Anda di halaman 1dari 24

TEORI-TEORI YANG

MENDASARI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM
MENGHADAPI DILEMA ETIK
DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
Disusun Oleh Kelompok 1 :
Adhetiya Christians (02.19.001)
Eva Tri Erliyanti (02.19.002)
Putri Nuva Aulia (02.19.004)
Rija Umami (02.19.006)
Siti Nur Ayumi (02.19.008)
Pengertian
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan
mempunyai konotasi yang negatif yang berhubungan dengan hukum.
Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai etika. Semua profesi
kesehatan memiliki etika profesi, namun demikian etika dalam kebidanan
mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan
bertanggung jawab menolong persalinan.
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik
suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan menentukan tindakan
selanjutnya. Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif
yang ada. 
Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh.
2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus. Sehingga,
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus.
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4. Wewenang lebih bersifat rutinitas.
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten.
Keterlibatan Bidan Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting
karena dipengaruhi oleh 2 hal yaitu:
1. Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan
bidan bisa memenuhi kebutuhan.
 Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk
memenuhi kebutuhan.
 Perawatan berfokus pada ibu(women centered care) dan asuhan total( total
care).

2. Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia pada umumnya


disebabkan oleh 3 keterlambatan yaitu :
 Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat
untuk memulai pertolongan.
 Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan. 
 Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
Empat Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan
Ketika Menghadapi Delima Etik.

Tingkatan 1 Tingkatan 3
Keputusan dan tindakan: Bidan merefleksikan Ada 4 prinsip etik yang digunakan
dalam perawatan praktik kebidanan:
pada pengalaman atau pengalaman rekan kerja.  Antonomy
 Beneticence
Tingkatan 2  Non Maleticence
 Justice
Peraturan: berdasarkan kaidah kejujuran (berkata
Tingkatan 4
benar), privasi, kerahasiaan dan kesetiaan Teori pengambilan keputusan dalam
menghadapi dilema etika dan moral
(menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak
pelayanan kebidanan
meninggalkan kode etik dan panduan praktik  Teori  Utilitarisme
 Teori Deontology
profesi.  Teori Hedonisme
 Teori Eudemonisme
Bentuk pengambilan keputusan
1. Strategi
Dipengaruhi oleh kebijakan organisasi
atau pimpinan, rencana dan masa depan,
rencana bisnis dan lain-lain.
2. Cara kerja
Mempengaruhi pelayanan kebidanan di
dunia, klinik, dan komunitas.
3. Individu dan profesi
Dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi
oleh standart praktik kebidanan.
Pendekatan Tradisional Dalam Pengambilan Keputusan
1. Mengenal dan mengidentifikasi masalah.
2. Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara
masa lalu dan sekarang.
3. Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
4. Mempertimbangkan pilihan yang ada.
5. Mengevaluasi pilihan tersebut.
6. Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.
Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami
oleh tubuh sepeti rasa sakit, tidak nyaman dan
kenikmatan.
2. Emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap.
3. Rasional, didasarkan pada pengetahuan
4. Praktik, didasarkan pada keterampilan individual
dan kemampuan dalam melaksanakanya.
5. Interpersonal, didasarkan pada pengaruh jaringan
sosial yang ada.
6. Struktural, didasarkan pada lingkup sosial,
ekonomi dan politik.
●  
Pengambilan Keputusan Yang Etis
Ciri-ciri pengambilan keputusan yang etis,
antara lain:
1. Mempunyai pertimbangan yang benar atau
salah
2. Sering menyangkut pilihn yang sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma, situasi,
iman,lingkungan sosial
Cara menghadapi masalah etik moral dan dilema dalam
praktik kebidanan.
Menghadapi masalah etik moral dan dilema dalam praktik
kebidanan menurut Daryl Koehn (1994) bidan dikataka profesional
bila dapat menerapkan etika dalam menjalankan praktik. Bidan ada
dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan
membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk
menetapkan dalam strategi praktik kebidanan.
1. Informed Choice
2. Bagaimana pilihan dapat diperluas dan menghindari konflik
3. Beberapa jenis pelayanan yang dapat dipilih klien
Masalah–Masalah Etik Moral Yang Mungkin Terjadi Dalam
Praktik Kebidanan
Masalah Etik Moral yang mungkin terjadi dalam praktek kebidanan:
1. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan karena:
 Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat
 Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil

2. Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan:


 Pengetahuan klinik yang baik
 Pengetahuan yang Up to date
 Memahami issue etik dalam pelayanan kebidanan
Langkah-langkah penyelesaian
masalah:
1. Melakukan penyelidikan yang memadai
2. Menggunakan sarana ilmiah dan
keterangan para ahli
3. Memperluas pandangan tentang situasi
4. Kepekaan terhadap pekerjaan
5. Kepekaan terhadap kebutuhan orang
lain
Pembagian Dilema / Konflik EtikPembagian konflik etik meliputi
empat hal:
1. Informed Concent
2. Negosiasi
3. Persuasi
4. Komite etik 
Menurut Culver and Gert ada 4 komponen yang harus dipahami
pada suatu consent atau persetujuan:
5. Sukarela (Voluntariness)
6. Informasi (Information)
7. Kompetensi (Competence)
8. Keputusan (decision)
Istilah Dalam Etik
Sebelum melihat masalah etik yang mungkin timbul
dalam pelayanan kebidanan, maka ada baiknya dipahami
beberapa istilah berikut ini:

 Legislasi  Instusionist
 Lisensi  Beneficience
 Deontologi  Mal-eficience
 Hak  Malpraktek
Kewajiban Dalam Pekerjaan
Sangat jelas bahwa kewajiban harus mendapat pengakuan
hukum. Bidan dalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib
memberikan asuhan kepada semua pasiennya (ibu dan bayi),
termasuk orang lain yang secara langsung juga memberikan
asuhan kepada pasien tersebut misalnya orang tua/keluarga
pasien.
Kewajiban bidan yang antara lain:
 Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya.
 Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang mungkin
terjadi dalam memberikan asuhan atau prosedur kebidanan.
Beberapa Permasalaham Dalam
Pembahasan Etik Dalam Kehidupan
Sehari-hari
1. Persetujuan dalam proses melahirkan
2. Memilih/mengambil keputusan dalam
persalinan
3. Kegagalan dalam proses persalinan
misalnya memberikan epidural anestasi
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan
5. Konsep normal pelayanan kebidanan
6. Bidan dan pendidikan seks
Masalah Etik Yang
Berhubungan Dengan
Teknologi
1. Perawatan intensive pada
bayi
2. Skrening terhadap bayi
3. Transplantasi bayi
4. Teknik reproduksi dan
kebidanan
Etik Dan Profesi
 Pengambilan keputusan dan
penggunaan Kode Etik
 Otonomi bidan dan Kode
Etik Profesional
 Etik dalam penelitian
kebidanan
 Penelitian tentang masalah
kebidanan yang sensitive
Etik Issue Dan Dilema
 Agama/kepercayaan  Kematian yang
 Hubungan dengan tenang
pasien
 Hubungan dokter
 Kerahasiaan
dengan bidan  Aborsi
 Kebenaran  AIDS
 Pengambilan  In-vitro
keputusan fertilization
 Pengambilan data
Beberapa Pedoman Etik
Kebidanan
1. Kode Etik Profesi
2. Dimensi Kode Etik
3. Prinsip Kode Etik
Bidan Sebagai Tenaga Profesional
1. Peran bidan Professional 
2. Pelayan Professional
3. Perilaku Profesional
○ Pengambilan Keputusan Yang
Etis
Ciri keputusan yang etis:
1. Mempunyai pertimbangan tentang apa
yang benar dan apa yang salah.
2. Sering menyangkut pilihan yang sukar
3. Tidak mungkin dielakan.
4. Dipengaruhi oleh norma-norma,
situasi, iman tabiat dan lingkungan
social
Terima kasih ...

Anda mungkin juga menyukai