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai
pertolongan
2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan keschatan
3. Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
Contoh : - Dokter tidak ada, persediaan darah di PMI habis
Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan KetikaMenghadapi
Dilema Etik.
Tingkatan I
 Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman rekan
kerja.
Tingkatan II
 Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi, kerahasiaan dan
kesetiaan (menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik panduan
praktek
Tingkatan III
 Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan:
1. ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan
individu.
2. BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu
berbuat terbaik untuk orang lain.
3. NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan
penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
4. YUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan.
( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)
Dasar Pengambilan keputusan :
Ketidak sanggupan ( bersifat segera) Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu
unutuk segera dilakukan. Bentuk pengambilan keputusan :
o Strategi : dipengarubi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan,
rencana bisnis dan lain-lain.
o Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan komunitas.
o Individu dan profesi : dilakukan olch bidan yang dipengaruhi oleh standart praktik
kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :
ㆍ Mengenal dan mengidentifikasi masalah
ㆍ Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan sekarang.
ㆍ Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
ㆍ Mempertimbangkan pilihan yang ada.
ㆍ Mengevaluasi pilihan tersebut.
ㆍ Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.
Teori-teori Pengambilan Keputusan
1. Teori Utilitarisme:
 Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
2. Teori Deontology
 Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji
ditepati, bila pinjam hrus dikembalikan
3. Teori Hedonisme:
 Menurut Aristippos , sesui kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan
menghindari ketidaksenangan.
4. Teori Eudemonisme:
 Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar
suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kiata

TEORI ETIKA
Teori etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis tertentu
1. KONSEKUENSIALISME
 Menjawab pertanyaan" apa yang harus saya lakukan ?" dengan memandang konsekuensi
dari berbagai jawaban. Konsekuensi yang membawa paling banyak hal yang
menguntungkan
Keuntungan :
ㆍ Memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan dan bertanya bagaimana orang
terpengaruh kepadanya. Konsekuensialisme sesuai dengan nuansa kehidupan dan
berusaha bersikap responsive terhadapnya.
Kekurangan :
ㆍ Tidak menyediakan standar ( pegangan ) untuk mengukur hasil satu terhadap hasil
lain.
Contoh kasus :
ㆍ Ibu meminum minyak kelapa pada saat persalinan dengan maksud untuk
memperlancar proses persalinan.
Keputusan etik : Konsekuensialisme
Bidan membiarkan hal tersebut karena bila dilarang dapat membuat keluarga tersinggung
dan yang paling penting bidan berpikir hal tsb tidak mengganggu kemajuan persalinan serta
tidak membahayakan ibu & janin.

2. DEONTOLOGI
Keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam
pengambilan keputusan ini perhatian utama pada tugas. Keuntungan: Kejelasan dan kepastian
dari titik tolaknya. Mengenal aturan dan mengetahui kewajiban, serta jelas apa yang etis dan apa
yang tidak.
Kerugian :
ㆍ Tidak peka terhadap konsekuensi-konsekuensi perbuatan Dengan hanya berfokus pada, orang
tidak melihat beberapa aspek penting sebuah
Contoh kasus :
ㆍ Pertolongan persalinan pada Ibu Inpartu yang menderita AIDS.
Keputusan etik : Deontologi
Bidan tetap melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
problem.

3. HAK
Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan
keinginan, kebutuban dan kepuasan. Tuntutan-tuntutan moral seseorang yaitu haknya ditanggapi
dengan serius.
Keuntungan :
ㆍ Teori hak ini pantas dihargai terutama karena tekanannya pada nilai moral scorang
manusia dan tuntutan moralnya dalam suatu situsi konflik etis.
Kerugian :
ㆍ Teori ini tidak menjelaskan bagaimana konflik hak antara individu-individu harus
dipecahkan. Teori menempatkan hak individu dalam pusat perhatian tanpa menerangkan
bagaimana memecahkan konflik hak yang bisa timbul.
Contoh kasus:
ㆍ Pada saat pertolongan persalinan bayi prematur seorang bidan melihat bahwa otot-otot
perineum ibu sangat kaku dan diperlukan tindakan episiotomi. Setelah dijelaskan pada ibu
ternyata ibu menolak dilakukan episiotomi.
Keputusan etik : Hak
Bidan tidak melakukan tindakan episiotomi. Karena kalau tetap dilakukan berarti bidan
dapat dianggap melanggar hak pasien. Tetapi disini bidan harus mengajukan pernyataan
penolakan tindakan ( Informed Consent ) untuk ditandatangani olch pasien agar bidan tidak
digugat suatu saat nanti bila terjadi komplikasi.
4. INTUISIONISME
Memecahkan dilema-dilema etis dengan berpijak pada intuisi-ntuisi kemungkinan yang dimiliki
sescorang untuk mengetahui secara langsung apakah sesuatu baik atau buruk.
Perasaan moral Bukan berdasarkan : KewajibanHak
Keuntungan :
ㆍ Intuisi moral biasanya memberi keteguhan hati yang besar
Kekurangan :
ㆍ Walaupun intuisionisme dapat menyajikan keberanian untuk tetap berpegang pada keyakinan
kita, tapi tidak memberikan cara untuk meyakinkan orang lain bahwa jalan itu
benar.
Contoh kasus:
ㆍ Seorang penderita kangker meminta pada bidan untuk mengakhiri hidupnya ( euthanasia )
karena ia merasa beban yang ditanggungnya terlalu berat dan menambah beban bagi
keluarganya.
Keputusan etik : Intuisionisme
Bidan menolak melakukan tindakan euthanasia. Euthanasia merupakan suatu
pembunuhan, oleh karena itu hal ini dianggap pelanggaran terhadap nilai religi dan nilai
moral

DAFTAR PUSAKA
https://www.scribd.com/embeds/319441059/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

Anda mungkin juga menyukai